6 Tips Memulai Bisnis Daging Beku untuk Pemula

loader

KOMPAS.com - Saat ini permintaan daging beku hampir selalu ada setiap waktunya, bahkan bisa dibilang cukup konsisten. Terlebih sejak pandemi dan banyak orang mulai terbiasa belanja online, termasuk untuk kebutuhan dapur.

Proses pengelolaan yang terbilang mudah juga membuat usaha ini tampak cukup mudah. Usaha daging beku sendiri bisa dimulai dari skala kecil atau rumahan, sehingga modal yang diperlukan tidak banyak. Hal inilah yang membuat usaha daging beku terbilang memiliki peluang yang cukup menjanjikan.

Lantas bagaimana caranya untuk memulai usaha daging beku ini? Dari pada penasaran, simak tips memulai bisnis daging beku untuk pemula seperti dilansir dari Cermati.com, berikut ini :

1. Tentukan Jenis Produknya

Sebelum memulai usaha daging beku, hal penting yang perlu dilakukan adalah menentukan konsep dan produk yang akan dijual. Tepat memilih produk yang sesuai akan membuat usaha lebih lancar dan perkembangannya cepat.

Di tahap awal, sebaiknya tentukan daging beku jenis apa yang akan dijual, misalnya daging sapi, daging ikan, daging ayam, atau daging beku jenis lainnya. Ada baiknya, untuk lebih fokus dengan satu jenis daging tertentu lebih dulu. Hal ini akan membuat Anda bisa lebih fokus dalam menyiapkan modal awal yang dibutuhkan.

Akan jauh lebih baik untuk memilih produk yang sering dikonsumsi, sehingga bisa lebih memahami bagaimana cara mengolah dan menyimpannya. Sejak pandemi, banyak restoran yang menjual daging beku siap masak alias sudah dibumbui.

Nantinya pembeli hanya perlu memasaknya sebentar, sehingga rasanya tak akan berbeda jauh dengan masakan di menu resto tersebut. Produk tersebut bisa jadi pilihan menarik, apalagi jika konsumen punya pilihan resepnya sendiri.

2. Membuat Perhitungan Modal Awal

Setelah menentukan jenis produknya, selanjutnya bisa mulai memperkirakan modal awal untuk memulai bisnisnya. Besarnya modal yang dibutuhkan sangat tergantung dari konsep bisnis yang akan dijalankan, apakah sebagai produsen, dropshipper atau reseller.

Modal awal yang dimaksud bukan hanya untuk proses produksi saja, tapi juga memperhitungkan modal untuk kebutuhan pemasaran, hingga biaya operasional. Buatlah perhitungan semua biaya secara rinci agar tidak ada masalah kekurangan modal di kemudian hari. Karena hal tersebut bisa menghambat pengembangan bisnis.

3. Siapkan Peralatan yang Dibutuhkan

Ketika membuat perhitungan modal awal, jangan lupa untuk fokus untuk menyiapkan peralatan utama lebih dulu. Contohnya seperti freezer khusus untuk menyimpan stok produk daging beku. Alasannya, karena ini merupakan peralatan paling krusial dalam usaha daging beku.

Pasalnya, daging beku akan mudah rusak jika cara penyimpanannya kurang baik. Sehingga keberadaan freezer akan membantu menghindari kerusakan produk dan hal tak diinginkan lainnya. Oleh karena itu, Anda harus berinvestasi secara khusus dengan menyiapkan freezer yang berkualitas.

Agar penggunaannya bisa lebih awet dan tahan lama. Peralatan lainnya yang juga perlu dipersiapkan adalah alat penggiling daging, alat press, alat vakum, dan lainnya.

Baca juga : Lakukan 5 Tips Ini Biar Bisnis Daging Online Bisa Laku Keras

4. Optimalkan Penggunaan Media Sosial dan Marketplace

Sejak pandemi kebiasaan masyarakat dalam berbelanja telah berubah dan lebih memilih belanja online karena lebih mudah. Maka dari itu, jangan lupa untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial dan marketplace untuk memasarkan produk daging beku.

Media sosial bisa membantu bisnis dikenal dan menjangkau banyak orang. Tak hanya sebagai sarana untuk berjualan, media sosial juga bisa digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan produk.

Termasuk memberikan informasi detail, seperti kualitas daging, diskon, hingga informasi terkait kebersihan proses pengemasan. Hal ini penting dilakukan agar Anda bisa berinteraksi lebih dekat dan membangun keterkaitan yang semakin intens dengan konsumen. Sehingga, mampu menciptakan loyalitas pelanggan terhadap bisnis.

5. Urus Izin Edar dan Sertifikasi Produk Halal

Izin edar menjadi salah satu elemen penting dalam bisnis kuliner yang tak boleh terlewatkan. Ini merupakan kombinasi nomor registrasi yang diterbitkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

Produk bisnis yang sudah mengantongi izin edar akan membuat konsumen merasa aman dan nyaman saat membelinya. Karena sudah tahu produk yang dijual sudah teruji kelayakannya dan aman untuk dikonsumsi.

Selain itu, jika produk daging beku yang dijual merupakan produk halal, maka sebaiknya harus menyertakan sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh Kemenag RI. Selain wajib dimiliki bisnis kuliner, keberadaan sertifikat halal dan izin edar juga menjadikan image bisnis tampak lebih profesional.

6. Mengembangkan Jalur Distributor dan Reseller

Ketika memilih untuk memulai bisnis sebagai produsen, ada banyak cara meningkatkan jangkauan produk dari usaha daging beku tersebut. Menawarkan produk ke pasar swalayan bisa jadi ide yang menarik, karena target marketnya lebih jelas.

Mengingat keberadaan pasar swalayan punya tingkat kepercayaan yang cukup tinggi bagi konsumen. Beberapa konsumen bahkan sudah jadi langganan pasar swalayan tertentu karena memang sudah merasa nyaman dan percaya dengan produk yang ditawarkan.

Selain itu, Anda juga dapat bekerja sama dengan usaha katering yang sudah punya konsumen tetap. Agar kerja sama yang dilakukan berjalan lancar, sesuaikan produk daging beku yang ditawarkan dengan apa yang mereka butuhkan.

Setelah usaha mulai berjalan dengan baik dan bisa membuahkan hasil, coba lakukan ekspansi. Misalnya, dengan menawarkan pilihan kerja sama sebagai distributor atau reseller. Peluang tersebut akan membuat produk yang ditawarkan jadi lebih banyak dikenal secara luas.