Lowongan Kerja di Jepang: Ini Posisi yang Dibuka, Gaji, dan Budaya Kerjanya
Siapa yang mau banget kerja di Jepang? Lowongan kerja memanggil nih. Dibuka kuota ratusan ribu tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di Negeri Sakura. Gajinya jangan ditanya, bisa sampai puluhan juta rupiah per bulan.
Kalau kamu ingin berpetualang mencari pengalaman baru di dunia kerja, coba kesempatan ini. Ada lowongan kerja sebanyak 345.150 orang untuk bekerja di Jepang. Tenang, bukan pekerja kasar kok. Tapi mengisi jabatan di sektor-sektor formal, mulai dari di bidang kesehatan sampai industri penerbangan dan manufaktur.
Penasaran? Yuk cari tahu posisi apa saja yang dibutuhkan, besaran gajinya, dan budaya kerja di Jepang yang perlu dipahami jika berminat melamar.
Baca Juga: Perhatian! Dibuka 254.173 Lowongan CPNS dan PPPK, Ini Bocorannya
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Butuh Ribuan TKI untuk 14 Posisi
Butuh Ribuan TKI untuk Bekerja di Jepang
Pemerintah Jepang dan Indonesia sudah teken kesepakatan tentang pemagangan, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), beberapa waktu lalu. Isinya kerja sama penempatan tenaga kerja berketerampilan spesifik atau Spesified Skilled Worker (SSW) untuk bekerja di Jepang.
Kesempatan langka nih, jarang-jarang kan ada sebuah negara membuka ‘keran’ impor tenaga kerja asing (TKA). Tapi Jepang melakukannya. Ya, bukan tanpa alasan sih. Kebijakan tersebut diambil karena populasi Negeri Matahari Terbit tersebut akan didominasi penduduk lanjut usia dan mengalami kekurangan tenaga kerjanya.
Maka dari itu, Jepang menerbitkan aturan keimigrasian, berupa residential status bagi tenaga kerja terampil spesifik yang akan bekerja di sana. Tujuannya untuk merekrut TKA, termasuk tenaga kerja dari Indonesia.
“Total kuota SSW untuk seluruh negara, termasuk Indonesia, ada 345.150 tenaga kerja,” kata Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri.
Beruntung nih, Indonesia jadi gudangnya penduduk usia produktif. Negeri ini akan menikmati bonus demografi pada tahun 2020-2030. Di masa itulah, penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih banyak dibanding penduduk usia tidak produktifnya.
Jadi target Menteri Hanif, Indonesia akan mengisi kuota tersebut sekitar 70 ribu orang atau 20% dari kebutuhan TKA di Jepang sebanyak 350 ribuan. Pemenuhan tenaga kerja Indonesia (TKI) ini target 5 tahun ke depan.
Jepang akan merekrut TKA, termasuk asal Indonesia untuk 14 sektor pekerjaan. Antara lain:
1. Perawat lansia (Care Worker)
2. Building Cleaning Management
3. Machine Parts and Tooling Industries
4. Industrial Machiner
5. Industrial Electric
6. Electronics and Information Industries
7. Construction Industries Shipbuilding and Ship Machinery Industry
8. Automobile Repair and Maintenance
9. Aviation Industry
10. Accomodation Industry
11. Agriculture
12. Fishery and Aquacultur
13. Manufacture of Food and Beverages, dan
14. Food Service Industry.
Berapa Gajinya?
Gaji Tinggi
Bekerja di luar negeri memang menawarkan pundi-pundi uang menggiurkan. Begitupula di Jepang. Untuk pekerja dengan keterampilan (skilled worker), gajinya bisa mencapai Rp20 juta per bulan. Contohnya gaji pekerjaan pengasuh dan perawat lansia sekitar 100 ribu-200 ribu Yen.
Kalau dirupiahkan dengan asumsi kurs saat ini Rp130,4 per Yen Jepang, berarti sekitar Rp13 juta-Rp26 juta sebulan. Wow, bekerja sebulan saja sudah bisa dapat 1 unit motor. Apalagi kalau bertahun-tahun? Bisa nabung buat bangun rumah di kampung.
