Indeks Pembangunan Manusia atau IPM: Ini Pengertian, Faktor Penentu, dan Daftar Capaiannya di Indonesia
Ketika membahas kondisi perekonomian sebuah negara, ada banyak sekali hal yang menjadi faktor perhitungannya. Selain tingkat inflasi dan pertumbuhan pendapatan per kapita, terdapat pula faktor Indeks Pembangunan Manusia atau IPM untuk mengetahui kondisi ekonomi sebuah negara dalam kurun waktu tertentu.
Secara umum, yang dimaksud dengan IPM atau Indeks Pembangunan Manusia adalah angka yang menunjukkan kondisi masyarakat atau penduduk dalam proses memperoleh pendapatan, mengakses hasil pembangunan, kesehatan, pendidikan, serta berbagai aspek dasar dalam kehidupan lainnya.
Tentunya, ada berbagai macam hal yang bisa dibahas seputar Indeks Pembangunan Manusia ini dan perannya dalam mengukur kondisi sebuah negara. Tidak hanya soal ekonomi, tapi juga pembangunan kualitas hidup penduduk serta wilayah.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan lengkap tentang apa itu Indeks Pembangunan Manusia, fungsi, cara menghitung, faktor dan unsur yang mempengaruhi, hingga daftar capaiannya di Indonesia.
Baca Juga: Gaji UMR Terkini yang Pekerja Wajib Tahu
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Apa Itu Indeks Pembangunan Manusia atau IPM?
IPM Dipakai untuk Mengukur Masyarakat
IPM atau Indeks Pembangunan Manusia bisa dipahami sebagai angka yang menunjukkan atau mewakili kondisi dari penduduk terhadap akses pada hasil pembangunan, pendidikan, kesehatan, pendapatan, dan berbagai aspek lainnya. Mengutip dari laman resmi BPS atau Badan Pusat Statistik, IPM pertama kali dikenalkan oleh UNDP atau United Nation Development Programme di tahun 1990.
Pengertian IPM yang lainnya adalah sebagai indikator untuk menilai atau mengukur keberhasilan pada upaya pembangunan kualitas hidup masyarakat atau penduduk. Jadi, tidak hanya mempertimbangkan aspek pembangunan infrastrukturnya saja, negara atau pemerintah juga harus menghitung dan menilai pembangunan manusianya. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan meraih kemakmuran penduduk pada negara tersebut.
Lalu, IPM juga bisa mengategorikan apakah suatu negara tergolong sebagai negara maju, berkembang, ataupun terbelakang melalui perhitungannya. Pasalnya, indeks tersebut mampu menunjukkan kondisi masyarakat sebuah negara terhadap kemampuannya mengakses beragam aspek penting dalam kehidupan. Beberapa di antaranya adalah pendapatan, fasilitas kesehatan dan pendidikan, hasil pembangunan, serta beragam jenis aspek lainnya.
Fungsi atau Manfaat IPM
Menurut BPS, terdapat 3 pemanfaatan utama dari IPM atau Indeks Pembangunan Manusia. Ketiganya tentu berkaitan dengan penilaian keberhasilan pembangunan kualitas hidup masyarakat atau manusia di sebuah wilayah atau negara, termasuk pencapaian kinerja dari pihak pemerintah.
Secara umum, fungsi dari IPM ialah menjadi indikator penting terkait penilaian keberhasilan negara dalam usaha membangun kualitas hidup masyarakat di sebuah daerah. Di samping itu, indeks pembangunan tersebut juga bisa digunakan untuk menentukan level atau peringkat pembangunan dari sebuah negara atau wilayah.
Penilaian tersebut juga merupakan informasi strategis yang dapat digunakan menjadi ukuran kinerja dari pemerintah. Di samping itu, angka indeks pembangunan ini juga bisa menjadi salah satu faktor penentu atau dasar pertimbangan terkait Dana Alokasi Umum atau DAU.
Cara Membaca Nilai Indeks Pembangunan Manusia
Semenjak tahun 2014, nilai IPM di Indonesia disuguhkan secara tahunan atau setiap tahun. Nilai dari indeks tersebut pun dijadikan sebagai salah satu tolok ukur atau patokan terkait keberhasilan pemerintah pada proses pembangunan di sejumlah wilayah atau sektor tertentu.
Nilai dari indeks tersebut sendiri disajikan dalam bentuk skor 0 hingga 100. Penyajiannya juga tak dilakukan dengan satuan. Oleh karena itu, terkadang masyarakat yang membacanya bingung dan tak mengerti tentang bagaimana membaca nilai dari kualitas IPM tersebut dengan benar.
Pada dasarnya, agar bisa membaca dan mengetahui nilai dari indeks pembangunan manusia, BPS merilis sebuah panduan terkait pengelompokan status pencapaian indeks tersebut ke dalam 4 kelompok. Berikut adalah penjelasan mengenai keempat kelompok status pencapaian indeks pembangunan manusia tersebut.
- Skor IPM 80 atau di atasnya tergolong sangat tinggi
- Skor IPM 70 sampai 80 tergolong tinggi
- Skor IPM 60 sampai 70 tergolong sedang
- Skor IPM kurang dari 60 tergolong rendah
Baca Juga: Ini Rincian Lengkap UMK dan UMR Banten 2023
Faktor dan Unsur yang Pengaruhi Nilai IPM
Dalam penilaian indeks pembangunan manusia, terdapat 3 unsur yang bisa digunakan, yaitu umur harapan hidup, tingkat pendidikan, dan standar hidup yang layak. Berikut adalah penjelasan dari ketiga faktor atau unsur yang mempengaruhi penilaian IPM tersebut.
