Mengenal Bunga Pinjaman Online dan Cara Perhitungannya

Bunga pinjaman online merupakan salah satu pertimbangan penting saat ingin mengajukan pinjaman secara online. Pada dasarnya, pinjaman online kerap dijadikan sebagai pilihan sumber dana oleh sebagian orang yang membutuhkan sejumlah dana segar dalam waktu yang cepat

Berbeda dengan pinjaman yang diajukan dengan cara konvensional, pinjaman online memang terbilang praktis. Pengajuannya hanya membutuhkan waktu yang singkat, sehingga nasabah bisa mendapatkan pinjaman dana yang dibutuhkan dalam waktu yang cepat. 

Bunga Pinjaman Online Masing Cukup tinggi

Bunga pinjaman online adalah biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada bank atau lembaga keuangan atas dana yang dipinjam secara daring. Besaran bunga ini ditetapkan dalam persentase tertentu dari pokok pinjaman dan dapat bervariasi tergantung jenis pinjaman serta kesepakatan antara peminjam dan pemberi pinjaman.

Mulai 1 Januari 2024, suku bunga pinjaman online resmi diturunkan oleh pemerintah dari 0,4% menjadi 0,3% per hari untuk pinjaman di sektor konsumtif. Penurunan ini akan berlanjut hingga 2026, di mana pada tahun 2025 suku bunga akan turun menjadi 0,2% per hari dan menjadi 0,1% pada 2026.

Untuk sektor produktif, suku bunga juga mengalami penurunan, dimulai dari 0,1% per hari pada 2024 dan 2025, dan akan turun menjadi 0,067% pada 2026. Penurunan ini diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui SEOJK Nomor 19/SEOJK.05/2023.

Meskipun mengalami penurunan, suku bunga pinjaman online masih lebih tinggi dibandingkan suku bunga kredit konsumtif di bank. Saat ini, suku bunga 0,3% per hari setara dengan 108% per tahun. Pada 2025, suku bunga 0,2% per hari akan menjadi 72% per tahun, dan pada 2026, suku bunga 0,1% per hari akan setara dengan 36% per tahun.

Solusi Mengatasi Suku Bunga Pinjaman Online yang Tinggi 

Tingginya suku bunga yang diterapkan dalam pinjaman online tentu menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat yang akan mengajukan pinjaman yang satu ini. Bunga pinjaman yang tinggi akan membebani nasabah selaku peminjam dan beresiko menimbulkan terjadinya kondisi gagal bayar. 

Hal ini juga menjadi perhatian bagi pihak pemerintah, mengingat produk pinjaman online sendiri memiliki jumlah peminat yang cukup besar. Penting untuk mengatur berbagai hal terkait pinjaman online ini dengan cara tepat, sehingga penerapan bunganya bisa lebih masuk akal. 

Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi tingginya suku bunga yang diterapkan pada pinjaman online:

1. Penerapan Aturan yang Ketat

Pemerintah harus memperketat regulasi yang diterapkan pada pinjaman online, termasuk menetapkan suku bunga maksimal yang bisa diterapkan untuk memacu terjadinya penurunan suku bunga.

2. Memberikan Edukasi Keuangan 

Mendukung peningkatan edukasi keuangan pada masyarakat, terutama generasi muda, agar lebih memiliki pemahaman yang baik terkadi produk pinjaman online, termasuk suku bunganya yang tinggi dan berbagai risiko di dalam produk keuangan tersebut. 

3. Melakukan Pengawasan yang Ketat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku pihak yang berwenang untuk mengawasi bisnis keuangan di tanah air harus melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pinjaman online, termasuk pada praktik penerapan bunga yang tinggi.   

4. Mendorong Lembaga Keuangan Formal

Mendorong perkembangan dan akses untuk lembaga keuangan formal seperti bank dan BPR, sehingga lembaga-lembaga tersebut mengeluarkan produk pinjaman yang menawarkan suku bunga lebih terjangkau.  

5. Meningkatkan Literasi Digital 

Menumbuhkan kesadaran terkait aktivitas pinjaman-pinjaman online yang ilegal, dan juga cara untuk mengenali lembaga-lembaga keuangan resmi yang dapat dipercaya dan sudah memiliki reputasi yang mumpuni. 

6. Alternatif Pinjaman dengan Bunga Rendah

Mendukung pengembangan produk-produk pinjaman yang menerapkan bunga rendah, baik itu dari lembaga-lembaga yang bersifat non-profit maupun dari pihak pemerintah.  

7. Memberikan Layanan Bantuan Hukum

Menyediakan akses untuk mendapatkan layanan bantuan hukum, khususnya untuk para korban praktik pinjol ilegal yang belakangan ini marak di tengah-tengah masyarakat Indonesia.  

