Keberadaannya Makin Langka, Floor Trader Menjalani Transaksi Perdagangannya Sendiri
Ketika membicarakan tentang dunia investasi atau trading, kamu tentu memahami bahwa aktivitas tersebut dilakukan dengan cara dan metode khusus. Semenjak kehadiran layanan trading digital, kebanyakan orang menggunakan platform tersebut untuk lebih praktis dan mudah bertransaksi aset investasi dan melakukan trading.
Namun, tahukah kamu bahwa ternyata ada sebagian kecil trader saat ini yang menjalankan aktivitas investasinya sendiri pada lantai bursa bagi akun miliknya sendiri? Para trader tersebut dikenal dengan sebutan floor trader yang biasanya berusaha untuk memperoleh keuntungan atau imbal hasil dari fluktuasi nilai jangka pendek.
Untuk bisa menjadi seorang floor trader, seseorang perlu menguasai beragam keterampilan karena tanggung jawab kinerjanya begitu besar dan memiliki peran penting pada komoditas dan pasar saham. Nah, jika ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu floor trader dan beragam hal penting seputarnya, simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: Trading Saham Halal atau Haram? Begini Hukumnya Menurut Islam dan Tips Trading Syariah
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Apa Itu Floor Trader?
Floor Trader
Secara umum, yang dimaksud dengan istilah floor trader adalah sebutan yang mengacu pada orang atau pihak yang menjalankan aktivitas trading atau perdagangan pada lantai bursa menggunakan akun miliknya sendiri. Para trader jenis ini biasanya berusaha untuk memperoleh keuntungan atau imbal hasil dari fluktuasi nilai saham jangka pendek.
Floor trader juga perlu memahami dan mematuhi regulasi serta peraturan yang berlaku pada bursa saham. Hal tersebut harus dilakukan agar mereka mampu bekerja dengan lancar dan memperoleh prospek yang optimal.
Pengertian lainnya dari floor trader adalah anggota pasar saham yang menjalankan transaksi dari lantai bursa, secara eksklusif untuk akun miliknya sendiri. Para floor trader ini dahulu menggunakan metode open outcry pada ruang komoditas atau platform bursa saham. Namun, untuk sekarang ini, kebanyakan dari mereka menggunakan sistem trading digital dan tak lagi hadir pada ruang atau pit komoditas seperti zaman dahulu.
Pada konteks pasar saham dan komoditas, floor trader memiliki peranan penting dengan menyediakan likuiditas dan mempersempit spread dari tingkat permintaan dan penawaran. Trader jenis ini juga bisa disebut sebagai penyedia likuiditas perseorangan, atau trader kompetitif yang terdaftar.
Perlu dipahami bahwa jumlah dari trader ini seiring waktu makin berkurang dan langka. Alasannya karena aktivitas trading di platform digital dirasa lebih murah, cepat, dan praktis, dengan banyak bursa yang mulai menutup layanan trading floor ini secara berkala seiring waktu.
Baca juga: Robot Trading: Pengertian, dan Daftar Aplikasi Robot Trading Forex yang Cocok untuk Pemula
Hal yang Perlu Dilakukan Pelaku Floor Trader
Seseorang yang memutuskan untuk menjadi floor trader diharuskan untuk menguasai beragam keterampilan khusus. Hal ini dikarenakan tanggung jawab kerja dan risiko dari menjadi trader jenis ini terbilang besar.
Mereka biasanya memiliki peran yang penting pada pasar saham dan komoditas melalui cara untuk mempertaruhkan modal miliknya sendiri guna menjalankan aktivitas transaksi saham, opsi, ataupun berjangka. Dengan begitu, trader ini mampu memberi tingkat likuiditas yang tinggi, dan sekaligus mempersempit penyebaran tingkat penawaran dan pembelian saham. Sebab, memiliki peran tersebut, trader jenis ini juga kerap disebut sebagai trader kompetitif yang terdaftar maupun penyedia likuiditas perseorangan.
Peluang Keuntungan Floor Trader pada Pasar Saham
Kehadiran dari floor trader pada dasarnya makin berkurang dan kian langka seiring berjalannya waktu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hal tersebut dikarenakan perdagangan saham di masa sekarang lebih bergantung dengan perangkat elektronik yang menggunakan teknologi canggih serta menjadikan aktivitas pada lantai bursa jauh lebih cepat, praktis, dan tak lagi harus menelan biaya yang besar.
Beragam perubahan signifikan yang terus terjadi seiring berjalannya waktu, terutama imbas dari pandemi lalu, juga menjadi faktor yang menjadikan masa depan dari praktik floor trader lebih buram dan tak menentu. Hal tersebut menjadikan bursa efek harus mengambil keputusan untuk menghentikan praktik trader pada lantai bursa ini hingga kondisinya kembali kondusif dan pelaku floor trader mulai kembali bermunculan nantinya.
