Khusus Guru Muda, Ini 7 Tips yang Bisa Membantumu Kelola Keuangan Lebih Mudah
Guru merupakan salah satu profesi mulia yang bertugas untuk mendidik generasi muda agar bisa menjadi pribadi yang berguna bagi masyarakat di masa depan. Walaupun begitu, tidak sedikit yang beranggapan jika tanggung jawab seorang guru tidak setara dengan penghasilan atau gaji yang didapatkannya. Terlebih pada guru muda yang statusnya masih honorer kerap dibuat pusing mengatur pemasukannya untuk memenuhi segala kebutuhan.
Belum lagi dengan kebutuhan hidup yang semakin hari semakin meningkat dan membebani kondisi keuangan. Jika pemasukan tak turut bertambah, sudah pasti lambat laun kondisi keuangan akan menjadi berantakan dan berbuntut ke masalah lain yang lebih runyam. Karenanya, setiap orang, termasuk guru, pada dasarnya harus memahami tentang bagaimana cara mengatur keuangan agar pengeluaran tak lebih besar dari pemasukan.
Lalu, siasat seperti apa yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi risiko munculnya masalah finansial tersebut? Tak perlu khawatir berlebihan, ada banyak tips yang bisa dilakukan untuk membantumu kelola finansial dengan lebih mudah sebagai guru muda yang berstatus honorer ataupun PNS. Berikut 7 di antaranya.
Baca Juga: Tips Bisa Makan Enak dengan Uang Belanja Rp20 Ribu Sehari
7 Cara Mengelola Keuangan Bagi Guru
7 Cara Mengelola Keuangan Bagi Guru
-
Mulai dengan Merancang Perencanaan Keuangan
Cara mengelola keuangan bagi guru yang pertama adalah membuat perencanaan keuangan alias financial planning terlebih dulu. Secara umum, yang dimaksud dengan perencanaan keuangan adalah sebuah proses untuk mencapai target atau tujuan hidup melalui pengelolaan finansial secara terencana.
Tentunya, karena tujuan hidup seseorang berbeda-beda dan bergantung terhadap kepribadiannya masing-masing, perencanaan keuangan setiap orang akan berbeda. Ada orang yang memiliki target keuangan berupa membeli rumah pribadi, memiliki kendaraan sendiri, menikah, pendidikan, dan lain sebagainya. Nah, tujuan tersebut bisa lebih mudah dicapai ketika kamu mempunyai rencana keuangan yang dirancang secara matang.
Dengan rencana keuangan, pengambilan keputusan finansial akan menjadi lebih mudah dan jelas karena adanya tujuan yang ingin diraih. Melalui pengelolaan finansial kamu bisa memahami tentang bagaimana sebuah keputusan keuangan diambil dengan menyesuaikan dampak pada bagian lain dari keseluruhan kondisi keuangan.
Tidak hanya dampak jangka pendek, tapi efek jangka panjang dari keputusan finansial tersebut juga akan semakin terlihat. Perencanaan keuangan ini juga dapat membuat seseorang lebih mampu untuk beradaptasi terhadap segala perubahan hidup ataupun terkait kondisi finansial. Rasa aman ketika mengatur keuangan pun akan didapatkan sebab sudah berada pada jalur yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.
-
Pastikan untuk Mencatat Seluruh Pengeluaran
Tips yang kedua agar guru muda lebih mudah mengelola keuangan adalah dengan mencatat segala pengeluaran yang dilakukan. Meski terdengar sepele, tapi langkah ini penting untuk dilakukan dan mampu memberi manfaat yang signifikan. Pasalnya, kamu bisa mengetahui ke mana saja gaji bulanan bermuara dan mampu merancang keuangan dengan lebih optimal.
Tidak hanya itu, mencatat setiap pengeluaran juga bisa menunjukkan adakah pengeluaran yang tidak terlalu penting dan bisa dihilangkan. Tujuannya tidak lain agar ada lebih banyak dana yang bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih penting dan menghindari pengeluaran melampaui pemasukan. Jadi, pengelolaan keuangan dan pembuatan anggaran keuangan juga akan menjadi lebih terjaga dan target keuangan pun dapat tercapai dengan lebih maksimal.
-
Hindari Penggunaan Layanan Keuangan yang Berbau Kredit
Sebenarnya, banyak orang memahami jika berutang merupakan salah satu hal yang bisa membuat kondisi keuangan rentan berantakan dan sudah sepatutnya dihindari. Karena itu, demi menjaga kondisi keuangan, usahakan untuk tak menggunakan layanan keuangan apa pun yang berbau kredit.
Alasan kenapa utang atau kredit harus dihindari karena uang yang dipinjam harus dikembalikan dengan nominal yang relatif lebih tinggi imbas dari bunga dan biaya layanan. Selain itu, jika sampai terlambat melunasi tagihan hingga melewati tanggal jatuh temponya, ada denda keterlambatan yang membuat keuangan semakin terbebani.
Memang, dalam kondisi tertentu berutang bisa dijadikan solusi untuk mengatasi masalah keuangan mendesak atau memenuhi kebutuhan produktif. Berutang boleh dilakukan untuk membayar biaya rumah sakit, membeli laptop baru untuk bekerja, dan semacamnya. Tapi, pastikan jika beban cicilannya tidak lebih dari 30 persen gaji bulanan agar kebutuhan lain tetap terpenuhi.
Selain itu, pastikan pula jika aktivitas kredit yang dilakukan tidak untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. Pasalnya, hal tersebut hanya akan membuat beban keuangan menjadi lebih berat tanpa memberi hal positif apa pun terhadap penghasilan.
