Mengenal 10 Jenis Sistem Informasi Manajemen yang Sering Diterapkan di Lingkup Perusahaan

Disadari atau tidak, setiap orang pasti pernah mengaplikasikan sistem manajemen dalam kegiatan sehari-hari. Sistem manajemen terjadi saat seseorang berusaha untuk mengkoordinasikan dan mengatur segala hal yang terjadi dalam hidup. Mulai dari mengatur keuangan, prioritas kegiatan, hingga sekadar mengatur barang yang ada di atas meja.

Dalam lingkup perusahaan, sistem manajemen memiliki peranan yang lebih krusial. Pasalnya, sistem manajemen mampu membantu perusahaan untuk mengontrol serta mengawasi kinerja karyawan dalam kurun waktu tertentu. Bahkan, bisa dibilang bahwa hal tersebut merupakan kunci kesuksesan dari sebuah perusahaan.

Seiring dengan perkembangan zaman yang serba digital, sistem manajemen saat ini telah banyak tersentuh oleh kemajuan teknologi. Hal ini membuat sistem manajemen berevolusi menjadi sistem informasi manajemen yang mampu mengolah data berharga dari informasi yang tersedia.  

Pengertian Sistem Informasi Manajemen dan Berbagai Jenisnya

loader

 

Sumber: konsultanbisnis.id

Secara umum, pengertian sistem informasi manajemen adalah sistem yang dibuat dengan maksud untuk mengendalikan kinerja perusahaan yang melibatkan manusia, dokumen, prosedur, dan juga teknologi. Dengan adanya sistem tersebut kinerja perusahaan dapat berjalan dengan lebih tepat sasaran dan efisien. 

Dalam pengaplikasiannya, sistem informasi manajemen memiliki beberapa jenis yang lahir demi memberikan manfaat yang diinginkan. Jenis sistem informasi manajemen tersebut seringkali digunakan oleh perusahaan ataupun instansi pemerintah. 

Untuk lebih jelas memahami mengenai jenis dari sistem informasi manajemen, simak penjelasannya berikut ini.

1. Supply Chain Management

Jenis sistem informasi manajemen pertama yang seringkali diterapkan oleh perusahaan adalah Supply Chain Management atau biasa disingkat dengan SCM. Dalam sistem ini, perusahaan akan memiliki data yang saling terhubung. Data tersebut meliputi pemasok hingga konsumen akhir.

Saat perusahaan menerapkan sistem manajemen supply chain, seluruh catatan detail yang berhubungan dengan penyediaan bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan dapat ditemukan. Dengan begitu, manajemen perusahaan akan lebih mudah dikontrol. 

2. Office Automation System

Sistem informasi manajemen yang mengintegrasi server komputer milik perusahaan adalah Office Automation System atau OAS. Fungsi OAS adalah sebagai aplikasi yang mampu menyatukan perangkat komputer dalam sebuah perusahaan dalam suatu wadah yang berhubungan satu sama lain. 

Tujuan dari pengaplikasian sistem ini adalah untuk memperlancar komunikasi yang dilakukan antar departemen dalam sebuah perusahaan. Sebagai contoh, saat ingin mengirim email atau pesan kepada departemen lain, karyawan dapat langsung melakukannya dengan aplikasi OAS. 

Kebutuhan akan pelayanan publik seperti Yahoo, Gmail, ataupun media sosial lainnya pun menjadi lebih kecil. Dengan begitu, komunikasi intra perusahaan menjadi lebih eksklusif dan terjaga rahasianya.

3. Enterprise Resource Planning

Selanjutnya adalah sistem informasi manajemen yang dikenal dengan nama Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem jenis ini seringkali diaplikasikan oleh perusahaan besar meski bisa juga digunakan oleh perusahaan dengan skala yang lebih kecil. 

Dengan menggunakan enterprises resource planning, manajemen perusahaan dapat senantiasa melakukan kontrol dan mengelola seluruh unit yang berada di lingkup perusahaan. Dengan begitu, pengawasan yang dilakukan perusahaan menjadi lebih maksimal dan dalam segi waktu lebih efisien.

Baca Juga: Manajemen, Pengertian Manajemen, Fungsi, dan Jenis Keilmuan yang Harus Kamu Tahu

4. Knowledge Work System

Selain ketiga jenis di atas, ada pula sistem informasi manajemen dengan istilah Knowledge Work System atau KWS. Dengan menggunakan sistem ini, perusahaan dapat membagikan informasi atau pengetahuan baru  dan akan langsung terintegrasi ke seluruh departemen dalam perusahaan.

Alhasil, seluruh karyawan atau pekerja dapat mengakses informasi tersebut dan membantu bidang pekerjaan yang sedang dilakukan. Kinerja perusahaan pun dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Karyawan pun tidak perlu repot mencari informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tanggung jawab yang dimiliki.

5. Executive Support System

Berfungsi untuk membantu manajer dalam berkomunikasi dengan anak buahnya, perusahaan dapat memasang Executive Support System atau biasa disebut ESS. Sistem informasi manajemen ini dapat memudahkan manajer untuk mengkomunikasikan grafik dan juga informasi pendukung kepada anggota perusahaan yang berada dibawah tanggung jawabnya.

