Tips Investasi Saham saat Lebaran agar THR Gak Mubazir

Investasi memang gak ada matinya. Jalan terus meski kondisi ekonomi masih dalam masa pemulihan akibat pandemi beberapa tahun lalu. Dalam situasi seperti ini, saatnya untuk memacu investasi, termasuk di investasi saham.

Meski begitu, investasi saham saat momen Lebaran tidak boleh sembarangan. Kamu tetap harus jeli memilih atau membeli saham terbaik agar memberi keuntungan.

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Investasi Saham saat Lebaran, Perlu atau Tidak? 

loader
Investasi saham saat Lebaran, perlu atau tidak?

Menjelang Lebaran biasanya identik dengan banyak uang, dapat gaji, sekaligus THR atau Tunjangan Hari Raya. Buat kamu yang gak punya utang, momen Lebaran bisa jadi keuanganmu berlebih. Sebab, THR dan gaji tidak dipakai untuk membayar cicilan utang. Hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Saat punya uang lebih inilah, kamu tetap harus berinvestasi. Jangan diabaikan karena tujuannya demi masa depan keuangan yang lebih baik.

Investasi perlu konsisten dan disiplin menyisihkan uang, meski kondisi ekonomi Indonesia sedang sulit. Toh, keuanganmu tidak pailit. Tetap sehat. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak investasi, termasuk di saham.

Menurut Analis Saham yang juga merupakan Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, pada masa kritis, tetap ada peluang yang bisa dimanfaatkan untuk investasi di pasar modal, terutama saham. Sebab, biasanya di masa krisis, harga saham bergerak turun.

“Saat periode krisis, paling penting adalah value investor , yaitu harga Rp100 ribu dijual Rp10 ribu, itu yang harus dibeli. Ketika ada koreksi harga saham atau pasar melemah, itulah waktu yang tepat untuk membeli saham dan berinvestasi jangka panjang,” saran Hans.

Tips Investasi Saham saat Lebaran

loader
Tips investasi saham saat Lebaran

Berikut tips investasi saham saat Lebaran yang dapat dipertimbangkan.

  1. Atur Bujet Investasi Saham

    Mau investasi dengan menggunakan THR atau gaji, cobalah untuk mengatur alokasi bujet investasi terlebih dahulu. Kamu bisa coba menghitung terlebih dahulu besaran kebutuhanmu, lalu alokasikan berapa persennya untuk investasi.

    Sisihkan di awal begitu kamu menerima gaji atau THR. Bukan di akhir dari sisa gaji atau THR. Bisa-bisa malah gak ada sisa dan akhirnya gagal investasi saham.

  2. Pilih Perusahaan Tempat Kamu Berinvestasi

    Salah satu tips penting dalam investasi THR adalah memilih perusahaan tempat kamu berinvestasi dengan hati-hati. Sebelum memutuskan untuk menanamkan uang, pastikan perusahaan tersebut memiliki reputasi yang baik, stabil secara finansial, dan memiliki prospek bisnis yang menjanjikan. Lakukan riset mendalam mengenai latar belakang perusahaan, kinerja keuangan, serta rekam jejak manajemen. 

    Pilihan lain, beli saham dari perusahaan atau sektor industri yang sangat terpukul akibat situasi ekonomi yang sedang tidak baik. Contohnya pada saat pandemi kemarin, industri yang terpukul ialah industri travel, pariwisata, perhotelan, properti, ritel, dan lainnya.

    Kamu bisa membeli lebih banyak saham dari perusahaan-perusahaan tersebut karena harga sahamnya turun tajam, terdiskon, atau banting harga.

    Akan tetapi, jangan asal beli. Belilah saham perusahaan terkena dampak perekonomian, tetapi tetap memiliki kinerja keuangan bagus meski tak ada omzet sehingga bisnis bisa bertahan. Selain itu, pilih perusahaan yang diperkirakan ketika situasi ekonomi membaik diyakini bisa memberi keuntungan berlipat. Ini cocok buat kamu yang tipenya agresif atau berani mengambil risiko.

