UI UX Designer: Pengertian, Perbedaan, Tugas dan Skillnya
UI UX Designer tentu bukan lagi sebuah istilah asing untuk sebagian orang, terutama mereka yang bergelut dalam dunia design. UX Design merupakan singkatan dari Use Experience Design atau bisa diartikan sebagai desain pengalaman pengguna.
Pada dasarnya, UI Design dan juga UX Design itu sendiri memiliki perbedaan, meskipun sebagian orang kerap menganggapnya sama. Penting untuk memahami dengan baik apa itu UI UX Designer terlebih dahulu, sebelum akhirnya memutuskan untuk meniti karir di bidang yang satu ini.
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Pengertian UX Design
UX Design merupakan tahap dalam menciptakan pengalaman yang lancar serta intuitif ketika pengguna memakai sebuah website maupun aplikasi tertentu. Hal ini mencakup banyak hal di dalam kehidupan kita, seperti proses check-in di hotel, hingga akses yang mudah saat melakukan transaksi pembelian di marketplace.
UX Design sendiri bertujuan untuk menciptakan sebuah produk maupun layanan yang bisa memenuhi berbagai kebutuhan dan mengatasi berbagai masalah pengguna, termasuk memberikan pengalaman yang menyenangkan secara keseluruhan bagi pengguna.
Penerapan UX Design yang baik akan mendukung para pebisnis untuk menambah tingkat kepuasan untuk pelanggan. Bertambahkan kebutuhan di bidang yang satu ini membuat peluang Karir UX Design semakin terbuka luas selama beberapa waktu belakangan.
Pada dasarnya UX Design sendiri bukanlah sebuah konsep baru, sebab Don Norman sudah mencetuskannya untuk pertama kali di tahun 1993. Pria yang bekerja sebagai ahli ilmu kognitif itu mulai menggunakan istilah tersebut ketika bekerja di Apple. Tujuannya adalah untuk mempopulerkan produk Apple dan sekaligus mempermudah pengguna untuk mengatur dan memakai komputer mereka.
UX Design mulai dikenal dan mengalami perkembangan menjadi berbagai bidang dengan berbagai peran khusus, seperti UX researcher dan yang lainya. Hal ini juga berbanding lurus dengan peluang Karir UX Design yang semakin luas seiring dengan berlalunya waktu.
Berikut ini adalah 4 area utama dalam UX Design yang digambarkan secara garis besar:
1. Experience Strategy (ExS)
Bidang ini mengacu kepada berbagai strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam memberikan pengalaman yang sebaik mungkin bagi para penggunanya.
2. Interaction Design (IxD)
Bidang ini akan fokus terhadap desain antarmuka yang menarik dan intuitif, dimana pengguna dapat menyelesaikan sebuah proses dengan cara yang efisien.
3. User Research (UR)
Bidang ini mengacu pada survei, wawancara, studi, dan tes apapun yang dijalankan perusahaan untuk mengetahui semua kebutuhan dan kesulitan yang dialami calon pelanggan, serta referensi dari para pelanggan.
4. Information Architecture (IA)
Ini merupakan struktur informasi yang terdapat pada sebuah produk, di mana informasi ini bisa membantu para pengguna untuk mengetahui cara penggunaan produk tersebut.
Baca Juga: Web Developer: Jenis, Tugas, Skill dan Tips Suksesnya
Perbedaan UI UX Designer
Di dalam praktiknya, UI design dan UX Design kerap disebut secara bersamaan dengan istilah UI/UX Design atau UI UX Design saja. Namun pada dasarnya, kedua bidang ini memiliki perbedaan yang cukup banyak, meskipun peluang karir UX Design dan UI Design sama cerahnya.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara UI Design dan UX Design yang perlu dipahami dengan baik:
UI Design | UX Design |
|
|
Tugas-tugas UX Designer
Jika tertarik dengan peluang Karir UX Design, maka ada baiknya untuk memahami dengan baik berbagai tugasnya terlebih dahulu. Secara garis besar, seorang UX Designer bertugas untuk meningkatkan pengalaman orang-orang yang memakai sebuah produk/ layanan dengan penerapan konsep design thinking.
Berdasarkan Stanford d.School, design thinking ini sendiri memiliki 5 tahap, antara lain:
1. Tahap Empathize
Ini merupakan tahap pemahaman target audiens. Ada beberapa hal yang dilakukan UX Designer dalam tahap ini, antara lain: melakukan penelitian/ riset, sesi wawancara, survei, maupun teknik pengumpulan data lainnya, di mana hal ini dilakukan untuk memperoleh insight dari perspektif para pengguna.
