Tak Terelakkan dalam Bisnis, Apa Itu Sunk Cost, Contoh, dan Cara Menekan Risikonya?
Memiliki bisnis sendiri dan mengembangkannya hingga sukses menjadi impian banyak orang. Tapi, berbisnis adalah aktivitas yang penuh risiko dan membutuhkan ketekunan agar bisa berhasil menjalaninya. Belum lagi ada kalanya pebisnis harus melakukan pengorbanan ketika mengambil keputusan agar bisa memastikan usahanya tetap berjalan.
Salah satu contoh pengorbanan yang tak terelakkan dan pasti dilakukan oleh pebisnis adalah sunk cost. Secara umum, sunk cost adalah istilah yang merujuk pada jenis biaya yang tidak terelakkan ketika kamu menjalankan sebuah bisnis. Karena tak terelakkan, pebisnis tentu perlu memastikan beban biaya ini tak memberi dampak buruk terlalu besar agar kelangsungan bisnisnya tetap terjaga.
Nah, jika kamu ingin tahu mengenai sunk cost, termasuk contoh dan juga cara meminimalkan dampaknya bagi bisnis, berikut telah Cermati rangkum ulasannya.
Bingung Cari Produk Kredit Multi Guna Terbaik? Cermati punya solusinya!
Apa Itu Sunk Cost?
Sunk cost, dalam dunia bisnis, dikenal sebagai biaya yang memiliki potensi kecil maupun sama sekali tak berpotensi untuk menghasilkan keuntungan pada waktu mendatang. Dalam berbisnis, jenis biaya ini biasanya sudah terlanjur dikeluarkan oleh perusahaan dan tak mungkin lagi bisa didapatkan, baik yang akhirnya menghasilkan keuntungan ataupun tidak.
Misalnya, sebuah perusahaan mengeluarkan uang untuk pasang iklan sebesar 100 juta untuk 5 tahun dan mendapatkan pemasukan sebesar 1 miliar. Walaupun sudah memasang iklan tersebut, perusahaan tak tahu seberapa besar persentase kontribusinya pada pemasukan bisnisnya. Alhasil, ketimbang susah melakukan perhitungan dan riset, perusahaan menggolongkan pengeluaran untuk iklan sebesar 100 juta tersebut sebagai biaya sunk cost.
Walaupun begitu, besar atau kecilnya biaya ini merupakan salah satu indikasi keberhasilan dari perusahaan dalam melakukan efisiensi bisnisnya. Semakin kecil nominal atau rasio dari biaya pengorbanan serta keuntungan, semakin kecil juga sunk cost yang dimiliki oleh perusahaan.
Baca Juga: Penting, Ini Manfaat Survei dalam Pengembangan Bisnis
Tentang Sunk Cost Fallacy
Pada pembahasan tentang sunk cost, dikenal pula istilah sunk cost fallacy. Maksud dari sunk cost fallacy ini adalah kesalahan logika yang dilakukan agar menghindari munculnya sunk cost. Kesalahan logika ini merupakan kekeliruan yang paling sering terjadi oleh pebisnis atau perusahaan ketika ingin menjadikan beban biaya lebih efisien.
Contohnya, sunk cost fallacy bisa terjadi saat kamu salah membeli tiket untuk menonton film. Ketimbang rugi karena sudah terlanjur membeli tiket, kamu memutuskan untuk menonton film tersebut walaupun tidak suka dengan genre atau ceritanya. Alhasil, bukannya merasa untung dan senang, kamu sebenarnya juga membuang waktu karena memaksa untuk menonton film tersebut.
Sementara di konteks bisnis, sunk cost fallacy ini bisa terjadi saat perusahaan menolak untuk membeli mesin yang baru karena alasan efisiensi biaya. Akhirnya, mesin yang seharusnya sudah harus diganti malah rusak dan membuat produktivitas terhenti. Dalam kondisi ini, tidak hanya harus mengeluarkan biaya untuk membeli mesin baru, perusahaan juga harus rela kehilangan pemasukan.
Baca Juga: Mengenal Service Level Agreement yang Populer dalam Bisnis
Contoh Sunk Cost pada Bisnis
Sebenarnya, selain dari yang telah dijelaskan sebelumnya, ada banyak contoh terjadinya sunk cost dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Bahkan, di setiap sektor bisnis memiliki risiko sunk cost tersendiri dan perlu diantisipasi dengan cara yang tepat. Berikut adalah beberapa contoh terjadinya sunk cost pada bisnis di sejumlah sektor tertentu.
