Mengenal Chainlink, Cara Kerja dan Mata Uang Digitalnya
Instrumen atau produk investasi makin kesini memang makin mudah, beragam dan tentunya makin canggih saja. Investasi crypto merupakan salah satu instrument investasi yang berhasil lahir karena kecanggihan teknologi yang ada saat ini.
Investasi kripto atau cryptocurrency adalah jenis investasi yang menawarkan return tinggi/high return. Cryptocurrency sendiri adalah mata uang digital yang hanya ada dan bisa digunakan di dunia maya.
Cryptocurrency sendiri adalah mata uang digital yang hanya ada dan bisa digunakan di dunia maya. Investasi kripto, khususnya bitcoin diperkenalkan pertama kali oleh Satoshi Nakamoto pada Januari 2009. Investasi kripto merupakan investasi online yang bisa diakses oleh hampir setiap orang di seluruh dunia.
Semenjak pandemi Covid-19 investasi semakin diidolakan oleh para pencinta investasi, terutama para generasi millennial dan z yang tahu keuntungan besar seperti apa yang bisa didapatkan dari berinvestasi crypto. Aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Degocoin dan masih banyak lagi menjadi salah satu instrumen investasi yang tengah diminati oleh para investor.
Nah, salah satu jenis mata uang digital yang juga cukup popular adalah Chainlink coin dari perusahaan Chainlink. Mari cari tahu lebih lengkap mengenai Chainlink dan mata uang digitalnya Chainlink coin.
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Apa Itu Chainlink?
Jaringan Chainlink diluncurkan pada Juni 2017 lalu oleh sebuah perusahaan asal Amerika Serikat, SmartContract. Whitepaper Chainlink dipublikasikan oleh co-founder SmartContract, Steve Ellis dan Sergey Nazarov bersama dengan penasihat perusahaannya Ari Juels pada September 2017.
Chainlink adalah sebuah jaringan oracle yang memungkinkan adanya integrasi data off-chain ke dalam bagian smart contract. Dengan kata lain, Chainlink adalah suatu platform unifikasi sistem pembayaran dan data eksternal, seperti web API (Application Programming Interface), data feed, atau rekening bank umum.
Chainlink juga merupakan jaringan terdesentralisasi yang menghubungkan antara teknologi blockchain dan dunia luar (non-blockchain). Pada sistem ini, seorang penyedia data atau oracles dapat memperjualbelikan akses ke data tersebut melalui Chainlink dan memonetisasi informasi di dalamnya.
Jadi, fungsi utama Chainlink adalah sebagai platform yang bertujuan untuk menjembatani celah antara smart contract berbasis teknologi blockchain (yang dibuat meluas oleh Ethereum), dan aplikasi dunia nyata. Karena blockchain tidak dapat mengakses data di luar jaringan mereka, oracle (instrumen defi) diperlukan untuk berfungsi sebagai penyuplai data dalam smart contract.
Dalam kasus Chainlink, oracle terhubung ke jaringan Ethereum. Oracle menyediakan data eksternal (misalnya suhu, cuaca) yang memicu pelaksanaan smart contract setelah memenuhi kondisi yang telah ditentukan.
Chainlink memungkinkan seseorang menjadi operator node yang dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan infrastruktur data guna mendukung keberhasilan blockchain. Artinya, operator node akan menerima sejumlah insentif bila mampu memberikan data eksternal yang dibutuhkan smart contract.
Jika pengguna menginginkan akses ke data off-chain, mereka dapat mengirimkan kontrak permintaan ke jaringan Chainlink.
Baca Juga: Ethereum - Pengertian, Keuntungan dan Cara Kerja
Cara Kerja Chainlink
Chainlink menggunakan tiga jenis smart contract dalam memproses data, yakni Reputation Contract, Order-Matching Contract, dan Aggregating Contract. Untuk lebih jelasnya, berikut cara kerja Chainlink Coin.
1. Oracle Selection (Reputation Contract) |
Pengguna Chainlink Coin membuat service-level agreement (SLA) untuk menyusun sejumlah persyaratan data yang dibutuhkan. Nantinya, software akan menggunakan SLA tersebut sebagai dasar evaluasi dan sinkronisasi pengguna dengan penyedia data atau oracle.
