Apa Dampak dari Kartu Kredit yang Tidak Diaktifkan dan Tidak Digunakan?
Keinginan untuk memiliki kartu kredit tidak jarang karena termakan promo dan diskon. Alhasil, penggunaan kartu kredit pun hanya sewaktu-waktu dibutuhkan. Bagaimana jika kartu kredit tersebut lama tidak digunakan? Tentu, akan ada dampak tertentu.
Mungkin juga kamu mendapatkan tawaran untuk memiliki kartu tambahan dengan jaringan yang berbeda. Namun, kamu tidak mengaktifkan kartu tersebut karena merasa tidak butuh. Karena itu, bisa saja muncul pemikiran bahwa tidak masalah untuk menerima kartunya saja. Selama tidak diaktifkan, kartu tidak dapat digunakan.
Akan tetapi, kartu yang tidak diaktifkan pun juga memiliki dampak tertentu. Untuk itu, simaklah beberapa dampak yang mungkin terjadi jika kartu tidak diaktifkan atau tidak digunakan.
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Alasan Kartu Kredit Menjadi Tidak Aktif
Sebelum membahas dampaknya, ketahui dulu faktor-faktor yang menyebabkan kartu kredit menjadi tidak aktif.
-
Jarang Digunakan
Mungkin beberapa orang memiliki lebih dari satu kartu kredit yang menyebabkan beberapa kartunya tidak digunakan. Atau bisa saja kartu kredit diaktifkan untuk menjadi cadangan pada masa darurat sehingga penggunaannya sangat jarang. Namun, kartu kredit yang jarang digunakan akan terlihat dalam pemantauan pihak penyedia kartu kredit.
Karena pada dasarnya, semua transaksi yang masuk ke dalam kartu kredit akan terlihat, termasuk biaya tahunan. Jika hanya biaya tahunan, akan terlihat bahwa kamu tidak melakukan transaksi apa-apa. Hal inilah yang akan menjadi salah satu sinyal bagi penyedia bank untuk menonaktifkan kartu kreditmu.
-
Pensiun atau Penggantian Kartu
Pensiun dalam arti ini bukan berarti penggunanya sudah memasuki masa pensiun, ya. Namun, pensiun dalam hal ini merupakan keputusan pengguna kartu kredit untuk menutup kartu kreditnya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Jika sudah ditutup, artinya kartu kredit sudah tidak aktif.
Berbagai alasan diutarakan oleh para pengguna untuk melakukan penutupan kartu kredit, seperti tidak lagi digunakan atau kartu kreditnya dibajak pihak yang tidak bertanggung jawab. Jika memang alasan pembobolan kartu kredit digunakan, biasanya pengguna akan meminta kartu kredit baru. Setelah permintaan kartu kredit baru, kartu yang lama menjadi tidak aktif.
Dampak dari Kartu Kredit yang Tidak Diaktifkan
Mengaktifkan kartu kredit merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar bisa digunakan. Setelah kartu kredit disetujui, kamu memiliki waktu tertentu untuk melakukan pengaktifan. Jika tidak, kartu kredit tersebut akan menjadi tidak aktif.
Namun, kartu kredit yang tidak aktif itu memiliki dampak tersendiri. Berikut dampaknya.
-
Tetap Ada Biaya Tahunan
Tidak diaktifkan bukan berarti tidak ada biaya tahunan yang ditagihkan, lho! Sayangnya, banyak yang terkecoh dengan hal ini. Kenyataannya, banyak nasabah yang tetap mendapatkan tagihan biaya tahunan dengan keadaan kartu kreditnya belum aktif.
Biaya tahunan ini perlu diperhatikan karena akan menjadi utang yang menumpuk. Hal ini akan membuat reputasimu pada SLIK OJK menjadi buruk. Untuk itu, pertimbangkanlah baik-baik pada saat ditawarkan kartu kredit, apakah kamu akan benar-benar menggunakannya atau tidak. Jika memang kamu menyetujui tawaran tersebut, tetapi tidak ingin langsung digunakan, pilihlah kartu kredit yang bebas biaya tahunan agar tidak muncul tagihannya.
