Ini Dia 5 Jebakan Kartu Kredit yang Harus Dihindari
Penggunaan kartu kredit tentunya sudah tidak asing lagi bagi para eksekutif muda. Proses pengajuannya yang cepat dan tidak berbelit-belit mempermudah banyak orang untuk mendapatkannya. Mengingat kartu kredit saat ini bukan hanya berupa kebutuhan tersier tapi sudah mulai bergeser menjadi kebutuhan primer para eksekutif. Namun demikian, penting untuk mengetahui beberapa cara jitu menghindari jebakan kartu kredit. Sehingga pemakaian kartu kredit berjalan lancar dan demikian juga status pembayarannya.
Banyak orang awam yang baru memiliki kartu kredit belum jelas benar tentang term and condition yang tertera di dalamnya. Salah-salah mereka terjebak dan terlilit utang karena tidak mampu menyelesaikan pembayaran dengan baik. Jika status pembayaran kartu kredit tidak lancar, maka secara otomatis akan tercatat pula di sistem Bank Indonesia. Sehingga bisa jadi menyulitkan di kemudian hari jika berminat mengajukan kredit jenis lainnya. Karena itu, baca baik-baik segala persyaratan dan ketentuan sebelum mulai menggunakan kartu kredit.
Adapun kesalahan dalam pemakaian kartu kredit umumnya hanya seputar itu-itu saja. Karena itu sebenarnya kita dapat dengan mudah mengenali trik-trik untuk mengatasinya. Simak beberapa cara jitu menghindari jebakan kartu kredit berikut ini:
Baca Juga: Nomor Kartu Kredit Apa Pentingnya? Simak Ulasannya Berikut Pasti Akan Paham
1. Telat Membayar Tagihan
Membayar Tagihan Kartu Kredit
Seringkali kita lupa memperhatikan batas akhir pembayaran kartu kredit, sehingga tagihan dibayarkan terlambat. Tanpa kita ketahui, keterlambatan tersebut dikenai denda. Lebih parah lagi, denda diakumulasikan dari total tagihan dan bersifat bunga-berbunga sejak hari keterlambatan pembayaran. Bisa dibayangkan, jumlah bunga yang harus kita bayar jika terlambat beberapa hari. Nampaknya sedikit, namun ternyata cukup besar juga jika diakumulasikan.
Sebagai contoh, biasanya kartu kredit akan menarik bunga sebesar 3% dari total tagihan untuk perhari keterlambatan pembayaran. Jika berhutang Rp1 juta, maka dalam sehari bunganya adalah Rp30 ribu. Bayangkan jika terlambat seminggu, maka akumulasi denda akan berada di kisaran angka lebih dari Rp200 ribu. Wah, ternyata sudah mencapai 25% dari jumlah tagihan. Banyak bukan?
Oleh sebab itu, sangat penting untuk memperhatikan tanggal jatuh tempo pembayaran kartu kredit. Jangan sampai karena kita cuek, tagihan kartu kredit jadi membengkak. Kesalahan kecil namun dapat berakibat yang cukup besar. Jadi, sebaiknya untuk menghindari keterlambatan dapat menggunakan sistem pembayaran auto debet. Pastikan saja dana di rekening mencukupi, sehingga pembayaran kartu kredit tidak akan mengalami kendala.
2. Selalu Membayar Minimum Payment
Minimum Payment
Dalam tagihan kartu kredit, ada suatu kata-kata jebakan yang dikenal dengan “minimum payment”. Mengapa menjebak? Karena banyak orang berpikir bahwa membayar tagihan minimum berarti mereka akan baik-baik saja. Nah, inilah pemikiran yang salah besar! Coba perhatikan lagi term and condition yang tertera di buku panduan kartu kredit.
Pembayaran minimum mengakibatkan sisa utang yang tidak terbayarkan terkena bunga. Jadi membayar minimum bukan berarti sisanya akan ditagihkan tanpa bunga. Namun justru itu akan membuat Anda terpaksa harus membayarkan bunga yang tidak sedikit jumlahnya. Bahkan nilai pembayaran akan lebih besar lagi bila terjadi transaksi lagi di luar sisa tagihan. Sehingga di bulan berikutnya tagihan kartu kredit akan berlipat-lipat jumlahnya. Hal ini tentu dapat berakibat fatal pada keuangan.
Oleh sebab itu, sebisa mungkin bayar tagihan kartu kredit secara penuh. Jangan biarkan bersisa. Jika terpaksa hanya mampu membayar sebagian, segera lunasi saat Anda memiliki dana lebih. Sehingga tidak perlu repot memikirkan bunga tagihan kartu kredit.
