Unik dan Ramah Lingkungan, Intip Kelebihan Membangun Rumah Kontainer!
Inspirasi membangun rumah bisa datang dari mana saja. Bukan dari segi desain saja, tetapi juga konsep hingga pemilihan material rumah dari bahan yang sudah ada, seperti kontainer. Konsep rumah ini juga dikenal sebagai rumah kontainer yang disebut lebih “murah”.
Seperti namanya, rumah kontainer merupakan tempat tinggal yang berasal dari peti kemas. Biasanya, peti kemas memiliki ukuran antara 6 meter (m) kali 2,4 m hingga 12,2 m kali 2,9 meter dengan berat sekitar 24.000 kilogram (kg) hingga 20.489 kg, tergantung pada ukurannya.
Dengan kapasitas yang besar, kontainer pun dilirik untuk dapat disulap menjadi hunian yang nyaman dengan konsep industrial. Terbuat dari besi baja, kontainer pun tahan lama, bebas rayap, serta mudah dimodifikasi, seperti disusun bertingkat.
Baca Juga: Melirik Kecanggihan Smart Home, Cocok untuk Urban Citizen
Bingung Cari Produk KPR Terbaik? Cermati punya solusinya!
Sekilas Tentang Rumah Kontainer
Rumah Kontainer
Mulanya, rumah kontainer mulai dialihfungsikan sebagai tempat tingga pada 2006. Lama kelamaan, peminatnya bertambah karena dianggap sebagai solusi untuk hunian yang ramah lingkungan dan inovatif.
Sebelum memutuskan memiliki rumah kontainer, kamu harus mempertimbangkan beberapa hal. Sebab, biar bagaimana pun, kontainer berfungsi untuk diisi dengan barang-barang. Jadi, kamu harus melakukan beberapa persiapan dan effort lebih jika ingin memiliki rumah kontainer yang nyaman dan estetik.
Pertama-tama, kamu harus menemukan peti kemasnya dulu untuk diubah menjadi rumah kontainer. Harganya mulai dari Rp16.000.000 hingga Rp25.000.000, tergantung ukuran dan kondisinya.
Selanjutnya, jika sudah membeli, cari lokasi yang diinginkan untuk mendirikan rumah kontainer. Meski ukuran yang dibutuhkan kecil dan kontainer bisa disusun ke atas, tapi kamu harus memikirkan akses jalan kendaraan yang membawa kontainer ke lokasi. Sebab, kamu harus membawa kontainer utuh ke lokasi yang diinginkan.
Jika sudah berada di lokasi, lanjutkan dengan menentukan bentuk rumah kontainer yang ingin dibangun. Umumnya, kontainer akan dibangun ke atas, tetapi tidak menutup kemungkinan dibangun sejajar untuk menghadirkan ruang yang lebih luas.
Selanjutnya, rancang peta utilitas rumah kontainer, seperti jalur pipa, air bersih, listrik, dan sirkulasi udara dengan baik. Sehingga, kamu tidak perlu membongkar kontainer dan membuatnya rusak.
Jika semua sudah dipersiapkan dengan baik, kamu dapat mulai merencanakan memiliki rumah kontainer yang nyaman dan tetap sedap dipandang.
Kelebihan dan Kekurangan Rumah Kontainer
Rumah Kontainer Memiliki Konsep yang Unik dan Sederhana
Memiliki rumah kontainer bisa dibilang gampang sekaligus rumit. Sama seperti saat membeli rumah baru, mendirikan rumah kontainer pun memerlukan banyak pertimbangan dan perhitungan. Apalagi, jika rumah kontainer akan dipergunakan untuk tempat tinggal jangka panjang.
Oleh karena itu, sebaiknya kamu kenali dulu kelebihan dan kekurangan rumah kontainer sebelum memilikinya. Jadikan perbedaan ini sebagai acuan atau pedoman agar tidak ada penyesalan atau kekecewaan di masa depan.
Kelebihan Rumah Kontainer
Konsep rumah kontainer bisa dicoba jika kamu ingin memiliki konsep rumah yang unik. Terlebih, model rumah kontainer belum terlalu banyak dimiliki di Indonesia.Pasti akan jadi pusat perhatian dan bahan referensi orang-orang.
Jika tertarik untuk memiliki rumah kontainer, berikut beberapa kelebihannya ketimbang rumah konvensional. Simak ulasannya berikut ini!
-
Awet dan Tahan Lama
Rumah kontainer sangatlah kuat dan anti rayap. Hal ini karena rumah kontainer terbuat dari besi baja yang kuat dan tahan lama. Rumah kamu akan terlindungi dari kemungkinan bocor, terlebih jika peti kemas yang digunakan masih baru dan dalam kondisi baik.
-
Desain yang Fleksibel
Desain rumah kontainer bisa dibuat sekreatif mungkin. Kamu bisa memberikan warna yang sesuai dengan selera, hingga menggabungkannya dengan material lain, seperti kayu atau kaca.
Dengan fleksibilitas desain, rumah kontainer tidak akan membosankan. Jangan lupa untuk mendesain juga area dalam rumah dengan interior yang selaras dengan konsep keseluruhan rumah kontainer. -
Konsep Rumah Berkelanjutan
Dengan memilih kontainer sebagai tempat tinggal, kamu telah menjalankan sustainable living. Sebab, mulai dari pembangunannya saja, rumah kontainer sudah ramah lingkungan karena menggunakan material yang tidak terpakai.
