Biaya Rumah Sakit Kian Mahal, Ketahui Cara Mengatur Strategi Keuangan untuk Siasati Naiknya Biaya Kesehatan
Kesehatan ialah salah satu faktor terpenting dalam hidup. Namun, serupa dengan biaya pendidikan, biaya merawat kesehatan di Indonesia belum bisa dibilang bersahabat. Nyatanya, biaya rumah sakit makin hari terhitung semakin mahal.
Sejumlah media melaporkan bahwa 35% kematian di Indonesia disebabkan oleh kardiovaskular menurut data WHO. Adapun 12% lainnya ialah diabetes, kanker, hingga PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) sebanyak 6%. Namun stroke—patut diwaspadai—ialah penyakit yang menjadi penyebab kematian ke-3 di seluruh dunia.
Baca Juga: Cari Tahu Lokasi Dokter Penyakit Dalam Terdekat di Jakarta
Kisaran Biaya Pengobatan di Indonesia
Menggali lebih dalam, kisaran biaya pengobatan penyakit serius atau penanganan sakit kritis yang segera ditindak di Indonesia tak begitu ramah di dompet. Berikut deskripsi umum kisaran biayanya:
Penyakit/Pengobatan | Biaya |
Demam Berdarah/Typhus | Biaya pemeriksaan dan rawat inap mulai dari Rp5-20 juta. |
Jantung |
Biaya tindakan pemasangan ring mulai dari Rp80-150 juta. Operasi Bypass berada di kisaran Rp63-130 juta. |
Kanker |
Kisaran biaya total perawatan mulai dari Rp100-250 juta. Mencakup sejumlah tindakan seperti rawat inap, kemoterapi, hingga biaya obat. |
Usus Buntu |
Mulai dari Rp20 juta untuk rawat inap. Apendiktomi ringan Rp2-5 juta, apendiktomi sedang Rp5-7 juta, apendiktomi berat Rp6-8 juta. |
Stroke | Mulai dari Rp250 juta untuk tindakan operasi, rawat inap, serta obat-obatan. |
Gagal Ginjal | Prosedur penanganan mulai dari tindakan rawat inap, operasi transplantasi, serta cuci darah berada di kisaran Rp185 juta. |
Kemoterapi | Biaya minimal mulai dari Rp2-24 juta. |
Cek Darah Lengkap | Mulai dari Rp1 juta. |
CT Scan | Mulai dari Rp1-3 juta. |
Rongtgen | Rp150-500 ribu. |
Operasi caesar | Rp11-50 juta. |
Rawat Inap/opname | Rp250 ribu-1 juta permalam tergantung kelas. |
Pembedahan | Rp3-45 juta. |
Ambulance | Kurang lebih Rp600 ribu. |
Perawatan Covid-19 | Sekitar Rp7 juta, bisa lebih tinggi bila pasien memiliki penyakit bawaan dan komplikasi. |
Catatan: Biaya tindak perawatan bisa berbeda-beda, tergantung dari kebijakan pihak rumah sakit yang bersangkutan.
Biaya Berobat ke Rumah Sakit Alami Kenaikan
Meninjau realita biaya penyakit kritis yang tidak bersahabat, tak heran jika banyak penderitanya yang jadi tak tertolong akibat kesulitan biaya. Apalagi bila melihat fakta bahwa biaya berobat mengalami kenaikan sebanyak 12,6%.
Ini berarti, biaya berobat di rumah sakit Indonesia mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat sejak tahun lalu. Sebagai informasi, angka ini lebih tinggi dari rata-rata kenaikan biaya berobat di negara Asia Tenggara lainnya (kenaikan mereka berada di angka 10%).
Baca Juga: Dokter Spesialis Paru Terdekat Jakarta
Mengapa Biaya Rumah Sakit Mahal?
Mahalnya biaya berobat atau penanganan lainnya di rumah sakit disebabkan oleh sejumlah faktor. Salah satunya karena penggunaan alat dan sarana/ fasilitas kesehatan itu masih termasuk ke dalam kategori barang mewah.
