Penghasilan Berkurang, Keuangan Goyang? Atasi dengan Cara Ini
Pandemi memang membawa banyak dampak dalam kehidupan, terutama masalah keuangan. Gaji dipotong, omzet bisnis turun, atau kondisi lainnya yang berkaitan dengan penghasilan turun.
Tentunya masalah ini semakin pelik bila kamu sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan. Kebutuhan sehari-hari tetap harus terpenuhi.
Jangan biarkan problem keuangan kamu semakin memburuk. Segera lakukan pembenahan agar keuangan kembali stabil, sebab pandemi belum usai.
Berikut langkah cerdas yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah keuangan rumah tangga di masa pandemi:
Baca Juga: Investasi untuk Pemula Gaji Rp 5 Juta Sebulan
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Penghasilan Berkurang
1. Susun anggaran baru
Apapun bentuk anggaran keuangan yang selama ini kamu jalankan, akan berubah karena penghasilan turun. Di sisi lain, muncul berbagai pengeluaran baru di masa pandemi, seperti biaya membeli masker, vitamin, dan lainnya.
Tenang, tidak perlu panik. Atasi dengan langkah pertama yakni menyusun anggaran keuangan baru yang disesuaikan dengan penghasilan saat ini.
Tentunya dengan mengutamakan kebutuhan penting, seperti kebutuhan sehari-hari, tabungan, dana darurat, dan asuransi.
2. Perketat pengeluaran
Pengeluaran perlu diseleksi ketat. Menunda keinginan yang sifatnya tidak penting, karena kamu sedang dilanda paceklik, jadi tinggalkan gaya hidup mewah atau gengsi.
Hapus belanja pakaian baru, membeli perangkat elektronik terbaru, atau belanja barang konsumtif lainnya dari daftar keuangan. Prioritaskan pembayaran tagihan bulanan maupun cicilan utang agar utang tidak menggulung menjadi besar.
Baca Juga: 3 Tips Menjaga Kesehatan Keuangan di Masa Pandemi
3. Alokasikan uang penghematan ke tabungan
Jika kamu sudah melakukan penghematan, pasti ada hasilnya. Uang penghematan tersebut jangan langsung buru-buru dibelanjakan.
Ingat, tak seorang pun tahu kapan pandemi akan hilang. Kapan ekonomi akan pulih seperti sedia kala, kapan perusahaan kamu akan menormalkan lagi gajimu. Tidak ada yang tahu.
Bisa saja kondisinya malah semakin buruk dan kamu kena PHK. Skenario terburuk harus selalu ada. Oleh karena itu, sebaiknya uang penghematan kamu simpan ke tabungan.
Mengatur keuangan
4. Cari penghasilan tambahan
Dalam keuangan yang serba terbatas, bukan hanya berhemat saja yang mesti kamu lakukan. Tetapi juga meningkatkan penghasilan.
Selain pekerjaan utama, kamu perlu mencari kerja sampingan. Apa saja pekerjaan yang bisa kamu lakukan, yang penting halal.
Misalnya jadi driver ojek online, jualan online, dagang cilok keliling, kerja bangunan, atau menjual skill dengan bekerja sebagai freelancer.
Penghasilan tambahan dari kerja sampingan akan sangat membantu keuangan. Contohnya untuk bayar cicilan atau melunasi utang, maupun kebutuhan utama lainnya.
Kamu dapat bekerja sampingan setelah pulang kantor atau di hari libur. Dengan begitu, pekerjaan utama tidak akan terganggu.
5. Pertahankan dana darurat
Penghasilan kamu hanya berkurang, belum hilang sama sekali, jadi sebisa mungkin tidak menarik dana darurat. Kalau perlu ditambah dari penghasilan tambahan atau penghematan.
Manfaat dana darurat untuk membiayai hal-hal yang sifatnya mendesak, atau darurat, seperti sakit, kecelakaan, saat kamu ditimpa masalah keuangan yang berat.
Oleh karena itu, pastikan dana daruratmu sudah mencapai batas ideal. Untuk lajang, idealnya dana darurat 3-6 bulan dari pengeluaran rutin. Sedangkan 6-12 bulan pengeluaran untuk yang sudah berkeluarga (memiliki lebih dari 2 anak).
Baca Juga: 6 Langkah Sukses Menjadi Agen Sembako
6. Menagih utang ke teman atau keluarga
Kalau ada beberapa orang yang pernah meminjam uang padamu, tak ada salahnya menagih piutang tersebut. Itu hak kamu, jadi jangan merasa tidak enakan.
Menagih piutang dapat dilakukan dengan cara baik. Namun kamu harus berlapang dada bila ternyata orang yang kamu tagih, menolak membayar utangnya.
Begitulah risiko meminjamkan uang pada orang lain. Kamu harus siap untuk kehilangan. Karena banyak peminjam saat ini yang lebih galak daripada pemberi pinjaman ketika ditagih.
7. Menjual atau menggadai barang
Ini adalah cara paling akhir yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah keuangan bila sudah menemui jalan buntu. Daripada utang, lebih baik kamu menjual atau gadai barang berhargamu untuk keluar dari masalah ini.
Ini adalah cara yang paling aman dan bertanggung jawab. Mending kamu rugi kehilangan barang, daripada harus berurusan dengan pihak lain karena pinjam uang. Sebab bila utang sudah jatuh tempo, pasti kamu akan ditagih.
Atasi dengan Cara yang Tepat
Saat kamu mengalami penurunan penghasilan di masa pandemi, pastikan tidak mengabaikan kondisi keuangan. Lakukan berbagai hal yang memungkinkan kamu memperbaiki kondisi keuangan, sehingga dapat diatasi. Hal ini akan membantu keuangan kembali stabil.
Baca Juga: 7 Gaya Hidup yang Bikin Kamu Kaya atau Miskin Selamanya