Baru Diangkat Jadi Manajer? Segeralah Tancap Gas Lakukan Ini
Baru mendapat promosi jabatan menjadi seorang manajer? Selamat. Pasti kamu sedang diliputi perasaan senang, terharu, sekaligus bangga.
Kerja kerasmu perlahan membuahkan hasil nyata. Pencapaian yang menjadi salah satu keinginan banyak orang di dalam kariernya.
Euforia merayakan kenaikan jabatan sebagai manajer tidak perlu berlarut-larut. Kamu justru mengemban tanggung jawab lebih berat, termasuk membimbing bawahan agar dapat melaksanakan tugas, serta mencapai target.
Selain itu, kamu juga harus menjadi manajer atau atasan yang baik, adil, bijaksana, dan menginspirasi bawahan. Berikut hal yang mesti kamu lakukan ketika diangkat menjadi manajer untuk pertama kalinya:
Baca Juga: 5 Bahasa Asing yang Bisa Mendukung Kesuksesan Karier
1. Berterima kasih pada rekan kerja yang telah mendukung
Diangkat menjadi seorang manajer bukan hanya berasal dari kerja keras dan dedikasimu selama ini. Apalagi suatu kebetulan. Di balik itu, ada dukungan dari rekan-rekan kerja di kantor.
Mereka dengan senang hati membantumu dalam mencapai target perusahaan, menguatkan di saat kamu mengalami kegagalan, serta bentuk dukungan lain. Jadi, begitu kamu dipercaya menjadi manajer, ucapkan terima kasih kepada mereka.
Kamu dapat membuat perayaan sederhana, mengundang beberapa rekan kerja yang selama ini sudah men-support, serta menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang telah diberikan.
Mungkin saja mereka sudah memberikan penilaian baik terhadapmu, sehingga kamu memang layak menduduki posisi sebagai manajer. Ini menunjukkan bahwa kamu tidak jumawa dan melupakan mereka yang telah banyak berjasa padamu.
2. Mengenali seluruh karyawan yang akan menjadi team work
Baru diangkat jadi manajer, maka tugas pertama kamu adalah mengenali seluruh staf di kantor. Khususnya yang akan menjadi area tugasmu. Misalnya tadinya staf Business Development, kemudian diangkat menjadi manajer Marketing.
Ini adalah divisi baru buatmu, jadi mulai berkenalan dan melakukan pendekatan diri dengan seluruh staf marketing. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui semua staf dan masing-masing bidang pekerjaannya.
Tujuannya juga untuk mengenali sifat dan karakter mereka. Kesan awal yang baik bukan? Artinya kamu sebagai atasan baru mereka ada keinginan untuk berbaur, tidak sombong, dan paling penting menciptakan kedekatan antara atasan dan bawahan.
3. Pahami alur atau proses kerja
Sekarang, kamu adalah manajer yang bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan tim kerja di divisimu. Oleh karena itu, pelajari dan pahami proses kerjanya.
Terlebih jika kamu diangkat manajer untuk divisi yang berbeda dengan saat sebelumnya menjadi staf. Kamu butuh belajar dan beradaptasi lagi.
Dengan menguasai proses kerja, kamu dapat membantu menemukan solusi ketika tim menemui kendala di tengah jalan. Serta mencari strategi tepat untuk mencapai target perusahaan.
4. Aktif berkomunikasi dengan tim
Kamu tidak mau kan menjadi manajer yang ditakuti bawahan? Maka dari itu, sering-sering berkomunikasi dengan tim. Saat bekerja, bersikap profesional, berkomunikasi masalah pekerjaan.
Di luar jam kerja, kamu bisa bicara banyak topik, seperti hobi, olahraga, atau lainnya yang membuat kamu dan tim akrab satu sama lain. Inilah gaya pemimpin yang tidak kaku. Bukan jaim atau jaga jarak, namun merangkul tim.
5. Mengapresiasi kinerja tim
Banyak karyawan resign karena merasa tidak diapresiasi atasan maupun kantor. Kamu mungkin pernah mengalaminya saat menjadi bawahan.
Namun begitu kamu naik jabatan, jadilah manajer yang tidak segan-segan mengapresiasi kinerja tim. Jika memang kinerjanya bagus, output yang dihasilkan baik, target tercapai, apresiasi kinerjanya.
Apresiasi ini bisa berupa ucapan terima kasih, penilaian bagus ketika evaluasi kerja sehingga perusahaan dapat memberikan bonus atau reward lain.
Dengan begitu, tim akan merasa dihargai kerja kerasnya. Mereka merasa senang bekerja dengan kamu sebagai manajernya. Hal ini bisa meningkatkan produktivitas mereka.
6. Tentukan target yang ingin dicapai
Ketika sudah menjadi manajer, kamu mesti membuat target kerja yang ingin dicapai bersama tim. Target tersebut bisa berupa target harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
Dengan demikian, jelas apa yang harus dilakukan tim. Perintahnya pun jelas, tidak abu-abu yang membuat tim bingung. Mana target yang menjadi prioritas utama atau dikejar terlebih dahulu.
7. Bersikap adil dan bijaksana
Hal terakhir yang perlu dilakukan saat menjadi manajer adalah bersikap adil dan bijaksana. Tidak berat sebelah dan hanya menguntungkan satu pihak saja, sehingga dapat menimbulkan kecemburuan sosial.
Ketika kamu mampu berhati-hati dalam bertindak dan tidak egois, maka kamu akan menjadi pemimpin yang disukai bawahan.
Baca Juga: Sudah Kelamaan WFH dan Kini Harus Kembali ke Kantor? Begini Cara Mengatasinya