Alasan Tak Kunjung Memulai, Ini Mitos Investasi yang Tak Seharusnya Kamu Percaya

Saham sejak lama dikenal sebagai instrumen investasi yang memiliki tingkat risiko cukup tinggi. Walaupun begitu, tingkat risiko yang cukup tinggi tersebut diimbangi dengan potensi keuntungan yang tak kalah menjanjikan. Oleh karena itu, investor perlu mencari cara agar bisa meminimalkan dampak dari risiko investasi saham agar tak sampai mengacaukan kondisi keuangan. 

Berbicara soal cara menyiasati risiko investasi saham, apakah kamu pernah mendengar tentang margin keamanan? Bisa juga disebut sebagai margin of safety, margin keamanan adalah salah satu strategi yang sering diterapkan investor ketika berinvestasi agar lebih aman dan minim risiko. 

Lalu, bagaimana cara menerapkan margin keamanan agar investasi sahammu lebih terlindungi? Nah, untuk memahaminya lebih lanjut, berikut terangkum penjelasan tentang margin keamanan, cara menghitung nilai, sampai tips menerapkannya. 

Mulai Investasi Saham Sekarang!  

Pengertian Margin Keamanan

loader

Pengertian Margin Keamanan

Margin of safety atau margin keamanan adalah istilah yang mengacu pada prinsip investasi, yang mana investor melakukan pembelian sekuritas atau saham hanya saat nilai pasarnya jauh di bawah nilai intrinsiknya. Prinsip ini diperkenalkan oleh Benjamin Graham, sosok yang dikenal dengan sebutan Father of Value Investing. Prinsip ini kemudian kian populer ketika diaplikasikan dan direkomendasikan oleh Bapak Investasi Dunia, Warren Buffet.

Fungsi margin keamanan adalah mengetahui selisih dari harga sekuritas pada pasar modal dan nilai intrinsik sekuritas yang diperhitungkan oleh investor. Ketika menentukan harga intrinsik sekuritas tersebut, kamu perlu mengetahui faktor kuantitatif dan kualitatif, contohnya pemerintahan, pendapatan dan aset, kinerja industri, sampai manajemen perusahaan. 

Pada penerapannya, margin of safety bisa dipahami sebagai zona yang aman bagi investor dalam menghadapi risiko kerugian yang bisa saja terjadi ketika berinvestasi. Melalui penentuan margin ini, kamu bisa memastikan jika kerugian investasi yang dilakukan nanti tak sampai menyebabkan dampak yang efeknya sangat buruk bagi keuangan. Jadi, risiko karena kesalahan analisis maupun kalkulasi bisa diminimalkan. 

Perlu dipahami jika semakin besar persentase margin keamanan, semakin rendah pula risiko investasi yang akan dilakukan nanti. Sebagai contoh, kamu menganalisis saham yang memiliki margin keamanan 50 persen. Artinya, saham tersebut memiliki risiko lebih sedikit untuk mengalami penurunan harga dibanding saham dengan persentase margin lebih kecil. 

Meski begitu, tak berarti jika pengaplikasian margin keamanan mampu menjamin keuntungan investasi sepenuhnya. Sebab, mengetahui nilai intrinsik atau nilai sebenarnya dari suatu saham bersifat subjektif. 

Terlebih, setiap investor serta analis saham mempunyai metode tersendiri dalam menentukan nilai intrinsik perusahaan. Jadi, penggunaan prinsip margin of safety tetap perlu dibarengi dengan penerapan teknik lain agar bisa memastikan keakuratan analisis investasi.

Rumus Menentukan Nilai Margin Keamanan

Ada 2 hal yang mampu mempengaruhi nilai dari margin keamanan, yaitu harga sekuritas pada pasar modal serta nilai intrinsiknya. Untuk menentukan nilai margin keamanan, kamu bisa menggunakan rumus berikut untuk menghitungnya. 

Nilai Intrinsik Saham – Harga Sekuritas

Dari perhitungan tersebut, semakin tinggi nilai margin of safety, artinya risiko investasi yang kamu hadapi akan menjadi lebih kecil. Pun sebaliknya, semakin kecil nilai margin keamanan, apalagi sampai menyentuh nol, artinya risiko investasi akan menjadi lebih besar. 

Tips Menerapkan Margin Keamanan Investasi Saham

Agar bisa menerapkan margin keamanan dengan tepat dalam investasi saham, ada beberapa tips yang perlu kamu ketahui, antara lain:

1. Sesuaikan Nilai Margin Keamanan dengan Kebutuhan

Seperti yang telah dijelaskan sedikit sebelumnya, tak ada patokan terkait nilai margin keamanan dalam menentukan keputusan investasi. Akan tetapi, ada baiknya kamu tetap menyesuaikan nilai dari margin keamanan ini sesuai dengan kebutuhan dan pemahaman terkait bisnis yang digeluti oleh perusahaan. 

Misalnya, jika kamu kurang memahami tentang industri perusahaan yang sahamnya ingin dibeli, ada baiknya pasang nilai margin keamanan yang lebih tinggi. Tujuannya agar lebih mampu meminimalkan risiko kerugian ketika menanam modal di saham perusahaan yang bisnisnya kurang begitu dimengerti. 

Sebaliknya, jika berinvestasi di perusahaan dengan bidang bisnis yang dikuasai, kamu bisa memasang margin keamanan dengan nilai lebih rendah. Alasannya karena kamu lebih mampu memprediksi potensi bisnis perusahaan dan kinerjanya ke depan dengan lebih akurat. Jadi, sesuaikan nilai margin ini dengan kebutuhan dan pemahaman investor agar bisa membantumu mengambil keputusan investasi secara lebih optimal. 

2. Investasi pada Saham dengan Margin Keamanan Minimal 30 Persen

Jika mencontoh dari kebiasaan Warren Buffet ketika investasi saham, beliau menerapkan margin keamanan setidaknya sebesar 30 persen. Menurutnya, saham dengan nilai margin keamanan kurang dari 30 persen kurang cocok untuk dibeli dan sebaiknya dihindari. Jadi, kamu bisa mengikuti cara Warren Buffet ini untuk meminimalkan risiko investasi dengan menghindari saham yang memiliki nilai margin of safety di bawah 30 persen.

3. Aplikasikan Discount Factor Valuation saat Tentukan Nilai Intrinsik

Terdapat beberapa teknik yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui nilai intrinsik suatu sekuritas. Tapi, usahakan untuk menggunakan teknik yang bersifat akademis ketika menentukan nilai intrinsik saham. Salah satunya adalah discount factor valuation. 

Metode valuasi discount factor adalah teknik yang digunakan dalam menentukan nilai sekarang atas nilai arus kas pada masa mendatang. Nilai arus kas tersebut bisa 10 tahun ke depan, atau lebih jauh lagi agar mengetahui nilainya di waktu sekarang. Metode valuasi discount factor sendiri dipengaruhi jangka waktu serta discount rate alias tingkat keuntungan yang diharapkan investor.

Selain discount factor valuation, metode akademis lain yang bisa digunakan untuk mengetahui nilai intrinsik saham adalah liquidation value dan metode multiples. 

Redam Risiko Investasi Saham dengan Margin Keamanan

Margin keamanan adalah salah satu cara yang bisa digunakan investor untuk meminimalkan risiko investasi saham. Kamu bisa menganalisis fluktuasi saham lebih dulu sebelum membelinya dan menjadikan margin keamanan sebagai acuannya. Dengan begitu, risiko investasi saham bisa lebih diredam dan menjauhkan potensi kerugian.