Mengenal DAO, Sistem Organisasi yang Mewujudkan Aspek Terdesentralisasi Dunia Crypto
Mata uang crypto dan blockchain tak ayal merupakan suatu bentuk kemajuan teknologi yang mempunyai potensi sangat besar untuk bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan teknologi tersebut, hampir semua aktivitas transaksi bisa dilakukan dengan jauh lebih mudah dan praktis antara semua orang di seluruh dunia.
Hanya saja, teknologi tersebut masih membutuhkan banyak perkembangan dan inovasi agar bisa benar-benar berguna sekaligus mudah diakses oleh masyarakat dari semua kalangan. Salah satunya adalah terkait proses pengambilan keputusan yang sering kali berjalan dengan rumit serta didominasi oleh suatu kalangan tertentu. Alhasil, hal tersebut berisiko membuat aktivitas organisasi tidak sehat dan tidak adil.
Untungnya, saat ini telah muncul sebuah terobosan untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu proyek crypto dengan basis DAO. Pertanyaannya, apa pengertian dan cara kerja dari proyek crypto DAO ini? Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak ulasan tentang apa itu DAO, cara kerja, hingga alasan kehadirannya di dunia crypto berikut ini.
Baca juga: Investasi yang Paling Menguntungkan untuk Masa Depan
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Apa Itu DAO atau Decentralized Autonomous Organization?
DAO
DAO atau decentralized autonomous organization alias Organisasi Otonomi Terdesentralisasi merupakan suatu sistem organisasi dalam dunia crypto. Diciptakan pada tahun 2016 oleh para pengembang atau developer teknologi crypto, DAO sebenarnya bukanlah organisasi yang dikelola oleh individu atau manusia secara fisik. Melainkan, teknologi organisasi tersebut berisikan algoritma komputer yang bertugas untuk mengambil keputusan pada jaringan yang bersangkutan.
DAO juga merupakan organisasi yang didesain agar mampu memiliki kemampuan terdesentralisasi dan otomasi. Secara umum, teknologi tersebut bertindak sebagai suatu bentuk dari dana modal ventura dengan mengacu pada kode open source atau sumber terbuka serta tanpa memiliki struktur manajemen ataupun dewan direksi.
Sesuai namanya, segala hal yang terdapat di jaringan DAO berjalan secara otomatis serta tak ada satu pihak pun yang memiliki kontrol lebih tinggi dibanding lainnya. Di samping itu, teknologi tersebut juga tak memiliki afiliasi dengan suatu kalangan atau pihak tertentu, dengan kinerja di atas jaringan Ethereum.
Sistem yang digunakan dalam decentralized autonomous organization ini adalah crowdfunding atau urun dana. Dengan sistem tersebut, investor dapat mempercayakan token crypto miliknya agar nantinya disalurkan menjadi pembiayaan pada nasabah yang memerlukannya. Kemudian, DAO bakal mempersilakan investor tersebut pada proses voting atau validasi semua jenis proyek yang bakal difasilitasi memakai token crypto yang telah diberikan.
Alasan DAO Hadir di Dunia Crypto dan Blockchain
Alasan utama mengapa teknologi DAO dibuat adalah untuk mewujudkan semangat dan prinsip dari aset crypto itu sendiri. Bagi yang belum tahu, tujuan awal mengapa aset crypto diciptakan adalah untuk membuat suatu bentuk aset yang memiliki sifat decentralized atau terdesentralisasi.
Artinya, tak ada pihak maupun otoritas satu pun yang berhak atau mampu memegang kendali terkait peredarannya. Hal tersebut berlaku pula pada pihak pemerintah dan juga bank sentral yang tak bisa mengontrol peredaran dari jenis aset digital tersebut.
Pada jaringan aset crypto, seluruh peredaran dan transaksinya dikendalikan oleh kekuatan komputer, jaringan, dan juga nodes agar bisa berjalan. Hal inilah yang menjadi dasar alasan kenapa DAO tak dikendalikan oleh suatu pihak atau organisasi secara langsung. Melainkan, jaringan tersebut memanfaatkan algoritma komputer agar bisa menjalankan setiap keputusan dalam jaringannya.
Di samping itu, alasan kehadiran teknologi ini adalah untuk meminimalkan, bahkan menghilangkan risiko kesalahan maupun manipulasi manusia terkait dana investor. Hal tersebut dilakukan dengan cara menempatkan kemampuan pengambilan keputusan pada algoritme sistem secara otomatis dengan proses crowdsourced.
Berkat dorongan dari jaringan Ethereum, DAO didesain agar memungkinkan investor dalam mengirim dana dari belahan dunia mana pun secara anonim. Kemudian, DAO juga memberi token kepada pemilik yang bisa digunakan untuk memberi hak suara terkait perkembangan, pengambilan keputusan, atau hal lain yang berkaitan dengan proyeknya.
Baca juga: Market Cap Saham dan Market Cap Crypto, Apa Itu?
Cara Kerja Proyek DAO
DAO
Sebenarnya, cara kerja dari sistem ini telah diaplikasikan pada Bitcoin sebagai mata uang crypto pertama di dunia. Pada jaringan tersebut, terdapat seperangkat aturan dan algoritma yang sudah diprogram agar mampu berjalan secara otomatis serta dikoordinasikan via protokol konsensus. Kemudian, peran dari kontrak pintar atau smart contract diaktifkan di platform Ethereum dan membawa kreasi DAO menjadi lebih dekat pada publik.
