7 Langkah Mudah Memulai Usaha Refill Parfum, Pemula Wajib Tahu
KOMPAS.com - Memahami peluang bisnis menjadi hal yang penting dilakukan sebelum memutuskan untuk berkecimpung di dalamnya, begitu pula dengan bisnis refill parfum.
Dengan mengetahui peluang yang ada, ini akan lebih memudahkan untuk mencari formula bisnis yang tepat ketika ingin memulainya. Bisnis ini bisa dibilang tidak perlu modal banyak.
Akan tetapi untuk memulai bisnis ini tetap saja butuh modal, baik untuk belanja barang dagangan hingga biaya promosi. Jadi, jangan lupa siapkan modal yang cukup untuk memulai bisnis refill parfum Anda sendiri.
Tertarik memulai bisnis refill parfum sendiri? Simak langkah - langkah untuk pemulai berikut ini, seperti dilansir dari Cermati.com.
1. Kenali Peluang Keuntungan
Sebelum memutuskan untuk memulai bisnis, hal terpenting adalah mengetahui seberapa besar peluang keuntungan (cuan) yang nantinya akan diperoleh. Dengan begitu, Anda bisa mempertimbangkan bagaimana prospek bisnis yang dijalankan di masa mendatang.
Persentase keuntungan dari bisnis refill parfum ini cukup besar, antara 50 persen hingga 100 persen. Ditambah lagi, pilihan bibit refill parfum juga sangat beragam, baik dari segi kualitas dan harganya.
Pemilihan bibit parfum termasuk salah satu langkah yang cukup krusial dalam memulai bisnis refill parfum. Dengan kata lain, hal ini memberikan beberapa opsi pilihan untuk mempersiapkan modal awal bisnis.
Primer atau benih isi ulang punya tanggal kedaluwarsa cukup panjang. Selama tempat penyimpanannya terjaga dan tidak terkena sinar matahari langsung, maka kualitas biang parfum refill akan tetap bertahan hingga dua tahun.
Selain modal, hal lain yang harus dipersiapkan dalam memulai bisnis refill parfum adalah proses pembelajarannya. Ini nantinya yang akan menjadi bekal untuk menjalankan bisnis. Biasanya prosesnya cukup cepat, minimal 2 minggu hingga 1 bulan maksimal.
Proses pembelajaran ini tidak termasuk keterampilan dalam menghafal aroma parfum, tapi hanya sebatas belajar meracik parfum. Sebab menghafal aroma parfum perlu jam terbang yang lama, sehingga menjadi suatu kebiasaan.
2. Pahami Risiko yang Mungkin Terjadi
Selain mengetahui peluang keuntungan yang akan diperoleh dalam bisnis refill parfum, penting juga untuk mengetahui risikonya. Tentunya setiap bisnis memiliki risiko tersendiri, begitu pun dengan bisnis refill parfum.
Bisa dibilang kendala atau risiko yang muncul dari bisnis refill parfum tidak terlalu besar. Akan tetapi, harus tetap menjadi perhatian agar bisa menyiapkan solusi terbaik jika suatu ketika muncul masalah tidak terduga.
Umumnya masalah yang kerap terjadi dalam bisnis refill parfum adalah biji parfum yang berubah warna dan baunya. Hal ini terjadi karena faktor penyimpanan yang kurang tepat.
Ditambah lagi jika paparan sinar matahari secara langsung ke produk tersebut. Kondisi semacam ini sering dialami pelaku bisnis karena kurang memperhatikan letak pajangan kaleng primer atau benih parfum. Suhu kaleng parfum yang berubah panas dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna dan bau pada biang parfum refill tersebut.
Risiko lainnya yang juga kerap terjadi adalah sulitnya mendapatkan etanol (bahan kimia pelarut parfum). Ini karena umumnya etanol tidak dijual secara bebas dan hanya bisa didapatkan dari toko bahan kimia tertentu.
Oleh karena itu, penting untuk menemukan toko bahan kimia yang bisa menyuplai etanol. Jika tidak ditemukan, maka bisa gunakan opsi belanja di toko online.
3. Siapkan Modal Bisnis
Modal yang diperlukan dalam memulai bisnis refill parfum bisa dibilang tidak terlalu besar. Bahkan beberapa franchise ada yang menawarkan paket usaha mulai dengan modal Rp500 ribuan saja.
Agar bisa menjangkau lebih banyak konsumen, maka sediakan parfum dengan pilihan yang variatif. Termasuk juga sejumlah parfum populer dan banyak diminati, seperti merk Victoria Secret, Chanel, Bvlgari, dan lain sebagainya.
4. Tempat Usaha yang Strategis
Dalam bisnis refill parfum, tempat usaha merupakan bagian terpenting dan sangat vital. Untuk itu, carilah tempat usaha yang berada di lokasi strategis, di pinggir jalan raya, di pusat keramaian (seperti pasar, pusat perbelanjaan, dan sebagainya).
Paling tidak sudah punya tempat usahanya memiliki ruangan dengan ukuran minimal 4×4 m. Ukuran ini merupakan salah satu standar umum yang harus dipenuhi dalam bisnis refill parfum.
5. Buat Desain Toko Secara Menarik
Agar tempat usaha yang akan ditempati tampak menarik, pastikan untuk membuat desainnya sedetail mungkin. Buat agar toko tampak lebih berwarna dan meriah.
Misalnya saja dengan mempercantik toko dengan cat yang berwarna cerah dan diimbangi pencahayaan yang pas. Supaya, pengunjung tertarik untuk berbelanja parfum di tempat Anda.
Baca juga: Raih Peluang Besar dalam Bisnis Perhiasan, Begini Tipsnya!
6. Sediakan Sampel dan Katalog Parfum
Selanjutnya, siapkan sampel parfum yang nantinya akan dijual. Bisa dengan mengoleskan contoh parfum di atas lembaran kertas. Siapkan juga katalog parfum beserta namanya, agar calon konsumen bisa lebih mudah memilih parfum yang diinginkan.
Umumnya kemasan untuk parfum primer berupa botol roll berukuran kecil kurang lebih 4 ml. Selain ukuran yang berbeda, kemasan botol parfum juga akan diberi kode khusus untuk membedakan antara jenis parfum wanita dan pria.
7. Belajar Meracik Parfum Sendiri
Anda juga bisa meracik parfum sendiri untuk menemukan formula wewangian yang unik. Selidiki bagaimana resep parfum dibuat, bisa dengan membuat campuran khas dari beberapa bibit wewangian yang ada. Atau membeli beberapa jenis minyak esensial berukuran kecil dan bereksperimen.
Jangan lupa luangkan waktu dan biasakan diri dengan berbagai aroma parfum yang berbeda. Mulailah dengan memadukan dua aroma bersama, jangan lupa buat catatan detail soal jenis parfum yang digunakan dan berapa takarannya.
Lakukan eksperimen hingga mendapatkan formula dengan aroma yang pas. Jika perlu, minta pendapat pelanggan yang datang untuk mengomentari aroma parfum hasil eksperimen tersebut sebelum diproduksi massal.