Adapun nilai pajak barang mewah di Indonesia berada di bawah naungan Peraturan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Dan rupanya, nilai ini pun jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis pajak yang lain.
Bahkan hal ini sempat diamini oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Menurutnya, banyak orang yang lebih memilih berobat ke negara tetangga lantaran biaya rumah sakit di Malaysia, misalnya, jauh lebih bersahabat. Di Negeri Jiran, biaya berobat relatif terjangkau karena pembebasan pajak.
Alhasil, biaya pengobatan di sana menjadi lebih murah 30-40% dari Singapura tanpa mengurangi kualitas terbaiknya. Rupanya, regulasi pemerintah Malaysia melakukan penyamarataan biaya pengobatan. Biaya berobat diratakan dan berlaku tak hanya untuk pasien lokal, tapi juga untuk yang berasal dari negara lain.
Selain itu, tingginya biaya berobat di rumah sakit juga terjadi karena meningkatnya biaya produksi jasa dan barang di ranah kesehatan. Akibatnya, penyedia jasa terpaksa menaikkan tarif layanan mereka. Faktor lainnya juga disebabkan oleh jumlah sarana dan fasilitas kesehatan yang tidak sebanding dengan permintaan (kurangnya kapasitas tampungan).
Baca Juga: Dokter Urologi Terdekat: Temukan Spesialis Urologi di Sekitarmu
Cara Mengatur Strategi Keuangan untuk Siasati Naiknya Biaya Kesehatan
Mahalnya biaya merawat kesehatan di Indonesia mengharuskan masyarakat untuk cerdas dan bijak menyiasati keuangannya. Agar terhindar dari berbagai risiko finansial, segera siasati situasi dengan pengelolaan keuangan yang lebih baik lagi:
-
Maksimalkan Program Kesehatan BPJS
Ingin bayar BPJS Kesehatan anti ribet? Cermati solusinya!
Daftarkanlah diri untuk masuk dalam program jaminan kesehatan yang tersedia. Dari pemerintah, Kamu bisa memanfaatkan keberadaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Dengan menjadi peserta BPJS, masyarakat bisa mendapat jaminan kesehatan dengan gratis (syarat dan ketentuan berlaku). Ketika berobat, peserta BPJS bisa mengikuti prosedur perawatan yang berjenjang.
Manfaat perlindungan kesehatannya sudah terbilang lengkap serta memudahkan pesertanya dari berbagai umur—masa produktif sampai yang lanjut usia, dan tanpa batas waktu.
Yang penting, ingatlah untuk rutin membayar iuran setiap bulannya. Dengan begitu, semua risiko kesehatan bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan. BPJS bisa dibayar melalui beragam e-commerce seperti Tokopedia, Shopee dan Bukalapak.
Berikut prosedur penggunaan BPJS di rumah sakit:
- Datangi fasilitas kesehatan seperti klinik, Puskesmas atau dokter.
- Setelah diperiksa dan diobati, tim medis akan memberikan surat rujukan ke rumah sakit (apabila Puskesmas tak sanggup menangani).
- Bawa surat rujukan saat berobat ke rumah sakit serta kartu BPJS asli, fotocopynya, Kartu Keluarga, dan fotocopy KTP.
- Bila pasien berada dalam kondisi sakit kritis yang bisa menyebabkan cacat ataupun kematian, bisa segera langsung ke rumah sakit saja.
Harap diingat, tidak semua biaya rumah sakit bisa menggunakan BPJS. Untuk itu, ketahuilah apa saja biaya dan layanan rumah sakit yang bisa cover dan juga tak ditanggung tersebut.
BPJS memang tak memberi cover semua penyakit. Namun keberadaannya sangat membantu meringankan beban masyarakat dan bisa menjadi solusi untuk memenuhi biaya berobat agar cepat pulih dan kembali sehat.
