Freelancer Juga Bisa Punya Kartu Kredit, Begini Caranya!
Freelancer identik dengan pekerjaan fleksibel, yang memiliki jam terbang bebas dengan penghasilan yang bervariasi pula. Semakin banyak projek seorang freelance, maka semakin besar pula fee yang akan diterima.
Meski memperoleh bayaran tinggi, freelancer acap kali kesulitan untuk apply kartu kredit. Status pekerjaan dan pendapatan yang tidak pasti terlalu berisiko terhadap arus perputaran modal bank, yang dipercaya menjadi cikal bakal terjadinya kredit macet.
Lantas, bagaimana cara agar aplikasi kartu kredit diterima? Bagi yang berstatus sebagai freelancer, coba terapkan tips-tips mengajukan kartu kredit berikut ini:
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Pastikan Saldo selalu Terisi
Berapa pun nominal gajinya, pastikan Anda menyimpan 30% dari total gaji untuk alokasi ke rekening tabungan. Ini adalah bukti kalau kondisi keuangan Anda tidak serta-merta kosong hanya karena status pekerjaan yang tidak pasti alias freelancer.
Lakukan alokasi ini secara rutin, tepat setelah gajian sehingga jumlah saldo tabungan bertambah seiring berjalannya waktu. Kalaupun sewaktu-waktu ada kebutuhan mendesak, Anda bisa gunakan tabungan ini. Tapi dengan syarat, jangan sampai saldonya ludes, ya!
Sebab, bank akan menjadikan total saldo rekening ini sebagai pertimbangan sebelum memutuskan apakah pengajuan diterima atau ditolak. Saldo ini jugalah yang membantu bank untuk mengestimasi kisaran limit kartu kredit seandainya pengajuan diterima.
2. Bertransaksi secara Rutin
Semakin sedikit transaksi biasanya akan semakin bagus karena dengan ini, pengeluaran dapat berkurang. Memang, tapi bank belum tentu memberikan penilaian yang bagus terhadap riwayat pemakaian rekening tabungan. Sebab, Anda tidak memaksimalkan produk yang ditawarkan oleh bank.
Mulai dari sekarang, gunakanlah kartu debit yang Anda dapatkan dari pembuatan rekening untuk bertransaksi. Entah untuk membeli bahan kebutuhan pokok, membayar tagihan listrik, air, atau telepon.
Untuk mencegah membengkaknya pengeluaran, Anda bisa membatasi pemakaian. Caranya dengan mengalokasikan uang sebesar yang dibutuhkan dalam satu bulan saja, sehingga kondisi keuangan tetap stabil.
Baca Juga: Jangan Nekat Gunakan Kartu Kredit untuk 5 Pengeluaran Ini
3. Ajukan Pinjaman ke Bank
Sejatinya, Anda tidak mesti mengambil uang di rekening pribadi untuk membiayai kebutuhan mendesak. Apalagi kalau tabungan ini sudah memiliki tujuan khusus di masa yang akan datang. Lebih baik ajukan pinjaman ke bank.
Pinjaman ini sekaligus sebagai alat untuk membuktikan kedisiplinan Anda dalam membayar utang. Jika terbukti disiplin, maka pengajuan kartu kredit bisa langsung approve dalam sekejap.
Pinjaman yang diajukan tentu harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga mencicilnya pun tidak kewalahan. Sementara untuk pembayarannya, gunakan sistem autodebet agar pembayarannya selalu tepat waktu.
4. Bayar Cicilan secara Konsisten
Konsisten disini tidak hanya membayar cicilan tepat waktu saja, tapi juga dalam jumlah sesuai dengan yang tertulis dalam bill statement. Itu artinya, Anda harus meminimalisir yang namanya pembayaran minimum karena ini berpotensi menggagalkan aplikasi kartu kredit.
Minimum payment adalah bukti lain kalau kondisi finansial yang sebenarnya tidak cukup baik. Dan bank berhak menjadikan ini sebagai alasan yang kuat untuk menolak pengajuan kartu kredit.
Maka penting untuk selalu membandingkan kondisi finansial dan nominal pinjaman. Dengan begini, Anda punya gambaran mengenai tagihan yang mesti dibayarkan, dan mempersiapkan uangnya sebelum jatuh tempo.
5. Jaga Riwayat Kredit agar Tetap Baik
Kartu kredit bukanlah satu-satunya alat untuk meminjam uang karena Anda masih punya berbagai cara untuk mengajukan pinjaman. Sebut saja KTA yang menawarkan pinjaman berbunga rendah dengan tenor pembayaran yang lebih lama.
Dari mana pun sumber pinjaman berasal, yang pasti jagalah riwayat kreditnya agar tetap baik dengan membayar tagihan secara lancar dari awal sampai lunas. Sejarah pinjaman yang baik sejatinya akan memperbesar peluang untuk meminjam walaupun profesinya hanyalah freelancer.
Luangkan waktu Anda untuk me-review riwayat kredit dari awal hingga akhir untuk mengetahui kredit mana yang dulunya pernah bermasalah. Untuk hasil yang lebih akurat, mintalah data dari bank atau kredit tempat Anda meminjam.
Baca Juga: Tak Perlu Panik! Ini 6 Tips Atasi Kartu Kredit yang Dibobol
6. Lengkapi Dokumen yang Dibutuhkan
Pengajuan apa pun itu, termasuk kartu kredit harus disertai dengan beberapa dokumen sebagai pelengkap maupun pendukung. Di antaranya berupa KTA, NPWP, slip gaji, kartu keluarga, dan bukti rekening koran selama tiga bulan terakhir. Dokumen ini nantinya akan dibandingkan dengan data yang Anda isi di formulir pengajuan kartu kredit dan jejak keuangan di Bank Indonesia.
Maka dari itu, lengkapi setiap dokumen yang diminta pihak bank selama pengajuan berlangsung. Lampirkan bukti yang jelas, sehingga data valid dan mendapat approval dari bank.
Dokumen yang harus dilengkapi berbeda-beda di setiap bank penerbit. Sebaiknya tanyakan langsung kepada bank yang bersangkutan untuk menghindari salah attachment.
Buatlah Bank Merasa Yakin
Itu dia beberapa tips mengajukan kartu kredit untuk freelancer yang bisa Anda terapkan. Buatlah bank merasa yakin kalau Anda akan menjadi pengguna kartu kredit yang bertanggung jawab. Sehingga bank langsung approve pengajuan, Anda bisa terima kartu kredit, dan memaksimalkan keuntungannya.
Baca Juga: 12 Biaya Kartu Kredit yang Perlu Anda Ketahui