8. Melakukan Kerjasama Antar Lembaga

Mendukung terjadinya kerjasama antar lembaga-lembaga keuangan, regulator, dan pemerintah terkait pencegahan dan penyelesaian berbagai masalah pinjaman online.

Menerapkan Teknologi Pengawasan

Memanfaatkan teknologi yang canggih untuk mengawasi dan mengidentifikasi terjadinya praktik pinjaman online yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat selaku nasabahnya. 

Faktor yang Mempengaruhi Bunga Pinjaman Online

Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa mempengaruhi besaran bunga pinjaman online: 

1. Skor Kredit dan Riwayat Kredit

Skor kredit dan riwayat kredit calon nasabah pinjaman online merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan persetujuan pinjaman online, termasuk penerapan suku bunganya. Seseorang yang memiliki skor kredit baik pada umumnya memiliki kemampuan bayar yang terbilang tinggi, sehingga yang bersangkutan bisa mendapatkan penawaran bunga yang cukup rendah. 

2. Jumlah Pinjaman

Nilai pinjaman juga akan berpengaruh pada suku bunga yang diterapkan dalam pinjaman online. Jika jumlah pinjaman besar, maka bunga yang dikenakan juga biasanya cenderung kecil, jika dibandingkan dengan pinjaman dalam nominal yang kecil. 

3. Suku Bunga

Suku bunga yang diterapkan oleh bank maupun lembaga keuangan lainnya yang menyediakan pinjaman online tentu akan sangat berpengaruh pada besaran bunga pinjaman itu sendiri. Sebagian bisa saja menawarkan suku bunga rendah, sehingga bisa mendapatkan banyak nasabah, sedangkan sebagian lainnya bisa saja menerapkan bunga yang tinggi untuk mengatasi risiko pada pinjaman online. 

4. Tenor Pinjaman

Tenor pinjaman juga bisa mempengaruhi besaran bunga pinjaman online. Tenor pinjaman yang pendek biasanya akan menerapkan bunga yang lebih rendah, jika dibandingkan dengan pinjaman yang memiliki tenor panjang. 

5. Risiko pada Peminjam

Profil risiko yang terdapat pada calon nasabah (peminjam) juga akan menjadi pertimbangan dalam penerapan bunga pinjaman online.  Bukan hanya riwayat kredit saja, namun hal ini juga mencakup data pekerjaan dan hal lainnya yang dianggap penting oleh pemberi pinjaman. 

6. Jenis Produk

Jenis produk pinjaman yang diakses oleh nasabah juga akan mempengaruhi besarnya suku bunga pinjaman online. Produk pinjaman yang tidak menggunakan agunan biasanya akan menerapkan bunga yang lebih tinggi, hal sebaliknya juga berlaku pada pinjaman yang menggunakan agunan.

Cara Menghitung Bunga Pinjaman Online

Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghitung bunga pinjaman online: 

1. Tentukan jumlah pinjaman

2. Cari besaran bunga harian pinjaman online:

(Bunga Harian = Jumlah Pinjaman x Nilai bunga)

3. Hitung total bunga pinjaman:

(Total bunga pinjaman = Bunga harian x Tenor pinjaman)

4. Hitung total bunga pinjaman yang harus dibayarkan:

Total Bunga yang harus dibayarkan = (nilai bunga x tenor pinjaman) + jumlah pinjaman 

Contoh: 

Adrian mengajukan pinjaman online pada aplikasi “ABC” sebesar Rp5.000.000,- dengan tenor 3 bulan, di mana bunga yang diterapkan adalah sebesar 0,3% per harinya. 

  • Jumlah pinjaman = Rp5.000.000
  • Tenor pinjaman = 3 bulan (90 hari)
  • Suku bunga = 0,3% per hari. 

Berdasarkan kasus di atas, maka perhitungan pinjaman Adrian adalah sebagai berikut: 

  • Bunga Harian 

Bunga harian = Rp5.000.000,- x 0,3% = Rp15.000,-

  • Total Bunga Pinjaman yang Harus Dibayar

Total bunga pinjaman = Rp15.000 x 90 = Rp1.350.000,- 

  • Total Pengembalian

Total Pengembalian = Rp5.000.000 + Rp1.350.000 = Rp6.350.000,- 

Berdasarkan perhitungan di atas, Adrian memiliki kewajiban membayar pinjaman beserta bunganya sebesar Rp6.350.000,-, sedangkan cicilannya sebesar Rp2.117.000,- per bulannya. 

Pahami Risikonya dan Ajukan Pinjaman Online dengan Bijak 

Bunga pinjaman online terbilang sangat tinggi, sehingga kerap menjadi pertimbangan banyak orang untuk mengakses layanan keuangan tersebut. Penting untuk memahami semua risiko dan juga bunga pinjaman online dengan baik. Ajukan pinjaman online dengan bijak, sehingga fasilitas tersebut tidak menimbulkan masalah di dalam keuangan.