Tak Lagi Berkembang dan Kehilangan Potensi, Apa Maksud Sunset Property dan Cirinya?
Properti adalah salah satu instrumen investasi jangka panjang yang memiliki risiko cukup tinggi. Karenanya, para investor yang membeli aset investasi ini perlu memahami berbagai karakteristiknya agar mampu mengoptimalkan potensi keuntungan sekaligus meminimalkan risiko kerugian.
Salah satunya dengan memahami tentang apa itu sunset property. Secara umum, sunset property adalah istilah yang merujuk pada kawasan yang dulunya strategis dijadikan investasi properti, tapi mulai kehilangan daya tarik dan karakteristiknya tersebut. Tentunya, investor properti wajib memahami istilah ini agar tak terjebak dalam membeli aset di kawasan dengan kategori ini.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut seputar sunset property, termasuk ciri dan berbagai hal penting lainnya, simak penjelasan berikut ini.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Pengertian Sunset Property
Seperti yang telah disinggung sedikit sebelumnya, sunset property adalah sebuah istilah yang kerap digunakan investor properti untuk mendefinisikan kondisi suatu kawasan tertentu. Lebih tepatnya, sunset property menjelaskan tentang kawasan bisnis atau perumahan yang sudah tak lagi berkembang. Bahkan, pemilik properti di lokasi ini mulai meninggalkan area tersebut karena potensi kenaikan harga aset tersebut sangat kecil, atau bahkan menurun.
Bisa dibilang, sunset property adalah kawasan yang awalnya strategis sebagai hunian atau lokasi berbisnis. Tapi, karena muncul kawasan baru dengan daya tarik dan potensi yang lebih diminati, pamor sunset property mulai hilang dan ditinggalkan. Sehingga, pada akhirnya properti di kawasan tersebut menjadi sepi dan kehilangan nilainya.
Ciri Sunset Property
Selain jumlah peminatnya yang terus menurun, ada banyak ciri lain yang bisa membantu investor properti memahami sunset property, antara lain:
1. Kawasan Dianggap Jadul
Ciri pertama sunset property adalah kawasannya telah dianggap jadul dan ketinggalan zaman. Ciri ini juga biasanya ditandai dengan usia bangunan yang sudah lebih dari 20 atau 30 tahun, dan memiliki desain usang, rapuh, dan tak lagi menarik. Kondisi tersebut membuat kawasan properti dianggap kurang menjanjikan dan kehilangan peminat.
2. Melandainya Aktivitas Bisnis
Selain itu, sebuah kawasan mulai dianggap sunset property jika aktivitas bisnis dan ekonomi di dalamnya sudah mulai lambat dan menurun. Umumnya, masyarakat di area sunset hanya melakukan aktivitas yang terjadi di antara para kalangan strata ekonomi rendah, misalnya pedagang kaki lima.
Contoh kawasan ini sendiri tidak sulit ditemui, seperti Jalan Lada, Kota Tua yang dulu dikenal pusat bisnis serta perputaran ekonomi. Namun, kini area ini telah kehilangan statusnya tersebut karena banyak pebisnis yang pindah ke kawasan lain yang lebih potensial dan baru.
3. Penurunan Nilai Properti
Ketika nilai jual dari properti sulit meningkat dan cenderung menurun meski telah dilakukan renovasi, artinya kawasan tersebut tengah mengalami sunset property. Sebab, pemicu penurunan nilai properti bukanlah kualitas bangunan yang kurang memadai, tapi karena masalah eksternal seperti infrastruktur, geliat bisnis, hingga rawan bencana.
4. Lokasi Sudah Tak Lagi Strategis
Ciri yang terakhir, kawasan sunset property biasanya terletak di area yang tidak strategis dan kurang sinkron dengan kebutuhan masyarakat. Contohnya, ruko yang berada di dekat tempat pembuangan sampah akan sulit laku karena dianggap tidak cocok untuk aktivitas bisnis. Contoh lainnya adalah akses transportasi dan infrastruktur yang tak terjangkau juga bisa membuat daya tarik properti menurun serta tak dianggap strategis.
