5 Investasi Pendidikan untuk Siasati Biaya Sekolah yang Makin Mahal
Anak merupakan aset penerus bangsa dan negara. Agar anak menjadi pintar, cerdas dan bermanfaat bagi banyak orang, disinilah peran orangtua untuk memberikan pendidikan yang terbaik sangat penting diperhatikan dengan benar.
Selain pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, SMP, SMA hingga ke bangku kuliah, tak sedikit orangtua juga memberikan pendidikan tambahan diluar jam sekolah sesuai minat anak, seperti melukis, balet, musik dan sebagainya. Agar semua pendidikan anak ini terpenuhi dengan baik, maka orangtua harus menyiapkan dana pendidikan yang cukup.
Banyak cara yang bisa orangtua lakukan untuk mengumpulkan atau menyiapkan dana pendidikan anak, salah satunya dengan investasi. Dengan investasi pendidikan anak ini, orangtua akan lebih tenang menghadapi biaya pendidkan anak yang naik di beberapa tahun mendatang.
Berikut ini ada beberapa rekomendasi instrumen yang bisa orangtua pilih untuk investasi pendidikan anak. Simak penjelasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Biaya Pendidikan Anak
Investasi Pendidikan
Dikutip media republika, per Juli 2021 biaya pendidikan di sekolah swasta dengan segmentasi menengah ke atas dan bukan taraf internasional, mulai dari PAUD sampai kuliah biaya yang harus dikeluarkan mencapai Rp187,5 juta dan belum termasuk biaya lain seperti bayar SPP, praktik sekolah dan sebagainya.
Adapun estimasi kenaikan dari biaya tersebut, yaitu sebesar 10% – 15% per tahun. Jika, tahun ini naik mencapai 15%, maka berikut simulasi rincian biaya pendidikan di 2022:
Tingkat Pendidikan |
2021 |
2022 (naik 15%) |
TK |
Rp10 juta |
Rp11.500.000 |
SD |
Rp30 juta |
Rp34.500.000 |
SMP |
Rp35 juta |
Rp40,250.000 |
SMA |
Rp40 juta |
Rp46.000.000 |
Kuliah |
Rp50 juta |
Rp57.500.000 |
Maka dari itu, hanya berupa tabungan saja belum cukup rasanya. Untuk mengatasi biaya pendidikan yang semakin mahal, menyiapkan dana pendidikan dalam bentuk investasi menjadi solusi yang tepat. Para orangtua pun bisa memulai investasi pendidikan ini dari sekarang.
Instrumen untuk Investasi Pendidikan Anak
Jangan bingung, kamu sebagai orangtua bisa memilih instrumen yang cocok dijadikan investasi pendidikan anak pada ulasan berikut ini, antara lain:
1. Deposito
Investasi Pendidikan
Meski deposito ini bersifat tabungan, tapi kamu bisa sekaligus investasi pendidikan di instrumen ini. Pasalnya, deposito akan memberikan kamu keuntungan dari bunga deposito. Berdasarkan data yang dikutip dari pusatdata media Kontan, rata-rata suku bunga deposito dari Laporan Harian Bank Umum (LHBU) per 02 februari 2022 bisa mencapai 3% lebih per tahun.
Berikut data suku bunga deposito dari beberapa situs bank di Indonesia, yaitu:
Nama Bank |
Jumlah Deposito |
Tenor Deposito (persen) |
|||
1 |
3 |
6 |
12 |
||
Mandiri |
Rp 10 juta |
2.25 |
2.25 |
2.50 |
2.50 |
BCA |
Rp 8 juta |
1.90 |
1.90 |
1.90 |
1.90 |
BRI |
Rp10 juta |
2.25 |
2.3 |
2.5 |
2.5 |
BNI |
Rp 5 juta |
2.25 |
2.25 |
2.50 |
2.50 |
CIMB Niaga |
RP 5 juta |
2.50 |
2.50 |
2.75 |
2.75 |
Baca Juga: Rekomendasi Investasi Murah dan Menguntungkan untuk Pemula
2. Reksadana
Investasi Pendidikan
Kamu juga bisa investasi pendidikan anak di reksadana. Selain memberikan imbal hasil yang lumayan, investasi reksadana kamu akan dikelola oleh manajer investasi. Jadi, kamu tinggal menerima dan mengecek portofolio saja.