Contoh Sunk Cost pada Bisnis | Keterangan |
Sunk Cost pada Sektor Pemasaran |
Pada sektor pemasaran, sunk cost bisa terjadi ketika perusahaan terus melakukan iklan setiap bulan dengan biaya tertentu. Berapa pun penjualan yang berhasil didapatkan, perusahaan tidak bisa menghitung pasti dampak dari biaya iklan ini. Karenanya, biaya promosi ini akan dikategorikan sebagai sunk cost. |
Sunk Cost pada Sektor Operasional |
Sementara di bidang operasional, biaya ini bisa terjadi ketika menambah tenaga kerja atau mesin produksi . Apabila analisisnya kurang tepat, penambahan mesin maupun tenaga kerja ini berpeluang menjadi biaya sunk cost tanpa ada kontribusi terhadap produktivitas atau operasional perusahaan. Walaupun begitu, perusahaan tak boleh langsung terjebak pada sunk cost fallacy pada konteks ini yang malah bisa memberikan kerugian terhadap operasional bisnisnya. |
Sunk Cost pada Sektor Investasi |
Sunk cost juga kerap terjadi di konteks investasi karena perusahaan gagal dalam menyelesaikan sebuah proyek. Contohnya, kamu mengeluarkan uang 300 juta untuk membuka cabang bisnis baru. Tapi, karena lokasi yang kurang strategis, cabang tersebut harus ditutup dan kamu kehilangan dana investasi 300 juta tadi. |
Sunk Cost pada Sektor Pengembangan dan Penelitian |
Terakhir, contoh sunk cost juga dapat terjadi pada bidang pengembangan dan penelitian. Misalnya, perusahaan mengeluarkan biaya promosi guna mendapatkan populasi survei yang banyak terkait kondisi pasar. Terlepas dari apapun hasil penelitian serta dampaknya terhadap keuntungan, biaya promosi dan penelitian ini akan termasuk sebagai biaya sunk cost. |
Cara Meminimalkan Dampak dari Sunk Cost
Sebagai biaya yang sulit untuk bisa dihindari, sebagai pebisnis kamu tentu perlu mencari cara untuk meminimalkan dampak dan risiko sunk cost. Berikut beberapa di antaranya.
1. Susun Rencana Sebaik Mungkin
Munculnya sunk cost seringkali diakibatkan oleh perencanaan yang kurang matang. Karenanya, kamu perlu menyusun rencana dengan sebaik mungkin guna meminimalkan risiko biaya tersebut.
Bila perlu, siapkan banyak rencana dengan skenario berbeda. Lalu, seleksi setiap rencana tersebut dan pilih yang paling optimal serta efisien untuk dijalankan bagi bisnis. Kalaupun masih ada potensi sunk cost, pastikan untuk memilih yang memiliki risiko paling kecil tapi mampu memberi dampak yang terbesar bagi perkembangan bisnismu.
2. Analisis Risiko dan Potensi dari Setiap Rencana
Tips lainnya, sunk cost bisa diminimalkan dengan cara menganalisis secara rinci dan detail terkait setiap rencana yang kamu miliki. Apabila berhubungan dengan bisnis, lakukan analisis SWOT atau Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat dari setiap rencana yang telah kamu buat. Dengan begitu, kamu bisa memilih rencana yang memiliki risiko terkecil dan potensi yang paling menjanjikan.
3. Libatkan Tim untuk Meminimalkan Sunk Cost
Jika kamu mempunyai tim yang turut menjalankan bisnis, jangan ragu untuk melibatkan mereka saat menganalisis risiko dan potensi sunk cost. Tidak hanya memudahkan briefing, cara ini juga bisa membantu mereka memiliki insting mengurangi risiko. Jadi, kamu pun akan terbantu untuk menganalisis potensi sunk cost ini dari anggota tim yang lain.
4. Perbanyak Pengalaman dan Kemampuan
Terakhir, mengurangi sunk cost bisa kamu lakukan dengan memperbanyak pengalaman dan meningkatkan kemampuan terkait hal tersebut, termasuk mengikuti pelatihan. Jadi, ketika melihat ada potensi sunk cost, kamu bisa langsung mengantisipasinya dan mencari solusi. Menghindari risiko sunk cost fallacy juga dapat kamu lakukan melalui pengalaman dan kemampuan yang terus diasah ini.
Pahami Risikonya, Jangan Sampai Sunk Cost Kacaukan Kinerja Bisnismu
Sebagai biaya yang biasanya sulit untuk dihilangkan atau dihindari, setiap pebisnis dan perusahaan perlu memahami risiko sunk cost. Selain itu, cari tahu pula bagaimana strategi dan cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan dampak sunk cost serta menghindari sunk cost fallacy. Jangan sampai kinerja bisnismu menjadi kacau dan tak optimal karena tidak tepat mengantisipasi biaya ini.
Baca Juga: PPJK: Pengertian, Peraturan dan Proses Pengurusannya