10 Kesalahan Manajemen Keuangan dalam Usia 30 Tahun
Mendekati usia 30 Anda pasti menyadari bahwa Anda semakin dekat dengan babak baru dalam kehidupan. Ada pepatah yang mengatakan bahwa “life begins at thirty”, di mana setelah usia tersebut Anda dituntut untuk sudah mematangkan seluruh strategi hidup Anda termasuk menyangkut hal keuangan.
Beruntung bagi Anda yang masih sangat muda dapat segera mungkin menyusun strategi, agar bisa lebih mematangkan manajemen hidup secara umum. Khususnya di bidang keuangan sebagai bekal di babak usia selanjutnya.
Bagi Anda yang sudah mendekati usia 30 atau sudah dalam rentang usia tersebut, selalu waspadai tentang kesalahan-kesalahan manajemen keuangan. Tujuannya agar terhindar dari masalah-masalah keuangan yang tidak diinginkan tersebut.
Berikut 10 kesalahan manajemen keuangan di usia 30 tahun:
Baca Juga: Biaya Sekolah Makin Mahal, Begini Loh Caranya Mengatur Dana Pendidikan Anak
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Tidak Bisa Menabung, Padahal Anda Menyadari Betapa Pentingnya Melakukan Itu
Pentingnya Menabung
Menabung adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Meskipun demikian, menabung lah sesuai dengan kepentingan. Kuncinya adalah menabung untuk hal-hal yang sangat penting. Yang perlu diingat juga, jangan sampai Anda memaksakan diri untuk menabung jika itu akan membuat beban bagi kehidupan Anda.
Termasuk dalam hal ini, jikalau pada usia sekian, Anda belum mempunyai tempat tinggal, coba pikirkan untuk mempunyai tabungan khusus demi membeli sebuah rumah atau mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Buatlah rencana jangka panjang dan sisihkan sebagian uang Anda untuk tabungan rumah. Agar semuanya berjalan lancar, berusahalah untuk disiplin menabung.
2. Terlalu Fokus Terhadap Anak dan Lupa Kapan Anda Pensiun
Persiapkan Masa Pensiun Anda via hamwic.org
Memang setiap orangtua ingin melihat anaknya tumbuh dengan baik, mendapatkan pendidikan sebagus mungkin dan ingin memberikan perhatian sepenuhnya. Demikian juga pensiun, adalah masa di mana Anda akan berhenti bekerja.
Maka dari itu, pikirkanlah masa pensiun dan jangan membiayai anak secara berlebihan. Seringkali kita temui orangtua yang terlalu memanjakan anaknya secara berlebihan dengan mencukupi seluruh kebutuhan-kebutuhan yang sebenarnya tidak terlalu penting, seperti kebutuhan bermain yang menghabiskan biaya mahal.
Fokuslah untuk mendidik anak, jangan memanjakannya. Di sini kita bisa memaksimalkan keuangan untuk membiayai hal-hal yang penting. Dengan melakukan hal tersebut, berarti Anda sudah dapat menghemat waktu, tenaga, dan uang Anda semaksimal mungkin untuk menghadapi masa pensiun.
3. Melupakan Asuransi
Melupakan Asuransi via raiznerlaw.com
Asuransi merupakan sumber pertanggungan yang sangat penting di zaman sekarang dan sangat mudah untuk didapatkan. Kenapa Anda harus melupakannya? Ingat, nanti saat Anda menginjak usia 40 atau 50, Anda tidak akan tau pasti apa yang akan terjadi.
Dengan memperhatikan segala kemungkinan yang terjadi, maka langkah yang tepat adalah membuat rencana mulai sekarang. Milikilah asuransi terhadap apapun yang Anda rasa penting pada suatu saat nanti.
4. Pernahkah Anda Berfikir untuk Ikut Asuransi Kecelakaan Diri?
Asuransi Jiwa via insurancelovers.com
Manusia memang syarat dengan apa yang namanya kesalahan. Sangat memungkinkan Anda mengalami kesalahan-kesalahan tersebut yang bisa saja berdampak pada cacat tetap. Selain upaya untuk selalu berdoa meminta keselamatan, alangkah baiknya kita juga memikirkan tentang asuransi jenis ini.
Dengan memiliki asuransi jenis ini, maka Anda telah melakukan pilihan yang tepat sebelum semuanya terlambat di luar kehendak.
5. Melupakan Diskusi Tentang Keuangan dengan Keluarga
Diskusi Tentang Keluarga
Mendiskusikan keuangan dengan keluarga (antar suami-istri) merupakan sebuah langkah tepat dalam menyusun sebuah keuangan keluarga. Jangan sia-siakan momen pernikahan Anda untuk menuju keluarga yang lebih bahagia dengan mendiskusikan segala rencana keuangan.
Temukan resolusi-resolusi baru untuk lebih meningkatkan keuangan dengan berdiskusi, karena hal itu akan lebih mudah dibanding Anda melakukannya sendirian.
6. Terlalu Memikirkan Rencana Saat Pernikahan
Rencana Pernikahan via bestbride101.com
Memiliki sebuah rumah tangga yang sempurna adalah dambaan setiap orang. Setiap pasangan pasti memiliki impian-impian tersebut di saat mereka akan atau baru saja menikah. Dan tidak jarang terkadang impian-impian tersebut jauh dari kemampuan yang mereka miliki.
Hal inilah sebaiknya kita sadari kembali untuk saling menyadari tentang kondisi yang sedang berlangsung. Dengan begitu, kita akan menemukan celah-celah baru yang mungkin bisa menjadi solusi yang lebih baik.
