Mengenal Spot Price, Harga Pasar yang Wajib Diketahui Investor Sebelum Investasi
Sebelum memutuskan untuk membeli sebuah aset investasi, investor pasti akan memantau dulu pergerakan harganya selama beberapa waktu. Hal ini bertujuan untuk memastikan aset memiliki harga wajar dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan. Dengan begitu, investor bisa memperkirakan keuntungan atau imbal hasil dari aktivitas menanam modalnya tersebut di waktu mendatang.
Nah, terkait memantau harga aset ini, tahukah kamu jika ada suatu istilah yang wajib diketahui investor? Istilah tersebut adalah spot price alias nilai atau harga pasar dari sebuah aset saat secara langsung diperdagangkan pada pasar.
Kerap dijadikan acuan harga ketika investasi, khususnya pada produk opsi atau kontrak berjangka, kamu tentu wajib memahami tentang apa itu spot price. Tanpa panjang lebar lagi, berikut adalah penjelasan tentang spot price, termasuk pengertian, faktor pengaruh, contoh, hingga kelebihan dan kekurangannya.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Definisi Spot Price Adalah
Spot price, bisa juga disebut harga pasar, adalah istilah yang mengacu pada harga aset, baik itu sekuritas, komoditas, atau mata uang, yang berlaku saat ini di pasar. Harga pasar inilah yang menjadi acuan ketika investor melakukan transaksi langsung atas sebuah aset, entah itu pembelian atau penjualan.
Penetapan spot price dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran atas sebuah aset. Selain itu, faktor lain seperti kondisi ekonomi dan politik juga mampu mempengaruhi pergerakan dari harga spot ini.
Bagi yang belum tahu, spot price sering kali dijadikan acuan harga pada opsi atau kontrak berjangka yang nilainya ditetapkan di masa depan. Harga pasar ini juga bisa dijadikan indikator kondisi pasar serta tingkat permintaan dari sebuah aset, instrumen keuangan, ataupun komoditas.
Manfaat Mengetahui Spot Price
Spot price sering kali dihubungkan dengan harga komoditas future contract, seperti kontrak untuk minyak, emas, dan gandum. Hal ini dikarenakan kontrak tersebut selalu ditransaksikan dengan harga spot, dimana investor selalu menjadikan harga pasar ini sebagai acuan ketika bertransaksi kontrak, ataupun saat mencairkannya menjadi uang tunai.
Harga sebuah kontrak futures biasanya ditentukan menggunakan spot price, perkiraan perubahan tingkat penawaran dan permintaan, imbal hasil risk free rate bagi pemilik komoditas, dan biaya transportasi atau penyimpanan yang berhubungan dengan jatuh tempo kontrak. Kontrak futures yang memiliki durasi jatuh tempo lebih lama cenderung membebankan biaya penyimpanan lebih mahal dibanding kontrak dengan durasi pendek.
Selain itu, harga dari spot price akan selalu berubah secara konstan. Meski memiliki andil penting pada penentuan harga sekuritas, komoditas, atau mata uang saat proses transaksi langsung, tapi, peran dari spot price ini lebih besar pada pasar derivatif.
Opsi, kontrak berjangka, dan derivatif lain membolehkan pembeli atau penjual sekuritas maupun komoditas untuk mengunci harga pada kontrak transaksi di masa depan. Hal ini dilakukan ketika mereka ingin membeli atau menjual kepemilikan underlying asset. Jadi, melalui derivatif ini, mereka bisa meminimalkan risiko dari perubahan spot price di waktu mendatang.
Faktor yang Pengaruhi Spot Price
Lalu, faktor apa saja yang mampu mempengaruhi perubahan spot price? Berikut beberapa di antaranya.
