Kenali Apa Itu Insentif, Tujuan Pemberian, dan Manfaatnya Bagi Perusahaan dan Karyawan
Tentu banyak orang sudah familiar dengan apa itu insentif, khususnya bagi yang sudah lama bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan. Ya, insentif menjadi salah satu kabar gembira bagi karyawan yang telah bekerja keras di sebuah perusahaan. Melalui pemberian insentif tersebut, setiap pekerja yang memiliki dedikasi tinggi akan merasa dihargai oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Namun, pemberian insentif oleh perusahaan kepada karyawannya bukan tanpa pertimbangan, loh! Meski banyak orang mengira bahwa kinerja baik karyawan memiliki andil besar dalam pemberian kompensasi tersebut, ada beragam hal lain yang menjadi alasan perusahaan memberikannya.
Bahkan, siapa yang kira bahwa pemberian insentif kepada karyawan juga dapat memberikan banyak manfaat kepada perusahaan yang bersangkutan. Alhasil, insentif tak hanya berguna bagi para pekerja, tapi juga memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan.
Nah, karena sifatnya yang penting dan saling menguntungkan, mengerti tentang apa itu insentif dan penyebab perusahaan memberikan kompensasi tersebut patut untuk dipelajari. Siapa tahu dengan mempelajarinya, karyawan dapat lebih mudah mendapatkan insentif saat bekerja. Oleh karena itu, simak penjelasan mengenai insentif beserta alasan dan jenis pemberiannya berikut ini.
Baca Juga: Pahami Apa Itu Likuiditas, Aspek Terpenting dalam Perusahaan
Apa Itu Insentif?
Insentif
Sudah menjadi rahasia umum bahwa semua orang bekerja karena ingin mendapatkan imbalan atas waktu dan tenaga yang telah dikeluarkannya. Harapan mendapat gaji tersebut menjadi salah satu pendorong para pekerja untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Para pemberi kerja pun memiliki ekspektasi pemberian imbalan tersebut tidak terbuang pada pekerja yang tidak memiliki niat untuk mewujudkan tujuan perusahaan.
Nah, selain gaji, perusahaan juga memiliki cara agar para karyawan di bawah naungannya dapat bekerja lebih maksimal dan termotivasi. Salah satu caranya adalah dengan memberikan insentif ini bagi pekerja yang menunjukkan kinerja yang positif dan giat dalam bekerja.
Secara mendasar, pengertian dari insentif adalah bonus atau kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya. Pemberian ini tidak termasuk dalam gaji pokok yang memang telah menjadi hak yang harus didapatkan oleh para pekerja. Tujuannya tentu agar para karyawan dapat bekerja dengan lebih maksimal karena merasa lebih termotivasi dan dihargai kinerjanya.
Dengan makin semangat dan termotivasinya para pekerja dalam bekerja, perusahaan juga mampu mendapat manfaat yang signifikan pastinya. Produktivitas perusahaan menjadi lebih baik dan dapat berkembang secara lebih pesat dari yang seharusnya. Jadi, jangan anggap pemberian insentif hanya bermanfaat kepada karyawan saja.
Pemberian gaji dan insentif juga harus bisa dibedakan karena meski sama-sama berupa imbalan atau balas jasa, keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Gaji merupakan hak pokok karyawan saat bekerja di sebuah perusahaan atau organisasi. Sedangkan insentif lebih mengarah ke fungsi motivasi atau perangsang karyawan untuk bisa meningkatkan produktivitas kerjanya.
Nominalnya juga dipertimbangkan berdasarkan prestasi dan upah pokok karyawannya. Pemberiannya pun dilakukan dalam satu waktu saja dan bisa dicairkan di luar jadwal rutin penggajian karyawan. Jadi, bisa dibedakan antara insentif dengan pemberian kenaikan gaji maupun promosi jabatan.
