Mengenal IHPB, Indeks Harga Perdagangan Besar yang Gambarkan Perubahan Harga Tingkat Produsen
Dalam kamus bisnis, terdapat banyak sekali istilah yang penting untuk dipahami oleh para pelaku yang ada dalam sebuah industri. Beberapa di antaranya bahkan memiliki arti yang berkaitan erat dengan situasi bisnis secara umum, sehingga pengertiannya tidak boleh sampai dilewatkan oleh para pelaku bisnis.
Contohnya adalah indeks harga yang menjadi istilah umum yang berguna untuk menjelaskan terkait perubahan harga. Indeks harga sendiri memiliki beragam jenis dengan informasi dan kegunaan yang berbeda. Salah satu yang perlu dijadikan perhatian adalah IHPB atau Indeks Harga Perdagangan Besar.
Lalu, apa yang sebenarnya dimaksud dengan IHPB ini dalam dunia bisnis dan fungsinya untuk diketahui oleh para pelaku bisnis? Juga, seperti apa rumus hitung dari indeks harga ini, termasuk sektor yang termasuk pada kategori komoditas IHPB dan informasi terkait indeks harganya beberapa tahun ke belakang?
Nah, untuk mengetahui penjelasan tentang apa itu IHPB, simak rangkumannya berikut ini.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Saham, Jenis, dan Informasi Jam Bursa Saham dalam Dunia Investasi
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Pengertian IHPB atau Indeks Harga Perdagangan Besar
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, indeks harga adalah salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan dalam dunia bisnis. Sebagai jenis indeks harga, IHPB atau indeks harga perdagangan besar juga menjadi salah satu yang tak boleh sampai dilewatkan pada radar para pelaku bisnis.
Pada dasarnya, IHPB adalah nilai atau harga transaksi, di mana terjadi atau dilakukan antara penjual besar pertama dengan pihak pembeli besar berikutnya. Jenis transaksi yang termasuk pada perhitungan indeks harga ini adalah transaksi dengan jumlah besar di pasar pertama terhadap sebuah komoditas tertentu.
Pengertian lainnya dari IHPB adalah sebuah gambaran terkait perkembangan harga di tingkat pedagang besar alias grosir yang ditransaksikan atau diperdagangkan pada sebuah negara maupun daerah. Umumnya, perhitungan IHPB digunakan oleh deflator PDB maupun perusahaan konstruksi serta bangunan yang memiliki proyek pemerintah.
Bagi yang belum tahu, yang dimaksud dengan indeks harga secara umum adalah sebuah indeks yang memproyeksikan atau menggambarkan perubahan dari harga pada tingkat produsen, grosir, pedagang besar, maupun konsumen. Nah, untuk IHPB atau indeks harga perdagangan besar mengacu pada nilai indeks yang menunjukkan besaran perubahan nilai di tingkat harga grosir atau perdagangan besar pada beragam jenis komoditas yang diperjualbelikan pada sebuah negara atau daerah.
Sehingga, berdasarkan penjelasan tersebut, bisa dipahami jika nilai IHPB pada tiap daerah atau negara pasti mempunyai nilai yang berbeda dan bervariasi. Penyebabnya tidak lain karena komoditas dari IHPB mempunyai cakupan pasar berbeda, sebagai contoh pasar ekspor, pasar domestik, dan juga pasar impor.
Sektor yang Termasuk Komoditas IHPB
Pada IHPB, terdapat sejumlah komoditas tertentu saja yang bisa digolongkan atau dimasukkan ke dalam kategorinya. Paling tidak, jumlah komoditas yang datanya bisa dimasukkan pada jenis indeks harga ini adalah sebanyak 314 tipe komoditas. Seluruh jenis komoditas tersebut bisa dikelompokkan ke sejumlah sektor serta kelompok barang, antara lain:
- Sektor industri
- Sektor pertambangan & penggalian
- Sektor pertanian
- Kelompok produk ekspor
- Kelompok produk impor
Di samping itu, indeks harga jenis ini juga umumnya dijadikan sebagai 3 jenis pengelompokan. Ketiga macam pengelompokan tersebut, antara lain:
- Berdasarkan dari komponen penawaran atau penyediaan produk, maupun menurut kelompok atau sektor barang.
- Berdasarkan dari aspek penggunaan barang.
- Berdasarkan dari kelompok produk ketika melalui proses produksi.
Rumus Hitung IHPB
Menghitung IHPB
Untuk bisa menghitung indeks harga perdagangan besar, terdapat rumus khusus yang perlu kamu ketahui. Berikut adalah rumus perhitungan IHPB.
In = ((Pn /P(n-1) x Pn -1Q0) / (P0Q0) x 100
Sebagai catatan, berikut adalah keterangan dari rumus perhitungan IHPB tersebut.
- In adalah indeks bulan ke-n atau bulan penelitian dilakukan
- Pn adalah harga bulan ke-n atau bulan penelitian dilakukan
- P(n-1) adalah harga bulan ke-(n-1) atau bulan sebelumnya
- Pn -1Q0 adalah nilai timbangan bulan ke-(n – 1) atau bulan sebelumnya
- P0Q0 adalah nilai timbangan tahun dasar
Fungsi dan Cara Interpretasi Perhitungan IHPB
Hal lain yang tak kalah pentingnya untuk dipahami seputar IHPB adalah mengenai fungsi dan juga cara menginterpretasi hasil perhitungannya. Untuk fungsi atau kegunaan dari indeks harga ini sendiri adalah sebagai berikut.
