Fakta: Milenial Demen Banget Menabung, Tapi “Buta” Investasi
Cermati.com, Jakarta - Menabung dan investasi merupakan konsep menyisihkan uang dalam strategi mengatur gaji bulanan seseorang. Meski sama-sama penting, menabung vs investasi, mana yang paling digandrungi generasi milenial saat ini?
Baca Juga: 7 Peluang Bisnis Menguntungkan Bagi Generasi Milenial
Kelihatannya Sama, Tapi Menabung dan Investasi Berbeda
Perbedaan Menabung dan Investasi
Dalam merancang postur keuangan, biasanya dibuat pos pengeluaran menabung dan investasi untuk masa depan. Idealnya dari gaji bulananmu, porsi tabungan dan investasi sebesar 20%.
Misal kalau gaji kamu Rp7 juta per bulan, berarti 20%-nya sebesar Rp1,4 juta. Dibagi dua masing-masing Rp700 ribu untuk tabungan dan investasi.
Bagian uang untuk menabung dan investasi disisihkan bukan disisakan. Jadi biasakan setelah menerima gaji, langsung alokasikan 20% untuk tabungan dan investasi.
Bukan nanti menunggu sisa gaji setelah kebutuhan lain terpenuhi, seperti bayar sewa kos, cicilan, tagihan air, listrik, pulsa, hingga liburan.
Melihat konsepnya sih sama, tapi sebetulnya antara menabung dan investasi berbeda loh. Mulai dari pengertian, tujuan, sampai keuntungannya gak sama.
1. Menabung
Menabung adalah menyimpan uang untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan mendadak. Jadi setiap saat uang bisa diambil. Karena rendah risiko, keuntungan atau bunga yang diterima nasabah biasanya sekitar 4-5% per tahun.
Sayangnya bukan berkembang, tapi malah digerogoti inflasi setiap tahun sekitar 3-4%. Itu artinya, bunga yang kamu nikmati hanya 1-2% saja. Kecil kan.
2. Investasi
Beda dengan investasi. Yakni, kegiatan menanam uang atau modal pada sebuah produk investasi dan bertujuan mendapat keuntungan di masa depan. Sifatnya jangka menengah-panjang, 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, sampai 20 tahun.
Keuntungan atau imbal hasil yang ditawarkan investasi lebih besar dibanding menabung. Bahkan bisa sampai dobel digit per tahun.
Pantas saja banyak yang bilang investasi merupakan cara paling tepat untuk ‘menggandakan’ uang. Keuntungan yang besar ini sepadan dengan risikonya.
Menabung vs Investasi, Mana yang Bikin Milenial Kepincut?
Menabung vs Investasi, Mana Pilihan Generasi Milenial?
Terkuak dari hasil survei yang dirilis Luno, perusahaan global pertukaran aset kripto menunjukkan kaum milenial Indonesia lebih sibuk menabung daripada berinvestasi. Parahnya, sekitar 69% anak muda, khususnya milenial ini belum melek atau tidak memiliki strategi investasi.
Asal tahu, survei yang bertajuk “The Future of Money” ini melibatkan 7.000 responden, termasuk kelompok milenial berusia 23-38 tahun di benua Eropa, Afrika, Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia.
Tujuan survei tersebut mempelajari sikap generasi milenial terhadap, menganalisis perilaku mereka dalam hal manajemen keuangan, investasi, dan tabungan.
“Sebanyak 44% milenial hanya berinvestasi sekali setiap 1 atau 2 tahun. Bahkan 20% dari mereka tidak berinvestasi,” kata David Low, General Manager Asia Tenggara Luno menjelaskan hasil survei dalam keterangan resmi yang diterima Cermati.com, beberapa waktu lalu.
Menariknya, masih dari survei Luno, 79% kaum milenial sudah punya anggaran bulanan, di mana 70% dari mereka cenderung mengikuti rencana anggaran tersebut. Hal ini mengindikasikan kaum milenial Indonesia sebenarnya cukup disiplin dengan rancangan anggaran keuangan mereka.
