Waran Terstruktur, Solusi Investasi Lindung Nilai yang Menarik Minat Banyak Investor
Di dunia investasi, instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana tentu sudah tidak asing lagi dipahami investor. Tapi, tahukah kamu jika selain ketiga instrumen tersebut, ada banyak produk investasi lain yang tidak kalah menarik untuk mengisi portofolio investasimu.
Salah satunya adalah waran terstruktur atau bisa juga disebut sebagai structured warrant. Tergolong produk baru di pasar modal Indonesia, bukan hal yang mengherankan jika instrumen ini masih jarang dikenal investor pada umumnya.
Lalu, apa itu waran terstruktur? Juga, apa saja manfaat yang bisa didapatkan oleh investor yang membeli waran terstruktur dan strategi ideal untuk mengoptimalkan potensinya? Nah, untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan tentang waran terstruktur dan segala hal penting seputarnya berikut ini.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Pengertian Waran Terstruktur
Bisa disebut juga sebagai structured warrant, waran terstruktur adalah instrumen atau efek turunan saham yang dikeluarkan oleh sekuritas (pihak ketiga) berupa hak kepada pemegangnya untuk menjual atau membeli underlying security atau saham di harga serta waktu yang sudah ditentukan. Waran terstruktur sendiri merupakan salah satu instrumen investasi baru yang diluncurkan pada 2022.
Nah, berbeda dengan waran perusahaan yang umumnya diberikan secara cuma-cuma saat perusahaan melakukan IPO, waran terstruktur diperdagangkan secara publik melalui anggota bursa atau sekuritas.
Meskipun cara kerjanya mirip dengan waran perusahaan, waran terstruktur menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi. Investor dapat membeli atau menjual waran terstruktur di pasar saham, dan dengan leverage, mereka dapat memperoleh eksposur lebih besar terhadap perubahan harga aset yang mendasarinya dengan modal yang lebih rendah.
Adapun, waran terstruktur mempunyai 3 aspek yang membedakannya dengan instrumen investasi lain, yaitu:
Jenis Aspek | Keterangan |
Hak Kepemilikan | Berbeda dengan investasi saham, investor waran tak termasuk sebagai pemilik emiten atau perusahaan penerbitnya. Dalam kata lain, ketika membeli waran, kamu tak mempunyai hak untuk memperoleh dividen maupun ikut pada ajang RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham. |
Harga | Dari aspek harga, saham mengikuti mekanisme batas bawah atau batas atas. Sedangkan pada waran terstruktur, harganya bisa meningkat atau menurun tanpa ada batas perubahan harga. Waran terstruktur juga memiliki mekanisme auto rejection terbatas sampai harga produk yang diperdagangkan setara atau lebih besar dari harga saham yang menjadi aset dasarnya. |
Waktu Jatuh Tempo |
Sementara itu, dari aspek jatuh tempo, investor saham memiliki kebebasan untuk menahan kepemilikan sahamnya tanpa batas waktu. Sementara pemilik waran terstruktur diberi waktu jatuh tempo dengan durasi mulai dari 2 bulan sampai 24 bulan. Jika ada keuntungan ketika jatuh tempo, pihak Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI bakal mentransfer dana dari hasil keuntungan ini pada rekening investor secara otomatis. |
Perbedaan Waran Perusahaan dan Waran Terstruktur
Tak sedikit masyarakat yang sulit membedakan antara waran terstruktur dengan waran perusahaan. Untuk memahami perbedaan keduanya, kamu bisa menyimak tabel berikut ini.
