Tren Rekrutmen di Tahun 2022, Rencanakan Karir Lebih Matang
Akibat pandemi virus Covid-19, proses pencarian kerja dan rekrutmen mengalami banyak tantangan. Sejumlah penyesuaian diprediksi akan tetap terjadi, bahkan diperkirakan bakal menjadi tren dalam proses rekrutmen di tahun 2022 ini.
Sesungguhnya, sebelum pandemi terjadi dari cara kerja dan teknologi sudah tampak mengalami perubahan. Hingga secara tidak langsung membentuk proses rekrutmen dan pencarian kerja. Pandemi hanya membuat dinamisme ini menjadi lebih cepat.
Lantas dalam proses rekrutmen dan pencarian kerja di tahun ini, kira-kira hal-hal apa yang seharusnya diantisipasi? Simak, ulasan berikut selengkapnya!
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Peluang Karir Terbesar di Bidang IT dan Kesehatan
Tak bisa dipungkiri jika pandemi memberikan dampak yang cukup besar terkait ketersediaan lapangan kerja, terlebih di bidang IT dan kesehatan. Dikutip dari laman Hire Digital Insights, lowongan pekerjaan yang tersedia hampir sebagian besarnya didominasi kedua bidang tersebut.
Bahkan menurut Forbes, bidang kesehatan dan teknologi termasuk bidang karier yang memiliki prospek menjanjikan di 2022. Sehingga, diprediksi tren rekrutmen di sepanjang tahun 2022 cenderung berfokus di kedua bidang ini. Untuk itu, penting untuk mulai mengantisipasinya dari sekarang dengan mulai meningkatkan skill yang berkaitan dengan dua bidang tersebut.
Baca Juga: Vendor Konten Ingin Kebanjiran Proyek di Masa Pandemi? Begini Caranya
2. Pentingnya Memiliki Skill Digital
Saat ini skills digital dianggap sebagai syarat rekrutmen yang terpenting. Hal ini karena kebanyakan perusahaan lebih memilih mempekerjakan tenaga profesional yang memiliki digital skills spesifik. Tak heran jika mereka yang memiliki skill khusus jauh lebih mudah mendapatkan pekerjaan.
Setidaknya ada sejumlah skill spesifik di bidang digital yang secara umum kerap dituntut oleh pihak perusahaan dari para kandidat saat rekrutmen berlangsung. Berikut beberapa diantaranya.
- Cloud computing
- Digital marketing
- Data analytics
- Problem-solving
- Change management
- Project management
3. Penggunaan Aplikasi dan AI dalam Proses Rekrutmen
Berdasarkan survei dari Jobvite, setidaknya 60% rekruter lebih memilih aplikasi untuk menghubungi para kandidat yang sesuai kualifikasi. Sementara itu, sekitar 51% rekruter memilih memakai tools rekrutmen dalam proses seleksi hingga menghubungi kandidat.
Di tahun 2022, diperkirakan penggunaan teknologi dalam rekrutmen karyawan akan jadi sebuah tren. Oleh sebab itu, CV yang ATS friendly dianggap jauh lebih efektif saat melamar pekerjaan dibandingkan bentuk CV yang lainnya.
Ini karena, CV dengan ATS friendly sudah didesain secara khusus agar bisa lolos dalam sistem rekrutmen online. Selain itu, sangat disarankan untuk memaksimalkan penggunaan LinkedIn maupun marketplace khusus lowongan kerja dalam melamar pekerjaan.
Baca Juga: Tren Karir di 2022, 5 Bidang Ini Diprediksi Berpeluang Bagus
4. Rekrutmen Secara Online Jadi Standar Baru
Pandemi membuat semua kegiatan menjadi sangat terbatas. Termasuk membatasi kesempatan para rekruter untuk dapat bertatap muka secara langsung dengan para kandidat. Hal ini membuat proses rekrutmen kebanyakan beralih secara online.
Diperkirakan hingga tahun 2022 berlalu, proses rekrutmen secara online akan tetap jadi sebuah tren. Proses tersebut didukung pula dengan wawancara sekaligus pemberian feedback secara virtual. Hal ini pun berimbas pada waktu perekrutan menjadi lebih cepat dan efisien.
Sehingga, penjadwalan maupun proses seleksi menjadi jauh lebih mudah serta tak perlu keluar biaya banyak alias lebih murah. Lantaran, kamu tak perlu datang ke kantor langsung untuk mengikuti setiap tahapan seleksi. Kamu pun hanya menyiapkan mental, serta memastikan jaringan internet di rumah tetap lancar agar bisa mengikuti seleksi online.
5. Masih Tetap Terjadi Gig Economy
Selanjutnya, fenomena rekrutmen seperti gig economy diprediksi masih akan jadi tren di 2022. Setidaknya untuk mendefinisikan apa itu gig economy secara sederhana terdapat dua hal.
Pertama, sebagai suatu fenoma lapangan pekerjaan yang cenderung identik dengan tenaga kerja lepas (freelance) dan tenaga kerja kontrak dalam jangka pendek. Selanjutnya, sebagai suatu fenomena lingkungan pekerjaan yang memiliki jam kerja fleksibel.
Menurut prediksi dari Hire Digital Insights, di tahun 2022 perusahaan yang turut menjalankan gig economy akan semakin banyak. Hal ini karena melihat sejumlah perusahaan besar dunia seperti Apple, Amazon, Google, serta Unilever yang telah sukses menjalankannya. Meski demikian, penting untuk memperhatikan apa saja kekurangan dan kelebihan dari fenomena gig economy itu sendiri sebelum mengambil keputusan.
6. Networking Lebih Dipertimbangkan Ketika Rekrutmen
Seiring waktu, kemampuan dalam hal networking menjadi sesuatu yang tak kalah pentingnya dengan pengalaman dan juga skills dalam proses rekrutmen. Masih melansir dari Hire Digital Insights, diperkirakan networking akan punya peran cukup vital pada tren rekrutmen di tahun 2022 ini.
Para rekruter cenderung akan memanfaatkan networking agar bisa mendapatkan calon kandidat terbaik yang diinginkan. Baik secara internal dari rekomendasi konsumen dan karyawan maupun secara eksternal dari informasi di media sosial yang terpercaya seperti LinkedIn. Oleh karena itu, cobalah untuk membangun networking dengan baik untuk lebih memudahkanmu mendapatkan karier masa depan yang diinginkan.
Pelajari Tren yang Muncul, Lalu Lakukan Antisipasi
Memahami tren dalam proses rekrutmen akan membantu kamu melakukan antisipasi dengan tepat terkait pencarian kerja. Belum lagi, setiap tahunnya tren pun juga mengalami banyak perubahan sesuai kondisi terkini. Untuk itu, penting untuk lebih peka dan mau belajar tentang hal-hal yang diprediksi akan menjadi tren.
Dengan demikian, kamu akan menjadi lebih siap dalam menghadapi tantangan dalam proses rekrutmen yang penuh kompetisi. Sehingga, peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan bisa lebih terbuka. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 5 Bahasa Asing Ini Mendukung Kesuksesan Karir, Kamu Wajib Pelajari