  3. Lakukan Diversifikasi

    Jika punya anggaran investasi cukup besar, kamu dapat mengombinasikan pembelian saham. Ini sebagai langkah diversifikasi.

    Beli saham perusahaan yang terdampak, juga mengoleksi saham-saham yang tidak terpengaruh situasi perekonomian. Jadi, kalau ada saham yang rugi, saham yang lain memberi keuntungan.

    Atau diversifikasi investasi ini bisa dilakukan dengan memiliki instrumen lain, seperti reksa dana, emas, deposito, atau properti.

  4. Berinvesatasi dengan Reksa dana Saham

    Salah satu keuntungan berinvestasi di reksa dana, apa pun jenisnya, adalah bebas pajak. Berbeda dengan investasi saham yang dikenakan pajak sebesar 0,1% per penjualan. Selain itu, kamu juga harus membayar pajak 10% saat menerima dividen.

    Reksa dana saham juga merupakan pilihan yang paling cocok bagi yang baru mulai berinvestasi di saham dengan risiko rendah. Sebab, keputusan investasi yang akan dilakukan didelegasikan kepada manajer investasi.

    Selain itu saham yang bisa dibeli melalui reksa dana saham bisa didapatkan dengan nominal yang sangat terjangkau, mulai dari Rp10 ribu. Berbeda halnya dengan saham yang minimum pembeliannya 1 lot. Harga 1 lotnya juga cukup bervariasi, tergantung harga saham per lembarnya.

  5. Hindari FOMO & Tetap Berinvestasi Sesuai Rencana

    Saat Lebaran, sektor saham seperti konsumsi, transportasi, perbankan, dan energi sering mengalami peningkatan karena tingginya aktivitas ekonomi. THR yang diterima bisa dialokasikan dengan bijak, misalnya 40% untuk kebutuhan Lebaran, 20% untuk dana darurat, 30% untuk investasi saham, dan 10% untuk hiburan.

  6. Waktu terbaik membeli saham adalah menjelang Lebaran saat permintaan meningkat atau setelah Lebaran ketika harga saham bisa terkoreksi. Agar tidak terjebak FOMO, pilih saham dengan fundamental kuat, gunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), dan sesuaikan investasi dengan profil risiko. Dengan strategi ini, THR tidak hanya habis untuk konsumsi, tetapi juga bisa berkembang melalui investasi saham yang cerdas.

Alokasi THR untuk Investasi yang Sehat

Selain strategi diatas, agar THR tidak habis begitu saja bisa mempertimbangkan strategi alokasi berikut:

Kategori Persentase Alokasi Tujuan
Kebutuhan Lebaran 40% Belanja kebutuhan Hari Raya, zakat, THR keluarga
Dana Darurat 20% Menambah cadangan dana darurat
Investasi Saham 30% Membeli saham yang berpotensi tumbuh
Gaya Hidup & Hiburan 10% Rekreasi atau liburan setelah Lebaran

Menjaga keseimbangan dalam pengelolaan THR dapat membantu menghindari pemborosan.

Cerdas Kelola THR dengan Investasi Saham

Alokasi THR untuk investasi merupakan langkah cerdas untuk memanfaatkan momentum tambahan penghasilan dan mempersiapkan masa depan keuangan yang lebih stabil. Dengan merencanakan investasi secara bijak, baik itu melalui saham, reksa dana, atau instrumen lainnya, kamu dapat memaksimalkan potensi keuntungan dari THR yang diterima.

Selain itu, investasi yang tepat juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan finansial dalam jangka panjang. Jadi, alokasikan THR dengan bijaksana dan pertimbangkan risiko serta tujuan keuangan kamu agar manfaatnya terasa lebih maksimal di masa depan.