Prospek Investasi Reksadana Saham di Semester 2 2021, Kinclong atau Suram?
Mau investasi yang cuannya gede, tetapi masih agak takut terjun sepenuhnya ke saham? Kamu bisa menjajal investasi reksadana saham.
Sebelum melongok prospek investasi reksadana saham di semester 2-2021, sebaiknya pahami dulu apa itu reksadana saham.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Bursa Efek Jakarta (BEJ), Cikal Bakal Terbentuknya Bursa Efek Indonesia
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Pengertian Reksadana Saham
Reksadana saham salah satu instrumen investasi risiko tinggi dibanding jenis reksadana lainnya
Reksadana saham adalah jenis reksadana yang melakukan investasi minimal 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk efek bersifat ekuitas, dalam hal ini saham.
· Investasi reksadana saham pada dasarnya menganut prinsip yang sama dengan investasi saham, yakni high risk, high return. · Risiko investasi reksadana saham lebih rendah ketimbang saham. · Investasi saham perlu kelihaian investor dalam menganalisa pergerakan saham. · Sedangkan risiko reksadana saham lebih bergantung pada Manajer Investasi (MI). · Manajer Investasi yang mengelola dana reksadana saham investor. · Bila manajer investasi yang kamu pilih andal, tentu risiko tersebut dapat dihindari dan kamu akan mencetak keuntungan. · Sebaliknya, jika tidak, justru akan menghasilkan kerugian. · Oleh karenanya, sangat penting untuk memilih manajer investasi terpercaya dengan kredibilitas dengan kinerja positif. |
· Reksadana saham paling pas untuk investor yang tipenya agresif atau berani mengambil risiko. · Risiko yang besar sebanding dengan tingkat pengembaliannya yang tinggi. · Potensi keuntungan reksadana saham bisa mencapai 15-20% per tahun. · Reksadana saham juga cocok untuk mencapai tujuan keuangan dalam jangka panjang dengan waktu lebih dari 5 tahun.
|
Baca Juga: Warga RI Bebas Bayar Pajak di Masa Pandemi, Ini Daftar Insentifnya
Prospek Reksadana Saham di Semester 2-2021
Sebelum investasi reksadana saham, intip dulu prospeknya hingga akhir tahun. Sentimen apa saja yang akan memberi dampak pada kinerja reksadana saham, berikut proyeksinya dari beberapa analis.
-
Berpotensi naik
Reksadana saham menurut Direktur Utama PT Pinnacle Persada Investama, Guntur Putra seperti dikutip dari Bisnis.com, masih ada potensi naik atau upside di semester 2.
Sentimen pendorong kinerja reksadana saham di semester 2-2021:
1. Rencana startup unicorn IPO (Innitial Public Offering)
2. Pergerakan IHSG akan lebih optimal
3. Perkembangan vaksinasi Covid-19 semakin banyak dan luas.
-
IHSG melesat, kinerja membaik
Investment Specialist Sucorinvest Asset Management, Toufan Yamin seperti dilansir dari Kontan.co.id, memperkirakan kinerja reksadana saham akan membaik di paruh kedua ini.
Beberapa faktor penyokongnya, yaitu:
1. Rencana IPO perusahaan besar akan menarik investor domestik dan asing masuk ke pasar saham
2. Bakal terjadi rally menjelang akhir tahun
3. IHSG akan bergerak ke level 6.700
4. Data ekonomi dan penjualan perusahaan membaik
5. Vaksinasi Covid-19 terus digalakkan.
-
Berkinerja paling baik
Reksadana saham diperkirakan akan berkinerja paling baik dibanding jenis reksadana lain di semester II-2021, kata Direktur Utama PT Trimegah Asset Management, Antony Dirga, seperti dikutip dari The Iconomics.com.
Reksadana saham disebut-sebut akan berada di urutan pertama dilihat dari kinerjanya hingga akhir tahun. Kedua, reksadana campuran. Sedangkan ketiga dan keempat, reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang.
Faktor pendorong utamanya, antara lain:
1. Keberhasilan kebijakan PPKM dalam upaya mengendalikan pandemi Covid-19, sehingga ekonomi pulih kembali
2. Kenaikan imbal hasil surat utang Amerika Serikat yang terukur
3. Kebijakan tapering off dari Bank Sentral AS yang tidak agresif
4. Adanya UU Cipta Kerja dan peraturan turunannya yang mengubah fundamental ekonomi Indonesia.
Reksadana saham diproyeksikan tumbuh positif di paruh kedua 2021 karena didorong sejumlah faktor
Baca Juga: Pilihan Investasi Menarik saat Ekonomi Membaik
Daftar Perusahaan yang Bakal IPO di Semester 2-2021
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa ada beberapa perusahaan jumbo bakal melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester 2.
Dari data BEI, ada sekitar 25-26 perusahaan bersiap melantai di bursa hingga sisa akhir tahun ini. Mulai dari korporasi dengan aset di bawah Rp 50 miliar sampai lebih dari Rp 250 miliar. Ada BUMN, swasta, maupun unicorn besar lain yang menyusul Bukalapak IPO.
Berikut daftar perusahaan yang akan IPO di Semester 2:
Startup Unicorn |
BUMN |
· GoTo - Merger Gojek dan Tokopedia (sebelum akhir tahun 2021) · Traveloka (Bursa Saham AS) · J&T Express (Bursa Saham AS) |
· PT Pertamina Geothermal Energy (Kuartal IV-2021) · PT Adhi Commuter Properti (November 2021) · PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel (Akhir Kuartal 3-2021) |
Reksadana Saham, Investasi Pas Buat Kamu yang Modalnya Terbatas
Reksadana saham dapat menjadi pilihan investasi di masa pandemi. Untuk menambah penghasilan atau melipatgandakan uang tanpa harus memantau setiap hari. Sebab, ada manajer investasi sebagai pengelola dana investor.
Reksadana saham bisa dimulai dengan modal Rp 100 ribu. Reksadana online malah modalnya receh, mulai dari Rp 10 ribu.
Meski murah meriah, tetap perhatikan dana yang akan kamu investasikan. Investasikan jumlah uang yang siap kamu tanggung kerugiannya.
Baca Juga: 5 Broker Saham Terbaik di Indonesia, Investasi Aman dan Cuan