Generasi Sandwich Mau Siapkan Pernikahan? Berikut Tips Menabung untuk Penuhi Anggarannya
Pernah mendengar istilah generasi sandwich? Istilah ini digunakan untuk menyebut generasi muda yang terjebak secara finansial dari atas dan bawah.
Generasi sandwich (sandwich generation) adalah kawula muda yang terhimpit dari segi keuangan. Ya, selain harus mandiri finansial, generasi sandwich juga harus menafkahi kedua orang tua dan menjadi tulang punggung keluarga.
Seolah tuntutan itu belum cukup, generasi sandwich juga tentunya akan menikah. Dan tak hanya mengumpulkan dana pernikahan, generasi sandwich juga harus memenuhi kebutuhan finansial keturunan serta keluarga barunya kelak.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Generasi Sandwich dan Tips Cerdas Menyiasatinya
Bingung cari tabungan terbaik? Cermati solusinya!
Solusi Jitu Mengelola Keuangan bagi Generasi Sandwich
Ilustrasi Generasi Sandwich
Bagi sandwich generation, isu keuangan kerap menjadi situasi problematis sehari-hari. Lantas pertanyaannya, bagaimana caranya agar bisa segera sukses dan mapan secara finansial?
Harus diakui bahwa beban yang dipikul generasi sandwich lebih berat. Namun bukan berarti sukses finansial itu mustahil.
Jika kamu adalah salah satunya, ada banyak jalan menuju Roma. Percayalah bahwa bila sudah diamanahkan lebih, maka akan ada solusi lebih juga untuk situasimu. Jalan keluar itu sudah ada, dan kamu hanya perlu memutar otak atau melihat dari persepsi lain untuk menemukannya.
Berikut solusi jitu untuk mengelola keuangan agar semua kebutuhan bisa terpenuhi.
-
Mencari Tambahan Income
Berapa sumber pendapatanmu? Jika hanya satu, maka mulailah mencari tambahan penghasilan. Pintar-pintarlah membagi waktu dan maksimalkan seluruh potensimu untuk menghasilkan uang ekstra.
-
Hitung Kebutuhan Semua Pihak yang Ditanggung, Termasuk Dirimu Sendiri
Berapa total biaya hidup yang dibutuhkan untuk dirimu sendiri serta semua pihak yang kamu tanggung? Hitung dengan saksama.
Analisis perhitungan biaya pernikahan, hingga gambaran besarnya biaya hidup untuk keluarga baru dan keturunanmu kelak. Karena jumlah tersebutlah yang perlu dipersiapkan di masa yang akan datang. Perhitungkan juga dari sumber keuangan yang mana saja kelak kamu dapat mencukupinya.
-
Hidup Hemat dan Atur Keuangan dengan Cermat
Skill mencari nafkah yang hebat saja tidak cukup. Perkaya lagi dirimu dengan keterampilan mengelola uang dan gaya hidup hemat. Bila memungkinkan, ajak dan bekali juga seluruh anggota keluargamu untuk berdaya, berkarya, dan memaksimalkan potensi mereka sehingga dapat menghasilkan uang.
-
Kembangkan Sudut Pandang Positif
Mindset yang tepat bisa membawakanmu jalan keluar untuk menghadapi masalah yang ada. Better insight, better result. Semakin luas wawasan seseorang, semakin baik juga hasil-hasil di dalam kehidupannya.
Selalu ada ruang untuk bertumbuh. Selalu ada ruang untuk perbaikan. Dengan mengembangkan growth mindset dan berpikiran terbuka, generasi sandwich akan lebih mudah untuk menemukan peluang usaha dengan prospek cerah, hingga menambah keahlian dan keterampilan baru yang berpotensi mendatangkan cuan.
-
Tanamkan Mindset Membantu Orang Tua dan Keluarga Adalah Ibadah Terbaik
Ingatlah bahwa membantu orang tua dan keluarga itu adalah amal ibadah terbaik serta perbuatan yang mulia di dunia. Misal, alih-alih mentraktir teman dan foya-foya menghamburkan uang, kamu memilih untuk menafkahi orang tua dan membantu dana pendidikan adik-adik.
Yakinlah bahwa selama seseorang berusaha sekuat tenaga, maka Sang Penyedia dan Pemelihara Kehidupan ini pasti akan memberikan rezeki dan jalan.