Waran Perusahaan |
Waran Terstruktur |
Memiliki nama dari kode emiten ditambah huruf “-W” di akhir. Contoh: BBCA-W |
Memiliki nama yang terdiri dari 4 huruf kode saham dasar, 2 huruf kode penerbit, 1 huruf kode jenis waran, 1 huruf kode bulan dan 1 digit tahun, dan 1- kode huruf unik. Contoh: BBCAHDCZ4A |
Diterbitkan oleh penerbit langsung dari emiten atau Perusahaan Terbatas itu sendiri. |
Diterbitkan oleh sekuritas. |
Memiliki tanggal jatuh tempo lebih dari 2 tahun. |
Memiliki tanggal jatuh tempo mulai dari 2 bulan hingga maksimal 2 tahun. |
Saham yang mendasari adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat. |
Saham yang mendasari adalah Saham di IDX30. |
Dalam pelaksanaannya, Investor perlu menggunakan haknya, dan emiten (perusahaan tercatat) menerbitkan saham baru. |
Pelaksanaan otomatis jika "In the Money (ITM)". Tidak akan ada penerbitan saham baru oleh emiten setelah tanggal pelaksanaan. |
Settlement menjadi saham induk. |
Settlement menjadi cash yang otomatis masuk ke rekening dana nasabah. |
Keuntungan Investasi Waran Terstruktur
Sebagai instrumen investasi, ada 4 keuntungan utama jika kamu memiliki waran terstruktur, yaitu;
Jenis Keuntungan | Keterangan |
Leverage | Membutuhkan modal yang relatif terjangkau, kamu bisa mendapatkan hak beli atau call, maupun hak jual atau put pada underlying security di harga serta tanggal tertentu. Alhasil, peluang keuntungan dari waran terstruktur bisa menjadi lebih tinggi ketimbang aset dasarnya. Tapi, pahami jika kondisi ini juga dapat terjadi sebaliknya sehingga perlu diantisipasi dengan strategi yang tepat. |
Peluang Keuntungan Tanpa Batas | Peluang keuntungan yang mampu diperoleh investor structured warrant bisa dibilang tidak terbatas menyesuaikan pergerakan harga dari underlying security. Sementara risiko kerugian maksimal dari investor instrumen ini hanya sebatas harga dari waran terstruktur. |
Sarana Investasi Lindung Nilai | Keuntungan lain dari investasi waran terstruktur adalah bisa menjadi sarana lindung nilai melalui penguncian harga saham menyesuaikan posisi yang ingin diambil, baik itu call ataupun put. Jadi, ketika jatuh tempo, waran terstruktur bisa dikonversikan dengan uang tunai atau underlying security. |
Tingkat Likuiditas Tinggi | Selain itu, investasi waran terstruktur juga menguntungkan karena likuiditasnya yang tinggi. Kemudahan dalam mencairkan aset ini dikarenakan perusahaan penerbitnya wajib menunjuk Liquidity Provider dari pihak pembeli atau penjual. |
Risiko Investasi Waran Terstruktur
Meski menawarkan beragam keuntungan di atas, tapi investasi waran terstruktur juga mempunyai beberapa risiko yang harus kamu waspadai, antara lain:
Jenis Risiko | Keterangan |
Risiko Pasar | Adanya potensi perubahan harga pada aset dasar atau underlying security membuat waran terstruktur mempunyai risiko pasar. Perubahan harga aset dasar yang menjadi penggerak harga pasaran dari waran terstruktur membuat instrumen ini mempunyai risiko premium yang mana harga dari pasar sekunder bisa diperdagangkan di harga diskon ketimbang estimasi harga wajarnya. |
Risiko Penerbit dan Kredit |
Risiko ini muncul karena kegagalan pihak penerbit untuk memenuhi kewajiban finansialnya maupun kewajiban pada kontrak yang sudah disepakati. Selain itu, jenis risiko lainnya yang berhubungan dengan kesalahan pihak penerbit adalah risiko aturan, hukum, strategis, kepatuhan, operasional, sampai reputasi penerbit. |
Delisting | Delisting adalah risiko yang disebabkan karena tak adanya jaminan pasar akan terus aktif bagi waran terstruktur pasca tercatat di BEI. Ketika underlying security dari instrumen ini disuspensi oleh BEI, transaksi dari aset tersebut juga bisa dihentikan. Begitu juga ketika waran ini mengalami penghapusan dari papan saham BEI, instrumen ini akan kehilangan nilainya meski belum mencapai jatuh tempo dan merugikan investornya. |
Jenis Waran Terstruktur
Terkait jenisnya, waran terstruktur bisa dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu call warrant dan put warrant. Berikut adalah penjelasan terkait kedua jenis waran terstruktur tersebut.
