Tertarik Mencoba Investasi Asing? Berikut Definisi, Jenis, Manfaat, dan Kerugian yang Perlu Kamu Ketahui!
Membekali diri dengan finansial yang stabil dan terkelola dengan baik adalah hal yang sangat menguntungkan. Pasalnya, dengan persiapan yang sedemikian rupa, menghindarkan diri dari risiko finansial yang merugikan. Persiapan ini tentu perlu dilakukan, baik bagi individu maupun kelompok seperti halnya perusahaan.
Salah satu yang bisa dilakukan untuk mengelola keuangan adalah dengan melakukan investasi. Cara ini dinilai mampu memberikan keuntungan yang maksimal dalam jangka panjang. Tentu saja harus diimbangi dengan pemilihan instrumen investasi yang tepat dan sesuai dengan tujuan maupun kemampuan.
Di antara begitu banyak jenis investasi yang ada, satu yang cukup menarik untuk dicoba adalah investasi asing. Belum banyak yang tahu dan paham terkait jenis investasi yang satu ini, namun beberapa sudah merasakan manfaat yang patut dipertimbangkan, khususnya bagi perusahaan.
Nah, jika kamu tertarik, berikut penjelasan mengenai definisi, jenis, manfaat, serta kerugian investasi asing yang perlu kamu ketahui. Simak baik-baik, ya!
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Investasi Asing, Upaya Proteksi Keuangan yang Menguntungkan
Investasi Asing
Seiring berkembangnya zaman, kini dunia seakan lebih mudah dijangkau hanya dengan bantuan teknologi yang semakin maju. Berbagai hal bisa dilakukan dengan mudah, tak terkecuali bagi perusahaan yang ingin menjalin kerjasama dengan pihak asing untuk memajukan usahanya. Kemudahan inilah yang mendorong munculnya inovasi terbaru di bidang transaksi keuangan, seperti halnya investasi asing.
Baca Juga: 9 Instrumen Investasi Risiko Rendah untuk Pemula
Definisi Investasi Asing
Foreign Investment atau investasi asing adalah kegiatan investasi yang dilakukan oleh pihak asing pada perekonomian lokal demi mendapatkan sejumlah keuntungan di masa depan. Investasi jenis ini bisa dilakukan baik oleh individu maupun kelompok perusahaan. Nilainya pun bisa dibilang cukup besar, karena melibatkan kerja sama antara perusahaan di dua negara atau lebih.
Jenis-jenis Investasi Asing
Investasi asing terbagi atas dua jenis, yaitu investasi langsung asing dan investasi portofolio asing.
-
Investasi Langsung Asing
Jenis yang pertama adalah investasi langsung asing, yaitu investasi atas aset maupun faktor produksi untuk melakukan bisnis di luar negeri dalam jangka panjang. Biasanya, investor akan bekerjasama dengan perusahaan asing di negara tujuan untuk membentuk usaha baru atau mengembangkan usaha.
Investor dalam kegiatan investasi langsung asing ini akan mendapatkan keuntungan dari dividen, laba ditahan, biaya manajemen, dan tentunya pembayaran royalti. Dalam prakteknya, investasi langsung asing ini dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu:
- Investasi horizontal, dilakukan oleh investor dengan cara menempatkan dana pada bidang yang sama. Seperti contohnya sebuah perusahaan otomotif di Korea mendirikan anak perusahaannya di Indonesia. Ini dilakukan untuk mengembangkan usaha tentunya dengan bisnis di bidang yang sama.
- Investasi vertikal, dalam hal ini investor membidik industri yang terlibat dalam bisnis yang sedang dijalankan saat ini. Misalnya, perusahaan otomotif Jepang mengakuisisi pemasok ban dari perusahaan Indonesia. Jadi, pihak distributor akan diambil alih sehingga manfaat kerjasama yang didapatkan jauh lebih maksimal.
- Investasi konglomerat, yaitu investasi langsung asing yang target pendanaannya jauh berbeda dengan usaha yang dimiliki investor. Misalnya, perusahaan otomotif Amerika Serikat mengakuisisi perusahaan tekstil di India. Jenis investasi ini dibentuk dengan tujuan untuk mendiversifikasi keuntungan. Jadi, keuntungan satu bisnis bisa digunakan untuk ‘menambal’ kerugian di bisnis lainnya.
Keuntungan Investasi Langsung Asing
Jenis investasi langsung asing ini memiliki berbagai keuntungan, baik bagi investor maupun perusahaan di negara tujuan. Untuk investor, keuntungan yang diperoleh di antaranya:
- Membantu menumbuhkan bisnis jangka panjang. Ini karena secara tidak langsung perusahaan mendapatkan peluang pasar yang lebih luas. Sehingga, eksploitasi pasar target pun bisa lebih maksimal dilakukan.
- Investor mendapatkan sumber penghasilan lain di negara tujuan. Sehingga, tak lagi khawatir jika pasar di negara asal mengalami penurunan.
- Memeroleh sumber daya yang lebih strategis, seperti pajak yang relatif rendah, upah tenaga kerja yang murah, pun bahan baku lebih mudah didapatkan.
- Investor memiliki peranan penting dalam mengelola bisnis. Jadi, pemodal berperan aktif dalam mengelola perusahaan dan bertanggung jawab penuh pada keuntungan serta keuntungan bisnisnya.