Selain itu, proses pembentukan rumah juga tidak menggunakan banyak air dan bahan berbahaya lainnya. Begitu pula pada proses renovasi rumah yang tidak membutuhkan banyak bahan dan material.
-
Lebih Murah
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, membangun rumah kontainer terbilang murah ketimbang rumah konvensional. Untuk membangun rumah konvensional dari nol, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp180 juta hingga Rp200 juta.
Sementara itu, membangun rumah kontainer akan jauh lebih murah, yaitu sekitar Rp50 juta hingga Rp100 jutaan saja. Biaya ini sudah termasuk fasilitas standar, termasuk kamar tidur dan kamar mandi, belum termasuk pemasangan air dan listrik. -
Proses Renovasi yang Mudah
Sama seperti ketika membangun, merenovasi rumah kontainer juga lebih mudah ketimbang rumah konvensional. Kamu tidak perlu membongkar dindin dan membangun pondasi awal untuk memperluas rumah.
Caranya, cukup menambahkan container sejumlah luas yang diperlukan, buat sambungan, dan selesai, Proses pengecatan juga diperlukan agar warnanya tetap sama.
Kemudahan ini sangat menguntungkan jika kamu ingin membangun rumah kontainer tingkat. Tidak perlu khawatir pondasinya tidak kuat karena pada dasarnya kontainer bisa ditumpuk hingga 5 tingkatan.
Itulah lima kelebihan rumah kontainer yang dapat dijadikan pertimbangan. Sebelum membangun rumah kontainer, konsultasikan dulu kepada ahlinya, terkait desain, luas ruang yang diinginkan, dan instalasi air serta listrik.Baca Juga: 4 Langkah Jitu untuk Meningkatkan Harga Jual Rumah
Kekurangan Rumah Kontainer
Setelah mengetahui kelebihannya, kamu juga harus mengenal kekurangan rumah kontainer sebagai bahan pertimbangan. Poin-poin di bawah ini dapat dijadikan bahan ulasan sebelum kamu benar-benar ingin membangun rumah kontainer. Simak ulasannya.
-
Ruang yang Terbatas
Salah satu kekurangan rumah kontainer adalah luas ruang yang terbatas. Hal ini akan berpengaruh pada desain interior rumah yang cenderung sempit.
Masalah ini mungkin bisa disiasati dengan menambahkan kontainer. Namun, perlu banyak waktu untuk membuka sisi lebar kontainer. -
Sulitnya Perizinan
Beberapa negara, termasuk Indonesia, belum banyak yang menerapkan rumah kontainer sebagai hunian. Hal ini berkaitan dengan izin dan aturan yang ketat sehingga rumah kontainer tidak berkembang banyak seperti di negara lain.
Belum lagi lahan yang digunakan juga harus memenuhi syarat, termasuk syarat lewat kendaraan besar agar kontainer bisa dipindahkan. Tak heran jika masih banyak orang masih mengutamakan rumah konvensional untuk menjadi tempat tinggal. -
Pengiriman Kontainer yang Menyulitkan
Sama halnya dengan izin mendirikan rumah kontainer, pengiriman kontainer pun agak menyulitkan di Indonesia. Pasalnya, butuh jalan masuk yang luas agar kendaraan besar bisa tiba di lokasi yang diinginkan.
Tidak semua jalan juga dapat dilewati oleh kendaraan pembawa kontainer. Dengan alasan ini, tak heran akan cukup merepotkan untuk membangun rumah kontainer ketimbang rumah konvensional yang materinya dapat dibawa satu per satu. -
Perawatan yang Rumit
Meski pembangunan rumah kontainer terbilang murah, tetapi tidak untuk perawatannya. Dikarenakan terbuat dari besi baja, sangat mungkin rumah kontainer karatan akibat perubahan cuaca dan air hujan yang menyebabkan keropos.
Selain itu, rumah kontainer juga berpotensi mengalami masalah kelembaban yang memunculkan jamur. Oleh karenanya, perawatan ekstra sangat diperlukan jika ingin membangun rumah kontainer. -
Biaya Modifikasi yang Mahal
Meski ongkos membangunnya lebih murah, biaya modifikasi rumah kontainer terbilang mahal. Jika ingin menambah ruang, perlu ada teknik penyambungan khusus antara kontainer satu dengan yang lain.
Begitu pula dengan pemasangan jendela, pintu, serta instalasi listrik dan air yang tidak seperti rumah konvensional. Kamu juga mungkin membutuhkan desainer interior untuk memudahkan
Biaya untuk Membangun Rumah Kontainer
Jika dilihat dari fungsinya, rumah kontainer tidak hanya dibangun sebagai rumah, tetapi bisa dijadikan kios, kafe, kantor, dan lainnya. Jika dirata-rata, biaya untuk membangun rumah kontainer mulai dari Rp50 juta hingga Rp100 juta.
Biaya tersebut sudah termasuk fasilitas standar, termasuk kamar tidur dan kamar mandi, belum termasuk pemasangan air dan listrik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa membangun rumah kontainer akan lebih murah ketimbang membangun rumah konvensional.
Baca Juga: Perbedaan Membeli KPR Rumah Baru dan Rumah Bekas