Tips Menjadi Financial Planner Sukses
Jika dilihat sekilas, mengatur keuangan adalah hal yang mudah, tapi kenyataannya tidak. Mengatur keuangan butuh niat dan ketegasan pada diri sendiri. Alhasil, pengeluaran tidak melebihi budget yang sudah ditetapkan.
Bagi yang kesulitan mengatur keuangan, menggunakan jasa financial planner sangatlah disarankan. Apa itu financial planner dan apa fungsinya? Berikut ini penjelasan lengkapnya, ya!
Apa Itu Financial Planner?
Financial planner atau perencana keuangan adalah seseorang atau lembaga profesional yang membantu klien untuk mengatur masalah keuangan demi mewujudkan kesehatan keuangan dalam jangka panjang. Financial planner merupakan sebuah profesi yang bertanggung jawab atas kesehatan finansial seorang klien. Jadi, tugasnya tidak main-main.
Financial planner adalah profesi yang lebih spesifik daripada financial advisor. Bisa dikatakan financial advisor adalah profesi secara umum saja. Namun, keduanya sama-sama bertanggung jawab untuk menyukseskan kesehatan finansial klien.
Perencana keuangan biasanya akan berdiskusi terlebih dahulu tentang problematika keuangan yang dihadapi oleh seorang klien. Setelah itu, baru akan menyusun financial planning untuk menentukan step by step mengenai perubahan tata cara mengatur keuangan. Dengan demikian, kondisi keuangan klien menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Dalam financial planning, perencana keuangan juga akan memberikan insight mengenai produk investasi yang dapat dipertimbangkan oleh klien. Produk ini bisa berupa investasi jangka pendek, menengah, dan panjang. Tujuannya untuk membantu klien meningkatkan penghasilan, sehingga tujuan finansial semakin cepat tercapai.
Financial Planner Bukan Financial Consultant
Beberapa orang mungkin mengira kalau financial planner sama dengan financial consultant, padahal keduanya berbeda dari segi tugas dan tanggung jawabnya. Profesi financial consultant lebih cocok disamakan dengan financial advisor karena memiliki tanggung jawab yang lebih luas. Financial consultant memberikan nasihat keuangan secara luas, sedangkan financial planner lebih sempit.
Financial consultant tidak sebatas perorangan atau lembaga keuangan saja. Profesi ini mencakup profesi sebagai broker, manajer investasi, akuntan, hingga agen asuransi. Tugasnya bervariasi, seperti memberikan nasihat tentang besaran uang yang harus dihemat setiap bulan, memberi saran mengenai produk investasi terbaik, memberi nasihat tentang perpajakan, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Begini Cara Sukses Memulai Karir sebagai Penerjemah Bahasa
Fungsi Jasa Financial Planner
Profesi sebagai perencana keuangan semakin diminati. Hal ini tidak lepas karena semakin meningkatnya kebutuhan akan jasa perencana keuangan. Sebenarnya apa sajakah fungsi jasa perencana keuangan ini?
1. Menganalisis Karakteristik dan Tujuan Klien
Setiap klien punya karakteristik yang berbeda-beda. Perencana keuangan bertanggung jawab untuk memilah-milah karakteristik klien agar bisa menemukan teknik perencanaan keuangan yang pas. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan menganalisis tujuan keuangan klien dalam jangka panjang.
2. Mengevaluasi Kondisi Keuangan Klien
Sudah menjadi tanggung jawab seorang financial planner untuk mengevaluasi kondisi keuangan klien. Beberapa poin yang dievaluasi, seperti aset, penghasilan, pengeluaran, cicilan, tabungan, hingga investasi. Hasil evaluasi membantu perencana keuangan untuk mengetahui bagian mana saja yang selama ini belum dapat dijalankan oleh klien.
3. Membuat Rencana Keuangan Klien
Setelah poin 1 dan 2 dikerjakan, sekarang waktunya untuk membuat rencana keuangan yang pas bagi klien. Rencana ini disesuaikan dengan tujuan keuangan masing-masing klien. Financial planner akan berusaha menjembatani antara kondisi keuangan dan tujuan finansial, sehingga rencana keuangan dapat berjalan lancar.
4. Memberitahukan Rencana
Setelah perencanaan keuangan berhasil dibuat, financial planner akan memberitahukan rencana tersebut kepada klien. Tahap ini dilakukan secara dua arah, jadi klien dapat memberikan komentar kalau seandainya rencana yang telah disusun sulit untuk dijalankan. Financial planner akan mencarikan solusi terbaik sesuai dengan kebutuhan klien, tapi tidak bermaksud untuk melonggarkan rencana keuangan yang dibuat sebelumnya.
5. Membantu Menjalankan Rencana Keuangan
Jika rencana keuangan yang sudah dibuat disetujui oleh klien, saatnya untuk menjalankan rencana tersebut. Akan ada batas waktu yang ditetapkan guna melihat apakah rencana tersebut berjalan efektif atau tidak. Financial planner akan ikut berpartisipasi untuk menjalankan rencana, seperti membantu membuka rekening, mengelola modal atau aset, dan hal-hal lain yang diminta oleh klien.
6. Memonitori Jalannya Rencana Keuangan
Apakah praktek keuangan yang dilakukan klien berjalan sesuai rencana? Financial planner akan membantu memonitori hal ini untuk meminimalisir terjadinya pelencengan terhadap rencana yang sudah dibuat. Alhasil, pencapaian tujuan keuangan sesuai atau malah melebihi apa yang direncanakan.