-
Optimalkan Produk Asuransi Kesehatan dan Asuransi Jiwa Swasta
Opsi lainnya adalah proteksi kesehatan dari berbagai asuransi swasta yang ada. Dengan BPJS, peserta memang mendapatkan banyak keringanan. Namun memang tak semua penyakit bisa mendapatkan cover dan prosedur pengobatan pun tidak sederhana.
Jadi, jika ingin fasilitas dan sarana yang sesuai, penanganan lebih cepat saat berobat (tanpa prosedur berjenjang), kenyamanan dan fleksibilitas, maka Kamu bisa memilih produk asuransi kesehatan swasta. Pilihlah produk kesehatan terbaik yang sesuai keinginan dan kemampuan.
Asuransi kesehatan memberikan manfaat dasar sejumlah pertanggungan kesehatan. Di antaranya seperti biaya rawat inap, pembedahan, serta rawat jalan pra atau pasca inap.
Sedangkan asuransi jiwa akan menjaga pemiliknya dari risiko finansial akibat kematian. Perlindungan diperuntukkan bagi situasi seperti kehilangan tulang punggung keluarga hingga jaminan pendidikan anak bila terjadi hal yang tak terduga.
-
Rutin Menyisihkan Anggaran untuk Dana Kesehatan
Mulailah anggarkan dana untuk mengumpulkan biaya berobat. Anggaran kesehatan bisa dikumpulkan dari 5-15% uang yang disisihkan secara rutin. Anggaran ini kemudian bisa dialokasikan untuk membayar premi asuransi swasta yang dipilih.
Sediakanlah anggaran kesehatan sebelum terlambat. Dengan begitu, Kamu tak perlu khawatir atau sibuk mencari kekurangan dana untuk biaya berobat jika tiba-tiba jatuh sakit.
-
Evaluasi Keuangan dan Produk Perlindungan Kesehatan
Lakukan evaluasi keuangan dan produk kesehatan secara berkala. Produk proteksi kesehatan apa saja yang sudah dipilih selama ini?
Pastikan semuanya sudah sesuai keinginan dan kebutuhan. Karena tak ada yang tahu penyakit serius atau sakit kritis apa yang akan menimpa diri sendiri serta keluarga.
Oleh sebab itu, menyiapkan perlindungan kesehatan tak hanya menjadi langkah penting untuk memproteksi kesehatan. Langkah ini juga merupakan pencegahan atas risiko finansial yang mengintai di masa depan.
-
Ajukan Keringanan Biaya kepada Pihak Rumah Sakit
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, biaya berobat yang mahal bisa juga disebabkan oleh jenis obat hingga raham perawatan yang diberikan. Untuk menyiasatinya, sebisa mungkin, ajukanlah keringanan biaya kepada pihak rumah sakit.
Mintalah rekomendasi obat generik dari dokter atau tim medis agar harganya relatif lebih terjangkau. Jika memungkinkan, minta juga alternatif pelayanan yang biayanya lebih ramah di dompet. Dengan begitu, tagihan biaya pun tak perlu membengkak dan masih bisa dipangkas.
Selalu Persiapkan Dana Darurat
Untuk mengatasi kejadian yang tak terduga dalam hidup, sebaiknya persiapkanlah dana darurat setiap saat. Ketika sakit dan butuh penanganan dokter dengan cepat, diperlukan tak hanya biaya berobat, tapi juga budget transportasi dan akomodasi lainnya.
Oleh sebab itu, tabungkanlah dana darurat untuk menutupi biaya tersebut. Jumlah dana bisa berbeda, tergantung kepada tanggungan, besarnya pengeluaran hingga gaya hidup dan selera masing-masing. Meski begitu, pakar ekonomi menyarankan jumlah ideal dana darurat berada di kisaran 6-12 kali pengeluaran bulanan.
Menyikapi biaya hidup yang kian meningkat termasuk dana kesehatan merupakan kenyataan mutlak yang harus dihadapi. Itulah sebabnya perencanaan keuangan yang matang menjadi salah satu kunci agar pikiran bisa lebih tenang karena sudah ada tindakan pencegahan. Semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah.