Tips dan Trik Beli Rumah dengan Reksa Dana agar Lebih Mudah Dijangkau Keuangan
Setiap orang yang belum mempunyai rumah pribadi untuk ditinggali pasti akan berusaha untuk membelinya dengan penghasilan yang dimiliki. Wajar saja, mempunyai tempat untuk ditinggali merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan sebisa mungkin harus terpenuhi.
Hanya saja, seiring dengan berjalannya waktu, harga properti tersebut melambung tinggi dan sulit untuk bisa dijangkau. Bayangkan saja, kamu harus menyiapkan uang setidaknya ratusan juta agar bisa membeli rumah incaran dengan lokasi yang strategis.
Pun jika mengajukan KPR, nominal DP atau uang muka sebesar 30 persen juga kemungkinan masih terlalu berat untuk bisa dijangkau keuangan. Karenanya, jika kamu berencana untuk membeli rumah, ada baiknya mencari cara agar bisa mewujudkannya dengan seoptimal mungkin.
Salah satu caranya adalah memanfaatkan instrumen investasi yang praktis digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan, seperti reksa dana. Dengan reksa dana, uang yang tersimpan di dalamnya berpeluang untuk terus bertumbuh seiring waktu sehingga mampu meningkatkan peluang rencana membeli rumah terwujud.
Tapi, bagaimana tips dan trik beli rumah dengan reksa dana agar tak salah langkah memanfaatkannya? Tanpa panjang lebar lagi simak penjelasannya berikut ini.
Tentukan Dulu Preferensi Hunian yang Ingin Dibeli
Sebelum memulai langkah menyiapkan keuangan untuk membeli rumah dengan investasi reksa dana, kamu harus lebih dulu memahami preferensi hunian yang diinginkan terlebih dulu. Pasalnya, tergantung dari preferensi tersebut, biasanya harga rumah akan menyesuaikan, bisa lebih mahal atau lebih murah.
Misalnya, jika mengincar rumah di lokasi yang strategis dengan akses publik yang mudah dan infrastruktur terjamin, sudah pasti kamu harus menyiapkan budget lebih besar. Sebaliknya, jika lebih mengutamakan budget yang lebih mudah dijangkau, mungkin kamu perlu membeli properti di pinggir kota.
Tentunya, tetap pastikan jika akses ke tempat kerja dan fasilitas umum terjangkau meski memutuskan untuk membeli rumah pinggir kota atau di lokasi yang tidak strategis. Jadi, tergantung dari preferensi dan keinginan, membeli rumah pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan yang penting kamu pertimbangkan agar mampu menentukan pilihan yang terbaik.
Baca Juga: Mulai dari Anjuran Sampai Larangan, Ini Segala Hal Penting Seputar Mahar Nikah dalam Islam
Sesuaikan dengan Kondisi Keuangan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tergantung dari preferensi yang dimiliki, harga rumah yang ingin dibeli bisa bervariasi. Jika ingin membeli hunian di pusat kota dengan jaminan kenyamanan mobilitas, sudah pasti kamu harus memasang budget yang lebih tinggi.
Nah, keputusan tersebut sejatinya juga wajib disesuaikan dengan kondisi keuangan. Pasalnya, semakin mahal kisaran harga rumah yang akan dibeli, jangka waktu menabung dan investasi yang harus kamu lakukan juga semakin panjang. Jika pertumbuhan tabungan dan investasi yang dilakukan terlalu lama, sadari jika harga properti pasti mengalami inflasi seiring waktu.
Dalam kata lain, saat kamu berjuang mengumpulkan dana untuk membeli rumah, baik secara cash atau menabung DP KPR, harga properti akan terus melambung. Karenanya, kamu perlu menyesuaikan harga rumah yang ingin dibeli dengan kondisi keuangan agar rencana tersebut bisa segera dieksekusi.
Pilih Metode Pembelian Rumah sesuai Kemampuan
Secara umum, terdapat 2 metode pembelian rumah yang bisa kamu pilih sesuai kemampuan. Jika memang terjangkau, kamu bisa membeli rumah dengan cara cash atau tunai. Alternatifnya, kamu bisa mengajukan kredit untuk membeli rumah menggunakan layanan KPR.
Karena membuat harga rumah lebih terjangkau, opsi KPR sering kali dijadikan pilihan oleh banyak orang. Hanya saja, pahami jika pada layanan KPR, kamu masih harus membayar DP pembelian rumah dengan nominal yang tidak sedikit.
Tergantung dari kesepakatan, DP atau uang muka KPR bisa mencapai 30 sampai 50 harga rumah. Misalnya, ketika ingin membeli rumah dengan harga 500 juta, kamu masih harus menyiapkan dana sebesar 150 juta sampai 250 juta sebagai DP KPR.
Dengan nominal yang tidak sedikit tersebut, kamu tentu perlu menabung dulu dananya, bukan? Pun jika membeli rumah secara cash, ada baiknya untuk menyiapkan dananya secara optimal terlebih dulu. Salah satunya dengan menabung di reksa dana karena menjadi instrumen investasi yang fleksibel dan praktis dijangkau investor dari berbagai kalangan.