Tipe-tipe Financial Planner
Profesi sebagai perencana keuangan dibagi berdasarkan tiga tipe. Adapun tipe-tipe tersebut sebagai berikut.
1. Robo-advisor
Untuk membuat rencana keuangan sederhana, kamu bisa menggunakan robo-advisor. Nah, robo-advisor ini adalah perencana keuangan yang dikelola oleh logaritma komputer. Memiliki kinerja yang otomatis.
Memakai jasa robo-advisor dipercaya dapat menghemat pengeluaran, lho! Dikarenakan biayanya jauh lebih murah dibanding menggunakan jasa financial planner yang dipanggil untuk bertatapan muka. Kekurangannya adalah klien tidak dapat memberikan feedback, apalagi berkomunikasi karena semuanya menggunakan sistem komputer.
2. In-person Financial Planner
Jika klien memiliki masalah keuangan yang rumit, bisa menggunakan tipe yang satu ini. In-person financial planner siap memberikan perencanaan yang sesuai dengan kondisi keuangan yang sebenarnya. Dalam hal ini, klien dianjurkan untuk jujur mengenai kondisi keuangan saat ini agar rencana keuangan yang dibuat nantinya akurat.
3. Online Financial Planning Services
Adalah gabungan antara kedua tipe financial planner di atas. Di satu sisi klien akan mendapatkan rencana keuangan sesuai algoritma komputer. Di sisi lain, klien juga bisa menyampaikan feedback tertentu apabila rencana keuangan dari robo-advisor kurang sesuai, jadi dapat segera dievaluasi.
Sesuai namanya, cara kerja online financial planning menggunakan media online. Bisa melalui sosial media, email, video call, maupun telepon. Dengan catatan, klien harus membuat jadwal komunikasi terlebih dahulu apabila menggunakan telepon atau video call.
Baca Juga: Metaverse Bakal Bikin Pekerjaan Ini Booming, Simak Daftarnya!
Tips Menjadi Financial Planner Sukses
Ingin menjajaki karir sebagai financial planner? Sebenarnya tidak sulit asalkan mau belajar sungguh-sungguh. Tak lupa untuk menerapkan tips berikut agar kamu bisa menjadi financial planner sukses.
1. Memiliki Sertifikasi Profesional
Siapapun bisa menjadi seorang perencana keuangan. Namun untuk mendukung kompetensi dalam hal membuat perencanaan keuangan, alangkah baiknya bila dibekali ilmu yang mumpuni. Caranya dengan mengikuti sertifikasi profesi Certified Financial Planner (CFP).
Sertifikasi ini sesuai dengan skala internasional. Dikeluarkan langsung oleh Financial Planning Standard Board. Sertifikasi ini sudah diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
2. Memiliki Kemampuan Komunikasi
Mengingat aktivitas sehari-harinya adalah bertemu klien, penting agar seorang perencana keuangan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Kemampuan komunikasi memudahkanmu untuk menyampaikan ide atau gagasan keuangan yang dibutuhkan klien. Alhasil, informasi yang disampaikan mudah dimengerti oleh klien.
Kemampuan komunikasi ini dapat dilatih seiring berjalannya waktu. Kuncinya adalah sering berlatih dan meningkatkan “jam terbang”. Percayalah, kemampuan komunikasi menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
3. Mengikuti Perkembangan
Keuangan adalah hal yang umum, tapi bukan berarti perencana keuangan bisa stuck pada satu informasi saja. Perencana keuangan perlu mengikuti perkembangan keuangan, termasuk produk keuangan yang saat ini sedang hangat diperbincangkan. Bisa jadi, produk ini cocok dengan karakteristik klien.
Selain produk, perkembangan ini dapat juga meliputi regulasi dan berbagai macam strategi keuangan. Dapat diaplikasikan guna mewujudkan finansial yang sehat sesuai kurun waktu yang ditetapkan. Jadi, cobalah untuk lebih sering membaca agar bisa mengikuti perkembangan keuangan.
4. Memiliki Spesialisasi
Produk keuangan memiliki spesifikasi masing-masing. Ada produk reksa dana, saham, ahli waris, asuransi, dan lain sebagainya. Sebagai calon perencana keuangan, kamu perlu memiliki spesialisasi ini untuk memudahkan tugasmu nanti.
Spesialisasi ini yang menjadi acuan saat menjalankan tanggung jawab. Jika spesialisasi di bidang investasi reksa dana, kamu akan memberikan tips dan strategi memaksimalkan reksa dana. Kamu tetap tahu tentang spesialisasi lain, tapi hanya hal-hal mendasar saja.
5. Berpengalaman
Tips terakhir adalah meningkatkan pengalaman. Semakin sering bertemu klien, maka semakin banyak pengalaman. Kemampuan untuk merencanakan keuangan pun menjadi semakin baik lagi.
Sebagai perencana keuangan berpengalaman, kamu dituntut untuk menjaga dan mematuhi kode etik profesi. Jangan sampai merusak citra profesi perencana keuangan. Sebab, hal ini dapat mengurangi tingkat kepercayaan klien dalam menggunakan jasa financial planner untuk kebutuhan keuangannya.
Maksimalkan Potensi dalam Diri Sendiri
Profesi apapun yang hendak digeluti pada dasarnya bisa mendatangkan kesuksesan asalkan kamu mau memaksimalkan potensi yang ada. Belajar sungguh-sungguh, jauhkan rasa malas. Sekalipun hasilnya kurang maksimal, harus tetap semangat belajar demi mencapai titik tertinggi karir.
Baca Juga: Tertarik Kuliah Jurusan Psikologi? Ini Dia Peluang dan Prospek Karir Lulusan Psikologi