Call Warrant | Put Warrant |
Pada waran terstruktur jenis ini, investor mempunyai hak membeli aset dasar atau underlying security, baik itu indeks efek atau saham di harga serta tanggal yang sudah ditentukan. Adapun, karakteristik call warrant adalah sebagai berikut.
|
Untuk put warrant, investor mempunyai hak menjual aset dasar atau underlying security, baik itu indeks efek atau saham di harga serta tanggal yang sudah ditentukan. Berikut karakteristik put warrant yang perlu kamu ketahui.
|
Strategi Investasi Waran Terstruktur
Berdasarkan dari jenis waran terstrukturnya, kamu bisa mengambil langkah atau strategi khusus untuk mengoptimalkan keuntungan investasi. Sebagai contoh, jika mempunyai perkiraan harga aset dasar meningkat, maka ada baiknya kamu membeli call warrant. Sebaliknya, jika diperkirakan harga aset dasar menurun, artinya lebih bijak untuk membeli put warrant.
Faktor yang Pengaruhi Harga Waran Terstruktur
Harga dari waran terstruktur bisa berubah karena dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu, mulai dari harga aset dasar, tingkat volatilitas, hingga suku bunga. Berikut adalah penjelasan dari faktor yang mampu mempengaruhi harga structured warrant.
Jenis Faktor | Penjelasan |
Harga Underlying Security | Perubahan harga underlying security bisa mempengaruhi harga waran terstruktur. Kenaikan harga aset dasar akan membuat harga waran beli meningkat sebab potensinya untuk jatuh tempo di kondisi in the money lebih tinggi, sedangkan harga waran jual akan menurun sebab potensinya jatuh tempo di kondisi in the money lebih kecil. Sebaliknya, saat harga aset dasar menurun, harga dari call warrant menurun dan harga dari put warrant akan meningkat. |
Exercise Price | Jika memiliki harga exercise tinggi, call warrant berpotensi lebih kecil jatuh tempo dengan status in the money, pun sebaliknya. Di sisi lain, pada put warrant, harga exercise lebih tinggi membuat harganya lebih mahal. |
Volatilitas Underlying Security |
Faktor lain yang mempengaruhi harga waran terstruktur adalah volatilitas underlying security. Riwayat volatilitas menggambarkan fluktuasi harga underlying security pada kurun waktu tertentu. Ekspektasi volatilitas pada aset dasar yang lebih tinggi membuat risiko fluktuasi harganya meningkat. Semakin tinggi potensi waran jatuh tempo pada status in the money dan besarnya implied volatility akan membuat harganya lebih mahal. Hal ini berlaku pada waran jenis put ataupun call. |
Masa Berlaku | Selain itu ada faktor masa berlaku di mana semakin lama durasinya, harga waran akan lebih mahal. Hal ini dikarenakan potensi harga aset dasar untuk bergerak ke harga yang diinginkan investor ketika jatuh tempo menjadi lebih tinggi. |
Yield Dividen |
Walaupun dampaknya tidak secara langsung dirasakan, tapi yield dividen mampu mempengaruhi harga waran terstruktur. Tingginya yield dividen membuat harga aset dasar lebih rendah di periode ex-div. Perubahan harga aset dasar agar berdampak pada aset turunannya. Tapi, pada praktiknya, yield dividen kemungkinan sudah dimasukkan pada harga waran oleh pihak perusahaan penerbitnya. Karenanya, aspek ini sering kali tak termasuk sebagai faktor penyebab perubahan harga waran jenis ini. |
Suku Bunga | Terakhir ada suku bunga yang mempengaruhi harga waran via holding cost dari pembelian aset dasar. Hal tersebut dilakukan untuk melindungi harga waran yang dijual. Kenaikan suku bunga memicu kenaikan harga aset dasar dan membuat harga call warrant meningkat, pun sebaliknya. |
Punya Daya Tariknya Tersendiri, Apakah Kamu Tertarik Investasi Waran Terstruktur?
Itulah penjelasan tentang waran terstruktur, keuntungan, risiko, dan faktor yang mempengaruhi harganya. Meski masih jarang diketahui oleh investor, instrumen ini memiliki potensi yang menarik karena mampu meningkatkan nilainya sekaligus menjadi aset lindung nilai. Nah, setelah mengetahui karakteristiknya tersebut, apakah kamu tertarik untuk berinvestasi di waran terstruktur?