-
Skor Kredit Menjadi Buruk
Skor kredit sangat bergantung pada kemampuan seseorang untuk melunasi kredit. Makin lancar kamu membayar kredit, makin baik pula skor kreditmu.
Berkaitan dengan poin sebelumnya, jika terdapat tagihan biaya tahunan yang kerap tidak dibayar, hal tersebut akan memengaruhi skor kreditmu. Jika skor kredit sudah tidak baik, kesempatanmu untuk mengajukan kredit di masa mendatang akan menjadi lebih sulit.
Disclaimer: Perlu dipastikan kembali kepada perusahaan penyedia kartu kredit apakah ada dampak khusus jika kartu kredit tidak diaktifkan.
Dampak dari Kartu Kredit yang Tidak Digunakan
-
Biaya Tahunan Tetap Berjalan
Kartu kredit akan tetap aktif meskipun lama sudah tidak digunakan. Sama halnya dengan kartu kredit yang tidak diaktifkan, pasti ada biaya yang perlu diperhatikan. Selama belum dinonaktifkan, semua akan masuk dalam biaya penggunaan kartu, seperti biaya pemakaian tahunan alias annual fee.
Perlu diingat bahwa biasanya fasilitas free annual fee alias gratis biaya tahunan ini cuma berlaku untuk satu tahun pertama saja. Tahun-tahun berikutnya, biaya tambahan ini pun akhirnya datang dan dimasukan dalam tagihan. Namun, hal ini perlu dipastikan kembali pada pihak penyedia kartu kredit agar kamu tidak terjebak.
-
Sebabkan Akumulasi Utang
Hal ini terkait dengan biaya tahunan yang dibahas tadi. Meski sudah tidak digunakan lagi, beban biaya tahunan kartu kredit juga tetap akan dibebankan pada pemegang kartu. Tanpa disadari, kamu sedang menumpuk utang sedikit demi sedikit.
Jika jumlah kartu kredit di dompet hanya satu, masih memungkinkan untuk dibereskan masalahnya. Tapi kalau ada dua, tiga, atau bahkan lima kartu yang juga lupa dinonaktifkan, bisa-bisa utang akan menjerat sampai sulit bernapas!
-
Mendapatkan Pinjaman Jadi Lebih Sulit
Ini juga salah satu efek domino yang timbul dari beberapa poin yang sebelumnya dibahas. Jika lupa membayar biaya tahunan, pihak penyedia kartu kredit akan menganggapnya sebagai utang. Bisa-bisa nama kamu akan masuk dalam daftar blacklist di OJK.
Blacklist atau daftar hitam OJK merupakan daftar yang berisi informasi nasabah bank yang memiliki kredit bermasalah. Jangan berharap untuk mendapatkan pinjaman bank atau lembaga pembiayaan lainnya begitu nama kamu masuk dalam daftar ini, apalagi jika ditambah dengan skor kredit yang sangat rendah alias kredit macet.
Dalam hal ini, seseorang wajib melunasi tagihannya sebelum mengajukan pembiayaan atau kredit yang baru. Sebab, terlalu banyak beban cicilan per bulan yang harus ditanggung bisa membuat keuangan menjadi kacau dan menempatkan dalam banyak masalah.
-
Penonaktifan Secara Otomatis
Ada beberapa bank yang tetap akan menagih biaya penggunaan kartu kredit yang tidak digunakan. Namun, ada beberapa bank yang justru akan segera menonaktifkan kartu kredit ketika tidak digunakan secara aktif dalam beberapa bulan.
Hal ini patut disyukuri, karena artinya bisa terbebas dari menumpuk utang yang tidak jelas. Hanya saja, kamu akan kehilangan akses ke berbagai manfaat menarik dari kartu kredit di kemudian hari.
Pada umumnya, bank akan memberitahu terlebih dahulu pada pelanggan tentang rencana penonaktifan kartu kredit melalui surat. Maka, surat pemberitahuan tersebut dapat menjadi pengingat bahwa kartu kredit yang dimiliki tidak digunakan.
