Langkah-Langkah Mengajukan Gugatan Cerai ke Pengadilan

Dalam pernikahan, terkadang kita menemukan berbagai masalah dan ketidakcocokan terhadap pasangan yang membuat keputusan perceraian terpaksa harus diambil. Penyebab perceraian pun bisa bermacam-macam, mulai dari masalah ekonomi, ketidakcocokan karakter, hingga kehadiran orang ketiga.

Untuk menempuh perceraian, pasangan suami dan istri harus menandatangani surat perceraian dan mengajukan gugatan. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Berikut langkah-langkah mengajukan gugatan cerai dan persyaratannya.

Baca Juga: Cara Daftar Sidang Cerai Online Pakai Aplikasi e-Court

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Pilih Jenis Perlindungan
Pilih Jenis Kelamin
Pilih Tanggal Lahir
Pilih Bulan Lahir
Pilih Tahun Lahir
Pilih Tipe Asuransi

Syarat Mengajukan Gugatan Cerai ke Pengadilan

Dalam mengajukan gugatan cerai, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipersiapkan. Beberapa dokumen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut. 

  • Surat nikah asli.
  • Salinan surat nikah sebanyak 2 lembar yang telah dilegalisir dan bermeterai.
  • Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari penggugat.
  • Surat keterangan dari kelurahan jika tergugat/termohon tidak diketahui alamatnya dengan jelas;
  • Salinan Kartu Keluarga (KK).
  • Fotokopi akta kelahiran anak (jika memiliki anak) yang sudah bermeterai dan terlegalisir.

Perlu dipahami juga kalau kamu hendak mengajukan gugatan cerai dengan adanya harta gono-gini, terdapat persyaratan lain yang harus dipersiapkan. Contohnya seperti surat kepemilikan harta benda.

Langkah Mengajukan Gugatan Cerai ke Pengadilan

loader
Langkah Mengajukan Gugatan Cerai ke Pengadilan

Perceraian terjadi karena antara suami atau istri tidak dapat lagi mempertahankan mahligai pernikahan mereka. Cerai adalah jalan terakhir untuk mengakhiri kemelut rumah tangga yang terjadi.

Jika itu sudah keputusan bersama, berikut cara mengurus cerai.

  1. Menyiapkan Dokumen yang Dibutuhkan

    Untuk mengurus surat cerai, terdapat dokumen-dokumen yang perlu disiapkan dalam pengajuan gugatan cerai cukup banyak, meliputi:

    • Surat nikah asli
    • Fotokopi surat nikah
    • Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari penggugat
    • Surat keterangan dari kelurahan
    • Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
    • Fotokopi akte kelahiran anak (jika memiliki anak)
    • Meterai

    Nah, jika ingin menggugat harta gono gini atau harta milik bersama, siapkan pula berkas-berkas, seperti surat sertifikat tanah, surat-surat kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB dan STNK), dan dokumen harta lainnya.

  2. Mendaftarkan Gugatan Cerai ke Pengadilan

    Setelah menyiapkan kelengkapan dokumen, kamu dapat pergi mendaftarkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama atau Pengadilan Negeri. Mendaftarkan gugatan cerai harus ke pengadilan di wilayah kediaman pihak tergugat. Jika istri akan menggugat cerai suami, maka istri harus mengajukan gugatan tersebut di pengadilan tempat suami.

    Tak hanya mendaftarkan gugatan cerai secara langsung, kini kamu juga sudah bisa mendaftarkan gugatan cerai secara online melalui aplikasi e-Court. Namun, aplikasi e-Court saat ini hanya bisa diakses oleh kuasa hukum atau advokat. Jadi, kamu bisa meminta bantuan pengacara perceraianmu untuk melakukan pendaftaran secara online.

  3. Membuat Surat Gugatan

    Begitu tiba di pengadilan, kamu bisa langsung menuju pusat bantuan hukum di pengadilan guna membuat surat gugatan. Surat gugatan cerai ini harus mencantumkan alasan menggugat cerai. Alasan gugatan cerai harus dapat diterima pengadilan, seperti ada unsur penganiayaan, penelantaran, kekerasan, pertengkaran terus menerus, dan alasan lainnya.

  4. Menyiapkan Biaya Perceraian

    Biaya selama masa sidang cerai wajib dibayar pihak yang mengajukan gugatan cerai. Biaya-biaya tersebut, antara lain biaya pendaftaran, biaya meterai, biaya proses (ATK), biaya redaksi, dan biaya panggilan sidang.

    Biaya yang dikeluarkan selama proses sidang perceraian tergantung dari kedua belah pihak yang bercerai. Kalau salah satu pihak tidak pernah menanggapi surat panggilan persidangan, maka pihak pengadilan berhak membebankan biaya yang lebih besar. Tapi, hal ini kembali lagi tergantung pada jumlah ketidakhadiran pihak yang bercerai.

    loader
    Sidang Cerai

  5. Mengetahui Tata Cara dan Proses Persidangan

    Saat proses persidangan berjalan, kedua belah pihak harus menghadiri persidangan untuk mengikuti mediasi. Dengan adanya mediasi, diharapkan kedua belah pihak bisa berdamai dan menarik gugatannya.

