7 Metode Penilaian Investasi, Investor Wajib Tahu!
Untuk menilai layak tidaknya suatu investasi, dibutuhkan metode khusus yang bisa memberikan penilaian secara konkret. Sebagai investor, kamu perlu dan wajib tahu apa saja metode yang digunakan dalam penilaian investasi. Supaya, bisa lebih mudah dalam membuat perkiraan hasil keuntungan dari investasi tersebut.
Metode penilaian ini sendiri memiliki tujuan umum yang cukup simpel, yakni untuk mengetahui bagaimana potensi kelayakan dari suatu investasi. Dimana, nantinya bisa digunakan untuk menentukan pilihan untuk lanjut menanamkan modalnya atau memilih produk lain yang dianggap lebih menguntungkan.
Setiap metode dapat digunakan dengan tetap memperhatikan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Adapun metode penilaian yang bisa digunakan adalah sebagai berikut ulasan singkatnya.
Baca Juga: Waspada! Jangan Sampai Broker Forex Lakukan Ini
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Metode Penilaian Investasi dan Tujuannya
Metode Penilaian Investasi
1. Menilai Tingkat Kelayakan dari Suatu Investasi
Tak bisa dipungkiri jika investasi adalah sesuatu yang cukup berisiko. Namun, dengan mengetahui nilai tingkat kelayakannya, maka investor akan lebih berhati-hati saat memilih untuk berinvestasi atau menanamkan modalnya.
Investasi yang memiliki tingkat kelayakan tinggi hadir dari bisnis yang mendapatkan laba bersih yang stabil secara rutin. Biasanya, hampir tidak ada investor yang bersedia menanamkan modalnya di bisnis yang selalu merugi, karena risikonya terlalu tinggi.
2. Mendukung Kemajuan Bisnis atau Usaha
Metode penilaian yang digunakan untuk menilai suatu investasi juga bertujuan untuk mendukung kemajuan bisnis atau usaha.
Perlu diketahui bahwa sebagian besar bisnis yang ada saat ini bisa berkembang bukan hanya dari tingkat keberhasilan penjualan saja tetapi juga karena adanya dukungan dana yang diinvestasikan oleh para investor.
Faktor-faktor dalam Penilaian Investasi
Penilaian investasi tentu tidak dilakukan secara asal. Biasanya, ada beberapa faktor yang memengaruhi penilaian pada investasi.
1. Arus Kas yang Lancar
Faktor yang menjadi penilaian pertama biasanya dilihat dari arus kas pada bisnis yang akan diinvestasikan. Dikatakan sebuah bisnis layak dan baik, ketika arus kasnya lancar.
Di mana, tidak pernah terjadi kekurangan uang kas untuk membayarkan sejumlah kewajiban bisnis dalam jangka pendek. Secara umum, bisnis dengan arus kas yang lancar menandakan jika kondisi keuangannya juga relatif bagus.
2. Beban Biaya dalam Investasi
Faktor penting lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam berinvestasi adalah biaya yang harus ditanggung oleh investor. Beberapa biaya investasi tersebut di dalamnya termasuk biaya administrasi maupun biaya operasional lainnya di samping modal.
Biaya-biaya tersebut akan sangat memengaruhi imbal hasil investasi di masa mendatang. Ketika biaya investasinya lebih besar, maka keuntungan yang diperoleh tidak akan sebesar ekspektasinya. Berbeda dengan modal, biaya investasi yang dibayarkan tidak akan mendapatkan imbal hasil.
3. Tujuan dalam Investasi
Tujuan yang ingin dicapai dalam berinvestasi juga jadi faktor lainnya yang dapat memengaruhi tingkat kesuksesan investasi. Setiap investor tentunya memiliki tujuan finansial yang berbeda-beda. Nah, menetapkan tujuan investasi dengan jelas, akan memudahkan dalam menentukan pilihan produk investasi yang tepat dan sesuai. Sehingga, tujuan finansial bisa lebih mudah tercapai.
4. Jangka Waktu Investasi
Jangka waktu juga bisa jadi faktor penting yang perlu diperhatikan sebelum memulai kegiatan investasi. Pasalnya, jangka waktu tersebut cukup memengaruhi hasil investasi.
Investasi pada bisnis yang baik, tentunya harus sesuai dengan jangka waktu pengembalian yang dijanjikan. Misalnya, ketika investasi yang dipilih dalam jangka waktu tiga tahun, maka selama jangka waktu tersebut seharusnya bisnis dapat memberikan keuntungan yang sesuai.
5. Komitmen dari Pemilik Bisnis
Faktor yang tak kalah penting untuk dipertimbangkan saat berinvestasi adalah bagaimana komitmen dari pemilik bisnis tersebut terkait penggunaan dana investasi. Pastikan pemilik bisnis berkomitmen untuk menggunakan dana investasi dari investor dengan baik.
Hal tersebut dapat diketahui dari rencana anggaran penggunaan dana investasi yang dibuat oleh pemilik bisnis. Biasanya pemilik bisnis akan menyiapkannya untuk menarik investor agar menanamkan modalnya.