2. Tahap Define
Ini merupakan proses analisis yang dilakukan oleh UX Designer, di mana yang bersangkutan akan menetapkan tujuan-tujuan yang akan dicapai atau masalah-masalah yang akan diatasi.
Jika proses di atas sudah selesai, maka yang bersangkutan bisa membuat gambaran pengguna yang akan mewakili sudut pandang target audiens selama tahap desain dilakukan.
3. Tahap Ideation
Ini merupakan tahap di mana UX Designer melaksanakan brainstorming dan melahirkan berbagai ide desain sesuai dengan pola interaksi pada perjalanan pelanggan. Contohnya, menjawab pertanyaan yang muncul berikut ini: “bagaimana cara membuat desain website yang menarik?”
4. Tahap Prototype
Ini merupakan tahap di mana produk sudah hadir dalam versi final, namun masih dalam gambaran yang kasar. Prototype sendiri bisa dalam bentuk apa saja, termasuk sketsa hingga halaman uji coba website. Dalam tahap ini UX Designer biasanya memakai metode wireframing.
5. Tahap Testing
Ini merupakan tahap di mana UX Designer memakai prototype dalam melakukan pengujian/ testing. Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari tahu bagaimana cara pelanggan melakukan interaksi dengan prototype dan sekaligus untuk bisa mendapatkan tanggapan dari pengguna tersebut.
Jika sudah menyelesaikan semua tahap tersebut dengan baik, maka UX Designer wajib melakukan presentasi terhadap temuannya tersebut. Hal ini basanya akan dilakukan langsung di hadapan klien, stakeholder maupun tim desain produk itu sendiri.
Setelah disetujui oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap temuan tersebut, maka UX Designer akan melakukan kolaborasi dengan UI Designer, interaction designer, dan web developer untuk mewujudkan berbagai ide yang telah dipresentasikan tersebut.
Tugas seorang UX Designer bisa saja berbeda antara satu dengan yang lainnya, tergantung pada skala perusahaan/ industri yang dimasukinya. Sebuah perusahaan besar bisa saja memiliki pekerja untuk masing-masing tahapan tersebut, sedangkan perusahaan kecil bisa saja hanya mempekerjakan seorang UX Designer untuk menyelesaikan seluruh tahap tersebut.
Baca Juga: Account Officer: Pengertian, Skill, dan Tugas-tugasnya
Skill yang Harus Dimiliki UX Designer
Peluang karir UX Design tentu akan sangat dipengaruhi oleh skill yang dimiliki designer itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa skill yang wajib dimiliki oleh seorang UX Designer:
Hard Skill | Soft Skill |
Pengetahuan umum terkait desain grafis, desain interaksi, dan arsitektur informasi (IA).
Kemampuan melakukan analisis dengan berbagai metode, seperti: melakukan survei, melakukan wawancara pelanggan, melakukan riset, dan yang lainnya.
Kemampuan dalam melakukan proses data dan memperoleh berbagai informasi penting yang bisa membantu proses pengambilan keputusan.
Kemampuan membuat sampel untuk proses pengujian dan memperoleh tanggapan pelanggan terkait cara untuk meningkatkan kualitas layanan/ produk. |
Kemampuan dalam memahami emosi pengguna.
Kemampuan untuk mempresentasikan ide-ide yang dimiliki dengan jelas, baik terhadap para klien atau stakeholder perusahaan.
Kemampuan untuk bekerja sama dengan tim maupun divisi lain.
Hal ini terkait keinginan/ minat untuk maju/berkembang, menemukan ide yang baru, dan belajar tentang berbagai hal baru.
Kemampuan untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan atau berbagai saran yang datang.
Kemampuan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah dan mengambil solusi untuk menyelesaikannya. |
Temukan Karir Cemerlang sebagai UX Designer
UX Designer merupakan salah satu bidang desain yang banyak dibutuhkan belakangan ini. Kebutuhan perusahaan akan layanan pelanggan yang maksimal merupakan alasan di balik hal tersebut. Bekali diri dengan ilmu dan skill yang mumpuni di bidang ini terlebih dahulu, agar karir sebagai UX Designer bisa berjalan dengan lancar.
Baca Juga: Menjajal Profesi Data Analyst, Pekerjaan yang Paling Banyak Dicari Saat Ini