Modal investasi pendidikan pada reksadana ini sangat murah, yaitu mulai dari Rp50 ribu saja. Berikut beberapa produk reksadana mulai dari risiko rendah hingga tinggi yang memiliki peluang untung tinggi selama satu tahun hingga akhir Januari 2022 yang dikutip dari infovesta.com, yaitu:
Reksadana Pendapatan Tetap (Risiko Rendah):
- Bahana Pendapatan Tetap Utama 2: 38,70% per tahun
- Si Dana Obligasi Maxima: 9,40% per tahun
Reksadana Pasar Uang (Risiko Rendah):
- Danareksa Gebyar Dana Likuid II: 654,25% per tahun
- Bahana Kas Syariah Fund: 28,19% per tahun
Risiko Campuran (Risiko Sedang):
- Capital Optimal Balanced: 21.84% per tahun
- Jasa Capital Campuran Dinamis: 46,59% per tahun
Reksadana Saham (Risiko Tinggi):
- Manulife Institutional Equity Fund: 55,59% per tahun
- Pacific Equity Progresif Fund VI: 26,88% per tahun
3. Emas
Emas atau logam mulia menjadi salah satu instrumen yang cocok untuk investasi pendidikan anak karena harga emas cenderung mengalami kenaikan setiap waktunya. Kamu hanya tinggal membeli emas, kemudian simpan di rumah atau bank. Ketika beberapa tahun kemudian biaya pendidikan sudah dibutuhkan, kamu tinggal menjualnya.
Kamu bisa mendapatkan logam mulia ini dengan mudah, mulai dari toko emas terdekat di tempat tinggalmu, kamu juga bisa beli online di website resmi logammulia.com atau toko online terpercaya. Beli logam mulia dari sekarang dengan ukuran yang sesuai dengan kemampuan finansialmu.
Berikut harga logam mulia per 7 Februari 2022, antara lain:
- 0,5 gram: Rp518.500
- 1 gram: Rp937.000
- 2 gram: Rp1.814.000
- 5 gram: Rp4.460.000
Investasi emas ini juga bisa kamu cicil dengan cara nabung emas atau membeli emas pecahan dengan gram yang lebih kecil seperti 0,01 gram, 0,25 gram dan sebagainya dan harganya pun lebih terjangkau. Jika kamu dan pasangan bisa investasi emas secara rutin setiap bulannya, maka kamu akan memperoleh keuntungan yang lumayan di satu, dua atau beberapa tahun kemudian.
4. Properti
Investasi Pendidikan
Bagi kamu yang sebelumnya sudah memiliki tabungan hingga puluhan juta sedangkan anak masih kecil, tak ada salahnya untuk tingkatkan keuntungan tabungan dana pendidikan tersebut dengan dialihkan ke investasi properti
Properti dengan modal puluhan juta ini, bisa berupa kios, tanah, bangun kontrakan kecil dan lainnya. Setelah itu, kamu bisa menyewakan properti tersebut kepada orang lain. Jadi, kamu bisa mendapat keuntungan dari dua sumber, yaitu dari hasil orang bayar sewa dan hasil penjualan properti kelak.
Perlu kamu ingat juga, nilai properti ini juga cenderung naik setiap tahunnya, apalagi jika didukung beberapa faktor berikut:
- Bangunannya yang rapi dan kokoh
- Desain yang menarik
- Lokasinya terjangkau
- Permintaan pasar akan suatu properti tinggi
- Pertumbuhan penduduk di sekitar
Baca Juga: Penasihat Investasi: Pengertian, Jenis, Hingga 21 Penasihat Terdaftar APII
5. Saham
Investasi Pendidikan
Sebelum berinvestasi saham, kamu harus mengetahui bahwa investasi saham ini memiliki risiko tinggi. Akan tetapi, risiko ini bisa diminimalisir jika seorang investor mampu menyusun strategi investasi yang tepat dan kamu juga sekaligus bisa memperoleh keuntungan yang lumayan besar.
Banyak orang yang berminat investasi saham untuk mencapai berbagai tujuan finansial, seperti menambah aset untuk masa depan hingga mahar pernikahan. Artinya, kamu juga bisa memilih saham untuk investasi pendidikan anak tercinta.
Investor saham akan mendapatkan keuntungan dari dua cara, yaitu:
- Dividen, keuntungan yang dibagikan perusahaan terbuka atau Tbk kepada investor
- Capital gain, keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli saham
Berikut beberapa saham pilihan yang diprediksi akan memberikan capital gain besar di tahun ini yang telah dikutip dari investor.id, antara lain:
- PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) sebesar 2.000%
- PT Digital Media Tama Maxima Tbk (DMMX) estimasi gain 1.000%
- PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) diprediksi mencetak gain 120%
- PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) sebesar 97%
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebesar 66%
- PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) 55%
- PT Ciputra Development Tbk (CTRA) 54,6%
- PT Bukalapak Tbk (BUKA) sebesar 175%
- PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) 40%
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 36%
- PT Sido Muncul Tbk (SIDO) 33%
- PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) 24%
Instrumen yang Tepat, Biaya Pendidikan Anak Selamat
Sebagai orangtua harus cerdas mengatur finansial untuk berbagai hal termasuk dalam menyiapkan biaya pendidikan anak hingga sekolah tinggi. Selain menabung, disarankan untuk menanamkan modal di salah satu atau beberapa instrument yang tepat, sehingga biaya pendidikan anak di beberapa tahun kemudian tercover dengan selamat. Pastikan, kamu dan pasangan telah merencanakan investasi pendidikan anak ini dengan matang dan disesuaikan dengan kondisi finansial.
Baca Juga: 10 Investasi Menjanjikan yang Cocok untuk Investor Pemula