Risiko ekstremnya, kamu bisa terlilit utang yang terus menggunung seiring berjalannya waktu. Mengetahui hal tersebut, usahakan untuk semaksimal mungkin menghindari penggunaan layanan keuangan berbau kredit agar kondisi keuangan tetap kondusif.
-
Tekan Pengeluaran Tak Perlu
Tidak kalah pentingnya, agar kondisi keuangan lebih terjaga, para guru muda harus mampu menekan pengeluaran tak perlu. Hal ini bisa lebih mudah dilakukan ketika kamu telah membuat rencana keuangan serta mencatat segala arus kas tiap bulan. Jadi, dari pencatatan tersebut, segala pemasukan dan pengeluaran selama sebulan bisa dicermati.
Setelah berlangsung beberapa bulan, pasti pola keuangan akan terlihat dengan jelas. Dari situ, kamu bisa membuat keputusan mengenai tagihan atau pengeluaran apa saja yang sebenarnya tak penting dan bisa dihilangkan sebagai cara untuk berhemat.
Beberapa contoh pengeluaran yang bisa diminimalkan jumlahnya adalah membeli pakaian, nongkrong, ataupun barang konsumtif lainnya. Selain itu, ubah sistem listrik di rumah menjadi pascabayar agar pemakaiannya lebih mudah untuk diatur. Walaupun terkesan sepele, tapi hal-hal tersebut mampu membantumu mengelola keuangan secara signifikan.
-
Canangkan Metode 7 Hari Sebelum Beli Sesuatu
Lanjut cara mengelola keuangan bagi guru yang kelima, kamu juga bisa mencanangkan metode 7 hari sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang tertentu. Bagaimana maksudnya? Sederhananya, tahan diri dulu selama kurang lebih seminggu untuk mempertimbangkan apakah barang yang ingin dibeli benar-benar dibutuhkan atau tidak.
Hal ini bisa dilakukan agar terhindar dari risiko belanja konsumtif yang sering kali terjadi karena sikap impulsif. Metode ini sangat berguna khususnya bagi mereka yang mudah terbuai ketika melihat diskon atau penawaran menarik dari suatu barang tertentu. Jadi, dalam kurun waktu tersebut, kamu bisa memastikan apakah pembelian barang yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan tak hanya disebabkan oleh sikap impulsif belaka.
-
Biasakan Diri untuk Menabung dan Berinvestasi
Tips yang keenam agar keuangan tetap terjaga sebagai guru honorer ataupun PNS adalah membiasakan diri untuk menabung dan juga berinvestasi. Kedua hal ini sudah banyak dipahami sebagai salah satu rahasia untuk bisa mencapai kesuksesan dan kesejahteraan finansial.
Melalui investasi, kamu bisa menanam modal dengan nominal sesuai kemampuan atau kondisi keuangan agar nilainya terus berkembang seiring berjalannya waktu. Langkah ini ideal dipilih agar bisa lebih optimal mencapai tujuan finansial sesuai target. Terlebih, semenjak kehadiran reksa dana, investasi dapat dilakukan dengan cara yang lebih praktis dan modal realistis, mulai dari 10 ribuan saja.
Misalnya, ada pilihan reksa dana saham yang mampu menjanjikan imbal hasil tinggi untuk membantumu mencapai tujuan finansial jangka panjang. Di sisi lain, untuk target keuangan jangka pendek, ada pula reksa dana pasar uang yang mampu memberi peluang keuntungan stabil dan minim risiko.
Kalaupun ingin menabung saja, ada pilihan tabungan berjangka yang bisa menjadi solusi untuk disiplin menabung dengan nominal dan jangka waktu tertentu. Dengan banyaknya pilihan produk investasi tersebut, kamu pun lebih mudah menyesuaikan strategi investasi dengan kebutuhan dan tujuan finansial.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
-
Siapkan Tabungan Pensiun
Tips yang terakhir, sebagai seseorang yang berprofesi sebagai guru, jangan melupakan pentingnya mempersiapkan kebutuhan di hari tua melalui tabungan pensiun. Intinya, tabungan pensiun ini berguna untuk memenuhi segala kebutuhan saat sudah berusia senja dan tak mampu lagi bekerja maupun memiliki penghasilan. Karenanya, mumpung masih berpenghasilan, usahakan untuk menyiapkan tabungan ini sedini mungkin.
Tidak harus besar, sisihkan sekitar 10 sampai 15 persen dari gaji bulanan untuk pos keuangan ini. Yang terpenting, sesuaikan jangka waktu menabung ini dengan rencana pensiunmu, apakah di usia 50-an atau 60-an. Agar hasilnya lebih optimal, jangan ragu untuk menyimpan dana pensiun ini di produk tabungan pensiun yang ditawarkan oleh sejumlah bank ataupun menginvestasikannya di instrumen pilihan.
Baca Juga: Rekomendasi Produk Untuk Menabung di Bank Paling yang Menguntungkan
Ketahui Cara Optimal Kelola Keuangan agar Finansial Senantiasa Terjaga
Itulah 7 tips yang bisa dilakukan oleh guru muda dalam menjaga kondisi keuangannya agar selalu terjaga. Utamanya, selalu upayakan pengeluaran tiap bulan lebih kecil ketimbang pemasukan agar ada cukup dana untuk ditabung dan diinvestasikan. Dengan begitu, kamu akan memiliki simpanan modal yang bisa digunakan untuk mengantisipasi munculnya masalah keuangan, ataupun memutarnya kembali untuk menambah pemasukan di masa depan.
Baca Juga: Berbagai Contoh Sikap Teliti yang Membuat Keuangan Aman