Sedangkan untuk negara tujuan, investasi langsung asing ini memberikan keuntungan berupa:
- Mendorong pertumbuhan perekonomian. Pasalnya, dengan adanya usaha baru yang didirikan, membuka peluang terbukanya lapangan pekerjaan serta menaikkan pendapatan sekitar.
- Melalui investasi asing, modal untuk biaya industri baru maupun industri yang sudah ada akan semakin bertambah. Ini tentu menjadi hal potensial yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kegiatan perekonomian di negara tujuan.
- Investasi langsung juga bisa menjadi sarana transfer teknologi dan pengetahuan, sehingga diperoleh upgrade yang bisa meningkatkan kualitas output maupun sumber daya perekonomian.
- Investasi ini juga berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan negara melalui pajak yang dibayarkan perusahaan.
Kerugian Investasi Langsung Asing
Ada beberapa risiko kerugian dari investasi langsung asing ini, di antaranya:
- Risiko kerugian yang ditimbulkan cukup signifikan. Pasalnya, pengelolaan investasi yang dilakukan tak hanya sebatas risiko nilai tukar ekonomi, tapi juga risiko bisnis. Jadi, poin yang perlu mendapatkan perhatian lebih kompleks dan memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.
- Beberapa sektor ekonomi domestik di negara tujuan mendapatkan perlindungan yang cukup ekstra. Sehingga, sebagai investor asing akan sangat sulit untuk masuk dan membuka industri di bidang yang dilindungi. Hal ini tentu akan berpengaruh pada pengelolaan perusahaan yang kurang maksimal.
- Kehadiran investasi langsung ini mengancam keberadaan perusahaan lokal. Pasalnya, mereka akan kalah saing dengan kompetensi maupun permodalan yang didapatkan perusahaan baru di bawah pengelolaan investor asing. Jika tak dapat bersaing, kecil kemungkinan perusahaan lokal akan mampu bertahan.
-
Investasi Portofolio Asing
Berbeda dengan investasi langsung, investasi portofolio asing ini melibatkan transaksi jual-beli saham, reksadana, surat utang, maupun instrumen lainnya yang ada di negara tujuan. Tujuan investasi ini biasanya dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Dalam investasi ini, investor juga tidak mendapatkan saham pengendali pada perusahaan tempatnya menanam modal. Pasalnya, jika investor mendapatkan saham pengendali, maka akan berubah menjadi investasi langsung.
Selain itu, investor dalam investasi jenis ini bisa dibilang lebih beragam. Siapapun bisa ikut berpartisipasi, termasuk individu melalui dana pensiun maupun reksa dana. Ini tentu berbeda dengan investasi langsung asing yang hanya dilakukan oleh perusahaan besar multinasional.
Baca Juga: Menjadi Tempat Investor Bertransaksi Sekuritas, Apa itu Pasar Sekunder dan Jenisnya?
Keuntungan Investasi Portofolio
Sama halnya dengan investasi langsung, investasi portofolio juga memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
- Investasi portofolio dianggap lebih likuid, karena instrumen yang digunakan dapat segera dilikuidasi. Artinya, investor dapat menarik dananya kapan saja dan mendapatkan kembali uangnya dengan cepat.
- Investor ritel dapat berpartisipasi dalam kegiatan investasi ini. Pasalnya, pembelian saham, surat hutang, maupun instrumen lain dinilai tidak memerlukan dana yang besar, sehingga cakupan investornya bisa lebih luas.
- Meningkatkan permintaan di pasar modal. Ini tentu bermanfaat terutama saat perusahaan maupun pemerintah menerbitkan surat berharga. Permintaan modal yang besar akan berdampak pada biaya dana yang lebih rendah.
Kerugian Investasi Portofolio
Beberapa kerugian dari investasi portofolio yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Orientasi investasi yang berjangka pendek berdampak pada loyalitas investor pada kegiatan investasi yang dilakukannya. Saat pasar menunjukkan adanya penurunan, mereka dapat dengan mudah keluar. Atau saat ada negara lain yang lebih potensial dan menawarkan pengembalian dana yang lebih besar, maka akan sangat mudah bagi investor untuk berpindah.
- Investasi portofolio juga rentan terhadap pergerakan nilai tukar jangka pendek. Hal ini berdampak pada pengembalian investasi, yang kadang menguntungkan maupun merugikan.
- Biaya transaksi yang meningkat karena investor harus melibatkan banyak pihak saat membeli maupun menjual surat berharga miliknya.
Ketahui Lebih dalam Sebelum Berinvestasi agar Tidak Merugi
Menurut uraian mengenai investasi asing di atas, ada beberapa hal mendasar yang perlu diperhatikan dan dipelajari lebih dalam sebelum memutuskan untuk memilih jenis investasi yang satu ini. Bukan tanpa alasan, tapi risiko yang ditimbulkan pun terbilang cukup besar.
Untuk itu, untuk meminimalisir risiko yang ada, ada baiknya mempelajari lebih dalam mengenai investasi asing ini agar tak merugi. Bersikap bijak dan hati-hati tetap diutamakan agar terhindar dari risiko yang tak diinginkan. Selamat mencoba!
Baca Juga: Reksa Dana, Pengertian, Cara Kerja, Jenis, Keuntungan, dan Tips Menjalankannya