Tips Sukses Jadi Freelancer Tanpa Ganggu Pekerjaan Utama
Saat gaji dari pekerjaan utama tidak cukup memenuhi kebutuhan, solusinya adalah mencari pekerjaan sampingan. Salah satunya menjadi freelancer atau pekerja lepas.
Menjadi freelancer kalau ditekuni, lumayan untuk penghasilan tambahan. Bisa menutup kebutuhan dapur, bahkan menabung atau investasi.
Akan tetapi, menjalani dua pekerjaan sekaligus akan mengorbankan waktu luangmu. Agar keduanya berjalan seimbang, tanpa mengganggu pekerjaan utama, ikuti tips berikut ini:
-
Kerjakan sepulang dari kantor
Namanya bekerja di "dua kaki", nggak ada waktu buat santai. Sebab terkadang pekerjaan sebagai freelance pun kerap dikejar deadline mepet.
Misalnya pekerjaan utama sebagai staf administrasi. Pekerjaan sampingan, freelance content writer di satu perusahaan dengan projek 40 tulisan sebulan. Kalau setiap hari tidak dicicil mengerjakannya, bisa keteteran.
Oleh karena itu, kamu dapat mengerjakannya sepulang dari kantor atau menjelang tidur. Pastikan kamu sudah istirahat terlebih dahulu, seperti makan dan mandi.
Atau kamu buat target untuk menggarap pekerjaan sampingan hanya di hari kerja, setelah pulang kantor. Dengan begitu, akhir pekan betul-betul dipakai untuk me time maupun liburan.
-
Bangun lebih awal
Bila terlalu lelah dan capek di malam hari karena setumpuk gawean di kantor, kamu dapat memulai pekerjaan sampingan di pagi hari sebelum berangkat ke kantor. Maka dari itu, bangun lebih awal.
Misal berangkat ke kantor pukul 8 pagi. Pukul 4 pagi sudah bangun. Kerjakan pekerjaan freelance dari jam 4 sampai 6 atau 7 pagi.
Kemudian mandi, sarapan, lalu bergegas ke kantor. Kelihatannya seperti kejar-kejaran dengan waktu. Tetapi kalau sudah terbiasa, kamu akan menikmati dua pekerjaan ini.
-
Hindari kerja sampingan di kantor
Kamu bekerja sampingan untuk mencari penghasilan tambahan, bukan mengacaukan pekerjaan utama. Pekerjaan utama tetap harus diprioritaskan.
Jadi jangan menggarap pekerjaan sampingan di kantor. Selain membuat kamu tidak fokus, jika ketahuan atasan atau rekan kerja, akan menjadi masalah besar untukmu.
Ya, kalau bos atau rekan kerja bisa menerima dan membolehkanmu mengerjakan pekerjaan sampingan. Jika tidak, habislah riwayatmu. Kamu bisa dipecat gegara job freelance ini.
Meskipun punya waktu luang di kantor, sebaiknya tidak membawa atau mengerjakan pekerjaan sampingan. Ini semata-mata demi profesionalitas.
Saat berada di kantor, pikiran dan tenaga tercurahkan untuk pekerjaan utama, bukan yang lain. Jangan ‘mencuri’ jam kerja kantor hanya untuk bisa mengerjakan pekerjaan sampingan.
Jika berbuat demikian, maka kamu akan tergesa-gesa menyelesaikan pekerjaan utama. Tidak lagi konsentrasi. Yang penting cepat selesai, tanpa memikirkan hasil pekerjaan tersebut.
-
Gunakan akhir pekanmu
Menjalani dua pekerjaan sekaligus konsekuensinya memakai jatah liburmu. Di akhir pekan, Sabtu dan Minggu. Apalagi kalau projek freelance sedang banyak. Kamu dapat mencicil pekerjaan sampingan di weekend.
Misalnya ketika hari kerja, usahakan buat satu artikel. Kemudian di hari libur, Sabtu atau Minggu, kamu dapat menyelesaikan dua artikel. Dengan begitu, pekerjaan utama tidak akan terganggu dan job freelance tetap lancar.
-
Tetap jaga kesehatan
Pekerjaan yang banyak tentu akan menyita waktu dan energimu. Jangan sampai kamu kelelahan sehingga jatuh sakit. Kamu harus pintar membagi waktu antara pekerjaan utama dan sampingan agar berjalan selaras, seimbang, dan pastinya tidak menggerogoti kesehatanmu.
Meski banyak pekerjaan, hindari begadang, merokok, mengonsumsi minuman alkohol, atau banyak makan junk food. Konsumsi makanan bergizi, banyak minum air putih, dan jangan lupa olahraga. Pastikan waktu istirahatmu cukup agar tubuh tetap sehat dan fit, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan utama dan sampingan.
Baca Juga: Anak Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dapat Beasiswa sampai S1, Begini Prosedurnya