Biaya Investasi: Ketahui Ragam dan Cara Menghitungnya
Saat ini, hampir di semua kalangan sudah melakukan investasi. Ada yang investasi saham, reksadana, Surat Berharga Negera (SBN), emas, deposito dan sebagainya.
Selain untuk menambah aset, investasi juga untuk perencanaan keuangan baik jangka pendek seperti mengumpulkan uang muka untuk beli kendaraan atau rumah impian, beli produk branded dan lainnya atau jangka panjang seperti dana pensiun.
Setiap instrumen nvestasi memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda, yaitu ada yang rendah, menengah dan tinggi. Jika investor memilih instumen investasi tinggi risiko tapi bisa menyusun strategi yang tepat, maka bisa mendapatkan keuntungan investasi lumayan besar.
Bukan sekedar setor modal investasi. Jika ingin mendapatkan hasil investasi yang maksimal, baik investor yang telah terjun lama ataupun pemula perlu mengetahui berbagai hal mengenai investasi.
Dari banyaknya informasi investasi, ada satu hal yang sering diabaikan tapi penting juga untuk diketahui, yaitu mengenai biaya investasi.
Lantas apa yang dimaksud dengan biaya investasi? Apakah ada informasi terkait lainnya yang perlu dipahami investor?
Simak ulasannya berikut ini!
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Biaya Investasi
Biaya investasi
Mungkin sebagian besar investor telah mengetahi biaya investasi, tapi tak sedikit juga yang masih awam atau belum mengetahui perihal apa itu biaya investasi.
Jadi, biaya investasi adalah biaya transaksi setiap kali investor ingin membeli atau menjual instrument investasinya.
Meski setiap transaksi ada biaya investasi, investor tak perlu khawatir keuntungan investasi akan terpotong. Sebab, biaya investasi ini terbilang minim atau kecil, sehingga keuntungan investasi tetap aman.
Ragam Biaya Investasi dari Setiap Instrumen
Tak semua instrument investasi memiliki biaya investasi yang sama sama. Untuk itu, kamu perlu mengetaui, berbagai ragam biaya investasi dari masing-masing investasi berikut ini, antara lain:
1. Biaya Investasi Saham
Biaya investasi saham adalah biaya transaksi yang harus dibayarkan investor setiap kali melakukan beli dan jual efek saham. Berikut ragam biayanya, antara lain:
Biaya Investasi |
Uraian |
Besaran |
Komisi Broker |
Investor saham wajib membayar komisi kepada broker karena telah memakai jasanya dalam jual beli saham |
0,15%-0,25% atau 0,25%-0,35% dan termasuk PPN |
Biaya Transaksi dari BEI (evy atau IDX levy)
|
imbal atas jasa yang digunakan investor ketika jual beli saham. |
0,01% untuk BEI, 0,01% untuk KSEI, 0,01% biaya kliring KPEI, dan 0,01% dana jaminan KPEI. Jadi, total 0,04%. |
PPN |
Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)dari setiap transaksi jual beli saham |
0,03% |
PPh |
Investor saham akan dikenakan Pajak Penghasilan setiap transaksi yang sifatnya final dan dibayarkan melalui pihak sekuritas. |
0,01% |
2. Biaya Investasi Reksadana
Jika membeli dan menjual reksadana, maka kamu akan dikenakan sejumlah biaya investasi. Namun, tak semua platform mewajibkan bayar biaya investasi reksadana. Sebab, ada juga lembaga investasi yang menggratiskan biaya-biaya investasi terkait transaksi reksadana.
Akan tetapi, ada juga beberapa produk reksadana yang mengenakan biaya jual, sedangkan saat beli gratis dan begitu sebaliknya.
Tapi, biaya investasi reksadana ini tetap wajib kamu ketahui, antara lain
Biaya Reksadana |
Manajer Investasi |
Investor |
· Biaya manajer investasi dan bank custodian · Biaya transaksi dan registrasi efek · Biaya auditor dan notaris · Biaya percetakan dan distribusi pembaharuan prospectus · Biaya percetakan dan distribusi bukti konfirmasi serta laporan bulanan reksadana · Biaya pengeluaran untuk keperluan mendesak demi kepentingan reksadana · Pembayaran pajak yang berkenaan dengan biaya-biaya tersebut. |
· Biaya persiapan pembentukan reksadana (pembentukan KIK dan dokumen yang diperlukan termasuk imbalan jasa akuntan, konsultan hukum, dan notaris) · Biaya pencetakan dan distribusi prospektus awal · Biaya administrasi pengelolaan portofolio reksadana (telepon, fax, fotokopi, transportasi dari manajer investasi dalam menjalankan usahanya) · Biaya pemasaran dan promosi · Biaya percetakan dan distribusi formulir transaksi (formulir pembelian, penjualan kembali, pengalihan unit penyertaan dan bukti kepemilikan unit penyertaan) · Biaya pembubaran dan likuidasi |
·Biaya pembelian unit penyertaan (subscription fee) · Biaya penjualan kembali unit penyertaan (redemption fee) · Biaya pengalihan unit penyertaan (switching fee) · Biaya transfer bank terkait transaksi |
Catatan: pada kategori biaya reksadana sudah masuk dalam perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit reksadana.
Baca Juga: Reksadana: Pahami Pengertian, Keuntungan dan Cara Investasinya
3. Biaya Investasi SBR
Adapun biaya investasi dari setiap pembelian SBR (Savings Bond Ritel). Namun, setiap mitra distribusi, bank, dan sub-registry dapat membebaskan/menanggung sebagian atau seluruh komponen biaya terkait transaksi pembelian SBR. Artinya, setiap mitra distribusi SBR memiliki kebijakan yang berbeda-beda.
