Kiat Sukses Bangun Bisnis Bareng Sahabat, Dijamin Langgeng Terus
Merintis bisnis bersama sahabat, kedengarannya seru dan menyenangkan. Tapi pada praktiknya, tak semudah apa yang dibayangkan. Bersitegang sedikit, bisnis bisa hancur berantakan dan hubungan persahabatan akan tercerai berai.
Sudah banyak tokoh ternama yang sukses mendirikan sebuah bisnis bersama sahabat mereka. Sebut saja Bill Gates dan Paul Allen membangun Microsoft, perusahaan teknologi Hawlett-Packard (HP) yang didirikan oleh Bill Hawlett dan Dave Packard, serta dari dalam negeri ada Warunk UpNormal oleh 7 sekawan.
Di balik kesuksesannya, bisnis yang dibangun bersama sahabat bukan tanpa risiko. Ada saja hal-hal yang bisa memantik perselisihan, seperti masalah keuangan, sifat dan sikap buruk sahabat, kepercayaan yang dirusak, sampai pembagian keuntungan dari bisnis.
Jika risiko-risiko ini tidak segera diatasi, maka bisnis yang dibangun susah payah bakal hancur, saling klaim kepemilikan maupun ide dan inovasi, hingga berakhir ke meja hijau atau pengadilan. Hubungan persahabatan yang terjalin sekian lama pun ikut rusak. Dari kawan menjadi lawan.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, Anda perlu tahu kiat-kiat sukses berbisnis bersama sahabat. Dan jalinan pertemanan juga ikut langgeng. Berikut tipsnya:
1. Pilih Orang yang Tepat
Anda pasti punya lebih dari satu sahabat. Nah, untuk membangun bisnis bersama sahabat, pilihlah orang-orang yang tepat. Di antaranya yang sama-sama punya passion bisnis, visi misi sejalan, kreatif, inovatif, pekerja keras, dan paling penting yang paham betul baik buruknya Anda.
Begitupun dengan Anda, tahu seluk beluk pribadinya. Meski mengenal satu sama lain, dalam menjalankan bisnis nantinya, Anda dan sabahat harus saling mengingatkan. Tidak melulu harus memaklumi sifat buruk masing-masing, tapi belajar untuk memperbaiki diri demi keutuhan bisnis bersama.
2. Tentukan Peran Masing-masing
Meski sama-sama berstatus sebagai founder, tapi Anda dan sahabat tetap harus memiliki peran masing-masing. Misalnya, Anda mengurusi bagian keuangan dan marketing, sementara sahabat di bagian produksi dan pelayanan.
Penentuan peran sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan passion masing-masing untuk memudahkan pelaksanaannya. Diskusikan hal ini sebaik mungkin untuk menghindari pengambilan peran yang salah.
Pastikan setiap orang menjalankan perannya dengan baik. Jika ada kendala di salah satunya, satu sama lain dapat memberikan saran, tanpa campur tangan berlebihan. Itulah yang dinamakan sikap profesional dalam berbisnis.
Baca Juga: Biar Banjir Orderan, Begini Tips Memilih Influencer untuk Promosi Bisnis Online