Cara Nabung untuk Beli Rumah dengan Reksa Dana
Lalu, bagaimana cara menabung untuk beli rumah dengan reksa dana? Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya cukup simpel karena saat ini ada banyak platform investasi online yang menawarkan instrumen ini pada para penggunanya. Jadi, kamu perlu mengunduh aplikasi investasi online pada smartphone yang pastinya telah terdaftar di OJK atau Otoritas Jasa Keuangan dan mengecek kredibilitas serta legalitasnya.
Setelah itu, lakukan pendaftaran akun dan hubungkan dengan akun mobile banking milikmu agar memudahkan proses transaksi reksa dana. Lalu, kamu bisa langsung mulai menabung reksa dana untuk meraih target beli rumah dengan reksa dana.
Pada sejumlah aplikasi investasi online tersebut, ada fitur yang bernama Goal Setting. Sesuai namanya, fitur ini bisa membantumu merencanakan aktivitas investasi sesuai dengan tujuan, tak terkecuali membeli rumah. Dengan fitur ini pula rencana investasi akan dioptimalkan berdasarkan dari profil risiko yang kamu miliki.
Berikut adalah langkah-langkah menggunakan fitur Goal Setting secara umum.
- Pilih opsi Portofolio, lalu Tambah Portofolio
- Setelah itu, tentukan tujuan investasimu sesuai dengan opsi yang disediakan, dan pilih Terapkan.
- Agar lebih mudah memantaunya, kamu dapat mengubah nama portofolio sesuai keinginanmu, misalnya Target Beli Rumah.
- Kemudian, tentukan berapa jumlah dana yang ingin dikumpulkan untuk mencapai target keuangan tersebut beserta jangka waktunya.
- Dari informasi yang sudah kamu masukkan tersebut, pihak platform akan secara otomatis menghitung besaran dana yang idealnya kamu tabung tiap bulan agar bisa mencapai tujuan membeli rumah.
- Simpan hasil informasi portofolio tersebut dan rencana menabung untuk beli rumah dengan reksa dana bisa langsung kamu lakukan hingga target tercapai.
Baca Juga: Cara Membangun Portofolio Reksadana yang Sehat dan Cuan
Tabel Simulasi Pengajuan KPR
Jika tertarik menggunakan sistem KPR untuk beli rumah dengan reksa dana, ada baiknya simak contoh tabel simulasinya berdasarkan asumsi berikut ini.
Harga Rumah |
1 miliar |
DP |
30 persen |
Tenor |
15 tahun |
Bunga Tetap |
8 persen |
Floating Rate |
12 persen |
Nominal Uang Muka |
300 juta |
Cicilan Bunga Tetap |
6.689.565 |
Cicilan Floating Rate |
7.799.314 |
Dari contoh tersebut, bisa dipahami jika untuk membeli rumah seharga 1 miliar, nominal uang muka atau DP yang harus disiapkan adalah sekitar 30 persen atau setara 300 juta. Nominal tersebut tentu masih sangat masif dan perlu disiapkan terlebih dulu.
Di samping itu, dengan ketentuan bunga dan tenor yang dipilih, nominal cicilan KPR juga masih terbilang tinggi. Idealnya, beban cicilan dari segala aktivitas kredit yang dimiliki tidak boleh melebihi 35 persen gaji bulanan. Dalam kata lain, dengan nilai cicilan antara 7 juta tersebut, penghasilan yang dianjurkan agar kamu bisa mengajukan kredit KPR di atas adalah di atas 20 juta.
Selain tentang DP dan cicilan KPR, pengajuan kredit ini memiliki sejumlah beban biaya lain yang juga harus kamu siapkan. Beberapa di antaranya adalah AJB, administrasi, biaya pajak, dan sebagainya. Besaran dari setiap biaya transaksi pembelian rumah tersebut beragam tergantung dari harga rumah dan biasanya ditanggung bersama oleh pihak pembeli dan penjual dengan dasar kesepakatan tertentu.
Simulasi Investasi Reksa Dana untuk Beli Rumah
Setelah mengetahui simulasi pengajuan KPR, kamu juga perlu memahami bagaimana simulasi beli rumah dengan reksa dana. Misalnya, kamu berinvestasi di sebuah produk reksa dana dengan modal awal 10 juta, dan rutin menanam modal setiap bulan sebesar 7 juta.
Berdasarkan dari hasil simulasi dan data kinerja historis reksa dana pada platform investasi, dalam 5 tahun nominal dana yang berhasil dikumpulkan adalah sebesar 468 juta dengan jumlah modal dasar 430 juta. Dalam kata lain, terdapat pertumbuhan nilai investasi sebesar 8,84% atau imbal hasil sekitar 38 juta.
Hasil dari simulasi investasi reksa dana tersebut tentu bisa berbeda tergantung dari jenis produk yang dipilih. Pasalnya, setiap produk reksa dana pasti mempunyai peluang imbal hasil yang berbeda dan berbanding lurus dengan risikonya.
Bisa Berkembang Seiring Waktu, Manfaatkan Reksa Dana untuk Modal Beli Rumah
Itulah penjelasan tentang tips dan trik beli rumah dengan reksa dana. Sebagai instrumen investasi yang memiliki cara kerja praktis dan bisa dijangkau oleh semua kalangan, reksa dana bisa menjadi alternatif untuk mengumpulkan modal beli rumah. Yang terpenting, sesuaikan rencana beli rumah dengan reksa dana tersebut dengan kondisi keuangan agar realistis untuk diwujudkan.
Baca Juga: Cara Membangun Portofolio Reksadana yang Sehat dan Cuan