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
3. Memakai Limit Sampai Habis
Memakai Limit Kartu Kredit sampai Habis
Salah satu hal berbahaya yang tidak kita sadari saat memakai kartu kredit yaitu menghabiskan limit. Biasanya limit kartu kredit akan disesuaikan dengan penghasilan kita. Adakalanya bahkan limit kartu kredit sebesar jumlah penghasilan kita. Oleh sebab itu penggunaan kartu kredit hingga limit maksimal akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Keuangan yang sehat adalah keuangan yang menggunakan kredit di batasan maksimal 30% dari total pemasukan. Oleh karena itu, batasi pemakaian kartu kredit sebesar maksimal 30% dari penghasilan. Bahkan jika perlu mintalah pihak kartu kredit untuk memberikan limit seminim mungkin supaya tidak tergoda untuk menggunakan limit seluruhnya.
Apabila pada suatu waktu terpaksa menggunakan limit kartu kredit hingga maksimal, ada salah satu tips yang cukup bermanfaat. Masukkan sejumlah dana pada kartu kredit sesuai dana yang Anda butuhkan. Dengan kata lain jika ingin memiliki suatu barang, pastikan nilainya sesuai dengan kemampuan keuangan. Dengan demikian, maka tagihan kartu kredit akan tetap minim. Karena limit akan ditambahkan sesuai jumlah dana yang Anda masukkan. Sehingga dana tersebut otomatis akan mengurangi utang di awal sebelum muncul tagihan.
4. Menggunakan Fasilitas Tarik Tunai
Tarik Tunai Kartu Kredit
Kartu kredit rata-rata memiliki manfaat tarik tunai. Namun perlu diperhatikan bahwa manfaat ini tidak gratis. Ingatlah bahwa tarik tunai melalui kartu kredit akan dikenakan beban biaya tarik tunai sebesar 3%. Belum lagi jika ada keterlambatan pembayaran. Maka bunga kartu kredit akan berlipat-lipat.
Oleh sebab itu sebaiknya hindari tarik tunai menggunakan kartu kredit. Jika terpaksa, ada tips yang dapat ditempuh. Untuk menyiasati hal ini dapat dengan melakukan gestun atau gesek tunai bebas charge di beberapa mini market. Jumlahnya memang lebih kecil dari limit tarik tunai pada kartu kredit. Namun di saat terdesak, pilihan ini jauh lebih aman daripada tarik tunai langsung dari kartu kredit.
5. Tidak Mengetahui Besar Utang
Tidak Tahu Jumlah Utang yang Dimiliki
Berapa banyak dari kita yang terkadang begitu konsumtif dengan kartu kredit? Pasti cukup banyak. Memiliki kartu kredit ibarat membawa segepok uang. Cukup gesek di merchant, maka kita bisa membeli apa saja yang kita mau, sepanjang nilainya sesuai dengan limit kartu kredit. Hal ini tentu dapat berakibat fatal.
Keasikan menggunakan kartu kredit dapat membuat tagihan kartu kredit menjadi bengkak. Parahnya apabila penggunaan kartu kredit tidak dikontrol dengan baik. Sehingga terkadang kita lupa apa saja transaksi yang telah kita lakukan dengan menggunakan kartu kredit.
Saat ini sudah ada beberapa bank yang menyediakan fitur transaksi kartu kredit yang dapat dicek secara online. Sehingga memudahkan kita untuk mengetahui sejarah transaksi kartu kredit kita. Namun beberapa perbankan masih belum melakukan hal tersebut. Sehingga pengguna kartu kredit mengalami kesulitan untuk mengetahui besarnya transaksi dan tagihan kartu kreditnya.
Karena itu, sebaiknya pilih perbankan yang cukup informatif. Sehingga kita mudah mencatat setiap transaksi kartu kredit yang telah kita lakukan. Batasi penggunaan kartu kredit sebaik mungkin. Apabila tidak terlalu penting, sebaiknya hindari pemakaian kartu kredit. Ketahui berapa total pemakaian kartu kredit bulanan. Sesuaikan dengan pemasukan, supaya pembayaran kartu kredit tetap lancar tanpa halangan.
Baca Juga: Plus dan Minus Cashless di Indonesia dan Upaya Perbaikan yang Perlu Ditingkatkan
Hindari Jebakan Kartu Kredit Sekarang Juga!
Menghindari jebakan kartu kredit bukanlah hal yang rumit, asalkan kita sudah paham bagaimana langkah dan caranya. Supaya penggunaan kartu kredit dapat bermanfaat maksimal, maka sebaiknya gunakan kartu kredit dengan bijaksana. Lakukan perencanaan yang matang sebelum memutuskan memiliki kartu kredit. Sehingga di masa mendatang, tidak perlu kerepotan secara finansial akibat penggunaan kartu kredit yang kurang tertib.
Baca Juga: Bunga Kartu Kredit Turun, Jauhi 5 Perilaku Ini