Akan tetapi, ada pula pihak yang akhirnya benar-benar melepas aktivitas trading jenis ini dari rutinitasnya karena alasan menghemat biaya operasional secara menyeluruh. Oleh karena itu, bisa dipahami jika praktik trading atau perdagangan jenis ini seiring waktu akan terus berkurang karena kalah praktis dan murah dibanding dengan trading pada platform digital.
Baca juga: Pengangguran Tapi Ingin Trading Saham, Apa Bisa?
Memahami Cara Kerja Floor Trader
Floor Trader
Jika kamu menyadari, aksi floor trader ini tidak jarang digambarkan dalam film ketika ada adegan aktivitas transaksi sekuritas. Trader tersebut umumnya digambarkan sebagai seseorang yang secara emosional berinvestasi pada instrumen yang dieksekusi dengan menggunakan uangnya sendiri.
Di dunia nyata, kebanyakan trader atau pemain saham bukanlah floor trader, dan jumlah dari trader jenis ini seiring waktu makin langka. Hal tersebut secara umum disebabkan oleh kebanyakan trader yang menggunakan uangnya sendiri telah beralih ke platform trading elektronik.
Seorang floor trader diharuskan untuk melalui proses skrining sebelum bisa melakukan aktivitas transaksi pada bursa. Bahkan, rangkaian proses skrining ini bisa berupa pengisian formulir secara online, memiliki kartu fingerprint, bukti dari pasar kontrak yang menunjukkan orang tersebut memiliki hak untuk melakukan trading, hingga membayar biaya aplikasi hingga jutaan rupiah atau 85 USD. Beberapa bursa lain mungkin juga memiliki kriteria khusus untuk membolehkan seseorang terjun ke layanannya secara langsung.
Di sisi lain, jika menggunakan layanan atau platform digital, trader bisa melakukan aktivitas trading dengan cara yang jauh lebih simpel dan praktis. Karena alasan inilah mengapa jumlah floor trader saat ini terus berkurang dan banyak yang beralih ke layanan elektronik.
Perbedaan Floor Trader dengan Broker dan Market Makers
Floor trader sama-sama berada di ruang khusus dengan broker dan market market ketika menjalankan aktivitas trading tradisional. Tapi, ketiga jenis trader tersebut mengemban peran yang berbeda, termasuk terkait tujuan yang ingin diraihnya.
Pada broker, mereka bekerja secara umum untuk kepentingan dari para kliennya, sementara market makers kebanyakan berperan untuk menyediakan likuiditas. Floor trader juga menjadi pihak yang menyediakan likuiditas selayaknya market maker. Tapi, trader lantai ini memiliki motivasi utama untuk mendapatkan keuntungan dan imbal hasil menggunakan uangnya sendiri.
Meski begitu, ketiga jenis trader ini utamanya berusaha untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan eksekusi pesanan sebaik mungkin. Tergantung dari aturan dari aktivitas trading, floor trader mungkin diberi hak untuk bertransaksi menggunakan akun miliknya sendiri sebagai tambahan dari akun perusahaan atau klien yang dilayaninya. Dalam kasus tersebut, artinya seseorang bisa sekaligus berstatus floor broker dan juga floor trader.
Baca juga: Kursus Trading Saham dan Forex, serta Tips Memilihnya
Tentang Masa Depan dari Praktik Floor Trading
Seperti yang telah beberapa kali disinggung sebelumnya, praktik floor trading seiring berjalannya waktu makin berkurang dan langka. Hal tersebut disebabkan oleh kehadiran layanan atau platform trading elektronik yang telah menjadi alternatif layanan yang lebih praktis, cepat, dan juga hemat biaya.
Di sisi lain, tidak sedikit bursa yang juga mulai mengambil keputusan untuk menutup trading floor yang ada pada layanannya secara bertahap. Dengan begitu, tak mengherankan jika jumlah dari trader yang melakukan praktik perdagangan ini akan terus menyusut dan sulit untuk bisa bertambah.
Ditambah lagi dengan adanya krisis pandemi di tahun 2020 lalu yang memberi garam pada luka terkait ketidakpastian dari praktik floor trader ini di masa depan. Krisis tersebut membuat bursa saham New York dan banyak bursa lainnya untuk menutup sementara kegiatan trading floor sejak bulan Maret tahun 2020.
Tidak sedikit di antara bursa tersebut yang terus melanjutkan penutupan trading floor tersebut. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan jika kehadiran floor trader di masa depan tetap akan bisa muncul di masa depan dan peluang tersebut tidak akan pernah bisa benar-benar dipastikan ataupun dibantah.
Floor Trader Adalah Trader yang Bertugas Beri Likuiditas dan Persempit Spread Bid-Ask
Intinya, floor trader adalah pihak yang menjalankan aktivitas perdagangan pada lantai bursa di akun miliknya sendiri. Selayaknya trader jenis lain, floor trader juga harus mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku untuk bisa bertransaksi dengan lancar. Terkait perannya sendiri secara umum adalah menyediakan likuiditas dan juga mempersempit penyebaran dari tingkat penawaran atau pembelian.
Baca juga: Trading di Reksa Dana, Memangnya Bisa?