Tujuan serta Manfaat Insentif
Banyak ahli sepakat bahwa pemberian insentif memiliki banyak manfaat dan tujuan yang bisa didapatkan oleh karyawan dan juga perusahaan. Tujuan dari memberikan insentif adalah untuk meningkatkan kinerja serta produktivitas dari para individu maupun kelompok di sebuah perusahaan atau organisasi.
Dengan memiliki tujuan tersebut, baik karyawan dan perusahaan akan mendapatkan manfaat yang sama-sama dibutuhkan oleh kedua belah pihak. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbedaan manfaat pemberian insentif bagi perusahaan dan karyawan.
Baca juga: 5 Keuntungan Bisnis Anda Tercatat di Google Maps
Manfaat Bagi Perusahaan
- Karyawan Akan Bekerja Lebih Giat: Saat rutin memberikan insentif kepada karyawan yang memiliki kinerja baik, para pekerja lain juga akan ikut berlomba-lomba menunjukkan kinerja yang baik pula. Hal tersebut tentu secara langsung dapat membuat karyawan untuk bisa bekerja dengan lebih giat, semangat, dan juga cepat.
- Karyawan Akan Lebih Disiplin: Saat semua karyawan sudah memiliki etos kerja yang baik, maka, persaingan untuk bisa mendapatkan insentif adalah melalui kinerja yang disiplin dan kreatif. Dengan begitu, perusahaan akan memiliki sumber daya manusia yang bersaing dan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan dengan signifikan.
Manfaat Bagi Karyawan
- Motivasi: Tampak jelas bahwa manfaat insentif bagi karyawan adalah bertambahnya pemasukan di luar gaji pokok oleh perusahaan. Namun, manfaat pemberian kompensasi khusus tersebut ternyata tidak stop pada bidang keuangan saja. Dalam hal etos kerja, insentif dapat menjadi salah satu motivasi paling kuat untuk bisa memberikan kinerja yang terbaik kepada perusahaan.
- Tanda Balas Jasa: Selain itu, karyawan juga akan merasa bahwa prestasi dan usaha yang dilakukan bisa diukur, tak hanya secara kualitatif, tapi juga kuantitatif. Insentif juga menjadi bukti nyata atas balas jasa dari kerja keras karyawan dalam bentuk bonus uang. Karyawan juga tidak segan untuk bekerja lebih pada perusahaan dan meningkatkan kemampuan profesi yang dibutuhkan demi mendapatkan pendapatan tambahan.
Potensi Kerugian dari Memberlakukan Sistem Insentif
Selain dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan karyawan, pemberian insentif juga memiliki risiko kerugian saat dijalankan dengan kurang tepat. Hal tersebut tentu dapat membuat lingkungan kerja dan usaha untuk mencapai tujuan perusahaan tidak berjalan dengan semestinya.
Potensi kerugian dari pemberlakuan sistem insentif adalah standar kompensasi yang sulit untuk ditakar memungkinkan rasa ketidakadilan bagi para karyawan. Selain itu, pemberian kompensasi mungkin tidak berjalan optimal karena faktor internal atau eksternal perusahaan. Sebagai contoh adalah saat mesin produksi mengalami kerusakan ataupun permintaan pasar yang sedang menurun.
Bagi perusahaan yang tidak pernah memberlakukan sistem insentif, biasanya serikat kerja akan melakukan penentangan saat sistem insentif tersebut berlaku. Sebab, standar dari pemberian insentif dapat berubah-ubah.
Karena lebih terfokus pada produktivitas atau output jangka pendek saja, perusahaan dengan sistem insentif biasanya mengesampingkan segi jasa, kualitas, hingga tujuan jangka panjangnya. Jadi, jika dilakukan secara tidak efektif dalam waktu lama, sistem insentif dapat menjadi bom waktu perusahaan.