Baca Juga: 20 Situs Lowongan Kerja Terbaik dan Terpercaya di Indonesia
Budaya Kerja di Jepang
Para Pekerja di Jepang
Bagaimana tertarik? Buat milenial yang berminat kerja di Jepang, ketahui dulu nih budaya di Jepang yang terkenal gila kerja, seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. Jam Kerja Panjang
Kenapa Jepang bisa jadi negara maju? Salah satunya karena masyarakatnya adalah tipe pekerja keras. Rata-rata jam kerja di negara yang terkenal dengan drama Oshin ini mencapai 1.713 jam per tahun. Artinya dalam sebulan, sekitar 143 jam. Ini belum jam lemburnya yang bisa menghabiskan lebih dari 80 jam per bulan, tanpa dibayar perusahaan.
Dulu bahkan lebih gila. Rata-rata jam kerja karyawan di Jepang mencapai 2.450 jam per tahun. Jatah cuti mereka jarang terpakai. Itulah kenapa angka kematian akibat stres kerja di Jepang sangat tinggi atau disebut Karoshi.
Salutnya lagi nih, kamu tidak akan menemukan pegawai di Jepang pulang kerja lebih awal. Ya karena itu memalukan bagi mereka dan perusahaan akan menganggap pegawai yang kurang produktif. Semangat kerja ini sudah mengalir dalam darah bangsa Jepang secara turun temurun. Kalau kamu bagaimana?
2. Menganggap Bos adalah Dewa
Di Jepang, atasan atau bos dianggap sebagai dewa. Maka dari itu, pegawai sangat patuh terhadap perintah si bos. Termasuk jika disuruh lembur tanpa uang sepeserpun, mereka rela melakukannya.
Mereka akan mengerjakan tugas dengan penuh tanggungjawab agar hasilnya memuaskan bos dan perusahaan. Gagal, masa depan mereka taruhannya. Itu prinsip orang Jepang karena mereka akan mengundurkan diri jika tak mampu menyelesaikan pekerjaan.
3. Disiplin dan Selalu Tepat Waktu
Selain pekerja keras, karakter orang Jepang adalah disiplin dan sangat menghargai waktu. Mereka terbiasa on time tiba di kantor atau tempat kerja, tapi pulang selalu larut malam.
Begitulah budaya kerja di Jepang yang sudah tertanam sejak puluhan, bahkan ratusan tahun lalu. Jadi jangan coba-coba datang telat ketika kamu bekerja di Jepang ya.
4. Berlaku Sistem Senioritas
Jika diterima bekerja di Jepang, kamu berarti berstatus sebagai junior. Hormati seniormu di kantor, karena Jepang masih menganut sistem senioritas dan junior.
Senior akan mengarahkan dan membimbing junior dalam mengerjakan pekerjaannya. Namun si junior harus patuh, hormat, dan mengikuti perintah senior.
Tertarik? Hubungi Kemnaker
Logo Kemnaker via disnaker.tasikmalayakota.go.id
Jadi kalau berminat, meski belum punya pengalaman magang di Jepang, bisa kok bekerja di Jepang. Kamu bisa menghubungi call center Kemnaker di nomor 021-50816000 atau langsung kunjungi kantor pusat Kemnaker di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.51, Jakarta 12750.
Untuk program magang di Jepang ini, contact point yang ditunjuk adalah Direktorat Bina Pemagangan dan Ditjen Binalattas Kemnaker. Kamu dapat mengikuti pelatihan kompetensi di Balai Latihan Kerja (BLK) Kemnaker. Pasalnya lulusan BLK biasanya akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan di Jepang sesuai kebutuhan.
Persiapkan Dirimu dan Pelajari Bahasanya
Bekerja di luar negeri, termasuk Jepang enggak mudah loh. Banyak hal yang perlu kamu persiapkan dengan matang, di antaranya mental dan bahasa. Meski masuk kawasan Asia, Jepang memiliki kultur yang berbeda dengan Indonesia. Kamu harus mampu beradaptasi, menghormati dan menghargai budaya mereka, dan menaati peraturan yang berlaku di sana.
Jangan lupa hal penting lainnya adalah pelajari bahasa Jepang. Sudah bukan rahasia umum, orang Jepang sangat mencintai bahasanya. Banyak warga di sana tidak bisa berbahasa Inggris. Jadi bahasa adalah tantangan kamu kalau mau mencari rezeki di Jepang.
Baca Juga: Jangan Tulis Kata-kata Ini di Resume Kalau Mau Diterima Kerja