3 Hal yang Sering Ditanyakan saat Ajukan Pinjaman Modal Usaha
Merintis bisnis atau mengembangkan bisnis tidak selalu mulus jalannya. Salah satu kendala yang sering dihadapi para pengusaha adalah persoalan modal.
Entah itu karena belum ada atau kekurangan modal usaha. Tabungan tidak cukup untuk menjalankan bisnis, sehingga membutuhkan sokongan dana.
Modal usaha seharusnya tak perlu menjadi hambatan pengusaha. Terlebih saat ini, banyak alternatif untuk mendapatkan modal usaha, seperti melalui pinjaman.
Pinjaman modal usaha dapat dijadikan sebagai modal kerja maupun modal ekspansi membesarkan bisnis. Pinjaman modal usaha bisa diperoleh dari pinjaman online, pinjaman ke bank lewat Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Multiguna (KMG), Kredit Modal Kerja (KMK), dan sebagainya.
Pinjaman modal usaha lain berasal dari Pegadaian, pemerintah dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga rendah, pinjaman koperasi, serta masih banyak lainnya.
Dalam mengajukan pinjaman modal usaha, baik bank, lembaga pembiayaan, fintech lending atau perusahaan pinjaman online, maupun lembaga keuangan non-bank pasti akan melakukan proses verifikasi terhadap calon nasabah.
Biasanya dalam proses tersebut, calon nasabah harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dari lembaga keuangan, tempat kamu mengajukan pinjaman. Jawaban ini yang akan menentukan disetujui atau tidaknya permohonan pinjaman.
Berikut pertanyaan untuk memverifikasi pengajuan pinjaman modal usaha dari lembaga keuangan kepada calon nasabahnya:
Baca Juga: Pinjaman Modal Usaha Terbaik 2021 dan Cara Mendapatkannya
Pinjaman modal usaha
1. Pinjaman digunakan untuk apa?
Pertanyaan pertama yang diajukan pihak bank atau lembaga keuangan ketika kamu mengajukan pinjaman adalah tujuan pengajuan pinjaman. Sederhananya adalah pinjaman modal usaha ini akan digunakan untuk apa?
Apakah untuk membuka bisnis, membayar utang perusahaan, modal kerja, ekspansi bisnis seperti buka cabang baru atau merambah ekspor, dan sebagainya.
Hal ini untuk mengetahui akan dikemanakan uang pinjaman ketika sudah cair. Jangan sampai, kamu tidak mempunyai perencanaan yang jelas mengenai penggunaan atau tujuan pinjaman modal usaha tersebut.
Jadi, pastikan kamu sudah memiliki jawaban yang tepat ketika pihak bank atau lembaga keuangan menanyakan tujuan pinjaman. Sampaikanlah secara detail ke mana dan bagaimana kamu akan mengelola uang tersebut di dalam bisnis.
Bukan hanya itu saja, kamu juga harus menjelaskan rencana pembayaran cicilan hingga pelunasan pinjaman tersebut di masa yang akan datang. Hal ini akan memudahkan pihak bank untuk menyetujui pengajuan pinjaman modal usaha kamu.
Baca Juga: Mulai Usaha Sampingan Tapi Tak Punya Modal? Cek Pinjaman Berbasis Syariah Ini
2. Kondisi terkini bisnis kamu
Pertanyaan lain yang diajukan pihak bank atau lambaga keuangan ketika mengajukan pinjaman modal usaha, yakni bagaimana kondisi bisnis kamu saat ini. Termasuk arus keuangan perusahaan.
Apakah bisnis berjalan lancar, sedang tersendat, atau tengah menghadapi situasi genting, seperti krisis keuangan. Pertanyaan ini akan berkaitan dengan risiko yang harus ditanggung lembaga keuangan terhadap permohonan pinjaman kamu.
Selain itu, pertanyaan tentang legalitas bisnis kamu pun menjadi hal penting. Apakah kamu sudah memiliki izin usaha, seperti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan perizinan lain yang terdaftar secara resmi atau secara hukum.
Jika kamu sudah memilikinya, pastikan melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan tersebut sejak proses pengajuan pinjaman modal usaha. Dokumen tersebut penting sebagai persyaratan yang harus dipenuhi karena selain dapat dianalisa, juga memperbesar peluang disetujuinya pinjaman kamu.
Pinjaman modal usaha
3. Jumlah pinjaman modal usaha yang dibutuhkan
Kamu harus menghitung secara rinci jumlah pinjaman modal usaha yang dibutuhkan sebelum mengajukan ke bank atau lembaga keuangan. Jadi, begitu ditanyakan pihak bank, kamu sudah mampu menjawabnya dengan mantap.
Kamu dapat melakukan simulasi terlebih dahulu atas pinjaman modal usaha ini. Seperti menghitung tenor dan bunga pinjaman, sehingga didapat angka cicilan yang harus dibayar setiap bulan.
Misalnya butuh Rp 500 juta untuk modal kerja Rp 200 juta, membayar utang Rp 100 juta, ekspansi bisnis Rp 200 juta. Dengan demikian, tidak mencla-mencle menjawabnya. Di awal butuh Rp 500 juta, namun begitu ada potensi dapat plafon pinjaman naik, kamu mengajukan nominal lebih besar.
Kalau perlu lakukan perbandingan antara satu bank dengan bank lainnya, sehingga kamu benar-benar bisa mendapatkan pinjaman yang paling tepat dengan bunga, serta biaya kecil yang lebih menguntungkan.
Baca Juga: Utang Lama Belum Lunas, Sudah Nambah Utang Baru. Boleh Gak Ya?
Dapatkan Pinjaman Modal Usaha yang Tepat
Bagi kamu yang kekurangan modal usaha, tidak ada salahnya mengajukan pinjaman modal ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Rencanakan kebutuhan modal dengan baik terlebih dahulu.
Hal ini penting, untuk memastikan kamu bisa mendapatkan pinjaman yang tepat dan dapat mengembangkan bisnismu dengan maksimal ke depannya.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Membayar Utang yang Patut Diterapkan