Berkarier Lebih dari 30 Tahun, Iis Dahlia Beberkan Rahasia Eksistensi di Belantika Musik Dangdut
Sebagai pedangdut senior, nama Iis Dahlia sudah dikenal lama sejak tahun 1987. Namanya kian melambung ketika lagunya yang berjudul Tamu Tak Diundang melejit di tahun 1990. Sejak saat itu, wanita bernama lengkap Iis Laeliyah ini semakin mantap menapaki kariernya di ranah musik Dangdut.
Berkarier lebih dari 30 tahun, Iis Dahlia sudah menjadi penyanyi senior dengan segudang karya dan prestasi yang membanggakan. Penyanyi yang cantik dengan kumis tipisnya ini bahkan berhasil menembus sejuta kopi penjualan dari album keduanya. Berkat pencapaian tersebut, namanya dikabarkan berhasil mencetak rekor MURI.
Tak hanya aktif sebagai penyanyi Dangdut, wanita kelahiran Bongas, Indramayu, 29 Mei 1972 ini juga jago berakting. Selain pernah membintangi film Kentut (2011) dan Terlalu Tampan (2019), Iis juga kerap tampil di berbagai iklan, sinetron, acara TV, dan film televisi. Rajin berbisnis properti, kini kabarnya Iis Dahlia memiliki aset kekayaan mencapai lebih dari Rp20 miliar.
Baca Juga: Tak Lekang oleh Waktu, Rita Sugiarto Tetap Eksis di Tengah Gempuran Penyanyi Dangdut Muda
Jerih Payah Demi Wujudkan Mimpi
Sebelum sukses seperti sekarang, Iis Dahlia pernah melalui pasang surut perjalanan karier yang panjang. Sudah makan asam garam pahit manis kehidupan, Iis memulai usahanya dari nol. Jika kini ia sudah menempati rumah nyaman seharga puluhan miliar dengan Ferrari terparkir di garasinya, tidak demikian dengan awal kariernya.
Bekerja begitu keras, Iis pernah merasakan perform keliling di berbagai lokasi. Ia bahkan pernah bernyanyi untuk acara ulang tahun kemerdekaan hingga mengisi sesi hiburan di resepsi pernikahan.
Agar dapat tampil di stasiun TV, ia harus rela mengikuti kursus vokal di Himpunan Artis Penyanyi dan Musisi Indonesia (HAPMI) di Bandung saat masih remaja. Ia bahkan pernah sampai kena tipu dan kehilangan sejumlah uang demi untuk tampil di layar kaca. Semua jerih payah tersebut telah dilalui hingga akhirnya ia berhasil menjadi penyanyi Dangdut profesional papan atas Indonesia.
Lahirkan Beragam Karya Ciamik
Di tahun 1986 dan 1987, Iis Dahlia telah merilis sejumlah lagu Mandarin yang dinyanyikan kembali. Namun saat itu, kesuksesan belum berpihak kepadanya. Demikian juga dengan album Juned yang lahir pada tahun 1989.
Namun keberuntungan mulai berpihak kepadanya setelah album Tamu Tak Diundang dan Air Mata Tiada Arti (1990) laris manis di pasaran. Iis semakin sukses dengan Plin Plan (1991), album Pop Sunda yang dirilisnya, menyusul Kumaha yang rilis di tahun 1992.
Di tahun 1993, ia kembali meluncurkan Janda Kembang, Ibarat Mencari Jarum di Lautan, serta Cinta Bukanlah Kapal. Kemudian di tahun 1994, ia merilis Kasih, Mata Hatiku dan Sakitnya Hatiku.
Nama Iis Dahlia kian naik daun sewaktu Payung Hitam, Kejam, Darah Biru, Lupa Diri dan Cinta Yang Ternoda diluncurkannya ke pasaran pada tahun 1995. Selanjutnya, ia kembali menelurkan Rambut Sama Hitam dan Turun Ranjang di tahun 1996.
Hingga kemudian di tahun 1997, ia mengeluarkan Aku Bagai Tawanan dan Kecewa. Menyusul di tahun 1998, ia merilis Tanda Cinta yang disusul dengan Ditinggal Kekasih (1999).
Konsistensi dalam Berkarya
Sepak terjang Iis memang tak bisa diremehkan, karena ia terus melahirkan karya secara konsisten. Selain Asmara Kurindu yang rilis tahun 2000, Iis merilis Padamu Aku Bersimpuh dan Kanda di tahun 2001.
Kemudian Bagai Ranting yang Kering (2002) dan Dangdut Samudera (2004) kembali dikumandangkan ke ranah publik. Di tahun 2005, lagu Janji Hati yang diciptakan Rita Sugiarto dibawakan oleh Iis.
Memasuki 2007, Iis menelurkan Simphoni Malam berturut-turut dengan Tiada Duanya dan Tunjukkanlah di tahun 2008. Ia juga merilis Ajarkan (2010), Rindu (2011), Jomblo Senior (2014) yang digubah Melly Goeslaw, hingga Cinta Apalah Apalah dan Diva Asmara (2015).
Adapun di tahun 2016, ia meluncurkan Mengapa. Sementara di tahun 2019, Iis mengeluarkan karyanya Tak Mampu Membencimu yang disusul dengan Viral (2020). Seluruh albumnya ini dibawakan secara solo dan belum termasuk karya kolaborasinya dalam format duet dan trio yang jumlahnya puluhan.