Baca Juga: Pentingnya Dana Darurat untuk Generasi Sandwich dan Cara Cerdas Menyiapkannya
Bagi Generasi Sandwich yang Berencana Menikah, Berkomunikasilah
-
Bicarakan Situasi Problematis Ini dengan Jujur kepada Pasanganmu
Bisakah pasanganmu menerimanya? Apakah dirinya siap mendampingi dan bersedia menerima segala konsekuensinya terkait tanggungan dan statusmu sebagai tulang punggung keluarga? Karena belum tentu semua orang dapat menerima situasimu.
Jika pasanganmu bisa maklum dan menerima, belum tentu juga orang tuanya tak keberatan. Tak semua orang mau mengerti dan bersedia memahami. Untuk itu, bicarakan situasimu dan rencanakan dengan jelas langkah apa saja yang ke depannya perlu kalian lakukan.
-
Diskusikan juga Hal Ini kepada Kedua Orang Tuamu dan Anggota Keluarga yang Masih Menjadi Tanggunganmu
Tanpa mengurangi rasa hormat dan bakti kepada orang tua serta rasa kasih terhadap keluarga, adakah solusi lain yang lebih baik untuk semua pihak yang terlibat? Mau sampai kapan situasi ini akan berlangsung?
Perjelaslah keadaannya dan kompromikan semuanya agar kalian mencapai win-win solution yang menyenangkan semua pihak. Misal, kamu sanggup membantu membiayai dana pendidikan adik-adikmu hingga mereka lulus sekolah dan mendapat kerja. Setelahnya, kamu dan pasangan akan berfokus untuk menabung bagi keturunan kalian kelak, dsb.
-
Jika Pasanganmu Tak Keberatan dan Bersedia Membantu, Negosiasikan Cara Mengatur Keuangan setelah Berumah Tangga
Banyak rumah tangga yang hancur akibat tekanan ekonomi dan/atau perkara uang. Jadi sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, yuk susun dulu rencana finansial masa depan kalian dengan sejelas mungkin.
Apakah kalian akan sama-sama mencari nafkah atau hanya suami saja yang bekerja? Cukupkah penghasilannya untuk menanggung seluruh kebutuhan anggota keluarga besar kalian?
Apakah penghasilan akan disimpan oleh masing-masing? Musyawarahkan dengan sebaik mungkin dan sepakati jalan tengah yang terbaik untuk masa depan kalian.
Tips Menabung Dana Pernikahan bagi Generasi Sandwich
Tips Menabung Dana Pernikahan bagi Generasi Sandwich
Jadi, sebagai summary, generasi sandwich tak hanya harus memenuhi kebutuhannya sendiri. Generasi sandwich juga wajib membantu keuangan orang tua dan keluarga, serta kelak mencukupi nafkah keluarga baru dan keturunannya.
Jika belum menikah, sandwich generation yang masih lajang pun perlu menyisihkan tabungan untuk membiayai pernikahannya. Dengan kata lain, sandwich generation punya banyak tuntutan dan tanggungan.
Tak hanya mesti pandai-pandai mencari nafkah serta income tambahan saja, sandwich generation pun wajib membekali diri dengan literasi keuangan yang mumpuni, demi pengaturan keuangan dan kesejahteraan masa depan yang lebih baik. Termasuk dalam hal menabung dana untuk melangsungkan pernikahan.
Ikuti sejumlah tips menabung dana pernikahan berikut untuk generasi sandwich dan pasangannya.
-
Tentukan Target, Tenggat Waktu, dan Disiplin Menjalaninya
Tentukan berapa target nominal yang dibutuhkan untuk menikah, lengkap beserta kapan tenggat waktunya. Kemudian menabunglah dengan rutin. Konsisten dan disiplin untuk mengumpulkan biaya pernikahanmu.
-
Minta Dukungan Orang Tua dan Anggota Keluarga secara Transparan
Diskusikan secara transparan kepada pasangan beserta orang tua dari kedua belah pihak keluarga terkait rencana menabung untuk biaya pernikahan ini. Pastikan mereka tahu bahwa kamu sedang menabung untuk mengumpulkan dana pernikahan.
Dengan begitu, semoga mereka semua bisa mendukungmu dan bahkan menghemat pengeluaran dengan lebih cerdas dan bijak. Siapa tahu, mereka pun bisa membantumu mendapat solusi agar tabungan pernikahan dapat lebih cepat terisi.
-
Catat Kebutuhan Utama dan Prioritas
Catat apa saja yang menjadi kebutuhan dan prioritasmu, pasangan, dan keluarga. Perketat pengeluaran agar stabilitas ekonomi keluargamu bisa tetap terjaga. Jangan ragu untuk memangkas pengeluaran yang tidak perlu dari kebutuhan bulananmu.
Fokuskan penghasilanmu untuk memenuhi kebutuhan yang paling penting dan mendesak di saat yang paling genting. Praktikkan aturan ini untuk kebutuhanmu, orang tua, keluarga, persiapan dana pernikahan, hingga anak-anakmu kelak.
-
Siapkan Dana Darurat dan Lakukan Evaluasi
Dana darurat perlu dipersiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Misal, jika tiba-tiba ada anggota keluarga yang jatuh sakit atau terjadi musibah. Semakin banyak jumlah dana darurat yang tersedia, akan semakin baik.
Setelahnya, jangan lupa lakukan evaluasi keuangan. Cermati dengan teliti arus pendapatan dan pengeluaran yang keluar masuk. Apakah ada yang bisa dipangkas agar tidak boros dan diminimalisir? Dengan melakukan evaluasi, niscaya tabungan pun bisa semakin cepat terisi.
-
Mulai Berinvestasi pada Instrumen Rendah Risiko
Menabung dan menyiapkan dana darurat saja tidak cukup. Kamu juga harus mulai melakukan kegiatan investasi. Tidak harus yang ekstrem, kamu bisa memulainya dengan instrumen-instrumen rendah risiko. Seperti, deposito, emas, dan reksa dana.
Keuntungannya pun akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sekadar menyimpan uang di rekening bank.
Investasi halal dan nyaman dengan Reksadana Syariah hanya di Cermati!
Gelar Pernikahan Sederhana dengan Budget Minimalis
Penting disadari bahwa untuk menggelar pernikahan yang sah, hanya dibutuhkan dana yang tidak begitu besar. Yang membuat mahalnya biaya pernikahan hanyalah gengsi sosial atau adat istiadat untuk resepsi/pestanya, dan sebenarnya bukanlah sebuah dosa jika tidak sanggup dipenuhi.
Untuk mewujudkan low-cost intimate wedding, estimasinya bisa memakan biaya sekitar Rp20-50 jutaan. Namun bagaimanapun, pesta hanya sebuah pelengkap. Jadi, kamu bisa mengesampingkan gengsi dan menggelar pernikahan sederhana dengan budget minimalis belasan juta rupiah saja.
Bahkan, kamu pun bisa menunda (atau meniadakan) resepsi pernikahan bila perlu. Tidak perlu memaksakan diri membuat pesta yang mewah. Karena esensi pernikahan tidak terletak pada resepsinya, melainkan pada keabsahan ikrar dan ikatan sakralnya—yakni sudah tercatat resmi sebagai pasutri di mata hukum dan agama.
Pernikahan Generasi Sandwich....
Bagi kamu generasi sandwich, kamu tidak sendiri. Terima kasih sudah menjadi pribadi yang pengasih dan beramanah. Karena hanya pribadi yang besar jiwa dan bertanggung jawablah yang biasanya diamanatkan lebih oleh Sang Pencipta.
Jangan anggap situasimu sebagai sebuah jebakan, karena cara pandang tersebut hanya akan melumpuhkanmu. Sebaliknya, saling mendukunglah dengan pasangan. Jadikan kondisi ini sebagai batu loncatan dan motivasi untuk terus bertumbuh.
Misal, dalam hal mencari uang ekstra. Seseorang bisa jadi tak punya pengetahuan dan kemampuan apapun soal bisnis. Tapi karena ia memelihara growth mindset, ia pun bisa lebih terbuka untuk mempelajari skill yang diperlukan agar bisa berbisnis dan menambah penghasilan.
Alih-alih mengeluh soal beratnya beban kehidupan, tantangan yang mengadang dijadikannya sebagai batu loncatan untuk bertumbuh, mengasah kemampuan, dan menguasai pengoperasian bisnis barunya seoptimal mungkin untuk sukses. Tetap semangat, ya!
Baca Juga: Investasi Ini Paling Pas Buat Generasi Sandwich, Dijamin Anti Stres