6 Alasan Kenapa Kamu Tak Butuh Kartu Kredit
Dengan berbagai ‘iming-iming’ aduhai, kartu kredit mampu menarik hati masyarakat. Dari mulai program cashback, welcome bonus, bebas biaya tahunan seumur hidup, sampai promo memikat lainnya.
Siapa yang tidak silau dengan penawaran kartu kredit seperti itu? Orang yang tadinya ogah punya kartu kredit, bisa goyah imannya. Akhirnya mengajukan kartu kredit. Kemudian nasabah yang awalnya cuma memiliki satu kartu kredit, jadi nambah karena tergiur promo.
Yah begitulah cara bank menggaet nasabah, termasuk meningkatkan transaksi kartu kredit. Meski memberikan kemudahan dan manfaat, tidak semua suka.
Banyak orang enggan membuat kartu kredit karena takut terjerat utang, khawatir malah keranjingan belanja, atau memang merasa tidak butuh kartu kredit.
Hari gini kok gak perlu kartu kredit? Loh, sah-sah saja. Banyak hal yang melatarbelakangi kenapa kamu tidak butuh kartu kredit. Apa saja itu? Berikut ulasannya:
1. Tidak mau punya utang bank
Di era modern seperti sekarang ini, masih saja ada orang yang enggan berurusan dengan bank, termasuk berutang. Kalau kamu membuat kartu kredit, berarti kamu sudah bersinggungan dengan perbankan.
Menggunakan kartu kredit, artinya kamu utang ke bank. Yang namanya utang ke bank, pasti ada bunganya. Besar pula. Belum lagi kalau terlambat bayar, pasti kena denda.
Gagal bayar? Risikonya didatangi debt collector dan barang berharga disita. Jadi lebih baik tidak punya kartu kredit, daripada harus bermasalah nantinya.
2. Menekan keinginan belanja
Sudah tahu kan untungnya punya kartu kredit? Sangat mudah untuk melakukan transaksi pembayaran apapun. Ditambah lagi gimmick atau promo menarik dari bank penerbit untuk pengguna kartu kredit.
Bikin nasabah ‘gelap mata.’ Jadi mau belanja terus, bahkan transaksi dengan nominal kecil yang seharusnya bisa pakai uang tunai, malah menggunakan kartu kredit.
Tidak ingin menjadi konsumtif, maka kamu tidak butuh kartu kredit. Alasanmu karena ingin berhemat. Mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan. Apalagi untuk hal-hal yang tidak produktif.
3. Belum banyak pengeluaran
Pengeluaran setiap orang berbeda. Ada yang sangat besar, ada pula yang masih minim. Misalnya milenial lajang yang masih punya orangtua bekerja.
Pengeluaran hanya untuk dirinya sendiri. Tidak untuk orangtua maupun pasangan atau anak. Jadi tidak perlu kartu kredit, meskipun kartu ini dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan mendesak.
Terlebih buat kamu yang tipenya suka berhemat, gak doyan hura-hura, anak rumahan gak hobi nongkrong di luar.
4. Lebih mudah mengelola keuangan
Saat tidak memiliki kartu kredit, berarti kamu hanya akan belanja dengan uang tunai maupun kartu kredit. Sumber uangnya bukan dari utang, tapi tabungan. Bakal lebih hati-hati menggunakannya agar tidak cepat habis.
Ketika itulah, kamu dapat mengatur atau mengelola keuangan dengan lebih mudah. Tidak ada daftar utang kartu kredit yang harus dibayar dalam catatan keuanganmu.
Baca Juga: Mau Pengajuan Kartu Kredit Diterima? Jangan Mencla-Mencle Jawab Pertanyaan Ini