Menraktir Juga Punya Aturan agar Dompet Tak Boncos, Ini Caranya
Ulang tahun, gaji pertama, baru jadian, dapat bonus, naik jabatan, lulus kuliah sampai resign kerja pun, tak pernah dilewatkan dengan acara makan-makan. Maksudnya di sini adalah mentraktir.
Traktir sepertinya sudah menjadi tradisi. Kurang afdol rasanya kalau tidak merayakan momen tertentu dengan traktiran. Baik itu menraktir maupun ditraktir.
Yang ditraktir sih senang-senang saja. Tetapi buat yang menraktir, kalau kebablasan dan jadi rutinitas, keuangan bisa boncos. Sesekali menraktir boleh kok.
Yang tidak boleh itu kalau keseringan. Menraktir malah jadi ajang pamer, gengsi, atau menunjukkan kamu berkuasa. Itu yang dilarang. Bukannya berbagi sebagai ungkapan rasa syukur, tapi justru menghabiskan uang untuk foya-foya.
Tentu saja perbuatan tersebut tidak bijak. Menraktir bukan sebuah keharusan. Jadi, berikut cara yang tepat untuk menraktir sehingga keuanganmu aman terkendali.
1. Tahu kapan waktu yang pas
Kalau mau menraktir orangtua, keluarga, atau teman harus tahu dulu kapan waktu yang tepat. Jangan setiap hari dan setiap saat. Contohnya saat kamu mendapat gaji pertama, ulang tahun, dapat uang bonus, naik jabatan.
Momen-momen tersebut boleh kamu rayakan dengan mentraktir orang-orang terdekatmu. Tentunya sebagai ucapan rasa syukur dan terima kasih. Berbagi kebahagiaan bersama.
Jadi, frekuensinya tidak sering. Hanya waktu-waktu tertentu saja. Tidak boros karena selalu menggelar pesta kecil-kecilan.
2. Tentukan anggarannya
Jika kamu sudah punya niat menraktir orang-orang terdekat, jangan lupa tentukan anggarannya. Misalnya ingin merayakan hari ulang tahun. Gajimu Rp 5 juta per bulan. Karena ini momen setahun sekali, kamu dapat menyisihkan uang 20 persen. Berarti sebesar Rp 1 juta.
Bagi untuk beberapa orang. Misalnya untuk orangtua Rp 300 ribu, teman kantor Rp 500 ribu, dan sisanya Rp 200 ribu untuk sahabat. Atau pembagian yang dapat kamu sesuaikan dengan jumlah orang dan bentuk traktirannya.
Bila ingin merayakan dengan pesta agak besar, kamu dapat merencanakan anggarannya sejak jauh-jauh hari. Sisihkan 10 persen dari gajimu sebulan. Maka jika diakumulasikan setahun, kamu punya dana yang cukup besar untuk menraktir di acara ulang tahunmu.
3. Tentukan siapa saja yang akan ditraktir
Kalau bujetnya tidak banyak, batasi siapa saja yang bakal kamu traktir. Utamakan orangtua, teman kantor atau kuliah, atau sahabat terdekat saja. Tidak perlu semuanya kamu traktir karena merasa tidak enakan.
Kecuali kamu punya anggaran besar untuk ini. Misalnya gajimu Rp 20 juta, dapat bonus tahunan satu kali gaji. Lalu dipakai Rp 10 juta untuk menraktir, barulah kamu bisa mentraktir lebih banyak orang.
4. Pilih mau traktir apa
Traktiran tak perlu mewah. Kamu dapat mengajak makan ke tempat yang murah meriah, memanfaatkan promo atau diskon, atau membelikan makanan untuk sharing dengan teman lainnya. Pastinya sesuaikan dengan bujet.
Misalnya membelikan pizza 4 dus, kemudian diletakkan di pantry, sehingga teman-teman kantormu dapat mengambilnya. Atau ajak keluarga makan di restoran cepat saji atau restoran yang sedang ada promo diskon kartu kredit.
5. Ada sisa traktiran, masukkan ke dana darurat
Terkadang rencana tidak sesuai realita. Rencananya mau traktir sekian orang di restoran A, ternyata karena ada sesuatu hal, berubah haluan. Kemudian ada sisa dari bujet traktiran.
Sisa tersebut jangan dihabiskan. Masukkan sisa uang traktiran ke pos dana darurat. Lumayan kan mengisi tabungan dana daruratmu.
Jadi kalau suatu saat ada keperluan mendesak, kamu punya cukup dana darurat membiayai kebutuhan tersebut. Seperti saat pandemi dan resesi sekarang ini, di mana gaji dipangkas, sementara biaya hidup terus berjalan.
Baca Juga: 6 Cara Cerdas Menikmati Makan Hemat di Restoran