Catat! Perhatikan Hal Ini Ketika Memilih KPR
KPR atau Kredit Pemilikan Rumah merupakan solusi utama bagi masyarakat, khususnya untuk membeli rumah. Mencari produk KPR susah-susah gampang, karena sebagai calon konsumen atau nasabah harus pandai-pandai memilih dengan tepat supaya mendapatkan lembaga penyalur kredit yang kredibel atau terpercaya, seperti bank.
Proses transaksi KPR lumayan rumit. Carilah lembaga penyalur yang tepat agar dapat menjawab segala pertanyaan yang berhubungan dengan KPR maupun syarat dan ketentuan pengajuan KPR. Saat ini, banyak bank yang menawarkan produk KPR dengan bunga beragam.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memutuskan memilih fasilitas KPR adalah dengan melakukan cek atau survei. Kamu bisa membuat daftar bank mana saja yang menyediakan layanan KPR, tentunya dengan persyaratan yang masuk akal dan memiliki rekam jejak atau track record yang baik.
Jika sudah merasa yakin dengan penyedia KPR yang dipilih, maka perhatikan beberapa hal berikut ini dalam memilih produk KPR agar tidak mengalami kerugian di masa mendatang:
Baca Juga: Serba-Serbi KPR Yang Perlu Diketahui
1. Nilai Angsuran Tetap
Nilai Angsuran Tetap
Produk KPR yang ditawarkan bank biasanya memiliki nilai angsuran tetap. Jadi nasabah membayar cicilan KPR dengan nilai awal atau tetap setiap bulan. Tapi ada risikonya, yakni
jangka waktu atau tenor KPR menjadi lebih lama atau malah sebaliknya. Tenor ini bisa berubah sesuai dengan kebijakan pihak pemberi KPR dan naik turunnya suku bunga pasar.
2. Adanya Perubahan Suku Bunga
Suku bunga KPR mengambang atau floating artinya dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kondisi pasar. Tingkat bunga tersebut biasanya lebih rendah dari suku bunga tetap. Keuntungan lain dari tingkat bunga mengambang adalah ketika bunga pasar rendah, maka bunga KPR bisa ikut terseret turun. Tapi kalau sedang naik, tentu bank juga akan menyesuaikan dengan kenaikan.
Ingatlah jika setiap bank memiliki kebijakan yang berbeda mengenai tingkat bunga kredit, termasuk KPR. Oleh karena itu, sebaiknya cari tahu dulu mengenai bunga KPR yang diiming-imingi perbankan supaya tidak menyesal nantinya.
3. Biaya KPR
Biaya KPR
Ada beberapa hal yang termasuk dalam biaya penilaian, Akta Jual Beli (AJB), notaris serta beberapa hal lainnya seperti asuransi. Untuk biaya KPR wajib dilunasi sebelum adanya penandatanganan sebuah perjanjian akad kredit terjadi.
Baca Juga: Cara Menghitung Biaya KPR dan Cicilannya
4. Penurunan Sisa Nilai KPR
Ketahuilah jika jumlah pembayaran angsuran yang dilakukan setiap bulannya termasuk dalam komponen pokok yang mengurangi sisa KPR, bahkan komponan bunga yang bisa menjadi income bagi bank.
KPR untuk pertama kali, komponennya akan lebih besar ketimbang pokok pinjaman dan komponen bunga yang selanjutnya bisa turun. Lain halnya dengan komponen pokok yang akan selalu ada hingga masa pelunasan KPR selesai.
Beberapa bank juga menghitung jumlah sisa penurunan KPR setiap bulannya setelah menerima angsuran, akan tetapi ada beberapa bank yang menghitung hal tersebut setelah melewati cicilan yang ke 12.
5. Melunasi Sebelum Masa Cicilan Habis
Melunasi Sebelum Jatuh Tempo
Hal ini bisa dilakukan oleh pengangsur agar cicilan lebih cepat dilunasi. Tentunya syarat dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan kebijakan yang diberikan oleh pihak bank. Kebijakan atau aturan yang diberikan pada setiap bank juga berbeda-beda, dan tentunya harus mengikuti kebijakan tersebut.
6. Reputasi Developer
Sangat penting untuk mengetahui reputasi developer baik yang dipilih oleh bank atau sendiri. Jadi sebelum mengajuka KPR pastikan developer yang akan menjalani pembangunan rumah, memiliki reputasi yang baik dan menjamin penyelesaian perencanaan pembangunan sesuai dengan deadline yang diminta.
7. Garansi Booking Fee Rumah KPR
Booking Fee KPR
Jangan lupa untuk meminta kesepakatan tertulis terkait pemesanan rumah, termasuk juga garansi booking fee yang biasanya akan dikembalikan jika proses pengajuan KPR ditolak oleh bank terkait.
8. Besaran Plafon Rumah KPR
Plafon KPR merupakan utang ke bank untuk membeli atau membangun rumah dengan sistem KPR. Plafon KPR sendiri digunakan untuk mengendalikan risiko gagal bayar oleh debitur.
Cari informasi berapa dana yang dibutuhkan untuk memudahkan bank mengabulkannya. Ketahui juga mengenai besar limit pinjaman atau plafon yang diberikan oleh bank.
9. Masa Pinjaman ke Bank
Biasanya bank akan memberikan masa pinjaman KPR hingga maksimal 15-20 tahun. Jika memperpanjang masa tenor kredit, kamu dapat mengurangi besarnya cicilan yang harus dibayarkan tiap bulannya.
10. Biaya Administrasi
Terlalu fokus ke harga rumah, membuat biaya adiministrasi dan beban biaya lainnya sering dilupakan. Padahal beban biaya yang harus ditanggung dari administrasi dan lainnya ini terhitung cukup mahal, bahkan bisa mencapai jutaan.
Berikut biaya administrasi dan lainnya yang harus diperhatikan sebelum mengajukan KPR:
- provisi;
- administrasi;
- notaris/PPAT;
- pengecekan sertifikat;
- pengikatan jaminan;
- asuransi jiwa kredit, dan
- kerugian kredit.
Pilih Bank dan Produk KPR yang Tepat
Semua orang bisa mengajukan KPR pada lembaga penyalur kredit, termasuk bank. Namun biasanya ada persyaratan yang harus dipenuhi mengingat nilai pinjaman KPR mencapai ratusan juta rupiah. Hal ini akan menjadi sebuah data penting mengenai diri.
Sebagai saran, sebaiknya mengajukan KPR pada lembaga keuangan terpercaya, seperti bank. Jangan sampai salah pilih, karena akan berhubungan dengan lembaga tersebut dalam kurun waktu lama.
Carilah produk KPR yang sesuai dengan kebutuhan dan keuangan. Paling penting, harus memahami dulu tentang seluk beluk KPR sebelum memutuskan pada satu pilihan.
Baca Juga: 5 KPR Terbaik yang Bisa Anda Pertimbangkan