Jika sudah ditetapkan, maka pengguna akan mengirimkan SLA lalu menyimpan Chainlink Coin (LINK) dalam Order-Matching Contract. |
2. Pelaporan data (Order-Matching Contract) |
Dalam tahap ini, penyedia data atau oracle akan terhubung dengan dunia luar (sumber eksternal) dan memperoleh sejumlah data off-chain sesuai permintaan dalam SLA. Oracle nantinya memproses data-data tersebut dan mengirimkannya kembali ke dalam kontrak yang sedang berlangsung pada blockchain Chainlink. |
3. Agregasi Hasil (Aggregating Contract) |
Proses perhitungan hasil terkait himpunan data dari oracles pilihan dan menyalurkannya kembali ke dalam kontrak. Pada tahap ini, kontrak agregasi akan mengukur validitas setiap data yang diterima. Gampangnya, Chainlink diibaratkan seperti Google Play Store atau App Store yang merupakan sebuah middleware. Seperti layaknya App Store, Chainlink menyediakan layanan kepada berbagai pihak untuk menjual data mereka di dalam jaringan Chainlink itu sendiri. Jadi, keuntungan Chainlink diperoleh dari seluruh penyedia data (oracle) yang beroperasi di dalamnya. |
Fitur yang Disediakan oleh Chainlink untuk Pengguna
Chainlink memiliki beberapa fitur menarik bagi para penggunanya dengan tujuan agar bisa lebih banyak menarik konsumen. Adapun fitur-fitur Chainlink Coin adalah sebagai berikut.
Nama Fitur |
Penjelasan |
Reputasi |
Fitur berfungsi untuk memberikan penilaian terhadap sebuah node berdasarkan banyak aspek. Mulai dari rentang waktu yang diperlukan untuk melakukan sebuah pekerjaan hingga banyaknya pekerjaan yang bisa dikerjakan dalam waktu bersamaan. |
Distribusi Oracle |
Memiliki distribusi ke beberapa oracles dalam satu kontrak. Baik itu untuk mendapatkan datar dari sumber yang sama atau menggunakan sejumlah node untuk menghasilkan data dari beberapa sumber sekaligus |
Agregasi |
Menggunakan metode agregasi untuk mengumpulkan data dari node, baik itu untuk mengambil dari sumber tertentu, menghapus data dari sumber yang kurang terpercaya atau memperoleh data dari beberapa sumber sekaligus. |
Sertifikat Pelayanan |
Memberikan sertifikat pelayanan kepada penyedia data yang dianggap terpercaya. Hal ini akan menjadi bukti bahwa penyedia tersebut bisa menjamin keamanan sistem. |
Tingkat Keamanan yang Bisa Disesuaikan |
Para pihak developer smart-contact yang mau menggunakan layanan dari Chainlink bisa memilih jumlah node yang ingin digunakan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Semakin banyak jumlah node yang digunakan, maka tingkat keamanannya juga akan semakin tinggi. Namun, biaya yang harus dikeluarkan juga akan semakin besar. |
Pembayaran Penalti |
Memungkinkan adanya penalty untuk menjami kesesuaian penghimpunan data berdasarkan kontrak. Penalti ini berupa asuransi jaminan bila pada operasi tersebut terjadi kekeliruan dalam menginput data. |
Mengenal Mata Uang Digital Chainlink Coin (LINK)
Chainlink mempunyai token tersendiri yang dinamai LINK. LINK ini merupakan mata uang kripto buatan Chainlink yang tersedia pada jaringan Ethereum dengan token ERC677 yang fungsinya didasarkan pada standar token ERC20. Token ini digunakan untuk bertransaksi pada platform yang mereka miliki sendiri.
Saat transaksi seperti pengambilan atau penyaluran data dilakukan pada jaringan Chainlink, maka pembayarannya ialah menggunakan Chainlink Coin (LINK) dengan token ERC20.
LINK akan diberikan pada node yang mengikuti aturan software dan memberikan data-data eksternal yang berguna bagi smart-contract. Sementara sebaliknya, bagi pengguna yang menggunakan transaksi berupa pengambilan data mesti membayar sejumlah LINK.
LINK yang dibayarkan itulah yang akan digunakan untuk memberikan reward bagi Chainlink Node Operator.
