6 Investasi Paling Pas buat Emak-emak, Pakai Duit Belanja Juga Bisa
Ibu rumah tangga atau emak-emak zaman now sudah melek investasi. Instrumen investasi yang dipilih pun tidak melulu yang konvensional, seperti emas.
Darimana uangnya? Tentu saja dari uang belanja yang diberi suami setiap bulan. Emak-emak kan biasanya paling pintar mengatur keuangan. Menyisihkan sedikit uang belanja untuk ditabung.
Kalau sudah terkumpul dibelikan emas perhiasan. Emas akan dijual bila sudah kepepet butuh duit, contohnya bayar uang pendaftaran sekolah anak, dan lainnya.
Selain emas perhiasan, berikut instrumen atau produk investasi yang cocok untuk kalangan ibu rumah tangga:
Baca Juga: Punya Investasi Reksa Dana? Ini Cara Lapor Reksa Dana dalam SPT Pajak
1. Fintech lending
Investasi di fintech peer to peer lending saat ini menjadi pilihan banyak orang, sebab dianggap menguntungkan dengan tingkat risiko minim. Sangat pas buat ibu rumah tangga yang notabene-nya mengandalkan penghasilan dari sang suami.
Menjadi investor atau istilahnya lender di fintech lending tidak butuh modal besar. Dengan modal mulai dari Rp 100 ribu saja, Anda bisa mendapat keuntungan atau imbal hasil hingga 16 persen per tahun.
Bahkan ada perusahaan fintech lending yang menawarkan 18 persen. Imbal hasil ini lebih tinggi dibanding suku bunga deposito yang berkisar 4-7 persen per tahun.
Selain itu, investasi di fintech lending termasuk minim risiko karena semua proses diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Itu kalau yang legal ya. Makanya jangan sampai terjebak pada investasi bodong.
2. Surat Utang Negara (SUN)
Surat Utang Negara atau SUN merupakan salah satu favorit emak-emak masa kini. Khususnya instrumen Obligasi Negara (ON), yakni SUN bertenor lebih dari 12 bulan. Contohnya ORI yang dijual ritel atau ketengan.
Buktinya saja ORI 019 diborong emak-emak. Masuk dalam urutan tiga besar investor ORI 019 berdasarkan profesi, menurut data Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Itu karena ORI bisa dibeli dengan modal Rp 1 juta. Keuntungannya melebihi suku bunga deposito bank-bank BUMN dan dibayarkan setiap bulan selama 3 tahun sesuai tenor ORI.
Belum lagi SUN, termasuk ORI masuk investasi berisiko kecil. Sebab kupon atau keuntungan dan pokok investasi dijamin negara, sehingga tidak ada yang namanya gagal bayar. Biasanya kan emak-emak gak mau rugi.
3. Reksadana Pasar Uang
Mau yang agak menantang, reksadana pasar uang bisa Anda dekap. Investasi efek bersifat utang (surat utang/obligasi) dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
Bisa banget untuk ibu rumah tangga yang ingin menjaga likuiditas dan nyari aman, karena risikonya tidak seekstrem reksadana saham. Akan tetapi, memilih investasi reksadana pasar uang tetap cuan.
Menawarkan rata-rata keuntungan hingga 20 persen per tahun. Lagi-lagi lebih tinggi dari bunga deposito. Gak usah kaget dengan modal investasinya. Receh banget, bisa dimulai dari Rp 10 ribu untuk reksadana online.
Selain itu, bebas pajak pula kalau menaruh uang di produk reksadana. Menariknya lagi, jika butuh uang mendesak buat bayar SPP anak, melunasi utang, dana di reksadana pasar uang bisa ditarik kapan saja. Tidak ada potongan atau penalti.
4. Deposito
Meski selalu dibanding-bandingkan dengan tiga instrumen di atas, namun deposito tetap saja ada peminatnya. Terutama untuk emak-emak yang gak neko-neko. Maunya yang pasti-pasti saja. Di produk yang sudah dikenal, seperti deposito.
Deposito merupakan produk simpanan perbankan. Ada tenor dari satu bulan sampai 24 bulan. Jadi, tidak bisa ditarik dananya setiap saat seperti tabungan maupun reksadana. Kalau mau dicairkan lebih cepat dari tenornya, kena biaya penalti.
Oleh karena itu, sangat pas bila duit yang Anda sisihkan ingin dikunci. Tidak diutak atik untuk tujuan tertentu, misalnya biaya kuliah anak, membeli rumah, atau lainnya.
Dilihat dari tingkat bunganya memang lebih kecil dibanding instrumen investasi lain. Namun tetap lebih tinggi dibanding suku bunga tabungan. Selain itu, simpanan Anda di deposito dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nilai maksimal Rp 2 miliar.
5. Valuta asing atau valas
Investasi valuta asing (valas) atau disebut juga mata uang asing, oke juga untuk melipatgandakan uang belanja ibu rumah tangga.
Anda bisa membeli mata uang asing yang punya nilai tukar tinggi, seperti Dolar AS, Euro, Poundsterling, Yen Jepang, dan Dollar Singapura saat harganya sedang turun. Simpan dalam rekening valas. Tetapi ingat, bukan untuk bertransaksi atau menjadi alat pembayaran di Tanah Air.
6. Barang bermerek
Buat Anda yang berasal dari keluarga mampu, atau diberi jatah uang bulanan cukup banyak, alokasikan sebahagian untuk membeli barang-barang bermerek. Barang-barang branded, seperti tas, jam tangan, sepatu, dan barang mewah lainnya.
Sebab harganya bisa meningkat sewaktu-waktu. Apalagi kalau barangnya terbatas atau limited edition. Hanya saja investasi barang branded, butuh modal besar. Mulai dari jutaan sampai ratusan juta rupiah per item.
Baca Juga: 5 Deposito Terbaik di Indonesia