Bantu Ketahui Potensi Obligasi, Ini Pengertian Yield to Call, Fungsi, Hingga Cara Hitungnya
Sebagai salah satu instrumen investasi primadona, obligasi kerap dijadikan pilihan oleh investor karena berpotensi memberikan imbal hasil yang stabil seiring waktu. Sebab, setiap bulan investor obligasi akan mendapatkan pembayaran kupon atau bunga sampai tiba masa jatuh tempo alias maturity dari obligasi.
Meski begitu, dalam memilih produk obligasi, investor perlu memastikan jika tingkat pengembalian atau imbal hasil yang diharapkan bisa ditebus sebelum tiba masa jatuh tempo. Sehingga, investor bisa mengetahui berapa besar potensi keuntungan dari investasi yang dilakukannya pada instrumen tersebut.
Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan konsep yang dikenal dengan sebutan yield to call atau bisa juga disingkat sebagai YTC. Lantas, seperti apa penerapan dari metode yield to call ini dalam investasi obligasi? Nah, bagi kamu yang tertarik untuk menjadi investor di produk obligasi, penjelasan tentang yield to call, fungsi, sampai cara hitungnya berikut ini tentu penting untuk dipahami.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Apa Itu Yield to Call?
Secara umum, yield to call atau YTC bisa dipahami sebagai imbal hasil atau yield atau tingkat pengembalian yang bakal didapatkan oleh investor atau pemilik obligasi saat instrumen investasi tersebut dibeli kembali alias dilakukan call oleh pihak penerbit obligasinya sebelum jatuh tempo.
Pengertian yield to call lainnya adalah pengukuran atau penilaian tingkat dari pengembalian alias imbal hasil yang diharapkan pada suatu produk obligasi. Pengukuran pengembalian tersebut dilakukan dalam kondisi produk obligasi ditebus ketika belum mencapai masa jatuh temponya oleh pihak penerbit obligasi. Biasanya, proses penebusan obligasi tersebut dilakukan di harga yang telah ditetapkan dan disepakati sebelumnya.
Konsep perhitungan yield to call ini biasanya digunakan oleh pihak investor agar mampu membantunya dalam mengambil keputusan investasi di produk obligasi. Melalui perhitungan dengan konsep ini, investor bisa mengetahui apakah keputusannya membeli produk obligasi yang bisa ditebus tergolong layak untuk diambil atau tidak.
Apabila nilai dari yield to call ini lebih tinggi dibanding yield to maturity atau YTM, artinya terdapat kemungkinan jika obligasi akan ditebus. Lalu, investor perlu mempertimbangkan lagi apakah langkah investasi tersebut menguntungkan untuk diambil atau tidak.
Tapi, jika ternyata nilai dari yield to call lebih rendah dibanding yield to maturity, artinya investor bisa merasa aman. Pasalnya, potensi produk obligasi yang dimilikinya akan ditebus lebih kecil. Selain itu, obligasi tersebut juga mempunyai tingkat pengembalian atau imbal hasil lebih tinggi apabila dipegang sampai tiba masa jatuh tempo atau maturity.
Nilai dari YTC bisa dihitung menggunakan rumus matematika tertentu sebagai tingkat bunga berbunga dari obligasi di mana nilai sekarang dari pembayaran kupon obligasi dan harga pembelian kembali setara dengan harga pasar obligasi saat ini. Oleh karena itu, istilah keuangan ini mengacu pada keuntungan yang diperoleh oleh pemilik obligasi jika produk tersebut ditahan sampai tanggal call yang biasanya terjadi sebelum tiba masa jatuh temponya.
Di samping itu, yield to call juga berlaku pada produk obligasi yang bisa dibeli kembali alias callable bonds. Seperti yang kita tahu, jenis produk obligasi ini membolehkan investor obligasi untuk menukarkan obligasi, atau penerbit obligasi untuk membeli kembali produk tersebut. Proses tersebut biasa disebut sebagai tanggal pemanggilan atau call date, dan harganya dipahami sebagai call price.
Bagi yang belum tahu, call date dari sebuah obligasi mengacu pada waktu call dan terjadi sebelum tanggal jatuh tempo atau maturity date. Pada praktiknya secara umum, obligasi jenis callable baru bisa dibeli kembali setelah beberapa tahun sesuai perjanjian.
Biasanya, obligasi jenis ini dibeli kembali dengan harga yang sedikit lebih tinggi dibanding harga dasarnya. Meski begitu, pada dasarnya harga call atau call price dari obligasi tersebut masih didasarkan dari bunga pada pasar sehingga hal ini penting untuk dipahami oleh investor obligasi.
Manfaat Menggunakan Yield to Call
Perlu dipahami jika kebanyakan obligasi bersifat callable atau bisa ditebus oleh pihak penerbit obligasi sebelum tiba masa jatuh temponya. Jenis obligasi ini biasanya ditemukan pada produk yang diterbitkan oleh korporasi, dan langkah tersebut akan dilakukan dengan kondisi atau catatan tertentu. Contohnya adalah saat suku bunga acuan menurun, perusahaan yang menerbitkan obligasi akan menebusnya dan menerbitkan obligasi baru dengan biaya lebih rendah sehingga lebih menguntungkan.