Terkait cara kerjanya sendiri, ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh DAO agar mampu menjalankan kinerjanya dengan baik. Pertama, suatu aturan yang diprogram dengan dasar bagaimana proyek DAO nanti akan berjalan.
Aturan tersebut kemudian diubah menjadi kontrak pintar yang pada dasarnya adalah program komputer dan bekerja secara independen pada jaringan internet. Namun, di waktu yang sama, program tersebut membutuhkan pihak lain agar bisa menjalankan tugasnya. Ketika aturan pada smart contract telah ditetapkan, DAO akan memasuki fase pendanaan.
Ada beberapa hal yang membuat tahap ini penting untuk dilakukan. Misalnya, DAO wajib mempunyai properti internal berupa token yang bisa digunakan organisasi menjadi insentif atas aktivitas tertentu pada jaringannya. Yang kedua, melalui investasi atau pendanaan pada DAO, pihak pengguna bisa mendapat hak suara guna mengembangkan proyek tersebut sesuai dengan keinginannya dengan dukungan dari pengguna lainnya.
Setelah melewati proses pendanaan, DAO baru bisa berjalan sesuai dengan program yang telah diberikannya. Kemudian, proyek tersebut akan menjadi independen dan otonom serta mampu bekerja sepenuhnya tanpa pengaruh pembuatnya.
Dengan sifat open source, kode dari proyek ini bisa dilihat siapa saja, termasuk semua aturan serta transaksi finansial di dalamnya akan tercatat pada jaringan blockchain yang menjadi basisnya. Berkat sifatnya tersebut, transparansi dari proyek ini menjadi lebih terjamin serta tak bisa dikorupsi, dimanipulasi, ataupun dihapus oleh suatu pihak tertentu.
Ketika DAO beroperasi, seluruh keputusan terkait pengembangan dan penggunaan dananya akan dilakukan melalui kesepakatan bersama. Setiap pemilik token bisa memberi proposal terkait masa depan dari produk tersebut. Guna meminimalkan risiko membludaknya jumlah proposal, diperlukan jumlah deposit tertentu oleh pemilik token yang persentasenya berbeda-beda tergantung kebijakan yang berlaku.
Beragam Keunggulan yang Ditawarkan DAO
Ada beragam keunggulan dan kelebihan dari proyek jenis ini, antara lain:
-
Keamanan
Keunggulan pertama dari proyek crypto dengan modal organisasi otonomi terdesentralisasi adalah tingkat keamanannya. Hal ini dikarenakan agar bisa mengubah suatu hal pada jaringan tersebut, diperlukan persetujuan dari pengguna lain dalam jumlah mayoritas.
Walaupun begitu, hal tersebut dapat menjadi hal yang negatif dan positif. Dampak positifnya, hal tersebut membuat tingkat keamanan dari proyek DAO menjadi sangat tinggi sebab pengambilan keputusan tak dilakukan oleh perseorangan.
-
Transparansi
Melalui penggunaan jaringan blockchain, sistem dari proyek jenis ini menjadi transparan dan setiap pengguna bisa turut serta dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan proyek. Proses pembelanjaan dana dari modal yang didapatkan proyek pun bisa dilacak dengan detail oleh setiap anggotanya.
-
Inovasi
Konsep dari proyek ini cocok diimplementasikan pada dunia modern karena susunannya yang sempurna membuat investor berkesempatan mendirikan perusahaan sesuai keinginannya. Tak ada struktur hierarki juga membuat ide inovatif dapat dikemukakan siapa saja dan setiap anggota dari proyek bisa turut memberi keputusan terkait perusahaan mana yang layak untuk didanai. Di samping itu, berkat sistem voting dan pemberlakuan aturan yang telah disepakati bersama, risiko terjadinya konflik pada proyek ini juga terbilang sangat kecil.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Mining Crypto dan Cara Kerjanya untuk Dapatkan Insentif Aset Kripto
Kekurangan DAO yang Perlu Dipahami
Walaupun begitu, proyek jenis ini juga mempunyai beberapa kekurangan yang penting untuk dipahami, yaitu:
-
Terlalu Bersifat Terbuka
Transparansi pada jaringan ini juga memberi dampak buruk karena mudah disalin dan ditiru oleh pihak lain, khususnya mengenai hasil riset atau data penting lainnya. Keterbukaan tersebut juga memudahkan peretas yang ingin mengacaukan jaringan maupun mencuri token.
-
Ketergantungan pada Investor
Kekurangan lainnya adalah proyek dengan basis DAO memiliki ketergantungan akan investor yang menyimpan banyak token. Alasannya karena pengaruh dari investor tersebut semakin besar. Sebab, makin banyak token yang dimilikinya, ia mampu memberi lebih banyak suara terhadap suatu keputusan tertentu, termasuk yang berdampak negatif pada jaringan sekalipun.
Sistem DAO Masih Perlu Penyempurnaan untuk Implementasi Secara Meluas
Itulah penjelasan mengenai apa itu DAO dan berbagai hal penting seputarnya. Walaupun menawarkan berbagai keunggulan dan solusi terhadap masalah yang ada di dunia crypto, tapi sistem ini masih memiliki risiko berupa peretasan yang terbilang rentan terjadi. Karena itu, masih diperlukan penyempurnaan terhadap jaringan tersebut agar bisa menjadi proyek yang mampu diimplementasikan ke dunia nyata tanpa risiko berarti.