FTSE Indonesia, Indeks Saham Tertimbang Kapitalisasi Pasar yang Menarik Jadi Acuan
Ketimbang menganalisis dan memilah sendiri saham perusahaan pilihannya, tidak sedikit investor yang menjadikan indeks saham sebagai acuan dalam menanam modal. Pun Manajer Investasi juga tak jarang menerbitkan reksa dana yang mengacu pada indeks acuannya. Selain lebih praktis, strategi ini juga bisa membuat expense investasi lebih rendah.
Tentunya, jika tertarik untuk berinvestasi dengan cara ini, kamu wajib memahami berbagai macam indeks yang tersedia. Salah satu yang menarik untuk dipahami adalah Financial Times Stock Exchange (FTSE) Indonesia, sebuah indeks jenis tertimbang kapitalisasi pasar berisikan kinerja perusahaan besar & menengah di Indonesia. FTSE Indonesia juga merupakan indeks yang mengacu pada FTSE All World Index yang cukup populer di bursa global.
Nah, jika kamu ingin tahu selengkapnya tentang apa itu FTSE Indonesia, tak terkecuali kriteria, komposisi, hingga rekam kinerjanya beberapa tahun terakhir, simak penjelasan berikut ini.
Tentang FTSE Indonesia
FTSE
Indeks FTSE Indonesia adalah sebuah indeks market cap weighted atau tertimbang kapitalisasi pasar, di mana mewakili kinerja dari perusahaan besar & menengah Indonesia. FTSE Indonesia adalah konstituen dari FTSE All World Index sebagai indeks acuannya. Indeks tersebut dibuat berdasarkan FTSE GEIS atau Global Equity Index Series, yang melibatkan 99 persen kapitalisasi pasar global dan bisa diinvestasikan.
Bersamaan dengan dirilisnya papan perdagangan yang baru, yaitu New Economy atau Ekonomi Baru pada BEI atau Bursa Efek Indonesia, FTSE Russell sudah meninjau kelayakan dan memastikan indeks FTSE Indonesia untuk menjadi kategori bursa yang memenuhi persyaratan FTSE GEIS serta indeks terkait.
Indeks Global FTSE didasarkan dengan Industry Classification Benchmark atau ICB yang menyediakan serangkaian tolok ukur atau acuan modular fleksibel yang terdiri dari 11 industri dan 20 super sektor, 45 sektor, juga 173 sub sektor. Tidak hanya itu, FTSE Russell juga menawarkan metodologi capping atau pembatasan secara fleksibel dan konsisten guna membantu investor dalam memenuhi syarat konsentrasi & diversifikasi.
Sejarah FTSE Indonesia
Jika melihat dari fund fact sheet indeks ini, FTSE Indonesia dibentuk FTSE Russell Index dan diluncurkan pada 22 Mei 2018 dengan tanggal dasar 1 Maret 1999 dan nilai dasar sebesar 208.87. Tujuan dari diluncurkannya indeks ini adalah untuk menganalisis aliran dana, memberikan solusi pada aktivitas investasi, menjadi solusi derivatif serta menjadi tolok ukur performa indeks.
Saham pada indeks ini dipilih serta ditimbang guna memastikannya layak untuk diinvestasikan. Selain itu, likuiditas saham juga disaring untuk menjamin bahwa indeks tersebut layak diperdagangkan. Juga, transparansi FTSE Indonesia dijamin memakai metodologi indeks yang secara bebas tersedia pada situs resmi FTSE Russell.
Perhitungan pada indeks ini dilakukan dengan dasar metodologi & pengembalian total, entah itu secara real time ataupun akhir hari alias end of the day. Kategori konstituen dari indeks ini menyesuaikan ICB yang menjadi standar dunia dalam menganalisis sektor industri.
Terkait perhitungan indeks FTSE Indonesia akan dipublikasikan secara real time ataupun end of the day dengan mata uang Rupiah, USD, EUR, GBP, JPY, serta mata uang lokal lain. Di samping itu, tanggal peninjauan dari indeks ini adalah semi tahunan atau 6 bulan sekali yaitu pada bulan Maret & bulan September.
Kriteria Saham di Indeks FTSE Indonesia
Dalam menentukan konstituen dari indeks FTSE Indonesia, ada sejumlah kriteria yang ditentukan oleh FTSE Russell dan secara ketat dipenuhi. Berikut adalah kriteria saham dari FTSE Indonesia.
- Saham beredar pada publik maupun rasio free float 5 persen atau di atasnya.
- Pengukuran likuiditas dilakukan melalui median atas dari daily trading dengan volume bulanan, dan aktif ditransaksikan selama 60 hari belakangan, hingga memiliki batas kepemilikan asing alias foreign ownership restrictions.
Melihat saham yang memiliki tingkat kapitalisasi pasar yang besar, paling tidak dapat memberi jaminan untuk investor terkait likuiditasnya. Selain itu, kapitalisasi pasar yang besar juga erat kaitannya dengan aktivitas investasi yang lebih aman dan rendah risiko.
Saham yang baru dimasukkan pada indeks FTSE umumnya memiliki potensi mengalami pertumbuhan harga. Alasannya saham tersebut akan dijadikan acuan oleh Manajer Investasi dan investor dalam melakukan rebalancing pada portofolio investasinya saat ini.