Baca juga: Mengenal Biaya Peluang: Manfaat, Cara Menghitung dan Contohnya
Jenis Insentif yang Biasa Diterima Karyawan
Berdasarkan jenisnya, pemberian insentif dapat dibedakan menjadi 2 jenis.
-
Insentif Finansial
Untuk jenis yang pertama, insentif finansial diberikan dalam bentuk keuangan di luar gaji pokok yang diterima karyawan. Pemberian insentif finansial ini juga dapat diberikan berdasarkan keuntungan perusahaan dan melalui hal-hal yang menyangkut kesejahteraan karyawan, seperti jaminan hari tua, kesehatan, rekreasi, dan lain sebagainya.
-
Insentif Non-Finansial
Untuk jenis yang kedua, insentif non-finansial diberikan dalam bentuk selain uang. Contoh insentif jenis ini yang paling sering terjadi dalam perusahaan jaminan mendapatkan promosi jabatan, lingkungan kerja positif, hingga menjaga hubungan baik dengan atasan dan sebagainya.
Selain itu, ada pula jenis insentif yang secara tidak langsung dirasakan oleh karyawan. Jenis insentif tersebut dikenal dengan istilah insentif sosial yang berhubungan dengan menjaga hubungan baik dengan rekan kerja. Jadi, insentif tidak melulu soal memberikan bonus uang kepada karyawan, tetapi bisa dalam bentuk lainnya juga.
Insentif juga dapat dibedakan berdasarkan proses pemberiannya, kepada individu atau kelompok pekerjanya. Sesuai dengan namanya, pemberian insentif kepada individu dilakukan kepada satu karyawan yang mampu menunjukkan kinerja yang baik. Untuk pemberian insentif kepada kelompok, kompensasi diberikan apabila kelompok atau divisi perusahaan mampu mencapai target atau melebihi ketetapan standar perusahaan.
Cara Memberikan Insentif dengan Efektif
Agar potensi kerugian dari pemberian insentif tidak terjadi, ada beberapa indikator yang menjadi acuan perusahaan dalam memberikan kompensasi tersebut.
- Kinerja atau Prestasi: Indikator yang pertama dan yang paling utama adalah kinerja atau prestasi yang berhasil didapatkan oleh karyawan.
- Efisiensi Pekerjaan: Efisiensi pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan sehingga tanggung jawab yang dimiliki dapat selesai dengan lebih cepat.
- Jabatan atau Tingkat Senioritas: Besaran insentif juga hendaknya dihitung berdasarkan tingkat senioritas karyawan dalam perusahaan tersebut. Urgensi atas kebutuhan karyawan dalam meningkatkan kualitas hidup juga bisa menjadi tolok ukur perusahaan dalam memberikan insentif.
- Keadilan dan Kelayakan: Selain itu, keadilan serta kelayakan karyawan dalam menerima insentif juga harus diperhatikan dengan cermat oleh perusahaan. Pasalnya, jika dilakukan dengan kurang tepat, pemberian insentif malah dapat menjadi bumerang bagi perusahaan dan juga kinerja karyawannya. Masalah keadilan dan kelayakan ini dapat ditekan dengan melakukan evaluasi jabatan dan kinerja sehingga pemberian insentif dapat cair dengan lebih tepat sasaran.
Baca Juga: 4 Perspektif Balance Scorecard yang Bermanfaat untuk Perusahaan
Sistem Insentif yang Tepat Sasaran Mampu Memberikan Manfaat Positif yang Signifikan
Pemberian insentif ternyata tidak hanya memberikan manfaat kepada karyawan saja, tapi juga perusahaan karena dapat meningkatkan produktivitas. Namun, jika sistem insentif tidak dijalankan dengan cermat, bukan tidak mungkin perusahaan dan karyawan akan mendapatkan kerugian yang bisa saja berakibat fatal.
Oleh karena itu, agar manfaat pemberlakuan sistem insentif berjalan lancar, pahami cara pemberiannya dengan benar dan tepat sasaran.