6. Risiko Investasi
Sebelum mulai memutuskan untuk berinvestasi di sebuah bisnis, pastikan untuk benar-benar mempelajari risiko yang mungkin akan diterima. Sebagai investor, kamu pun perlu mempertanyakan langkah apa saja yang akan para pelaku bisnis lakukan untuk mengatasinya.
Misalnya saja, perusahaan atau pelaku bisnis telah menyiapkan asuransi sebagai langkah antisipasi ketika bisnis yang dijalankan tiba-tiba mengalami kerugian.
Metode Penilaian yang Digunakan dalam Investasi
Metode Penilaian yang Digunakan dalam Investasi
Dalam bukunya bertajuk "Studi Kelayakan Bisnis Tinjauan Teoritis dan Praktik", Abdul Haris menyebut jika terdapat tujuh metode yang bisa digunakan dalam penilaian investasi. Berikut diantaranya:
Jenis Metode Penilaian | Keterangan |
---|---|
Net Present Value |
Metode selanjutnya yang cukup umum digunakan para investor adalah Net Present Value atau NPV. Dimana, NPV merupakan rasio antara nilai dari kas masuk saat ini dan nilai dari kas keluar dalam periode tertentu. Nilai yang diperoleh dari metode penilaian NPV ini bisa digunakan dalam memperhitungkan nilai uang hingga membandingkan beberapa alternatif investasi sejenis. Ketika nilai NPV yang diperoleh positif, artinya potensi keuntungannya cukup besar sehingga investasi bisa tetap dilakukan. Metode penilaian ini dianggap paling baik, karena investor bisa memperhitungkan nilai dari arus investasi di masa mendatang saat ini. |
Payback Periode |
Metode yang pertama adalah payback periode, yakni metode penilaian yang dilakukan dengan mengkalkulasi dari berapa lama modal investor bisa kembali. Semakin singkat jangka waktu pengembalian modalnya, semakin bagus investasi tersebut. Metode penilaian ini bukan tanpa kelemahan. Salah satunya adalah tidak melakukan perhitungan nilai aliran kas dan waktu uang setelah periode payback tersebut terpenuhi. |
Average Rate of Return |
Metode ini disebut juga dengan financial statement. Dimana metode ini digunakan untuk mengukur besar kecilnya laba bersih per tahun rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Hal ini digunakan untuk memberi gambaran terkait potensi imbal hasil yang akan diterima dari investasi selama periode tertentu. Nilai dari Average of Return atau ARR diperoleh dari persentase laba rata-rata setelah dikurangi pajak dibagi investasi rata-rata. Karena menggunakan hasil dari data-data yang memang sudah ada, jadi tidak perlu lagi melakukan perhitungan apapun. Kelebihan metode ini yakni lebih sederhana dan mudah dimengerti. |
Internal Rate of Return |
Selanjutnya metode penilaian ini disebut juga dengan IRR. Dimana, metode ini dapat digunakan untuk memperhitungkan profitabilitas suatu investasi yang tengah dijalankan. Metode penilaian IRR dilakukan dengan melakukan penghitungan tingkat bunga dari suatu investasi yang menyamakan NPV dari cash flow sekarang dengan NPV dari cash flow masa mendatang. Ketika nilai IRR yang dihasilkan tinggi, maka investasi tersebut dikatakan menguntungkan. Sebaliknya, jika nilai IRR yang dihasilkan nilainya kecil, maka investasi tersebut tak layak dan dianggap merugikan. |
Return of Investment |
Metode penilaian ini disebut juga dengan laba investasi. Keuntungan yang diperoleh dihitung dari pembagian hasil pendapatan dari nominal modal yang telah ditanamkan. Rasio penghitungan ROI ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas efisiensi dari suatu kegiatan investasi. Yakni dengan mengukur langsung jumlah nominal pengembalian yang diperoleh dari total semua biaya investasi. |
Discounted Payback Periode |
Metode penilaian ini dilakukan dengan cara menambahkan nilai arus kas masuk setiap tahun hingga tercapai nominal yang sama dari nilai investasi awal. Salah satu kelebihan metode ini adalah bisa mempertimbangkan risiko yang mungkin muncul dari arus kas yang masuk nantinya di masa depan. Yang selanjutnya kemudian dipergunakan untuk mengembalikan dana modal investasi. |
Index Profitability | Index Profitability atau disingkat PI merupakan metode penilaian dengan membandingkan antara nilai kas masa di mendatang dan nilai pengeluaran pada investasi di masa sekarang. Bisa dikatakan, PI adalah rasio antara present value dari kas masuk dan present values kas keluar. |
Baca Juga: Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Arti dan Cara Menghitungnya
Pahami Metodenya, Agar Penilaian Investasi Lebih Tepat
Diperlukan pemahaman yang cukup untuk benar-benar bisa memperhitungkan nilai dari suatu investasi, apakah akan memberikan keuntungan atau justru mendatangkan kerugian. Sehingga penting untuk tahu metode apa yang sesuai. Terlebih, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.
Dengan metode penilaian yang tepat untuk investasi, ini akan memudahkan calon investor dalam menilai produk investasi yang akan dipilih. Sehingga, bisa lebih tepat dalam menentukan pilihan instrumen investasi sesuai dengan tujuan finansial yang ingin diraih.
Baca Juga: Perbedaan Investasi Permanen dan Non-permanen