Konsumtif: Indikator, Faktor, Dampaknya dan Tips Mengatasinya
Konsumtif merupakan salah satu kebiasaan buruk yang kerap dilakukan banyak orang tanpa mereka sadari. Pada umumnya, kebiasaan ini sudah berjalan dalam kurun waktu yang panjang dan terbilang sulit untuk ditinggalkan.
Perilaku konsumtif adalah sebuah gaya hidup, di mana seseorang senang membelanjakan uangnya tanpa dibarengi dengan sebuah pertimbangan matang. Hal ini tentu akan sangat berisiko bagi kondisi keuangan itu sendiri, terutama jika kebiasaan konsumtif ini sudah masuk dalam kategori yang buruk.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dikatakan bahwa, konsumtif merupakan hal yang bersifat konsumsi, yakni hanya memakai dan tidak menghasilkan sendiri.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pengertian tentang apa itu konsumtif tentu sudah cukup bisa dipahami dengan mudah. Namun untuk membuat hal ini lebih jelas, maka tidak ada salahnya menyimak beberapa penjelasan lainnya di bawah ini.
Baca Juga: 4 Trik Jitu Belanja Ketika Stres Agar Tidak Menguras Kantong
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Pengertian Konsumtif Menurut Penuturan Para Ahli:
Konsumtif
-
Menurut Lubis (Sumartono, 2002)
Perilaku konsumtif adalah sebuah perilaku yang tidak berdasarkan pertimbangan yang rasional, di mana hal ini dilakukan atas dasar keinginan yang sudah tidak rasional lagi.
-
Setiaji dalam Konsumerisme (1995)
Perilaku konsumtif adalah kecenderungan seseorang untuk berperilaku berlebihan ketika membeli sesuatu atau melakukan pembelian yang tidak terencana. Hal ini menyebabkan pembelanjaan uang yang membabi buta dan dilakukan dengan tidak rasional, di mana hal tersebut dilakukan untuk sekedar mendapatkan berbagai barang yang dianggap bisa menjadi simbol yang istimewa.
-
Menurut Ancok dalam Nuansa Psikologi Pembangunan (1995)
Perilaku konsumtif merupakan perilaku seseorang yang tidak mampu menahan keinginan untuk melakukan pembelian barang-barang yang tidak diperlukan, di mana hal tersebut dilakukan dengan mengabaikan fungsinya. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki perilaku konsumtif memiliki kecenderungan untuk membeli berbagai barang hanya dengan berdasarkan keinginan dan bukan kebutuhan.
-
Peter & Paul (2014)
Perilaku konsumtif adalah sebuah interaksi dinamis yang terjadi antara pengaruh serta kondisi perilaku dan kejadian dalam lingkungan sekitarnya, di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupannya.
-
Fromm dalam The Sane Society (2008)
Seseorang dikatakan konsumtif, jika yang bersangkutan memiliki barang-barang yang cenderung dibeli dengan pertimbangan status. Orang yang konsumtif akan membeli barang-barang yang diinginkannya, dan bukan sesuatu yang dibutuhkannya, di mana hal ini dilakukan dengan cara yang berlebihan serta tidak wajar untuk sekedar memperlihatkan statusnya.
Contoh kebiasaan konsumtif yang mudah dilihat pada kalangan remaja adalah kebiasaan mereka menggunakan berbagai barang dari brand ternama atau yang berasa dari luar negeri, bepergian ke berbagai tempat mewah, dan yang lainnya.
Indikator dalam Perilaku Konsumtif
Di dalam buku yang berjudul “ Terperangkap dalam Iklan”, Sumartono mengungkapkan bahwa terdapat beberapa indikator perilaku konsumtif, antara lain:
- Melakukan pembelian barang karena ada penawaran-penawaran khusus.
- Melakukan pembelian barang karena penampilan barang tersebut terlihat menarik. Hal ini menunjukkan bahwa yang bersangkutan termotivasi membeli sebuah barang, hanya karena sekedar penampilan barang tersebut menarik.
- Melakukan pembelian barang hanya demi penampilan serta gengsi semata. Konsumen kerap memiliki keinginan besar untuk membeli sebuah barang untuk bisa punya ciri khas dalam penampilan, dandanan, tatanan rambut tertentu, di mana hal ini dilakukan untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang.
- Melakukan pembelian barang dengan pertimbangan harga (tanpa mempertimbangkan manfaatnya). Konsumen kerap berperilaku dan menunjukkan gaya hidup mewah, sehingga seringkali membeli berbagai barang mewah tanpa memikirkan manfaatnya sama sekali.
- Melakukan pembelian barang untuk sekedar menjaga status sosial. Konsumen yang memiliki kemampuan untuk membeli berbagai barang untuk menunjang penampilannya, seringkali melakukan pembelian tersebut untuk bisa tampil eksklusif dan menunjukkan status sosialnya yang tinggi.
- Menggunakan barang karena terpengaruh oleh iklan atau sosok yang menjadi model dalam ikan barang tersebut. Konsumen memiliki kecenderungan untuk mencontoh perilaku idolanya, termasuk dengan memakai berbagai barang yang digunakan oleh idolanya tersebut.
- Melakukan pembelian barang yang mahal, hanya demi menambah rasa percaya diri semata. Konsumen mudah termotivasi untuk mencoba sebuah barang, hanya karena mempercayai iklan yang dianggapnya bisa menambah rasa percaya dirinya. Konsumen seperti ini akan beranggapan jika produk yang diiklankan bisa membuat penampilan semakin cantik, sehingga memberi rasa percaya diri yang lebih baik.