    Akan tetapi, kalau keputusan untuk bercerai sudah bulat, maka akan dilanjutkan dengan pembacaan surat gugat perceraian. Jika pihak tergugat tidak pernah memenuhi panggilan dari pihak pengadilan untuk mengikuti sidang, maka pihak pengadilan dapat membuat amar putusan yang berisi pemutusan sah antara suami dan istri.

    Amar putusan ini kemudian akan dikirimkan kepada pihak tergugat sebagai bukti kalau pernikahan sudah berakhir. Apabila pihak yang tergugat sama sekali tidak memberi tanggapan mengenai amar putusan, maka pihak pengadilan berhak membuat surat akta cerai.

  6. Menyiapkan Saksi

    Gugatan perceraian dapat berjalan lancar jika pihak penggugat memberikan alasan yang jelas terkait pengajuan gugatan cerai. Alasan ini juga akan disampaikan di pengadilan, termasuk menghadirkan saksi-saksi yang dapat memperkuat alasan perceraian.

    Saksi-saksi tersebut bakal dihadirkan saat sidang perceraian. Jika kamu masih bingung, tidak mau ribet mengurus sendiri gugatan cerai, kamu bisa menyewa jasa pengacara yang akan melancarkan semua masalah perceraian kamu.

    Dengan adanya pengacara, kamu setidaknya sudah memiliki shield untuk melindungi diri dari adanya ancaman yang datang dari pasangan secara tiba-tiba.

Biaya-Biaya yang Harus Dikeluarkan selama Proses Perceraian

Selama proses perceraian, ada beberapa biaya yang perlu dipersiapkan. Biaya ini dapat bervariasi tergantung dari pengadilan yang bersangkutan, wilayah, serta apakah perceraian tersebut diselesaikan secara damai atau melibatkan perselisihan. Berikut rincian biaya umum yang mungkin harus dikeluarkan selama proses perceraian:

  1. Biaya Pengadilan

    • Pendaftaran Gugatan: Biaya administrasi untuk mendaftarkan gugatan perceraian di pengadilan. Nominalnya bisa berbeda di setiap pengadilan negeri atau pengadilan agama, tergantung wilayah. Rata-rata biaya ini berkisar antara Rp500.000 hingga Rp1.500.000.
    • Biaya Panggilan Sidang: Biaya yang dikenakan untuk memanggil pihak yang terlibat dalam proses persidangan, seperti suami atau istri. Jumlahnya dapat bertambah jika salah satu pihak berada di luar daerah.
    • Biaya Redaksi: Biaya untuk salinan putusan pengadilan, sekitar Rp 50.000 – Rp 100.000.
  2. Biaya Pengacara

    Jika menggunakan jasa pengacara, biaya bervariasi tergantung dari pengalaman dan reputasi pengacara tersebut. Biaya pengacara perceraian dapat berkisar dari Rp 5.000.000 hingga puluhan juta rupiah, tergantung kompleksitas kasus dan lokasi pengadilan. Ada pengacara yang memberikan tarif berdasarkan per kasus atau per jam.

  3. Biaya Mediasi

    Dalam beberapa kasus, pengadilan mewajibkan proses mediasi sebelum perceraian disahkan. Jika menggunakan mediator dari luar pengadilan, biaya tambahan mungkin dikenakan, namun banyak pengadilan yang menyediakan mediator tanpa biaya.

  4. Biaya Pemeriksaan Saksi

    Jika ada saksi yang dihadirkan dalam proses perceraian, biaya transportasi atau kompensasi saksi juga perlu dipertimbangkan.

  5. Biaya Dokumentasi dan Legalisasi

    Jika membutuhkan salinan legal dokumen perceraian atau akta cerai, pengadilan biasanya mengenakan biaya tambahan untuk setiap salinan.

  6. Biaya Lain-lain

    • Transportasi: Biaya yang dikeluarkan untuk transportasi ke pengadilan selama proses perceraian berlangsung.
    • Biaya Notaris (Opsional): Jika perceraian melibatkan pembagian aset, beberapa orang memilih menggunakan jasa notaris untuk mengurus sertifikasi dokumen pembagian aset.

Biaya-biaya di atas merupakan perkiraan dan dapat berbeda-beda di tiap wilayah. Jadi, sebaiknya lakukan pengecekan dengan pengadilan setempat untuk mendapatkan estimasi yang lebih akurat.

Ikuti Seluruh Instruksi dari Pengadilan

Selengkap apapun dokumen perceraian yang kamu serahkan ke pengadilan, tetap tidak akan berguna jika kamu tidak mengikuti seluruh instruksi dari pengadilan dengan baik dan benar. Oleh karena itu, ikuti seluruh instruksi pengadilan dan selalu memenuhi panggilan sidang, apalagi jika kamu sebagai penggugat.

Mengajukan perceraian memang keputusan besar yang dapat mempengaruhi kehidupan secara emosional, finansial, dan sosial. Oleh karena itu, mempersiapkan mental sebelum mengajukan perceraian juga sangat penting untuk memastikan kamu bisa melalui proses ini dengan ketenangan dan kekuatan.

Dengan mempersiapkan mental dengan baik, kamu dapat menghadapi proses perceraian dengan lebih tenang dan terkontrol, serta meminimalkan dampak negatif pada diri sendiri dan orang-orang yang dicintai.

Baca Juga: Cara Booking Tanggal Nikah Secara Online Lewat Simkah Kemenag