Perbedaan Sunset Property dan Sunrise Property
Ketika ada kawasan di mana propertinya mulai kehilangan peminat, di sisi lain terdapat kawasan yang malah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang menjanjikan. Kawasan tersebut biasa disebut dengan istilah sunrise property yang merupakan kebalikan dari sunset property. Berikut beberapa perbedaan antara sunset property dengan sunrise property.
Karakteristik Lokasi |
Berbeda dengan sunset property, sunrise property umumnya berada di pinggiran kota besar, tapi masih mudah menjangkau sejumlah lokasi penting, seperti rumah sakit, perkantoran, mall, dan transportasi umum. Sehingga, ketika lokasi tersebut difungsikan menjadi pusat ekonomi dan bisnis, masih ada fasilitas dan infrastruktur yang bisa digunakan masyarakat. Hal ini berbeda dengan properti sunset yang kehilangan geliatnya dalam bidang bisnis dan ekonomi. |
Percepatan Pembangunan |
Selain karakteristik lokasinya, percepatan pembangunan di 2 kategori kawasan ini juga jauh berbeda. Dengan minat investor yang tinggi serta diprediksi mampu menjadi pusat bisnis dan ekonomi, sunrise property biasanya memiliki proses pembangunan yang cepat dan pesat. Bahkan, pembangunan infrastruktur transportasi semisal tol mulai digencarkan di dekat kawasan tersebut. |
Perubahan Nilai Properti |
Perbedaan lain bisa dicermati dari perubahan nilai properti. Pada sunset property, harga bangunan cenderung bergerak stagnan atau bahkan menurun dari waktu ke waktu. Sebaliknya, dengan perkembangan bisnis dan ekonomi yang pesat, sekaligus dilengkapi pembangunan infrastruktur serta fasilitas publik, harga bangunan di sunrise property berpeluang tinggi untuk meroket seiring waktu. |
Tips Menyiasati Jebakan Sunset Property
Dengan mengetahui pengertian, ciri, dan perbedaannya dengan sunrise property, kamu selaku investor tentu perlu memahami bagaimana cara untuk menyiasati jebakan sunset property. Pasalnya, tidak jarang pamor kawasan yang maju dan berkembang dianggap masih ada oleh sebagian orang kendati telah tergolong sebagai kawasan sunset property.
Agar tak terjebak sunset property, ada beberapa tips yang penting kamu ketahui sebelum membeli properti.
- Jangan gampang tergoda dengan penawaran properti di harga murah dan tetap mempertimbangkan sederet faktor penting lain sebelum membelinya.
- Lakukan riset dan penelusuran secara cermat terkait akses transportasi di sebuah kawasan properti yang ingin dibeli. Idealnya, pilih properti yang setidaknya mudah menjangkau transportasi publik dan bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.
- Buat rencana terkait guna bangunan dengan tepat agar mengetahui fungsi dan tujuannya didirikan. Sebagai contoh, tentukan sejak awal apakah bangunan akan dijadikan ruko atau gudang yang membutuhkan bangunan luas dan besar.
- Apabila pada akhirnya terlanjur membeli properti di kawasan sunset property, pastikan jika bangunannya memiliki kualitas dan kondisi yang masih terjamin. Dengan begitu, kamu tak harus mengeluarkan dana ekstra untuk renovasi dan perbaikan.
Pahami Cirinya agar Tak Terjebak Beli Properti di Kawasan Sunset Property
Dalam membeli properti, entah itu untuk tujuan investasi atau digunakan sendiri, kamu wajib mempertimbangkan banyak hal, termasuk terkait kategorinya sebagai sunset property atau bukan. Sebab, jika membeli properti di kawasan tersebut, selain harganya yang tak berkembang, ada risiko lokasinya stagnan dan kurang cocok untuk berbisnis. Karenanya, pahami pengertian dan ciri sunset property agar tak terjebak membeli properti di kawasan tersebut yang tak sesuai kebutuhan atau keinginan.