-
Mendapatkan Serbuan Tawaran Produk Keuangan
Jika memiliki kartu kredit yang aktif tetapi tidak digunakan, ini akan dinilai sebagai nasabah yang prospektif oleh pihak marketing perusahaan penyedia kartu kredit. Akibatnya, pemegang kartu yang seperti ini bakal mendapatkan serbuan program menarik yang dimiliki bank.
Dalam sehari, pihak bank bisa saja menawarkan berbagai macam produk pinjaman hingga puluhan kali. Yakin tidak terganggu dengan tindakan bank yang seperti meneror nasabahnya tersebut? Untuk itu, pilih untuk segera menonaktifkan kartu atau tetap mempertahankannya.
-
Kehilangan Banyak Keuntungan
Satu hal paling utama adalah terlewatkan berbagai manfaat dan keuntungan yang biasanya ditawarkan kartu kredit. Misalnya, cicilan hingga 0% untuk produk gadget terbaru. Belum lagi bila ada banyak manfaat lainnya yang bisa digunakan ketika berlibur, baik di dalam maupun luar negeri.
Misalnya, promo diskon tiket pesawat, akomodasi murah, belanja dan banyak lagi. Bukankah rugi jika kartu kredit dibiarkan saja "tidur nyenyak" di dompet?
Dampak dari Kartu Kredit yang Diaktifkan Hilang
Secara umum, ketika memiliki sesuatu yang penting tetapi tidak pernah menggunakannya, banyak orang cenderung lupa kalau memilikinya. Jika benda tersebut hilang, akibatnya tentu akan sangat merugikan, bukan? Hal ini juga terjadi ketika memiliki kartu kredit yang tidak digunakan.
Namun, akan lebih berbahaya ketika kartu kredit yang dimiliki ternyata hilang. Sebab, jika hilang karena dicuri, risiko terburuknya adalah kebobolan kartu kredit.
Semua limit yang ada akan digunakan oknum tak bertanggung jawab dan pemegang kartunya yang harus menanggung semuanya. Jadi, pastikan baik-baik jika kartu kredit tetap aman di dompet.
Dampak dari Kartu Kredit yang Tidak Diaktifkan Hilang
Sebenarnya, dampak dari kartu kredit yang tidak diaktifkan hilang sama saja. Tetap akan ada biaya tahunan dan juga utang pun akan menumpuk.
Hanya saja, kamu tidak punya kesempatan lagi untuk bisa menikmati kartu kreditmu suatu saat nanti. Alhasil, kamu harus meminta kartu baru jika ingin memulai menggunakan kartu kredit yang tentunya dibutuhkan pengajuan kembali dan akan memakan waktu lama lagi.
Maka, masih ada kemungkinan untuk kamu lupa terhadap kartu kredit tersebut. Jika sudah lupa, dampak dari kartu kredit yang tidak diaktifkan bisa terulang lagi. Dengan begitu, kamu akan terlilit dalam siklus utang yang terus menerus. Tentu, kamu tidak ingin itu, kan?
Namun, kabar baiknya adalah jika kartu kredit yang tidak diaktifkan hilang, penemu kartu kredit tersebut tidak bisa menggunakannya. Dengan begitu, kamu tidak akan mendapatkan tagihan gaib yang akan menumpuk bersama biaya tahunan.
Jangan Sia-Siakan Kartu Kredit, Maksimalkan Manfaatnya
Ternyata konsekuensi dari kartu kredit yang tak diaktifkan cukup buruk, bukan? Bukan cuma menumpuk utang yang sebenarnya tak digunakan, tapi juga kehilangan sejumlah manfaat menarik yang mungkin tidak ada di kartu jenis lain.
Meski mendapatkan kartu kredit saat ini bukan hal yang sulit, hanya saja tak semua orang punya kesempatan untuk mendapatkannya. Jadi, ketika sudah memilikinya, mengapa harus disia-siakan dengan menelantarkannya begitu saja? Aktifkan dan gunakan untuk bertransaksi, dong!