Jika komunikasi antara manajer dan bawahannya menggunakan sistem ini berjalan dengan baik, besar kemungkinan kinerja perusahaan akan berkembang lebih pesat. Jadi, jika pada perusahaan interaksi antara atasan dengan karyawan biasa terjalin cukup intens, ada baiknya untuk mengaplikasikan sistem informasi manajemen ini.

6. Teknologi Expert System dan Artificial Intelligence

Sistem informasi manajemen ini dianggap yang paling modern dan memiliki potensi yang cukup tinggi dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan adanya Expert System dan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, perusahaan mampu menjalankan aktivitas yang dulunya hanya bisa dilakukan sumber daya manusia profesional.

Hingga sekarang, teknologi dalam sistem ini dapat menganalisis sebuah masalah dan berusaha memecahkannya. Bahkan, kinerja yang dilakukan oleh sistem ini dapat selesai dalam waktu cepat jika sudah terprogram dengan baik. 

Dengan begitu, perusahaan dapat memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai sehingga pengeluaran untuk menggaji SDM dapat dikurangi.

Baca Juga: Seberapa Pentingkah Manajemen Keuangan? Baca di Sini

7. Informatic Management System

Dalam pengaplikasian Informatics Management System, sistem akan diprogram agar bisa membantu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia penggunanya. Dengan begitu, sistem tersebut akan mempermudah tugas yang dimiliki perusahaan.

Tak hanya itu, dalam suatu kondisi tertentu, sistem informatics management mampu menganalisa keputusan yang perlu diambil perusahaan. Cara pengambilan keputusan tersebut dengan cara menggabungkan program komputer dari sistem informasi manajemen dengan sekumpulan informasi dan data yang dimiliki oleh perusahaan.

8. Decision Support System

Jika perusahaan dirasa sering mengalami kesulitan saat harus mengambil keputusan, perlu menggunakan sistem informasi manajemen jenis Decision Support System atau biasa disingkat dengan DSS. Saat memiliki sistem informasi manajemen DSS, program tersebut akan membantu manajer dalam kegiatan pengambilan keputusan.

Sistem decision support akan memperhitungkan lingkungan kantor atau perusahaan agar manajer dapat mengambil keputusan yang lebih akurat. Jadi, melalui pengaplikasian sistem tersebut, manajer mampu menyodorkan keputusan paling tepat dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan pada masa itu.

9. Transaction Processing System

Kegiatan transaksi bagi hampir di seluruh perusahaan dianggap sangat krusial karena berhubungan langsung dengan kondisi finansial. Jika terjadi sedikit kesalahan dalam hal perhitungan atau saat melakukan transaksi, bukan tidak mungkin perusahaan akan mengalami kerugian yang tidak sedikit.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, tak sedikit perusahaan yang mengaplikasikan sistem informasi manajemen berupa Transaction Processing System atau TPS. Dengan memiliki sistem informasi manajemen tersebut, perusahaan akan memiliki sistem transaksi yang terintegrasi serta efektif.

TPS mampu memproses semua transaksi yang dilakukan perusahaan dan dalam jumlah yang besar sekalipun. Umumnya, TPS akan digunakan oleh pihak manajerial untuk mendata inventaris perusahaan dan juga menyusun gaji para pekerjanya. 

Dengan begitu, risiko terjadinya kesalahan saat melakukan kegiatan transaksi rutin tersebut semakin kecil dan perusahaan tidak rentan mengalami kerugian. 

10. Group Decision Support System dan Computer-Support Colaborative Work System

Sesuai dengan namanya, sistem informasi manajemen ini mirip dengan DSS. Yang berbeda adalah sistem ini lebih menjurus pada solusi untuk kegiatan yang berbasis berkelompok. Jadi, skala analisa yang dilakukan oleh Group Decision Support System atau GDSS dan Computer-Support Collaborative Work System atau CSCWS lebih besar dibanding DSS yang melakukannya per individu.

Cara kerja dari GDSS ini adalah mengumpulkan terlebih dahulu informasi yang dibutuhkan perihal suatu group atau kelompok dalam sebuah perusahaan. Proses pengumpulan informasi tersebut dapat dilakukan dengan menyebar kuesioner, skenario, ataupun layanan konsultasi. Dengan begitu, perusahaan dapat mengambil keputusan dalam skala besar dengan lebih cepat dan akurat.

Baca Juga: Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Upaya Mencapai Target Organisasi

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Sistem Informasi Manajemen Membantu Kinerja Perusahaan Menjadi Lebih Efektif

Meski baru muncul sejak hampir 2 dekade lalu, sistem informasi manajemen telah berkembang dengan pesat dan mampu menawarkan bantuan kepada perusahaan untuk bisa bergerak lebih efektif. Ditambah dengan masifnya perkembangan teknologi dan meluasnya penggunaan komputer di hampir seluruh kegiatan masyarakat masa kini membuat sistem ini dapat diterima oleh setiap perusahaan.

Menawarkan program yang mampu beroperasi dengan sendirinya, pekerjaan manajerial perusahaan akan sangat dibantu oleh beragam jenis sistem informasi manajemen di atas. Mulai dari informasi akuntansi, marketing, akademik, serta teknik dapat diolah oleh sistem ini dan dijadikan laporan data yang dibutuhkan perusahaan dalam meningkatkan kinerja. 

Untuk itu, karena memiliki manfaat yang amat berguna, sudah sepatutnya perusahaan modern masa kini mengaplikasikan sistem informasi manajemen demi meningkatkan kinerjanya.