Tips Jitu Membeli Asuransi Unit Link agar Tak Merasa Ditipu
Asuransi Unit Link akhir-akhir ini sedang menjadi buah bibir. Bahkan nasabah ramai-ramai menutup polis karena ogah rugi.
Asuransi unit link adalah jenis asuransi yang mengombinasikan dua produk, yakni asuransi dan produk investasi. Jadi, asuransi unit link merupakan produk asuransi yang memberi manfaat perlindungan sekaligus investasi.
Baca Juga: Berapa Jumlah Ideal yang Harus Dialokasikan dari Gaji untuk Asuransi Mobil?
Tentang Asuransi Unit Link
Mengutip laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), asuransi unit link sangat pas buat Anda yang menyukai investasi jangka panjang dan bermaksud meningkatkan kekayaan. Asuransi unit link juga bisa didekap oleh Anda yang masih bekerja dan ingin menyiapkan tabungan di masa depan.
Tak dimungkiri, manfaat investasi menjadi ‘daya pikat’ dalam asuransi unit link. Bagaimana tidak? Anda mendapat dua keuntungan sekaligus dalam satu polis.
Dalam manfaat investasi ini, perusahaan asuransi menjamin uang tunai jika nasabah membayar premi secara konsisten. Anda dapat memilih investasi berdasarkan kebutuhan maupun profil risiko Anda.
Bisa dalam bentuk reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, maupun surat berharga syariah. Uang premi yang Anda bayarkan, sebagian digunakan untuk membayar produk perlindungan dan sebagian lagi ditempatkan pada produk investasi sesuai pilihan Anda.
Risiko Asuransi Unit Link Namanya produk investasi, tidak ada yang bebas dari risiko meskipun dalam tingkatan yang rendah. Pun dengan unit link, risikonya meliputi:
• Penurunan nilai investasi
• Tidak dapat dilacak larinya dana investasi dan biaya-biayanya
• Nasabah tidak bisa seenaknya menyetop investasi jika dilanda kesulitan keuangan
• Kurang memberi hasil maksimal karena beban biaya yang tinggi, seperti biaya akuisisi, biaya pengelolaan investasi, dan lainnya.
Tips Membeli Asuransi Unit Link
Berikut tips membeli asuransi unit link agar tidak merasa tertipu, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Pilih perusahaan terdaftar di OJK
Sama seperti memilih perusahaan tempat investasi, beli asuransi unit link dari perusahaan yang sudah berizin dan diawasi OJK. Jadi kalau ada apa-apa, semisal hasil investasi atau klaim uang pertanggungan tidak dibayar, dapat lapor dan ditindaklanjuti OJK.
Pilih juga perusahaan asuransi yang sehat dengan mencari informasi rekam jejak perusahaan dalam pembayaran klaim nasabah. Apakah pernah menunggak, prosesnya berbelit-belit, atau justru sebaliknya sangat mudah dan selalu lancar.
2. Tidak tergiur imbal hasil besar
Membeli unit link berarti Anda harus siap dengan risikonya, yakni fluktuasi nilai investasi. Bisa untung, tetapi juga sewaktu-waktu bisa buntung alias rugi.
Jangan mudah tergoda iming-iming imbal hasil besar dan tetap. Termasuk juga rayuan dapat komisi besar. Perlu diingat, perusahaan asuransi bukanlah perusahaan MLM.
3. Pahami biaya-biayanya
Banyak nasabah merasa tertipu perusahaan asuransi yang menawarkan unit link karena dianggap tidak transparan. Salah satunya menyangkut biaya-biaya pembelian unit link.
Ini mungkin karena agen asuransi yang tidak memberi informasi tersebut secara jelas dan gamblang, atau nasabah yang tidak bertanya komponen biaya ini maupun besarannya. Oleh karena itu, pastikan Anda mencermati biaya-biaya yang timbul sebelum membeli unit link.
4. Beli dari agen bersertifikat AAJI
Membeli asuransi unit link jangan asal. Pastikan Anda membelinya dari agen asuransi yang bersertifikat khusus dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
Tak ada salahnya Anda meminta agen menunjukkan sertifikat AAJI ini sebelum melakukan pembelian. Tanyakan apapun kepada agen mengenai asuransi unit link yang dijualnya jika Anda belum paham.
5. Pilih sesuai profil risiko
Anda Ketika memilih jenis asuransi unit link, berdasarkan penempatan dananya atau investasi, sesuaikan dengan profil risiko Anda. Misalnya jika Anda tipe orang yang konservatif, maunya cari aman, maka pilih unit link pasar uang.
Sebaliknya, bila Anda tipe orang yang agresif, ingin keuntungan atau imbal hasil lebih tinggi, dapat menjatuhkan pilihan unit link saham. Jangan maunya untung besar, tetapi sebetulnya nyali Anda ciut dan mudah stres ketika investasi jatuh.
6. Baca dan pahami polis asuransi unit link
Polis asuransi umumnya bisa berlembar-lembar dengan kalimat yang panjang. Inilah yang menyebabkan banyak nasabah malas membaca polis.
Begitu ada masalah dalam klaim asuransi, dianggap perusahaan mempersulit. Padahal bisa jadi klaim Anda tidak sesuai dengan isi polis.
Di sinilah Anda baru menyadari, dan seolah-olah merasa tertipu. Untuk itu, sangat penting bagi Anda meluangkan waktu membaca dan memahami polis asuransi unit link sebelum teken.
Minimal tata cara pengajuan klaim. Jangan ragu menanyakan kepada agen isi polis yang membingungkan atau tidak Anda mengerti.
Baca Juga: Tak Punya Asuransi Mobil, Ini Risiko dan Kerugiannya Bila Terjadi Kecelakaan