Namun mereka tidak tahu bagaimana menggunakan uang ini untuk investasi, daripada sekedar menyimpannya dalam rekening bank.
Basis penduduk milenial Indonesia diperkirakan akan mencapai 34% dari total populasi pada tahun 2020. Generasi muda ini akan menjadi salah satu pendorong utama ekonomi negara. Oleh karena itu, penting bagi milenial memanfaatkan uangnya untuk berinvestasi.
Baca Juga: Tips Berhasil Membuat Kartu Kredit Pertama Bagi Milenial
Gak Usah Bingung Lagi, Investasikan Duitmu ke Sini
Investasi demi Masa Depan
Hari gini belum melek investasi? Padahal produk investasi mulai bertebaran dengan iming-iming imbal hasil menggiurkan. Modal investasi bahkan dimulai dari 100 perak, 500 perak, atau Rp100 ribu. Modal kecil bisa ngasih untung gede.
Berikut investasi kekinian yang bisa jadi pilihan milenial:
1. Pendanaan P2P Lending
Daripada porsi 20% dari gaji bulanan cuma masuk ke rekening tabungan dengan bunga gak seberapa, alokasikan saja separuhnya atau 10% untuk memulai pendanaan di finteh peer to peer (p2p) lending.
Dengan modal Rp100 ribu, kamu sudah bisa terdaftar sebagai pemberi pinjaman (lender) dan mengantongi keuntungan hingga 2 digit per tahun.
Contohnya di Indodana. Fintech lending yang sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini memberi imbal hasil hingga 16% per tahun untuk lender. Risiko rugi dijamin kecil, aman, dan proses pendaftaran cepat hanya butuh waktu kurang dari 15 menit.
2. Obligasi Negara
Punya duit Rp1 juta, sekarang bisa investasi di produk obligasi negara, Savings Bond Ritel atau SBR. Dikenal sebagai portofolio investasi yang rendah risiko, tapi banyak kelebihannya, seperti tidak ada risiko gagal bayar dan tingkat bunga.
Saat ini, pemerintah sedang menjual SBR seri 007. Tingkat kupon atau imbal hasil sebesar 7,50%. Ingat, masa penawaran hingga 25 Juli 2019 ya.
3. Saham
Mau investasi yang lebih menantang? Jajal investasi saham. Membeli saham perusahaan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), dan melakukan transaksi, kamu sebagai investor bisa dapat fulus besar dari kenaikan harga saham dan dividen.
Cara investasi saham sekarang pun gampang banget, buka rekening cuma 1 jam aja. Tapi ingat, investasi saham punya risiko tinggi.
4. Emas Online
Emas merupakan salah satu ladang investasi favorit banyak orang karena dianggap paling aman (safe haven). Alasannya, investasi emas memiliki keunggulan dari sisi nilai yang relatif lebih stabil, imbal hasil cukup menggiurkan, minim risiko, serta mudah diuangkan.
Buat kamu yang mau investasi emas secara daring (online), ada nih pilihannya. Investasi emas dalam bentuk tabungan yang dijajakan Bukalapak dan Tokopedia. Menggandeng Pegadaian dan Antam, investasi emas di e-commerce ini modalnya mulai dari 100-500 perak.
Investasi untuk Masa Depan
Manfaatkan gaji yang diperoleh setiap bulan untuk hal-hal produktif, seperti investasi jangka panjang. Pilihan investasi yang tepat dapat membantu keuanganmu di masa depan.
Kalau konsisten dan paham dengan produk investasi yang dipilih, bukan tidak mungkin kamu akan berhasil, sukses, dan menjadi kaya raya.
Baca Juga: Daripada Jajan Kopi, Mending Milenial Beli Rumah Lewat KPR BTN Gaeesss