Rekam Kinerja FTSE Indonesia
Jika melihat rekam kinerjanya selama beberapa tahun terakhir, FTSE Indonesia memiliki pertumbuhan yang cukup menjanjikan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah grafik kinerja FTSE Indonesia dari akhir tahun 2018 hingga akhir tahun 2023 berdasarkan total imbal hasil yang diberikan.
Sumber: research.ftserussell.com
Daftar Saham Indonesia di Indeks FTSE Indonesia
Jika melihat konstituen dari indeks FTSE Indonesia, terdapat 20 saham perusahaan yang berasal dari Indonesia. Saham perusahaan asal Indonesia tersebut ditambahkan pada daftar dari FTSE Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Region sejak 20 September 2021.
Saham perusahaan yang baru dimasukkan pada indeks FTSE Indonesia tersebut, dalam jangka pendek berpotensi memperoleh inflow dana dari pendanaan pasif yang menjadikan indeks tersebut sebagai acuan investasi.
Dari kurang lebih 42 saham perusahaan Indonesia yang termasuk konstituen dari FTSE Indonesia, per data pada tanggal 29 Desember 2023, 10 perusahaan dengan bobot kapitalisasi pasar terbesar adalah berikut ini.
Constituent |
ICB Sector |
Net MCap (IDRm) |
Weight (%) |
---|---|---|---|
Bank Central Asia |
Banks |
520,394,436 |
23.21 |
Bank Rakyat Indonesia |
Banks |
401,392,338 |
17.90 |
Bank Mandiri |
Banks |
267,827,937 |
11.95 |
Telekomunikasi Indonesia |
Telecommunications Service Providers |
182,969,895 |
8.16 |
Astra International |
Automobiles and Parts |
114,114,432 |
5.09 |
Bank Negara Indonesia |
Banks |
80,189,223 |
3.58 |
GoTo Gojek Tokopedia |
Software and Computer Services |
63,058,578 |
2.81 |
Sumber Alfaria Trijaya |
Personal Care Drug and Grocery Stores |
54,949,091 |
2.45 |
Amman Mineral Internasional |
Precious Metals and Mining |
41,449,768 |
1.85 |
Charoen Pokphand Indonesia |
Food Producers |
36,643,258 |
1.63 |
Total |
1,762,988,955 |
78.64 |
Sumber: research.ftserussell.com
Komposisi Indeks FTSE Indonesia Berdasarkan Industri
Sementara dari segi sektor, berikut adalah komposisi atau bobot industri yang terdapat pada FTSE Indonesia.
ICB Code |
ICB Industry |
No. of Cons |
Net MCap (IDRm) |
Weight (%) |
---|---|---|---|---|
30 |
Financials |
6 |
1,277,298,219 |
56.97 |
15 |
Telecommunications |
7 |
252,590,372 |
11.27 |
45 |
Consumer Staples |
9 |
192,704,213 |
8.60 |
55 |
Basic Materials |
7 |
179,986,876 |
8.03 |
40 |
Consumer Discretionary |
3 |
131,707,462 |
5.87 |
10 |
Technology |
1 |
63,058,578 |
2.81 |
50 |
Industrials |
4 |
54,246,917 |
2.42 |
60 |
Energy |
2 |
39,037,619 |
1.74 |
20 |
Health Care |
1 |
29,810,975 |
1.33 |
65 |
Utilities |
1 |
11,787,167 |
0.53 |
35 |
Real Estate |
1 |
9,651,090 |
0.43 |
Total |
42 |
2,241,879,487 |
100.00 |
Sumber: research.ftserussell.com
Beberapa Reksa Dana yang Mengacu pada Indeks FTSE Indonesia
No |
Reksa Dana |
Jenis |
Tanggal Peluncuran |
---|---|---|---|
1 |
Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index |
Saham |
3 November 2020 |
2 |
Reksa Dana Indeks Premier ETF FTSE Indonesia ESG |
Campuran |
24 Maret 2021 |
3 |
Reksa Dana Indeks Pinnacle FTSE Indonesia Index Fund Kelas R |
Saham |
1 Oktober 2020 |
4 |
Reksa Dana Indeks Pinnacle FTSE Indonesia Index Fund Kelas I |
Saham |
5 Februari 2020 |
5 |
Reksa Dana Indeks Pinnacle FTSE Indonesia Index Fund |
Saham |
1 Oktober 2020 |
6 |
Reksa Dana Indeks Pinnacle FTSE Indonesia ETF |
Campuran |
12 September 2018 |
7 |
Reksa Dana Indeks Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG Kelas B |
Saham |
8 Februari 2022 |
8 |
Reksa Dana Indeks Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG Kelas A |
Saham |
8 Februari 2022 |
9 |
Reksa Dana Indeks Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG |
Saham |
8 Februari 2022 |
10 |
Reksa Dana Indeks Insight ETF FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index |
Campuran |
10 Juni 2020 |
11 |
Reksa Dana Indeks Aurora ETF FTSE Indonesia ESG |
Campuran |
25 Oktober 2019 |
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Punya Konstituen Menjanjikan, FTSE Indonesia Bisa Jadi Acuan Menarik untuk Investasi
Sebagai indeks dengan jenis tertimbang kapitalisasi pasar dari perusahaan kelas menengah dan besar, tak mengherankan jika FTSE Indonesia menjadi salah satu indeks populer di bursa. Dengan kriteria dan metode seleksi yang ketat serta akurat, komposisi konstituen pada FTSE Indonesia juga tak perlu diragukan lagi. Sehingga, indeks ini mampu menjamin kemampuannya sebagai tolok ukur performa indeks oleh investor ataupun pengelola dana.