- Bisa digunakan menjadi deflator PDB guna perkembangan dari kondisi perekonomian.
- Perusahaan konstruksi serta bangunan yang memperoleh tender proyek pemerintah guna melakukan proses pembangunan dengan jangka waktu di atas 1 tahun bisa menggunakan informasi dan data IHPB konstruksi serta bangunan sebagai cara untuk melakukan eskalasi harga atau biaya.
Sementara itu, cara menginterpretasi nilai dari perhitungan IHPB adalah sebagai berikut.
-
Lebih dari 100
Jika nilai IHPB melebihi 100, artinya kondisi harga dari perdagangan besar maupun grosir komoditas yang diperdagangkan di bulan serta tahun berjalan pada umumnya lebih tinggi dibanding tahun dasar.
-
Sama dengan 100
Jika nilainya sama dengan atau setara 100, artinya kondisi nilai perdagangan besar atau harga grosir komoditas yang ditransaksikan atau diperdagangkan di bulan serta tahun berjalan pada dasarnya sesuai dengan yang ada di tahun dasar.
-
Kurang dari 100
Terakhir, jika nilai IHPB tidak mencapai atau kurang dari 100, hal tersebut mengindikasikan jika nilai perdagangan besar atau nilai grosir komoditas yang ditransaksikan di bulan serta tahun berjalan pada dasarnya lebih kecil dibanding tahun dasar.
Indeks Harga Perdagangan Besar Juni 2022
Agar mampu memahami gambarannya lebih jelas, kamu bisa melihat data terkait indeks harga perdagangan besar atau IHPB yang diambil dari BPS atau Badan Pusat Statistik pada 1 Juli 2022. Pada periode waktu tersebut, IHPB Umum Nasional sejumlah 111,43, di mana nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,67 persen dari tingkat IHPB pada bulan Mei 2022 sejumlah 110,69.
Mengacu dari catatan BPS, kenaikan tertinggi dari indeks harga ini terjadi di sektor pertanian sejumlah 1,96 persen, sektor pertambangan & penggalian meningkat sejumlah 1,27 persen, serta sektor industri meningkat sejumlah 0,37 persen dibandingkan dengan nilai di bulan sebelumnya.
Pertanian menjadi sektor yang menjadi penyumbang dominan atas perubahan IHPB, yakni sejumlah 0,36 persen. Sementara sektor pertambangan & penggalian menyumbang sejumlah 0,01 persen, serta sektor industri menyumbang andil sejumlah 0,30 persen.
Sejumlah komoditas yang harganya meningkat di bulan Juni 2022 mencakup cabai rawit, cabai merah, telur ayam ras, tepung terigu, semen, dan bawang merah. Sedangkan IHPB bahan bangunan atau konstruksi meningkat sejumlah 0,58 persen dibanding bulan sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan harga dari komoditas aspal, solar, semen, batu split, dan cat serta sejenisnya.
Baca Juga: Ketahui Jam Bursa Saham dan Kapan Membeli dan Menjual Saham yang Tepat
Indeks Harga Perdagangan Besar Januari 2023
Sementara itu, BPS juga mencatat IHPB Indonesia di bulan Januari 2023 yang meningkat sebanyak 114,53 poin, atau setara 0,57 persen dibanding bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di bulan yang sama, IHPB Januari 2023 meningkat sebesar 5,59 persen, di mana sebelumnya tercatat sejumlah 108,47 pada Januari 2022.
Sejumlah komoditas yang mendongkrak peningkatan IHPB secara year on year, mencakup bawang merah, tembakau, pasir, cabai merah, solar, serta rokok kretek. Jika dibandingkan secara bulanan atau month to month, komoditas yang meningkatkan IPHB antara lain cabai rawit, cabai merah, beras, serta rokok kretek.
Terkait sektor industri yang paling besar mengalami peningkatan di IHPB tahunan adalah pada sektor pertambangan & penggalian sejumlah 12,22 persen. Tapi, terpantau kontribusinya sejumlah 0,1 persen secara tahunan dibanding IHPB nasional.
IHPB pada sektor pertanian meningkat dengan persentase paling tinggi secara bulanan di Januari 2023, yaitu sebesar 1,54 persen. Sektor ini juga memberi kontribusi sejumlah 0,27 persen atas kenaikan IHPB di bulan sebelumnya.
Ketahui Informasi Perubahan Harga dengan Mempelajari Indeks Harga Perdagangan Besar
Pada dasarnya, IHPB adalah jenis indeks harga yang menggambarkan besaran perubahan harga di tingkat harga grosir atau perdagangan besar dari komoditas yang diperdagangkan pada sebuah daerah atau negara. Karenanya, informasi dari IHPB ini penting untuk diketahui guna memahami data terkait perubahan harga dari jenis komoditas tertentu dibanding dengan data di periode sebelumnya.
Baca Juga: Harga Saham IHSG Hari Ini (IDX Composite)