- Mencoba untuk menggunakan lebih dari dua produk untuk jenis yang sama. Konsumen memiliki kecenderungan untuk menggunakan jenis produk yang sama, namun dari dua brand yang berbeda dari produk yang digunakan sebelumnya, meskipun produk yang sebelumnya belum terpakai habis.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif
Uraian di atas tentu cukup untuk menjelaskan apa itu konsumtif dan berbagai kebiasaan konsumtif itu sendiri. Berbagai kebiasaan konsumtif ini tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, yakni faktor internal dan juga faktor eksternal.
Berdasarkan buku “ Konsep Diri dan Konformitas Pada Perilaku Konsumtif Remaja ”, maka faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif adalah seperti berikut ini:
-
Faktor Internal
Faktor internal adalah kepuasan dalam membeli sebuah produk, di mana ini dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti: motivasi, harga diri, observasi, proses belajar, dan konsep diri.
- Motivasi merupakan hal yang mendorong perilaku seseorang untuk membeli atau menggunakan barang/jasa.
- Harga diri merupakan sesuatu yang mempengaruhi perilaku konsumen. Seseorang yang memiliki harga diri yang rendah, akan lebih mudah untuk terpengaruh, jika dibandingkan dengan seseorang yang memiliki harga diri yang tinggi.
- Observasi merupakan tindakan untuk mengamati diri sendiri dan juga orang lain terkait dengan sebuah produk.
- Proses belajar merupakan rangkaian cara yang dilakukan oleh seseorang untuk memahami sebuah produk, di mana proses ini akan mempengaruhi keputusan yang bersangkutan dalam membeli sesuatu.
- Kepribadian merupakan perilaku seseorang.
- Konsep diri dalam memuat ide, opini serta sikap seseorang terkait dengan dirinya sendiri.
-
Faktor Eksternal
Faktor eksternal dalam perilaku konsumtif pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain: kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan keluarga.
- Kebudayaan merupakan hasil karya manusia, proses belajar, mempunyai aturan atau berpola, bagian dari masyarakat, dan menunjukkan kesamaan tertentu tetapi terdapat variasi dan terintegrasi secara keseluruhan.
- Kelas sosial dibagi dalam 3 bagian, yakni: golongan atas, golongan menengah, dan golongan bawah. Pembagian ini didasarkan pada beberapa hal, antara lain: kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan.
- Kelompok referensi merupakan sebuah kelompok yang berpengaruh pada sikap, opini, norma dan juga perilaku konsumen itu sendiri. Pengaruh kelompok ini juga ikut serta dalam penentuan produk maupun brand yang akan digunakan oleh anggota kelompok tersebut.
- Keluarga merupakan kelompok masyarakat yang paling kecil, yang perilakunya sangat berpengaruh dalam keputusan seseorang untuk membeli sebuah produk.
Dampak Perilaku Konsumtif
Berdasarkan buku “ Ilmu Pengetahuan Sosial” , dampak perilaku konsumtif bisa dibedakan seperti berikut ini:
-
Dampak Positif
Perilaku konsumtif bisa memberikan beberapa dampak positif berikut ini bagi konsumen:
- Memberi kepuasan bagi pelanggan.
- Memberi keuntungan bagi pelanggan dan pelaku ekonomi lainnya.
- Meningkatkan perputaran ekonomi.
-
Dampak Negatif
Perilaku konsumtif bisa memberikan beberapa dampak negatif seperti berikut ini pada konsumen:
- Terjadinya pemborosan.
- Menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial.
- Menyebabkan terjadinya inflasi
Tips untuk Menghindari Perilaku Konsumtif
Kebiasaan konsumtif merupakan hal yang bisa menimbulkan masalah di dalam keuangan. Jika sudah memahami dengan baik apa itu konsumtif, maka penting untuk menghindari perilaku yang satu ini dengan cara tepat.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari perilaku konsumtif :
- Susunlah anggaran belanja yang tepat, di mana pengeluaran sesuai dengan kebutuhan dan juga penghasilan yang didapatkan.
- Selalu prioritaskan kebutuhan, dan pahami dengan baik apa itu perbedaan kebutuhan dengan keinginan semata.
- Lakukan penghematan dan pangkas pengeluaran yang tidak penting di dalam keuangan.
- Batasi diri untuk berjalan-jalan di mall atau marketplace , sebab hal ini bisa memicu untuk melakukan pembelanjaan.
- Hindari penggunaan kartu kredit, terutama untuk pembelanjaan yang tidak penting.
- Cermatlah ketika akan membeli sesuatu, dan pertimbangkan dengan matang manfaat yang bisa didapatkan dari pembelian tersebut.
- Terapkan pola hidup hemat.
Hindari Perilaku Konsumtif
Penting untuk memahami dengan baik apa itu konsumtif, sebab perilaku yang satu ini bisa memicu berbagai masalah di dalam keuangan. Tidak perlu memaksakan diri untuk membeli berbagai barang yang tidak perlu, apalagi yang harganya mahal. Hindari perilaku konsumtif dan hiduplah dengan sewajarnya saja.
Baca Juga: 4 Trik Jitu Belanja Ketika Stres Agar Tidak Menguras Kantong