7. Terlalu Menghamburkan Uang untuk Anak Pertama
Biaya Besar Untuk Pesta Ulang Tahun Anak via wordpress.com
Kelahiran anak pertama merupakan momen paling bahagia bagi setiap pasangan suami istri. Begitu bahagiannya, kadang kala kita selalu berlebihan dalam memenuhi kebutuhan bayi pertama. Coba untuk merasionalkan kembali tentang apa yang perlu dan tidak perlu untuk dibeli.
Beli perlengkapan bayi seperlunya, dan jangan terlalu menginginkan hal-hal yang terlalu berlebihan seperti dekorasi kamar bayi, dan lain sebagainya. Ingat, mungkin nanti Anda jug akan mempunyai anak kedua atau ketiga. Coba pertimbangkan untuk menyisihkan uang Anda dengan menabung untuk keperluan tersebut.
Baca Juga: Refleksi Akhir Tahun: Begini Cara Tingkatkan Penghasilan di Tahun Depan
8. Terlalu Ambisi Ingin Punya Mobil Mewah
Mobil Mewah via prashowinfo.com
Kita semua memimpikan untuk mempunyai mobil mewah. Meskipun tidak jarang, banyak orang ingin memilikinya dengan ambisi yang membabi buta dengan mengesampingkan kebutuhan yang sebenarnya jauh lebih penting untuk didahulukan. Di usia 30-an, hal inilah yang sering menjadi cobaan, yaitu selalu ingin tampil wah.
Jangan biarkan diri Anda masuk ke dalam jurang yang suram. Lindungilah diri sendiri dari ambisi untuk membeli mobil mewah untuk sementara, kecuali Anda memang mempunyai kondisi keuangan yang melimpah.
9. Terlalu Memaksakan untuk Menempuh Pendidikan Lebih Tinggi
Biaya Pendidikan yang Tinggi via expertbeacon.com
Setiap orang selalu ingin meningkatkan taraf pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi untuk mendapatkan predikat akademik yang sebaik-baiknya. Meskipun terkadang orang hanya akan membuang-buang biaya untuk keperluan tersebut, khususnya jika tidak didasari dengan prinsip dan konsistensi yang tinggi dalam bidang keilmuannya.
Terlepas dari itu, kalau memang pendidikan lanjutan tersebut sangat Anda perlukan, maka pelajarilah dan rencanakan secara matang. Jangan sampai, Anda mengorbankan hal-hal yang lebih penting.
10. Bekerja Terlalu Keras hanya Demi Uang
Bekerja Terlalu Keras Demi Uang via mostblog.com
Bekerja keras itu memang sangat disarankan. Akan tetapi, berbeda halnya dengan bekerja terlalu keras. Jangan bekerja terlalu keras karena kalau itu hanya demi uang, percayalah uang tidak harus dibayar dengan nyawa.
Dengan tetap memiliki mimpi, jalankan hidup Anda seperti biasanya dan selalu buat terobosan-terobosan dan strategi baru agar kualitas kerja Anda dapat lebih maksimal. Dengan banyak belajar, sungguh Anda tidak perlu untuk bekerja terlalu keras jika itu hanya demi uang.
Update:
Kesalahan lain dalam manajemen keuangan di usia 30-an adalah
11. Menyepelekan Dana Darurat
Tidak punya dana darurat
Anda sudah berusia 30 tahun tapi belum punya dana darurat, ini sih bisa dibilang kesalahan fatal. Ketika Anda sudah memiliki gaji dari pekerjaan Anda, 'wajib hukumnya' memiliki dana darurat. Tapi banyak dari kita, mungkin termasuk Anda belum mempunyainya, bahkan tidak terpikir.
Gaji selalu habis untuk memenuhi kebutuhan hidup plus foya-foya. Namun lupa dengan dana darurat yang penting. Dana darurat ini sifatnya buat jaga-jaga bila mendadak Anda harus melunasi utang, sakit, atau keperluan sangat mendesak lain yang harus segera dibayar.
Mulai sekarang belajar menyisihkan 5-10% dari gaji bulanan Anda untuk dana darurat. Idealnya dana darurat dalam bentuk tabungan mencapai jumlah 3-6 bulan gaji Anda. Jangan sepelekan dana darurat kalau gak mau susah di kemudian hari.
12. Kalap Menggunakan Kartu Kredit
Kalap menggunakan kartu kredit
Satu lagi kesalahan manajemen keuangan yang sering terjadi di usia 30, yakni menggunakan kartu kredit secara tak terkendali. Kartu kredit memang dianggap 'kartu sakti' yang dapat mempermudah transaksi pembayaran Anda. Bisa jadi andalan juga saat ada masalah keuangan harian.
Saking mudah dan banyaknya manfaat, kartu kredit kerap disalahgunakan pemakaiannya. Belanja dan bayar ini itu selalu pakai kartu kredit. Apalagi buat sesuatu yang konsumtif. Padahal menggesek kartu kredit sama saja berutang. Ada utang pokok dan bunga yang harus dibayar setiap bulan.
Jika telat atau tidak membayar cicilan, siap-siap kena denda sampai didatangi debt collector, hingga aset disita. Mau seperti itu? Tentunya tidak kan. Oleh karenanya, bijak dalam menggunakan kartu kredit. Ingat, batas aman utang adalah tidak melebihi 30% dari gaji Anda.
Belajar Dari Kesalahan
Dengan membaca beberapa kesalahan manajemen keuangan di usia 30 tahun di atas, diharapkan dapat menjadi modal yang sangat berharga bagi kita untuk mengelola keuangan dengan lebih baik lagi. Jadi, jangan sia-siakan hidup Anda!
Baca Juga: 8 Resolusi Keuangan yang Wajib Diterapkan di Tahun Ini