Tapi, apa saja manfaat atau fungsi dari melakukan perhitungan yield to call ini bagi investor? Secara umum, ada 5 manfaat atau fungsi dari yield to call ini bagi investor. Berikut diantaranya.
- Membantu investor dalam menentukan keputusan investasi, khususnya saat memilih produk obligasi.
- Mengetahui potensi nilai wajar dari obligasi.
- Menilai risiko investasi obligasi yang mungkin akan dihadapinya nanti.
- Mengetahui perhitungan arus kas keuangannya di masa depan.
- Membantu investor terkait proses pengambilan keputusan seputar rencana investasinya.
Langkah untuk Hitung Yield to Call
Setelah memahami pengertian dan fungsinya, kamu juga perlu mencari tahu cara untuk menghitung YTC atau yield to call. Sebenarnya, cara hitung dari yield to call ini tidak terlalu sulit. Berikut adalah langkah menghitung yield to call.
- Identifikasi call date atau tanggal panggilan serta call price atau harga panggilan dari produk obligasi. Yang dimaksud dengan call date sendiri adalah hak pihak penerbit obligasi untuk melakukan penebusan pada produk tersebut di tanggal yang telah ditentukan sebelum maturity atau waktu jatuh tempo obligasi.
- Lalu, hitung jumlah dari kupon yang bakal kamu terima sampai perkiraan tanggal panggilan atau call date. Sebagai contoh, apabila tanggal panggilan obligasi ialah 3 tahun lagi, serta pembayaran kupon obligasi adalah 5 persen per tahun, artinya jumlah kupon yang bakal kamu terima adalah 15 persen.
- Kemudian, cari tahu jumlah pendapatan atau imbal hasil dari kupon serta kenaikan harga atau capital gain saat obligasi ditebus di tanggal panggilannya.
- Langkah selanjutnya, hitung tingkat dari suku bunga tahunan obligasi yang menghasilkan nominal pendapatan sesuai perhitungan sebelumnya selama kurun waktu yang telah disesuaikan dengan jumlah dari kupon yang bakal diterima serta capital gain obligasi saat ditebus di tanggal panggilan.
Dengan cara tersebut, kamu bisa mengetahui nilai dari YTC atau yield to call dari sebuah obligasi yang ingin dibeli.
Rumus Perhitungan Yield to Call
Dalam rumus, perhitungan yield to call bisa dilakukan dengan formula sebagai berikut.
P = (C / 2) * ((1-(1 + YTC / 2) ^ - 2t) / (YTC / 2)) + (CP / (1 + YTC / 2) ^ 2t)
Keterangan:
- P adalah harga pasar saat ini
- C adalah pembayaran kupon tiap tahun
- CP adalah call price atau harga panggilan
- t adalah durasi yang tersisa sampai tanggal panggilan dalam satuan tahun
*YTC adalah yield to call
Mengacu dari formula tersebut, yield to call tidak bisa dihitung secara langsung. Proses berulang harus dilakukan untuk mengetahui nilai ini. Untungnya, saat ini ada banyak program komputer yang bisa digunakan untuk menghitung nilai yield to call dengan lebih akurat.
Contoh Perhitungan Yield to Call
Hanya memahami rumusnya di atas, beberapa dari kamu mungkin masih bingung tentang perhitungan yield to call. Agar lebih jelas memahaminya, simak contoh perhitungan yield to call berikut ini.
Misalnya, anggap saja sebuah obligasi memiliki nilai dasar 1 juta dan membayarkan kupon tiap 6 bulan sebesar 10 persen. Obligasi tersebut saat ini memiliki harga 1.175.000 dan memiliki opsi untuk ditebus dengan harga 1.100.000 dalam waktu 5 tahun mendatang. Pahami jika sisa waktu menjelang jatuh tempo obligasi tidak digunakan pada perhitungan yield to call.
Mengacu pada rumus yang telah dijelaskan sebelumnya, maka nilai yield to call bisa diketahui sebagai berikut.
1.175.000 = (1.000.000 / 2) * ((1 – (1 + YTC / 2) ^ -2 (5) / (YTC / 2)) + (1.000.000 / (1 + YTC / 2) ^ 2 (5))
Melalui perhitungan tersebut, bisa diketahui jika yield to call dari produk obligasi yang bersangkutan adalah 7,43 persen.
Gunakan Yield to Call untuk Mengoptimalkan Keputusan Investasi Obligasi
Sebagai metode untuk mengukur tingkat imbal hasil yang diharapkan terhadap suatu obligasi saat ditebus sebelum jatuh tempo, yield to call penting dipahami oleh investor. Dengan begitu, mereka bisa lebih tepat mengambil keputusan terkait aktivitas investasinya dan memilih produk obligasi yang paling optimal untuk dibeli.