-
Usia Harapan Hidup
Unsur yang pertama ini mencerminkan umur maksimal yang diharapkan oleh masyarakat atau penduduk untuk bisa bertahan hidup. Pada upaya pembangunan manusia tersebut, sebaiknya penduduk atau masyarakat mampu mencapai umur harapan hidup lebih tinggi agar indeks penilaiannya juga menjadi lebih baik.
Terkait indikator dari harapan hidup tersebut sendiri terdiri dari berbagai macam hal, antara lain:
- Tingkat kematian bayi
- Masyarakat yang diperkirakan tak akan mencapai umur 40 tahun
- Persentase masyarakat yang memiliki keluhan medis
- Persentase masyarakat yang mengidap penyakit “morbiditas”
- Rerata lama sakit
- Persentase masyarakat yang melakukan proses pengobatan sendiri
- Persentase balita yang kekurangan gizi atau nutrisi
- Persentase kelahiran yang ditolong tenaga medis atau di rumah sakit
- Persentase penduduk yang tak memiliki akses pada fasilitas kesehatan
- Persentase rumah tangga dengan hunian atau jenis rumah dengan lantai tanah
- Persentase rumah tangga dengan akses terhadap sumber air minum yang bersih
- Persentase rumah tangga yang tak memiliki akses sanitasi
-
Tingkat Pendidikan
Indikator selanjutnya adalah tingkat pendidikan yang juga berkaitan dengan tingkat pengetahuan masyarakat. Beberapa unsur yang termasuk pada kategori ini adalah:
- Persentase masyarakat yang bisa membaca atau melek huruf
- Rerata lama waktu sekolah
- Tingkat partisipasi sekolah
- Tingkat putus sekolah
-
Standar Hidup Layak
Unsur terakhir yang memiliki pengaruh terhadap indeks pembangunan manusia adalah standar kelayakan hidup. Unsur ini mengacu pada indikator mengenai daya beli penduduk atau masyarakat. Indikator tersebut bisa diketahui melalui perhitungan jumlah atau persentase masyarakat yang bekerja, tingkat pengangguran yang terbuka, dan juga jumlah maupun persentase dari penduduk yang tergolong miskin.
Di samping itu, PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto riil tiap kapita juga ikut diperhitungkan pada pengukuran standar hidup yang layak para penduduk di sebuah daerah atau wilayah.
Daftar Capaian IPM di Indonesia
Jakarta Memiliki Capaian IPM Terbaik di Indonesia
Dalam menghitung Indeks Pembangunan Manusia, setiap daerah pasti memiliki capaian atau penilaian yang bervariasi. Umumnya, hal tersebut berhubungan dengan iklim ekonomi dan juga sosial di setiap provinsi atau daerah. Terlebih di Indonesia yang memiliki pembagian wilayah yang banyak dan dipisahkan oleh laut serta pulau.
Mengacu data dari BPS, selama kurun waktu 2010 sampai 2022, nilai IPM Indonesia rerata meningkat sekitar 0,77 persen tiap tahunnya. Untuk tahun 2022, peningkatan IPM terjadi di seluruh dimensi, entah itu usia panjang, taraf hidup sehat, tingkat pengetahuan, dan juga standar kehidupan yang layak.
Peningkatan IPM Indonesia tahun 2022 juga mengalami percepatan dibanding tahun sebelumnya. Semua dimensi pembentuk dari indeks tersebut mengalami pertumbuhan, khususnya terkait umur panjang serta hidup sehat, termasuk pula standar hidup yang layak.
Di dimensi umur panjang serta hidup layak, kelahiran bayi di tahun 2022 mempunyai harapan hidup hingga usia 71,85 tahun. Nilai tersebut bertumbuh sebanyak 0,28 tahun dibanding dengan bayi yang terlahir di tahun sebelumnya.
Sementara untuk dimensi pengetahuan, penduduk Indonesia memiliki harapan lama bersekolah 7 tahun di mana meningkat sebanyak 0,02 tahun dibanding tahun sebelumnya. Sementara rerata lama sekolah masyarakat usia 25 tahun atau lebih meningkat sebanyak 0,15 tahun di tahun 2022.
Terakhir, pada dimensi standar kehidupan yang layak, perhitungannya didasarkan dari rerata pengeluaran riil tiap kapita yang telah disesuaikan. Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui terdapat peningkatan sebesar 323 ribu rupiah atau sekitar 2,9 persen dibanding tahun sebelumnya.
Lalu, jika dilihat dari skor IPM di tahun 2022, 10 provinsi dengan nilai terbesar adalah:
- DKI Jakarta
- D.I. Yogyakarta
- Kalimantan Timur
- Kepulauan Riau
- Bali
- Sulawesi Utara
- Riau
- Banten
- Sumatera Barat
- Jawa Barat
Ukur Keberhasilan Upaya Peningkatan Kualitas Hidup, Nilai IPM Penting Diketahui
Itulah penjelasan mengenai apa itu IPM, fungsi, faktor yang mempengaruhi, hingga daftar capaiannya di Indonesia. Sebagai indikator yang menilai keberhasilan upaya peningkatan kualitas hidup, indeks ini penting untuk diketahui. Dengan begitu, penentuan kebijakan yang mempengaruhi indeks tersebut bisa dievaluasi dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat terkini.
Baca Juga: Rincian Lengkap UMK dan UMR Jawa Tengah Tahun 2023