Jenis Faktor | Keterangan |
Jumlah Suplai | Tingkat pasokan atau penawaran dari sebuah aset, komoditas, atau produk keuangan bisa mempengaruhi harga pasarnya. Apabila tingkat pasokan meningkat, sudah pasti harga spot akan menurun, pun sebaliknya. |
Tingkat Permintaan | Selain suplai, tingkat permintaan juga efektif mempengaruhi spot price. Jika tingkat permintaan meningkat, harga pasar cenderung meningkat pula, begitu pula sebaliknya. |
Kondisi Ekonomi | Selain itu, kondisi ekonomi di sebuah negara ataupun wilayah juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi harga spot. Saat kondisi ekonomi memburuk, harga spot biasanya akan menurun, pun sebaliknya. |
Kondisi Politik | Sama halnya dengan ekonomi, kondisi politik juga mampu membuat spot price berubah. Saat kondisi politik sedang bergejolak dan tidak stabil, harga spot hampir bisa dipastikan akan menurun. Sebaliknya, saat kondisi politik sedang kondusif, hal tersebut akan memberi dampak positif pada pergerakan harga spot. |
Tingkat Suku Bunga | Harga spot juga sering kali terpengaruh oleh tingkat suku bunga acuan. Saat naik, suku bunga akan membuat harga spot menurun, atau sebaliknya |
Nilai Tukar | Nilai tukar juga menjadi salah satu faktor yang mampu mempengaruhi spot price. Contohnya, saat nilai tukar dari sebuah mata uang melemah, harga spot biasanya akan mengalami kenaikan. Di sisi lain, menguatnya nilai tukar akan membuat spot price menurun. |
Faktor Cuaca | Faktor terakhir yang menggerakkan harga spot adalah cuaca. Namun, faktor ini hanya berpengaruh pada jenis komoditas tertentu saja, misalnya, minyak, gandum, gas, dan produk pangan lain. Contohnya, saat cuaca buruk seperti kekeringan dan banjir terjadi, harga pasar komoditas pangan pasti akan meningkat imbas risiko gagal panen dan penurunan suplainya di pasar. |
Contoh Spot Price
Sebenarnya, ada banyak sekali contoh spot price yang bisa ditemui di pasar modal. Berikut adalah beberapa contoh harga pasar dari aset atau komoditas tertentu.
Spot Price Emas | Spot Price Minyak | Spot Price Saham |
Harga spot pada emas merupakan harga pasar dari 1 troy ounce emas terkini. Harga tersebut bisa berubah sewaktu-waktu menyesuaikan tingkat permintaan dan penawaran emas pada pasar. | Pada minyak, harga spot merupakan harga 1 barel minyak yang biasanya dihitung sesuai patokan internasional, contohnya WTI atau Brent. | Harga pasar juga bisa ditemui pada saham, dimana spot price mengacu pada harga terkini dari saham yang ditransaksikan di bursa. Harga pasar saham dipengaruhi sejumlah faktor yang lebih kompleks, seperti kinerja perusahaan serta kondisi ekonomi & politik. |
Keunggulan dan Kekurangan Spot Price
Adanya spot price mampu memberi banyak manfaat dan keuntungan juga kekurangan bagi investor, antara lain:
Keunggulan | Kekurangan |
Harga pasar memberi informasi secara real time terkait harga aset terkini. Jadi, investor bisa membuat keputusan dengan lebih tepat dan cepat berdasarkan harga spot tersebut sebelum berinvestasi. | Harga spot yang terus berubah dan fluktuatif setiap waktu membuatnya sulit dijadikan patokan oleh investor. Karakteristik spot price ini juga menyulitkan investor jangka panjang karena tak bisa menjadikannya sebagai acuan saat investasi. |
Transparansi harga spot yang terjamin membuat informasi ini bisa diakses siapa saja. Alhasil, investor mampu membandingkan harga aset dengan lebih mudah untuk membantunya mengambil keputusan investasi. | Kelemahan spot price lainnya adalah informasi tersebut tak bisa menjamin imbal hasil bagi investor. Meski memudahkan proses mengambil keputusan, tapi tetap dibutuhkan analisis pasar serta risiko agar investor bisa menentukan langkah investasi yang terbaik. |
Selain itu, spot price juga memungkinkan investor bertransaksi aset atau komoditas di harga terkini. Selain itu, informasi harga yang ditunjukkan juga gampang untuk dipahami, bahkan oleh orang awam dan investor pemula sekalipun. Hal tersebut memberi fleksibilitas dan kemudahan bagi investor dalam berinvestasi. | Tidak semua investor memiliki akses langsung ke harga spot untuk semua jenis aset. Beberapa aset mungkin hanya dapat diperdagangkan oleh institusi keuangan atau investor yang memiliki akses khusus ke pasar tertentu. |
Rutin Pantau Spot Price Mampu Membantumu Lebih Lancar Berinvestasi
Secara sederhana, spot price bisa dipahami sebagai harga pasar yang dijadikan acuan oleh investor ketika ingin melakukan transaksi aset investasi secara langsung. Dengan nilai yang terus berubah, investor perlu rutin memantau harga pasar ini sebelum bertransaksi aset investasi. Jadi, potensinya untuk meraih cuan menjadi lebih tinggi dan menurunkan risiko menelan kerugian.