Baca Juga: Mengenal Binance Coin dan Cara Investasinya untuk Pemula
Cara Mendapatkan Chainlink Coin (LINK)
Karena tersedia pada jaringan Ethereum, artinya untuk mendapatkan mata uang kripto Chainlink coin (LINK), kamu harus memiliki dompet Ethereum dan memperolehnya seperti mendapatkan Ethereum. berikut cara mendaftar dompet Ethereum dan mendapatkannya:
Dompet Ethreum:
Dompet memungkinkan kamu membaca saldo, mengirim transaksi, dan terhubung ke aplikasi. Dompet kamu hanya alat untuk mengelola akun Ethereum. Berikut langkah-langka membuat dompet Ethereum:
- Download aplikasi dompet Ethereum dari Google PlayStore atau AppStore seperti Jaxx, Indodax, Coinbase dan lain sebagainya.
- Buka aplikasi lalu klik opsi “membuat dompet baru”
- Lalu buat kata sandi dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol untuk membuatnya sekuat mungkin.
- Lalu klik “buat dompet baru”
- Unduh keystore untuk mendapatkan private key (Keystore digunakan untuk membuka wallet kamu, simpan Private Key di tempat yang aman dan mudah diingat.)
- Simpan file keystore Anda di lokasi yang aman dan klik lanjutkan.
- Simpan kunci pribadi lalu jangan lupa mencatatnya di tempat yang aman, baik di handphone atau di buku catatan karena tidak ada alternatif lain untuk mengembalikan password akun jika tiba-tiba kamu lupa.
- Gunakan kunci pribadi atau file keystore untuk membuka dompet. Pilih dan rekatkan kunci pribadi atau unggah file keystore untuk membuka kunci dompet kamu.
- Dompet untuk aset Ethereum sudah bisa digunakan.
Memperoleh Ethereum:
Setelah mempunyai tempat untuk menyimpan Ethereum, selanjutnya bagaimanakah cara mendapatkan Ethereum? Berikut beberapa cara mendapatkan Ethereum:
1. Mining Ethreum
Mining Ethereum adalah menciptakan koin ether baru serta menyimpan catatan dari seluruh transaksi uang digital. Penambangan dilakukan dengan perangkat komputer canggih dengan memverifikasi dan menambah seluruh transaksi ether yang ada dalam sebuah buku kas induk publik.
2. Faucet
Pada dasarnya, faucet Ethereum memiliki cara kerja yang sama dengan bitcoin faucet. Bedanya, pengguna memperoleh imbalan berupa token ETH. Beberapa tugas yang diberikan adalah menyelesaikan captcha, menambang data, menonton iklan hingga bermain game.
3. Games
Kamu bisa memanfaatkan game untuk mendapatkan Ethereum lho, game yang menggunakan Ethereum salah satunya adalah cryptokitties
4. Airdrop/Bounty
Program Airdrop/Bounty menjadi pilihan favorit para traders untuk mendapatkan Ethereum, selain mudah dan gampang, jumlah Ethereum yang ditawarkan juga lumayan. Bounty dalam istilah digital diambil dari platform gaming online yang menawarkan reward untuk berpartisipasi dalam pengembangan game.
5. Membeli Ethereum
Cara beli ethereum bisa melalui Bursa atau Exchange. Exchange sendiri semacam pasar untuk berbagai jenis cryptocurrency (mata uang kripto). Adapun caranya yaitu sebagai berikut:
- Buat akun di online Exchange
- Verifikasi identitas
- Menyetorkan uang fiat (dolar atau rupiah)
- Mulai treding melalui bursa
- Menarik ETH atau uang ke dompet ETH
- Setelah selesai daftar dan verifikasi/akunnya sudah jadi. Barulah bisa transaksi jual beli kripto apapun termasuk Ethereum (ETH) tadi.
Jual beli Ethereum juga tergolong mudah, cukup pilih asetnya dan tentukan berapa jumlah yang mau dibeli. Terakhir klik beli dan untuk menjual juga sebaliknya.
Investasi Kripto, Alternatif Asik untuk Peroleh Penghasilan Tambahan
Investasi kripto merupakan investasi digital yang sebenarnya cukup mudah dan praktis untuk dilakukan. Apalagi semua proses registrasi sampai jual-belinya dilakukan secara online. Yang penting, calon investor sudah memahami betul langkah-langkahya dengan baik dan juga tidak asing dengan teknologi digital, terutama internet.
Baca Juga: Altcoin: Pengertian, Jenis dan Daftar Altcoin Terbaik