Berikut biaya investasi SBR, antara lain:
- Biaya pembukaan rekening
- Biaya pembukaan rekening surat berharga
- Biaya penyimpanan rekening surat berharga dengan periode satu tahun
- Biaya transfer dana dalam rangka pembayaran kupon
4. Biaya Investasi Emas
Siapa bilang beli emas batangan atau logam mulia, perhiasan dan trading untuk investasi, cuma bayar sesuai gramnya saja. Investasi emas juga memiliki biaya investasi yang wajib diketahui investor, seperti berikut:
Jenis Biaya Investasi Emas |
Uraian |
Spread |
Selisih harga beli dengan harga jual |
Storage Cost |
Biaya penyimpanan emas fisik jika investor menggunakan safe deposit box di bank |
Biaya Cetak atau Sertifikat |
Jika investor melakukan tabungan emas digital, maka akan dikenakan biaya cetak ke bentuk fisik sebesar Rp70 ribu – Rp100 ribu per gram emas. |
Biaya Transaksi Jual-Beli |
Biaya ini biasanya ditermukan saat investor melakukan trading emas |
Biaya Pajak Penghasilan |
Investor dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% bagi yang punya NPWP dan kamu yang tidak punya kena PPh 0,9% |
5. Biaya Investasi Deposito
Deposito menjadi salah satu produk keuangan yang dimiliki oleh industri perbankan dan juga dijadikan pilihan investasi. Bagi kamu yang memilih deposito, ada biaya investasi yang perlu diketahui, antara lain:
- Pajak Deposito
Deposito memiliki pajak khusus yang besarannya tergantung dari nilai suku bunga. Semakin besar suku bunganya maka akan semakin besar pajaknya. Besaran pajak deposito sebesar 20% jika depositonya diatas Rp7,5 juta.
- Biaya Penalti Deposito
Jika kamu menyetorkan dana untuk deposito ke bank dengan jangka waktu 2 tahun, tapi kamu ingin mencairkan sebelum jatuh tempo, maka kamu akan dikenakan biaya penalty. Biasanya, biaya penalty ini memotong nilai pokok dan pendapatan bunga deposito yang didapat nasabah. Besarannya pun tergantung dari masing-masing bank.
6. Biaya Investasi ORI
Obligasi Ritel Negara (ORI) termasuk SBN yang juga diincar oleh para kalangan investor termasuk pemula. Sebelum investasi ORI, berikut biaya investasi yang wajib diketahui, yaitu:
- Biaya beli ORI di pasar perdana:
- Materai
- Penyimpanan rekening surat berharga
- Biaya transfer dana dalam pembayaran kupon dan pokok ORI
- PPh 15%
- Pelunasan Pokok ORI
- Pembelian Kembali
- Minimum Holding Period (MHP)
Cara Menghitung Biaya Investasi
Biaya investasi
Untuk memudahkan kamu dalam mengetahui besaran biaya investasi dari transaksi jual atau beli yang dilakukan, berikut beberapa contoh atau simulasi cara menghitung biaya investasi:
1. Investasi Saham dengan Broker
Misal kamu transaksi saham sebesar Rp10 juta dengan ketentuan komisi broker 0,25%, maka cara menghitung untuk mengetahui besaran biaya investasi saham dengan broker, yaitu:
Rp10 juta x 0,25% = Rp25 ribu
Sementara, jika transaksi saham tersebut berupa keuntungan, maka uang yang kamu dapat masih sebesar:
Rp10 juta – Rp25 ribu = Rp 9.975.000
Dari hasil keuntungan itu, kamu potong dengan PPh sebesar 0,01%, jadi hasilnya:
Rp9.975.000 x 0,01% = Rp997,5
Rp9.975.000 – Rp997,5 = Rp9.974.002,5
Baca Juga: Main Saham Online: Cara Buka Rekening dan Jual Beli Saham untuk Pemula
2. Investasi Emas Digital
Kamu punya NPWP yang ingin melakukan investasi emas digital sebesar 10gram dengan harga Rp920 ribu per gram. Kemudian, kamu berencana untuk cetak secara fisik. Ketentuan biaya cetak sebesar Rp70 ribu per gram, maka biaya investasi yang kamu keluarkan adalah:
10 gram emas x Rp70 ribu = Rp700 ribu
Sementara PPh nya, ialah:
10 gram emas x Rp920 ribu = Rp9,2 juta
Rp9,2 juta x 0,45% = Rp41.400
Maka total biaya investasi emas secara keseluruhan adalah Rp700 ribu + Rp41.400 = Rp741.400
Adanya Biaya Investasi, Investor Tetap Untung
Masing-masing instrument investasi memiliki sejumlah biaya investasi yang perlu ditanggung atau dibayarkan investor. Akan tetapi, dengan adanya biaya investasi ini jangan sampai menyusutkan niatmu untuk berinvestasi. Sebab, biaya investasi ini tidak akan membuatmu rugi alias investor tetap untung. Apalagi, jika kamu memilih instrumen investasi yang tepat sesuai dengan tujuan keuangan dan menyusun strategi investasi yang matang, maka hasil investasi yang kamu dapatkan akan lebih maksimal.
Baca Juga: Keputusan Investasi: Dasar, Tujuan, dan Cara Pengambilan Keputusan Investasi