Koleksi Segudang Penghargaan dan Prestasi
Setelah perjalanan panjang kariernya, Iis Dahlia berhasil mengantongi sejumlah penghargaan dan prestasi bergengsi. Di tahun 2001, ia menyabet AMI Award untuk kategori Artis Solo Wanita Dangdut berkat lagu Asmara Kurindu.
Kemudian di tahun 2009, ia membawa pulang AMI Award untuk kategori Karya Produksi Dangdut Melayu. Menyusul di tahun 2010, lagi-lagi ia berhasil memenangkan AMI Award untuk Solo, Duo/ Grup Dangdut dari lagunya Ajarkan.
Sementara di tahun 2017, ia meraih AMI Award untuk Artis Solo Wanita Dangdut Kontemporer Terbaik berkat lagu Demi Kamu (Tum Hi Ho).
Kiprah Gemilang di Dunia Akting
Tak hanya fasih dalam bernyanyi, biduan dengan suara merdu mendayu ini pun rupanya andal berakting. Di layar lebar, Iis sudah bermain dalam film Terlalu Tampan (2019) dan Kentut (2011). Sementara di layar kaca, ia pernah membintangi Sepekan Sinetron Remaja TVRI (1991), Gara-Gara (1996-1997) dan Seroja (2000).
Pada tahun 2001, ia melakoni The Lajang serta Padamu Aku Bersimpuh. Ia juga hadir dalam sinetron 3 Orang Perempuan (2002) dan Mata Hati (2005). Selain itu, Iis Dahlia juga membintangi beraneka judul FTV. Di antaranya seperti Kampung Dangdut, Kejora, Matahariku, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Fantastis, Ini Penyanyi Dangdut dengan Honor Termahal
Tenar di Layar Kaca
Terus berjaya dan tetap bersinar, Iis telah muncul di berbagai iklan televisi. Di antaranya seperti iklan Suami Siaga, Kunci Emas, Contrexyn, Lifebuoy shampoo, Hemaviton, Alang Sari, Sari Roti, minyak goreng Bimoli, Viostin DS, serta Sprei Nyenyak.
Tak hanya muncul di iklan berbagai produk, Iis Dahlia juga eksis di berbagai acara. Selain muncul dalam In Dangdut, ia juga hadir dalam Dangdut Ria Fantasi, D’Terong Show, D’Academy, Mamaku Hits, Bingkai Hati, D’Academy Asia, Kilau DMD, dan lainnya.
Punya Ciri Khas dan Gaya Tersendiri
Disukai banyak fans, karya musik Iis Dahlia memang berbeda dan punya ciri khasnya tersendiri. Begitu banyak lagu-lagunya yang sukses dan menjadi legenda di kalangan masyarakat.
Adapun dalam penampilannya, ia lebih sering bergaya lebih classy dan elegan tanpa kesan berlebihan. Alhasil, musik Dangdut ala Iis Dahlia pun dikenal lebih berkelas dan jauh dari kata seronok. Inilah salah satu faktor yang menjadi nilai lebih seorang Iis Dahlia di mata publik dan penggemarnya.
Kehidupan Pribadi yang Kerap Jadi Sorotan
Menjadi public figure membuat kehidupan Iis Dahlia kerap jadi sorotan. Iis pernah menikah dengan Dadang Indrajaya di tahun 1993. Dari pernikahan pertamanya tersebut, ia mendapatkan seorang putri bernama Salshadilla Juwita.
Sayangnya, pernikahan pertama Iis harus kandas di tahun 1998. Keduanya memutuskan berpisah setelah mengarungi mahligai rumah tangga selama lima tahun.
Iis Dahlia kemudian menikah dengan Satrio Dewandono di tahun 2001 silam. Dari pernikahan keduanya ini, ia kembali dikaruniai seorang putra yang diberi nama Devano Danendra. Hingga kini, keseharian Iis Dahlia dan keluarga bahagianya kerap menarik perhatian publik dan selalu diamati melalui media sosial.
Mengikuti Perkembangan Zaman
Ketika disinggung mengenai rahasia kesuksesannya yang tak lekang dimakan waktu, Iis Dahlia membeberkan rahasianya. Menurutnya, adalah penting untuk mengikuti perkembangan zaman. Dengan begitu, eksistensinya dapat terus terjaga.
Selain itu, ia juga menandaskan pentingnya rasa tanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaan. Tak ingin cepat puas, Iis berkomitmen untuk rajin merilis karya terbaru yang sesuai dengan trend pasar.
Dengan begitu, penting untuk menjaga keseimbangan antara idealisme serta fleksibilitas dalam mengikuti selera pasar. Pasalnya saat ini musik Dangdut lebih disukai dengan kemasan yang modern. Salah satunya dengan menyertakan unsur EDM/ kontemporer agar tak melulu terdengar konservatif dan tradisional.
Seperti teladan Iis Dahlia, menyeimbangkan idealisme dan fleksibilitas merupakan faktor penentu bagi kesuksesan karier. Demikian juga dengan terbuka pada perkembangan zaman demi kemajuan dan perkembangan hidup yang lebih baik di masa depan.